Lompat ke isi

Emansipasi Amerika Selatan/Bab 1

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
EMANSIPASI AMERIKA SELATAN.

BAB I.

PENGENALAN SEJARAH.


Argumen Buku.

Tiga nama besar berdiri terdepan dalam tawarikh Amerika, yakni Washington, Bolivar, San Martin. Dari Washington, pemimpin besar Demokrasi dari utara; dari Bolívar dan San Martin, yang merupakan emansipator bagian selatan dari benua tersebut. Kisah kehidupan dan karya keduanya adalah argumen dari buku ini.

Adegan aksi dilalui pada sebuah teater besar, sebuah wilayah yang terbentang sepanjang lebih dari lima puluh lintang derajat, dari Cape Horn sampai Tropic of Cancer, dan mengalami dua puluh tahun pertikaian. Titik awal sejarahnya adalah revolusi Argentina; ini melusul serangkaian revolusi yang tersebar sepanjang benua tersebut, dan tujuannya adalah untuk menjelaskan hukum-hukum yang memerintah pendirian keluarga Republik baru, dan prinsip-prinsip fundamental dari yang mereka sebar.

Agumen ini ganda dan kompleks, karena ini memperlakukan revolusi politik dan evolusi sosial. Ini menunjukkan bagaimana revolusi Argetina menjadi propaganda untuk dunia luar, prinsip-prinsip yang mendasarkannya, dan bagaimana di bawahnya menaungi bangsa-bangsa independen dan berdaulat yang ada, dengan bentuk dan penekanan dalam kemiripan dan kesamaan yang sama. Ini menunjukkan proklamasi hukum internasional baru, yang hanya mengijinkan aliansi melawan musuh atas nama takdir umum, dan melarang penaklukan dan aneksasi. Ini juga menunjukkan kegagalan upaya di Columbia untuk menyatukan koloni-koloni yang diemansipasi secara buatan menjadi monokrasi dalam perlawanan terhadap hukum alam dan gagasan baru hak manusia yang dibuka oleh revolusi Argentina.

Dua hegemoni, Argentina dan Columbia, bersatu untuk menghimpun segel atas emansipasi Amerika Selatan. San Martin dan Bolívar melintasi benua dari Atlantik ke Pasifik lewat rute berbeda, memberikan pembebasan pada orang-orang yang diperbudak, membentuk bangsa-bangsa baru, dan bertemu kala mereka bersama menutup sistem kolonial pada parit terakhirnya, mereka memberikan dua sistem berlawanan berhadapan muka, kejutan yang dihasilkan dalam kemenangan prinsip unggul.

Kemudian menganggap, sejarah emansipasi Amerika Selatan menghadirkan karakter homogen, dengan kesatuan tindakan dan dengan sebuah gagasan dominan, yang dalam pertengahan pengiriman kecelakaan yang membongkar keberadaan hukum yang memberikan signfikansi sesuai dengan fakta yang menyertai.

Kajian palagan perang kemerdekaan menunjukkan bahwa latar yang dilewati dalam dua ranah revolusioner berbeda—yang satu di selatan, yang terhimpun pada Provinsi-provinsi Persatuan Lempeng Sungai, Chili, dan Peru Hulu; yang lainnya, di utara, yang terhimpun pada Venezuela, New Granada, dan Quito. Pergesekan dan kemenangan berproses secara bergantikan di setiap wilayah sampai dua revolusi tersebut, serupan dua massa yang menaati tontonan yang dihadirkan, bergerak menuju tengah. Rencana tersebut, yang dirancang dan dilaksanakan oleh dua Pembebas besar, mengemansipasi Amerika Selatan dengan tindakan militer terpadu koloni-koloni yang memberontak, yang tindakannya sempat menjadi kesatuan ideal dari puisi dan presisi mesin.

