Sejarah Kekaisaran/Romawi Barat

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Romulus Augustus, kaisar terakhir Romawi Barat, menyerah kepada Odoaker

Kekaisaran Romawi Barat adalah paruh barat dari Kekaisaran Romawi, paruh lainnya adalah Kekaisaran Romawi Timur atau disebut juga Kekaisaran Bizantium. Pembagian administrasi Kekasiaran yang melemah menjadi paruh Barat dan Timur dengan dua kaisar untuk tiap bagian dimulai di bawah kaisar Diocletianus pada 285 dan secara berulang-ulang dihapuskan dan diciptakan selama dua abad berikutnya hingga akhirnya benar-benar dihapuskan oleh kaisar Bizantium Zeno pada 480. Pada masa tersebut, hanya ada sedikit kendali efektif yang tersisa di Kekaisaran barat.

Kekasiaran Romawi Barat muncul beberapa kali dalam beberapa periode antara abad ke-3 dan ke-5, setelah adanya Tetrarki Diocletianus dan reunifikasi yang dikaitkan dengan kaisar Constantinus Agung serta Julianus yang Murtad (324–363). Theodosius I membagi-bagi Kekaisaran menjelang kematiannya pada 395 kepada kedua putranya. Delapan puluh lima tahun kemudian, Zeno pada akhirnya menyadari kenyataan bahwa wilayah Kekaisaran Barat sudah amat mengecil (kendali kekaisaran sendiri telah lepas atas Semenanjung Italia) setelah kematian Kaisar Barat, Julius Nepos, dan ia pun menjadi kaisar tunggal.

Naiknya Odoaker dari Foederati menjadi penguasa Italia pada 476 banyak dianggap sebagai keruntuhan Romawi Barat sekaligus pembatas antara Zaman Kuno dan Abad Pertengahan.

Wilayah terluas Romawi Barat pada 395 M