Manajemen Lalu Lintas/Jalur berlawanan arah

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
The Lions Gate Bridge dari arah selatan Stanley Park, Vancouver.

Jalur berlawanan arah (bahasa Inggris: tidal flow atau reversible flow) adalah lajur lalu lintas yang dapat dilewati arus lalu lintas dua arah tergantung kondisi-kondisi tertentu. Umumnya jalur berlawanan arah digunakan untuk mendukung lalu lintas yang padat dalam jam-jam padat dengan menggunakan lampu lalu lintas dan rambu lalu lintas yang menginformasikan pengemudi mengenai jalur yang dibuka atau ditutup. Ciri khusus di wilayah perkotaan arus besar menuju pusat kota pada pagi hari dan sebaliknya pada sore hari arus besar keluar dari pusat kota, sehingga metode jalur berlawanan arah ini sangat sesuai diterapkan pada bagian dari ruas jalan yang mahal biaya konstruksinya seperti pada jembatan atau terowongan yang panjang.

Penerapan[sunting]

Penerapan dilakukan pada jam puncak pagi dan puncak sore dengan beberapa pendekatan seperti:

  • Pada jalan dengan 3 lajur seperti jembatan yang ditunjukkan dalam gambar dapat dilakukan pengaturan 2 lajur untuk arus yang tinggi dan 1 lajur untuk arah sebaliknya yang arusnya rendah.
  • Pada jalan dengan 4 lajur dapat dilakukan dengan perbandingan 3 lajur untuk yang arusnya tinggi dan 1 untuk yang arusnya rendah, atau
  • Pada jalan 6 lajur dilakukan dengan membuka 4 lajur untuk yang arusnya tinggi dan 2 lajur untuk yang arusnya.

Perambuan[sunting]

Untuk memperjelas kepada masyarakat pengguna jalan lajur mana menuju arah mana biasanya dilengkapi dengan perambuan :

  • Rambu lalu lintas yang menjelaskan waktu pelaksanaan,
  • Lampu lalu lintas filter untuk menunjukkan lajur yang arahnya terbuka atau tertutup
  • Marka jalan untuk mempertegas lajur yang bisa digunakan kedua arah
  • Kerucut lalu lintas untuk mempertegas lajur yang bisa digunakan.
  • Beton pemisah yang bisa dipindah-pindah, sehingga dapat diperoleh sistem yang lebih aman.

Penutupan seluruh jalan[sunting]

Penutupan seluruh jalan pada salah satu arah pada jam sibuk pagi atau sore banyak diterapkan di Indonesia seperti dilakukan di Jl Raya Bintaro Jaya, Jl Deplu Raya. Hal ini hanya bisa dilakukan bila ada jalan alternatip yang memadai untuk mengalirkan arus dari arah sebaliknya.