Mitologi Yunani/Perang Troya/Titik Balik

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Pada hari berikutnya, baku hantam berlanjut. Pada awalnya Yunani mampu mengusir pasukan Troya. Tetapi pada pertengahan pagi, pasukan Troya mulai bisa menyerang balik. Beberapa jam sebelum siang, tiga pemimpin Yunani terluka: Agamemnon, Odisseus, dan Diomedes.

Agamemnon membunuh banyak prajurit Troya pada hari itu, namun dia menderita luka parah di lengannya akibat serangan Koon, putra Antenor. Agamemnon sempat berhasil membunuh Koon sebelum mundur ke front belakang.

Diomedes dan Odisseus bertempur berdampingan, tanpa ampun mereka membunuh banyak prajurit Troya. Bersama-sama mereka berhadapan dengan Hektor. Diomedes melemparkan tombaknya pada Hektor dan mengenai helm Hektor. Hektor sempoyongan dan terjatuh. Diomedes mendekatinya untuk menewaskannya, namun Apollo menjauhkan Hektor. Diomedes mengejar Hektor tetapi kakinya dipanah oleh Paris sehingga Diomedes harus mundur dan meninggalkan Odisseus sendirian di garis depan.

Odisseus ragu apakah harus mundur mengikuti prajurit Yunani lainnya atau terus maju. Odisseus mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia adalah pemimpin Ithaka dan tidak boleh bertindak pengecut. Maka Odisseus terus menyerang dan berhasil membinasakan lima prajurit Troya. Tiba-tiba seorang prajurit Troya bernama Sokos muncul dan melukai Odisseus. Ketika Sokos hendak muncul lagi, Odisseus langsung membunuhnya dengan tombak. Melihat Odisseus terluka, sekumpulan prajurit Troya langsung mengepungnya. Menelaos dan Aias tiba tepat waktu untuk menyelamatkan Odisseus.

Dengan mundurnya para pemimpin terbaik Yunani, pasukan Yunani pun terpaksa harus kembali berlindung di balik dinding pertahanan mereka. Pemimpin Yunani lainnya, Euripilos, terluka pada bagian kakinya akibat panah Paris. Euripilos kembali ke kamp dan lukanya dibalut oleh Patroklos, sahabat Akhilles dan putra Menoitios. Ketika tahu bahwa Yunani sedang terdesak, Patroklos sadar bahwa mereka membutuhkan Akhilles. Maka Patroklos berangkat menuju kamp Akhilles.

Zeus dan Apollo memberi dukungan pada Troya sehingga pasukan Troya bisa menembus dinding pertahanan Yunani dan memasuki wilayah kamp Yunani. Aias dengan gagah berusaha mempertahankan kapal-kapal Yunani namun tetap gagal mencegah Hektor yang membakar satu kapal.

Ketika Akhilles melihat ada kapal yang terbakar, dia mengizinkan Patroklos untuk memimpin pasukan Mirmidon guna memukul mundur pasukan Troya. Akhilles juga meminjamkan baju perangnya pada Patroklos sembari memberitahunya bahwa jika pasukan Troya sudah keluar dari wilayah kamp Yunani, maka Patroklos harus segera kembali ke kamp.

Pasukan Yunani dan Troya saling berebut jenazah Patroklos.
Akhilles meratapi kematian Patroklos.

Melihat Patroklos yang mengenakan baju perang Akhilles, pasukan Troya menyangka itu adalah Akhilles, akhirnya Troya pun berhasil dipukul mundur oleh pasukan Mirmidon yang dipimpin Patroklos. Dalam prosesnya, Patroklos membunuh Sarpedon dari Likia. Apollo lalu mengrim Hipnos dan Thanatos untuk membawa jenazah Sarpedon kembali ke Likia untuk dikuburkan secara layak.

Meskipun sudah diwanti-wanti oleh Akhilles, Patroklos terus saja maju menyerang walaupun pasukan Troya sudah mundur dari kamp Yunani. Maka Apollo memukul kepala Patroklos, sementara Euforbos dari Dardania melukai Patroklos. Patroklos pun menjadi lemah dan tak berdaya. Pada saat itulah Hektor muncul dan menewaskan Patroklos. Hektor lalu mencopot baju perang Akhilles yang dipakai Patroklos dan memakainya.

Aias dan Menelaos berhasil mengambil tubuh Patroklos namun kemudian terjadi pertempuran untuk memperebutkan jenazah Patroklos. Pada saat yang sama, Akhilles mendengar berita bahwa Hektor telah membunuh sahabatnya. Akhilles tak bisa datang langsung ke tempat pertempuran karena baju perangnya telah diambil Hektor. Athena muncul dan menyuruh Akhilles untuk pergi ke puncak dinding Yunani dan berteriak tiga kali. Akhilles melakukan saran Athena. Semua orang mendengar teriakan Akhiles dan menengok ke atas dinding. Dengan matahari terbenam di belakangnya, Akhilles nampak seperti dewa matahari. Pasukan Troya pun dengan tergesa-gesa mundur dan kembali ke kota mereka.

Akhilles sangat berduka atas kematian Patroklos. Dia kini menyadari bahwa keangkuhannya telah membuat sahabat baiknya mati. Akhilles akhirnya memutuskan untuk kembali bertempur dan membalas kematian Patroklos.