Mitologi Yunani/Kisah Hukuman/Kallisto

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Artemis berburu bersama Kallisto

Kallisto adalah putri Likaon, raja awal Arkadia. Seorang penulis mengklaim bahwa dia adalah putri Nikteus, atau Keteus, namun biasanya Likaon yang disebutkan sebagai ayahnya.

Kallisto adalah sahabat Artemis, dan ia ingin terus menjadi perawan seperti sang dewi. Ketika itu, Kallisto adalah sahabat dan pemburu kesukaan Artemis.

Akan tetapi, Zeus jatuh cinta Kallisto. Meskipun ia ingin tetap menjadi perawan, Kallisto tak berdaya ketika akhirnya ia diperkosa oleh Zeus. Kallisto tidak mampu melawan sang dewa. Biasanya disebutkan bahwa Zeus menyamar sebagai dewi Artemis (atau terkadang dalam wujud Apollo, saudara Artemis), dengan tujuan menyembunyikan tindakan pemerkosaan itu dari pasangannya yang cemburuan, Hera. Akibat disetubuhi oleh Zeus, Kallisto pun hamil.

Ada banyak versi mengenai apa yang terjadi setelah memperkosa Kallisto. Penulis Romawi bernama Ovidius memberikan kisah yang paling lengkap dan koheren.

Kallisto kebingungan setelah diperkosa oleh Zeus. Pada awalnya dia berusaha menghindari dewi Artemis dan para pengikutnya. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali bergabung dengan Artemis, dan ia berhasil menyembunyikan keadaannya selama hampir sembilan bulan.

Suatu hari ketika sedang berburu, Artemis memutuskan untuk mandi sungai. Dia mengundang semua pengikutnya untuk bersama-sama mandi di sana. Kallisto awalnya segan namun terpaksa membuka pakaiannya sehingga terungkaplah bahwa ia sedang hamil. Artemis begitu marah dan langsung memerintahkan Kallisto pergi, Kallisto pergi meninggalkan rombongan Artemis dan di tengah hutan dia melahirkan seorang putra bernama Arkas.

Zeus, dalam wujud Artemis, bercinta dengan Kallisto
Artemis mengusir Kallisto

Hera mengetahui bahwa Kallisto memperleh anak dari Zeus. Hera pun memutuskan untuk menghukum sang pemburu malang itu dengan mengubahnya menjadi seekor beruang.

Lima belas tahun kemudian, Arkas telah tumbuh menjadi seorang pemburu hebat seperti ibunya. Arkas berburu di hutan bersama para sahabatnya ketika tiba-tiba ia bertemu seekor beruang, yang sebenarnya adalah ibunya Kallisto. Kallisto langsung mengenali putranya, namun Arkas tidak mengenali ibunya yang berwujud beruang. Pada awalnya, Arkas ketakutan oleh beruang itu, sekaligus merasa heran terhadap tingkah lakunua. Ketika Kallisto mendekati putranya dengan tujuan memeluknya, Arkas mengira sang beruang hendak menyerangnya. Arkas pun menyerangnya dengan tombak. Ketika sadar bahwa putranya tak mengenalinya, Kallisto pun melarikan diri.

Arkas dan kawan-kawannya dengan cepat mengejar beruang itu. Arkas berhasi menjebak sang beruang lalu melemparnya dengan lembing. Kallisto mungkin sudah mati seandainya Zeus tak muncul. Zeus membelokkan arah lembing mematikan itu. Sang dewa lalu mengirim angin puyuh yang membawa ibu dan anak itu ke langit, di sana Zeus menempatkan mereka sebagai rasi bintang "Beruang Besar" (Arktos dalam bahasa Yunani; nama modernnya adalah Ursa Mayor) serta rasi bintang "Penjaga Beruang" (Arktophylax dalam bahasa Yunani; nama modernnya adalah Bootes (Kusir Georbak)).

Tindakan Zeus membuat Hera marah, karena suaminya telah memberikan selingkuhannya beserta keturunanya kehormatan yang besar. Hera lalu mendatangi Titan Okeanos dan Tethis, orang tua angkatnya, dan meminta supaya rasi bintang itu tidak pernah bermandikan air Okeanos. Okeanos mengabulkan permintaan Hera sehingga kini rasi bintang Beruang Besar tidak pernah terbenam bersama bintang-bintang lainnya.