Kesatuan tindakan tersebut dengan jelas tersimpan dalam baris utama kehidupan San Martin, dan memberikan figur historisnya dengan pengaruh yang jauh mentransendensikan perbuatan dan rancangannya. Ia lahir di kota Amerika, yang hilang karena ia memutuskan untuk menonjolkan latar tersebut; kala Amerika secara keseluruhan menjadi negaranya. Ia dibesarkan sebagai prajurit di Dunia Lama, bertempur di darat dan laut menyertai para prajurit pertama pada masanya, dan mempersiapkan dirinya untuk misi perangnya, tanpa mengkehendaki takdirnya. Di Dunia Baru, ia menjalani karirnya dengan menghimpun taktik dan disiplin sebagai pangkal tugasnya, dan dari kombinasi mereka menghasilkan mesin perangnya. Ia mengkonsolidasikan kemerdekaan Provinsi-Provinsi Persatuan Lempeng Sungai sebagai titik dimana ia memulai penaklukan Amerika Selatan. Dalam komando tentara Utara, namanya dikaitkan dengan revolusi Peru Hulu. Kala ia melintasi Andes dalam rangka rencananya sendiri, ia diidentifikasikan dengan revolusi Chili. Setelah mengkonsolidasikan kemerdekaan negara tersebut, ia menginisiasikan aliansi internasional pertama di Amerika. ia mengamankan komando Pasifik, yang tanpanya kemerdekaan Amerika pada masa itu tidak memungkinkan, dan memberikan pembebasan untuk Peru Hilir. Ia kemudian memberlakukan standar revolusioner sekutu untuk kaki Pichincha, dimana ia bertemu pembebas Columbia. Di bawah khatulistiwa, yang membagi dua palagan perang, yang bertepuk tangan dengan Bolívar. Kemudian mengkahiri kampanye besarnya. Pada puncak kekuasaannya, ia ia menghilang dari pandangan, mengetahui bahwa misinya terpenuhi, bahwa kekuatannya telah habis, dan memutuskan untuk mengasingkan dirinya, percaya pada kekuasaan maksimal dalam hidupnya, Serás lo que debes ser; y sinó, no serás nada.

Dari pengasingan, ia melihat hasil kerja hidupnya: organisasi politik definitif Amerika Selatan selaras dengan pembagian geografi, pembentukan rasi baru negara-negara independen menaati hukum alam sebagaimana yang diharapkan olehnya. Ia melihat tanpa dorongan bahwa Bolívar, yang berbagi kejayaan penebusan dunia baru dengannya, mengenakan mahkota kemenangan akhir, meskipun ia memahami bahwa sebagai politikus sekaligus prajurit, ia bersifat unggul. Kemudian, mimpi liar Bolívar bahwa ia dapat membentuk kekaisaran republik dependen di bawah naungan Columbia dijauhkan, dan memberikan tempat kepada rencana Argentina terhadap republik-republik independen yang dibentuk oleh San Martin.

Sinopsis Revolusi Amerika Selatan.

Dapat dikatakan bahwa penaungan akan dilirik pada emansipasi Amerika Selatan sebagai fenomena politik paling penting pada abad kesembila belas, baik dalam dirinya dan dari keberadaan memungkinkan dari dampak-dampak mendatangnya. Hasil langsung mengirimkan keberadaan kelompok baru bangsa-bangsa independen, yang dibentuk atas prinsip-prinsip demokrasi, yang dibuka berlawanan dengan hak penaklukan dan dogma-dogma monarki dan absolutisme yang diselaraskan di Dunia Lama. Bangsa-bangsa baru dihimpun pada prinsip kesetaraan, dan diemansipasi dari hak, dan kemudian menawarkan bidang yang sepenuhnya segar untuk eksperimen dalam pengembangan bidang fisik dan moral manusia. Gerakan tersebut kemudian menghimpun salah satu perubahan paling drastis yang berdampak dalam kondisi ras manusia.

Pergolakan revolusi pertama tersebut terasa dalam dua ekstrimitas dan di tengah Amerika Selatan pada tahun 1809. Pada 1810, seluruh koloni Amerika Spanyol berkembang dalam pemberontakan sebagaimana lewat satu penekanan, dan memproklamasikan prinsip pemerintahan diri. Enam tahun kemudian, sebuah pemberontakan tersebut dipadamkan.

Provinsi-Provinsi Persatuan Lempeng Sungai sendiri menghimpun posisi mereka. Usai mendeklarasikan kemerdekaan mereka sendiri, mereka menyerahkan sinyal kepada koloni-koloni taklukan untuk perjuangan besar dan akhir dengan membuat kepentingan umum dengan mereka.

Pada 1817, revolusi Argentina merancang rencana untuk emansipasi benua, mengambil serangan, melintasi Andes, dan membebaskan Chili; dalam persatuan dengan Chili meraih komando Pasifik, membebaskan Peru dan mencapai lengannya sampai khatulistiwa dengan bantuan revolusi Columbia. Tekanan tersebut terasa di ujung utara benua selatan tersebut, yang peralihannya mengalahkan dan mengusir para juara sistem lama, datang melalui evolusi serupa, dan melintasi Andes menuju titik dimana dua pasukan disatukan. Dataran Tinggi Peru menjadi latar perjuangan akhir. Kemudian, koloni-koloni Amerika Spanyol dibebaskan oleh kekuatan mereka sendiri, dan dari situ, pertikaian menyebarkan dunia baru.

