Mitologi Yunani/Perang Troya/Hari Pertempuran

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Pada awalnya, pasukan Yunani menguasai arena pertempuran. Lalu sebuah kesepakatan dibuat antara kedua belah pihak. Diputuskan bahwa perang akan ditentukan melalui pertarungan antara Menelaos dan Paris, dua pria yang memperebutkan Helene. Jika Menelaos menang, maka Helene harus kembali ke Sparta, sebaliknya, jika Paris menang, pasukan Yunani harus angkat kaki dari tanah Troya

Menelaos terbukti merupakan petarung yang lebih baik daripada Paris, tetapi sebelum Menelaos bisa menghabisi Paris, tiba-tiba Afrodit menjauhkan Paris. Meskipun begitu, sudah disepakati bahwa Menelaos memnangkan pertarungan sehingga untuk sementara terjadi gencatan senjata.

Akan tetapi Zeus mengirim putrinya Athena untuk menghentikan perdamaian itu, karena Troya ditakdirkan untuk runtuh. Athena menyamar sebagai Laodokos, putra Antenor, dan mengelabui Pandaros, pemimpin dari Zeleia, untuk meneyrang Menelaos. Pandaros merupakan salah satu pemanah terbaik di Troya. Pandaros berpikir dia akan memeproleh ketenaran jika berhasil membunuh musuh Triya. Jadi Pandaros melesatkan panahnya pada Menelaos. Namun Athena mencegah panah tersebut mengenainya.

Pihak Yunani berpikir bahwa Troya telah melanggar kesepakatan, jadi mereka langsung menggempur Troya. Kesepakatan batal dan pertempuran pun tak terelakkan.

Diomedes mengarahkan tombaknya pada dewi Afrodit.

Pahlawan dari Argos, Diomedes, menjadi prajurit Yunani terhebat pada hari itu. Diomedes membunuh banyak prajurit Troya, termasuk Pandaros. Diomedes juga melukai Aineias cukup parah. Diomedes begitu termotivasi oleh Athena, sampai-sampai dia berani melukai Afrodit ketika sang dewi hendak menyelamatkan putranya. Diomedes juga melawan Ares, yang menyamar sebagai Stentor, salah seorang prajurit Troya. Diomedes bahkan menghadapi Apollo sebelum akhirnya dipukul mundur oleh sang dewa matahari yang memperingatkannya bahwa menyerang seorang dewa adalah tindakan yang sangat bodoh.

Afrodit kembali ke Olimpus, tempat dia dihibur oleh Zeus dan disembuhkan oleh ibuuya Dione. Ares juga kemblai ke Olimpus dan mengeluh pada Zeus atas keterlibatan Athena yang menolong Diomedes. Namun Zeus sama sekali tidak bersimpati pada Ares, putranya sendiri. Zeus malah menyebut Ares sebagai pengecut yang cengeng. Di sini kita bisa melihat bahwa Athena merupakan anak favorit Zeus.

Diomedes juga bertempur dengan pemimpin Likia, Glaukos. Dua musuh ini lalu mengetahui bahwa kakek mereka merupakan sahabat-tamu. Sahabat-tamu sangat penting di Yunani. Sahabat-tamu salng bertukar hadiah dan tidak boleh saling berkelahi.

Diomedes dan Glaukos memutuskan untuk memperbaharui hubungan sahabat-tamu mereka. Mereka sepakat untuk tidak saling berkelahi, sebaagi gantinya, mereka saling bertukar baju perang. Diomedes menerima baju emas dari Glaukos, yang memperoleh baju perunggu dari Diomees.

Seiring pasukan Yunani yang semakin menguasai jalannya pertempuran, Hektor kembali ke Troya dan meminta ibunya (Hekabe) serta adiknya untuk memberi kurban pada dewi Athena, karena Athena merupakan dewi penjaga kota Troya. Di Troya, ada sebuah patung kayu Athena yang disebut Palladium, yang dibuat supaya Troya tidak ditaklukan. Tetapi Athena mengabaikan doa dan kurban para perempuan Troya. Athena masih sangat marah atas keputusan Paris yang tidak memilihnya sebagai dewi tercantik.

Sementara itu di kota, Hektor, menemui istrinya, Andromakhe, dan putranya, Astianaks di kuil Athena. Andromakhe sangat mengkhawatirkan keselamatan suaminya karena dia sudah kehilangan ayah dan kakaknya di tangan Akhilles. Hektor sendiri sudah mmengetahui kematiannya, namun sebagai komandan pasukan Troya, Hektor harus terus bertempur.

Hektor memangku Astianaks, namun helmnya ternyata membuat Astianaks ketakutan. Hektor tertawa lalu berdoa pada para dewa supaya kelak Astianaks akan seberani dirinya

Pertempuran hari itu diakhiri dengan satu pertarungan tunggal pada malam hari. Hektor berdual dengan salah seorang prajurit Yunani. banyak prajurit Yunani yang ingin bertarung dengan Hektor. Jadi mereka melakukan undian, dan Aias, putra Telamon, berhak menghadapi Hektor. Duel itu berakhir seri, dan mereka pun bertukar hadiah. Aias memperoleh pedang dari Hektor, sedangkan Hektor diberi sabuk perunggu.

Gencatan senjata selama satu hari disepakati oleh kedua belah pihak. Ini untuk memberikan waktu bagi masing-masing pihak untuk menguburkan mayat rekan-rekan mereka.

Nestor mensihati para pemimpin Yunani supaya mmebangun tembok pertahanan di sekitar kamp Yunani. Awalnya, basis pasukan Yunani tidak dilindungi oleh apapun, karena pasukan Yunani tidak merasa takut selama ada Akhilles di antara mereka. Atas nasihat Nestor, kini dinding pelindung didirikan untuk melindungi kamp dan kapal.