Menurut Hesiodos dalam Astronomi, Artemis mengetahui bahwa Kallisto hamil ketika mereka mandi bersama, hampir sama seperti yang diceritakan oleh Ovidius. Dalam veris ini, adalah Artemis yang mengubah Kallisto menjadi beruang, ketika dia melihat sang pemburu itu sedang hamil. Kallisto melahirkan Arkas dalam wujud beruang. Seorang gemballa kambing menemukan bayi itu, dan menyerahkan Arkas kepada Likaon, ayah Kallisto. Seperti dalam versi Ovidius, Arkas di kemduian hari mengejar seekor beruang, yang sebenarnya adalah ibunya. Sebelum dia dapat membunuh sang beruang, Zeus menyelamatkan Kallisto dan menempatkannya di angkasa sebagai rasi bintang.

Sementara itu menururt Apollodoros, adalah Zeus yang mengubah Kallisto menjadi beruang, dengan tujuan menyembunyikan perselingkuhannya dari istrinya Hera. Namun Hera tetap mengetahuinya dan membujuk Artemis memaha mati Kallisto, atau Artemis sendiri yang memang kemudian membunuh Kallisto, karena perempuan malang itu gagal menjaga keperawanannya. Kallisto terbunuh, tidak lama setelah melahirkan seroang putra. Nimfa Maia kemudian memberi nama bayi itu Arkas. Maia sendiri adlah anak Titan Atlas dan ibu dewa pembawa pesan, Herhems. Zeus lalu menaruh Kallisto di angkasa sebagai rasi bintang Beruang Besar.


Sementara itu bagi Arkas, nasibnya berbeda. Kakeknya Likaon ingin menguji kehebatan Zeus, ketika sang dewa mengunjungi rumah sang raja di Likaion. Likaon membunuh Arkas dan menyajikan dagingnya kepada Zeus, yang langsung mengetahui bahwa itu adalah daging manusia. Zeus murka dan mengubah Likaon menjadi seekor serigala. Zeus menempatkan Arkas di angkasa di dekat ibunya (Beruang Besar) sebagai rasi bintang Penjaga Beruang (Boötes). Sementara itu menurut Apollodoros, Arkas menjadi raja Arkadia, sebuah daerah yang dinamai dari namanya. Dia menikahi Leaneira, putri Amiklas, serta memiliki dua orang putra, yaitu Elatos dan Afeidas.

Versi kisah ini berdasarkan Ovidius agak sedikit berbeda mengenai nasib Likaon. Disebutkan bahwa bukan Arkas yang dibunuh, melainkan seorang sandera tanpa nama yang ditahan Likaon (dalam versi Apollodoros, lima puluh putra Likaon bersama-sama membunuh seorang anak tak dikenal). Ketika sang raja menghidankan daging manusia itu kepada Zeus, sang dewa menghantamkan petirnya dan menghancurkan kediaman Likaon (serta membunuh semua putra Likaon kecuali putra bungsunya yang bernama Niktimos dalam versi Apollodoros). Likaon melarikan diri ke hutan terdekat, di sana Zeus mengubahnya menjadi serigala.

Dari beberapa sumber berbeda, disebutkan bahwa, akibat kejahatan Likaon itu, Zeus mengirim banjir besar untuk memusnahkan umat manusia.


Hyginus memberikan beberapa versi berbeda mengenai siapa yang mengubah Kallisto. Hyginus menuturkan rincian yang sama seperti Hesiodos dan Ovidius, mengenai bagaimana Artemis mengetahui kehamilan Kallisto ketika sedang mandi. Seperti telah disebutkan sebelumnya, Ovidius menuturkan bahwa Artemis hanya mengusir Kallisto, sedangkan Hesiodos menyebutkan bahwa Artemis mengubah Kallisto menjadi beruang.

Hyginus lalu mengklaim bahwa dia memiliki sumber lainnya yang menambahkan rincian lainnya terhadap versi Hesiodos. Ketika mereka sedang mandi, Artemis bertanya kepada Kallisto mengapa dia bisa hamil. Karena Kallisto diperkosa oleh Zeus, yang menyamar sebagai Artemis, maka ia pun menyalahkan sang dewi atas kehamlannya. Jawaban dan tuduhan Kallisto membuat Artemis murka, sehingga sang dewi mengubah Kallisto menjadi beruang. Zeus lalu menempatkan Kallisto dan putranya di langit sebagai rasi bintang.

Dalam versi lainnya lagi, Hyginus mengatakan bahwa Hera yang mengubah Kallisto menjadi beruang, dan Artemis secara tak sengaja membunuh Kallisto. Ketika sadar bahwa yang dia bunuh adalah Kallisto, Artemis menempatkannya di langit sebagai rasi bintang.


Dari semua versi di atas, unsur cerita yang sama adalah bahwa Kallisto dihamili oleh Zeus hingga ia melahirkan seorang putra bernama Arkas, dan juga bahwa ia diubah menjadi beruang dan kemudian menjadi rasi bintang. Sementara, yang mengubahnya menjadi beruang dan rasi bintang berbeda-beda menurut beberapa penulis.