Pada perjuangan peristiwa tersebut, Amerika Serikat dari Utara, pionir era Republik, mengakui kemerdekaan republik-republik baru (1822), sebagai "sebuah ekspresi kebenaran sederhana," dan mendeklarasikan—

"Bangsa-bangsa Amerika Selatan memiliki hak untuk memutus rantai yang mengikat rantai mereka dengan neagra induk mereka, untuk menyandang gelar bangsa-bangsa di antara negara-negara berdaulat di dunia, dan mendirikan lembaga-lembaga sesuai dengan hukum-hukum alami yang diatur oleh Tuhan sendiri."

Sebagai dampak dari pengakuan Amerika Serikat, pada tahun 1823, pemberlakuan Doktrin Monroe terkenal yang, berseberangan dengan Bulla Alexander VI., mendirikan prinsip baru hukum internasional di bawah rumus tersebut—"Amerika untuk bangsa Amerika." Inggris merdeka, yang mula-mula memandang baik revolusi tersebut, mulai pada 1818, menyoroti Spanyol dan Aliansi Suci, mengadvokasikan aransemen atas dasar "kebebasan komersial" koloni-koloni. Para diplomat Washington campur tangan dalam mendukung emansipasi penuh mereka, dan Lafayette, dalam mendukung gagasan tersebut, mendeklarasikan kepada Pemerintah Prancis:—

"Perlawanan apapun yang dibuat terhadap kemerdekaan Dunia Baru dapat menyebabkan penderitaan namun takkan mendera gagasan tersebut."

Sehingga, bahkan sebelum kemenangan terakhir, emansipasi benua baru diterima sebagai fakta penyerta, dan sikap Amerika Serikat didukung oleh Inggris berbalas dengan skala diplomasi dalam dukungannya pada 1823. Kala di Kongres Verona pihak reaksi mencetuskan kebijakan berseberangan, Canning, Perdana Menteri Britania Raya, menulis kepada Grenville soal kata-kata kenangan yang digemakan ulang melalui dua hemisfer:—

"Pertempuran telah membara, namun dimenangkan. Paku telah dicungkil; Amerika Spanyol merdeka. Novus sæclorum nascitur ordo!"

Pertempuran Ayacucho adalah tanggapan terhadap perkataan tersebut, dan Canning kemudian berujar:—

"Aku menyerukan dunia baru dalam keberadaan untuk merombak keseimbangan lama."

Aksi Amerika pada Eropa.

Tanah yang ditemukan oleh Christopher Columbus, yang sepenuhnya merupakan dunia fisik, ditujukan untuk mendirikan ulang equilibrium umumnya pada kesempatan pangkalan tersebut diguncang.

Sebelum akhir abad kelima belas, Eropa kehilangan equilibrium moral dan politiknya. Usai invasi barbarian, yang membuahkannya dengan prinsip kehidupan baru tanpa menghancurkan genggaman yang ditinggalkan oleh kejatuhan Kekaisaran Romawi, peradabannya kembali pada titik keruntuhan. Tak ada satu neagra homogen disini yang berdiri, tenaga produktifnya telah habis, kebebasan hanyalah harapan laten, haknya adalah hukum dominan, politik dibentuk pada prinsip Macchiavelli, seluruh evolusi sehat dalam wadah perjuangan tak memungkinkan. Invasi segar dari Timur dimajukan di bawah lambang Bulan Bintang, dan despotisme fanatisisme Islam menjadi harapan terakhir masyarakat. Eropa, yang tersudut di antara Danube dan Tiang Hercules, nampak lenyap. Penemuan dunia baru sendiri yang dapat menyelamatkannya.

Penemuan tersebut memulihkan harmoni unsur-unsur tak beraturan, memberikan hidup baru untuk Kristen, dan menyelamatkan kebebasan umat manusia. Reformasi, yang terjadi secara langsung setelah itu, terukir pada hati nurani orang dari buah prinsip demokratis Alkitab, yang, mentransplantasikan dunia baru, kemudian meregenerasikan peradaban yang dibesarkan dari Eropa, dan menyebarkannya sebagai prinsip vital politik seluruh dunia.

