Romawi Kuno/Sejarah/Dinasti Julius-Claudius/Agrippina

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Patung Agrippina.

Agrippina Muda adalah kakak perempuan Caligula. Dia adalah putri Germanicus dan Agrippina Tua, dan merupakan cicit Augustus. Agrippina lahir di Colonia Agrippinae (Cologne modern) pada tahun 15 M, jadi dia lebih muda tiga tahun daripada Caligula. Ayahnya meninggal ketika dia berusia empat tahun (kemungkinan diracuni oleh Tiberius). Ketika berusia dua belas tahun, Tiberius mengirimnya bersama nenek buyutnya Livia. Dia kemungkinan sudah mengenal sepupunya Claudius pada saat itu.

Agrippina lepas dari keadaan ini setahun kemudian, ketika dia berusia tiga belas tahun, dengan cara menikahi sepupu keduanya, yaitu Gnaeus Domitius Ahenobarbus (yang berusia 45 tahun). Setahun kemudian, Tiberius menangkap dan membunuh ibunya dan kakak-kakak lelakinya. Setelah Tiberius meninggal pada tahun 37 M, dan adiknya Caligula menjadi kaisar, Agrippina bergabung dengannya di istana, dimana dia ikut dalam pesta-pestanya. Dia kini berusia 22 tahun, dan telah memiliki seorang putra, yang kelak menjadi kaisar Nero.

Suami Agrippina, Ahenobarbus, meninggal pada tahun 40 M pada usia 57 tahun, ketika Agrippina berusia 25 tahun, dan Caligula dibunuh setahun kemudian. Paman Agrippina, Claudius, menjadi kaisar. Setelah Claudius membunuh istrinya Messalina, dia memutuskan menikahi keponakannya Agrippina. Mereka menikah pada tahun 49 M, ketika dai berusia 34 tahun. Agrippina cukup tua untuk menginginkan kekuasaan politik, dna dia memang memperoleh cukup banyak kekuasaan. Dia memimpin sebagian pasukan Romawi, dan dia adalah wanita pertama yang dipanggail "Augusta". Untuk memperoleh lebih banyak kekuaaan, dia meyakinkan Claudius untuk mengadopsi putranya Nero, dan membuat Nero menikahi putri Claudius, Octavia.

Selama beberapa tahun kemudian, Agrippina berbagi kekuasaan bersama suaminya Claudius. Namun pada tahun 54 M Agrippina mendapati masalah. Putra Claudius, yaitu Britannicus (dari istri pertama Claudius, Messalina) sudah berusia tiga belas tahun dan berhak menjadi kaisar jika Claudius meninggal. Claudius mulai berpikir untuk mengalihkan kekuasaannya kepada putranya alih-alih kepada Agrippina dan Nero (yang sudah berusia 17 tahun). Supaya tidak kehilangan kekuasaan, Agrippina disebutkan meracuni Claudius. Setelah itu Agrippina menguasai Kekaisaran Romawi sebagai wali bagi putranya, Nero.

Agrippina berusia 39 tahun ketika membunuh Claudius. Selama berkuasa, Agrippina menghadiri rapat Senat, meskipun dia harus duduk di balik tirai.

Namun pada akhirnya Nero ingin berkuasa sendiri. Agrippina mengancam akan mendukung Britannicus alih-alih Nero, dan mengancam akan membunuh Nero. Nero begitu ketakutan sehingga dia memutuskan untuk lebih dulu membunuh Agrippina. Nero butuh beberapa percobaan sebelum berhasil melaksanakan tujuannya. Pertama-tama Nero mencoba membuat lubang di langit-langit dalam kamar tidur Agrippina supaya langit-langit itu jatuh menimpan Agrippina pada malam hari, lalu dia berusaha melubangi bagian bawah perahu Agrippina, namun Agrippina berhasil berenang ke daratan. Pada akhirnya anak buah Nero menemukan Agrippina dan menusuknya sampai mati. Agrippina meninggal pada tahun 59 M dalam usia 44 tahun.