Keyakinan populer bahwa air mancur kemudaan abadi ditemukan pada benua baru yang ditemukan oleh Columbus, tidaklah menjadi khayalan. Peradaban Dunia Lama merancang kekuatan dan kemudaan dari tanah perawan Amerika, kecerdikan perjuangan disana dengan cepat berkembang secara laten di udara. Pemukaan lahan baru dan luas untuk kegiatan manusia, benar-benar menjadi perombakan tatanan sosial sesuai dengan hukum alam, dan dihasilkan dalam organisais demokrasi yang berbasis pada buruh. Sampai akhirnya, ini menjadi satu-satunya kebutuhan yang Erop, meninggalkan traidis lama di belakangnya, harus, pada benua lowong, mengerjakan takdirnya sendiri di bawah paduan insting sehat.

Kolonisasi Amerika Spanyol.

Dalam pembagian ulang benua baru, lahan terburuk jatuh kepada paruh selatan. Spanyol dan portugal memberlakukan absolutisme feodal mereka pada koloni-koloni mereka, namun mereka tak dapat menanam sistem hak, aristokrasi, atau ketidaksetaraan sosial mereka disana. benih baik dan buruk nampaknya dimodifikasi oleh penanaman di tanah baru, produk alaminya adalah demokrasi. Mode kolonisasi berkontribusi pada hasil tersebut. Tawarikh paling terpercaya dari Hindia mengakui fakta bahwa penaklukan diraih pada pengeluaran penakluk, tanpa rancanagn apapun pada perbendaharaan kerajaan. Sehingga timbul jiwa pemulihan diri yang mereka hasilkan pada keturunan mereka. Dunai pemberontakan berkembang di bawah naungan absolutisme. Konstitusi kolonial, yang merasuki despotisme pribadi dan mengkecualikan gagasan negara umum, secara fatal berkontribusi pada hasilnya. Amerika Spanyol dilirik sebagai harta pribadi penguasa Spanyol, sesuai Bulla Alexander VI. Sehingga, koloni tersebut tak membentuk sebuah bagian dari negara, dan hanya menyatukannya lewat kesetiaan kepada kedaulatan umum. Kala penguasa lenyap, kekuasaan diserahkan kepada vasal-vasalnya. Hasil hukum dan logika menjadi pemisahan koloni dari negara induk.

Pemerintahan koloni dipercayakan kepada Dewan Hindia, yang diwakili secara politis oleh Waliraja, dan secara hukum oleh Audiencia, pengikatan pada otoritas tersebut berdampak buruk. Dalam urusan kedaerahan, Cabildos, yang diambil dari komunitas bebas dari negara induk, secara nominal menjadi perwakilan rakyat. Di dalamnya terhimpun nilai-nilai demokrasi, sebagaimana mereka menghimpun hak untuk menyerukan pertemuan publik untuk penyelesaian perkara mereka sendiri melalui jajak pendapat, yang haknya, yang lama ditaati, menjadi kekuatan aktif kala didukung oleh unsur masyarakat. Keberadaan besar negara tersebut, keinginan kohesi moral, perpaduan ras, korupsi perilaku umum, ketiadaan gagasan, kekurangan kegiatan politik dan industrial, dan penghirauan menonjol terhadap masyarakat, semuanya berkontribusi untuk menghasilkan keadaan semi-barbarisme oleh pihak peradaban yang lemah, dan merusak seluruh organisme sosial. Dari embrio tersebut, terbitlah dunia republik baru, produk laten yang ada di dalamnya.

Kolonisasi Amerika Utara.

Untungnya, Amerika Utara dikolonisasi oleh sebuah bangsa yang memiliki pernyataan kebebasan terapan, dan lewat kebaikan ras yang dipersiapkan untuk pemerintahan sendiri. proses tersebut berjalan seabad kemudian. para kolonis dengan mudah mengadaptasi diri mereka sendiri dengan iklim serupa dengan negara induk, dan mendirikan rumah baru disana yang mereka ikat oleh lembaga-lembaga bebas. Awalnya, koloni Inggris dipandang sebagai provinsi mahkota, dai diatur oleh perusahaan berhak, dan oleh dewan yang serupa dengan Dewan Hindia, penguasa mengurusi sendiri, sebagaimana di Spanyol, otoritas legislatif dan hak pelantikan, tanpa memberikan hak legislatif apapun. Kolonis Virginia, lewat tenaga mereka sendiri, kemudian mengakuisisi beberapa hak politik, yang mengamankan mereka lewat piagam kerajaan. Contoh tersebut disusul oleh kolonis Maryland. Majelis-majelis kolonial meniadakan hak perusahaan, dan piagam kerajaam kemudian dibentuk atas dasar lembaga republik.

Usai penanam Virginia dan Maryland mendatangkan para Bapak Peziarah Inggris Baru, yang, kabur dari penindasan di Eropa, mengupayakan kebebasan hati nurani di Dunia Baru. Selaku para penulis revolusi besar, mereka sangat terdorong dengan semangat republikan, dan dengan semangat demokratis Swiss dan Belanda, yang mereka pandang gagasan penguasa masyarakat bebas pada masyarakat William dari Orange, antetipe dari Washington. Sesuai dengan gagasan tersebut, mereka sempat mendirikan bentuk pemerintahan populer yang tak diketahui, berdasarkan pada hukum adil. Pada akhirnya, datanglah Quaker, yang memproklamasikan kebebasan berpikir sebagai gak tak terasingkan dan tak terlepas, dan merancang konstitusi mereka atas dasar kesetaraan demokratis, absolut dan universal; dalam mengantisipasi kemajuan era modern. Di bawah William Penn, mereka mendirikan koloni perwakilan Pennsylvania, nukleus dan jenis republik besar Amerika Serikat.

Hal semacam itu menjadi dasar kebebasan demokratis, yang ditakdirkan untuk menjadi universal.

Kebijakan Kolonial di Kedua Amerika.

Monopoli komrsial yang diadopsi Spanyol sebagai sistem pada penemuan Amerika, memiliki pengaruh sebagaimana kejahatan atas dirinya sebagaimana pada koloni-koloninya. Tujuannya aadalah agar Spanyol harus merancang kekayaan Dunia Baru untuk dirinya, dengan menjaga tangannya sendiri dari pertukaran pabrik-pabrik Eropa untuk produk-produk Amerika. Setiap industri yang dapat bersiang dengan Semenanjung dilarang di Amerika. Mula-mula di Sevilla, dan setelah itu Cadiz, dideklarasikan menjadi satu-satunya pelabuhan dimana kapal-kapal pengangkuat barang dapat berlayar, atau dimaan mereka dapat mendaratkan kargo yang dihasilkan kolonial. Seluruh perdagangan langsung antar koloni mereka sendiri dilarang. Sistem pembatasan tersebut dirampungkan lewat pengumpulkan seluruh kapal dagang dalam konvoi tahunan atau dua tahunan yang berlatar dalam pertukaran kapal perang dari atau ke Portobello dan Panama. Barang-barang diperkenalkan, dibawah sepanjang tanah genting dan didistribusikan lewat jalur Pasifik dan lewat darat menuju Potosi, tempat Provinsi Selatan dan Atlantik dapat mensuplai diri mereka sendiri dengan harga lima atau enam ratus persen, dari biaya asli. Sistem semacam itu hanya dapat timbul dari pemikiran yang didapati oleh pemberlakuan kekuatan absolut, dan hanya dapat ditoleransi oleh ras budak.

Sebelum satu abad berakhir, populasi Spanyol berkurang sampai separuhnya, industri pengolahannya meruntuh, perdagangan lautnya tak lagi ada, perdagangannya berada di tangan penyeludup asing, dan emas dan perang Dunia Baru didatangkan ke setiap tempat kecuali Spanyol. Kala Spanyol, yang diajarkan lewat pengalaman, berniat untuk menebus kejahatan tersebut, telah terlambat, koloninya di benua selatan lenyap dari genggamannya. Entah pasukan maup-un cinta, maupun kepentingan umum, mengikat anak-anak yang tak terwariskan pada orangtua mereka; perpisahan menjadi bulat, dan kemerdekaan koloni menjadi pertanyaan waktu dan kesempatan.

Sistem kolonial Spanyol bukanlah penemuan, ini merupakan traidis kuno, ini merupakan teori ekonomi dari suatu masa yang kurang diterapkan. Inggris mengikuti sistem yang sama, melakukan kekeliruan yang bahkan lebih besar dalam pendirian perusahaan-perusahaan berhak, seperti Perusahaan Hindia Timur, yang memberikan wilayah kepada mereka atas dasar feodal, penguasa memegang otoritas absolut atas hubungan komersial.

Dalam prateknya, kekeliruan tersebut menghiasi penebusan mereka sendiri. Hukum tirani jatuh dalam ketiadaan pemakaian dari pemberontakan koloni yang dipersenjatai dengan hak munisipal. Sehingga, hasil yang didapatkan oleh Inggris dicapai tanpa kekerasan besar dan dengan kemajuan pada negara induk dan koloni-koloninya. Hukum navigasi 1650—1666 memberikan supremasi kepada pedagang marinir Inggris, dan dengan menutup persaingan asing dari pasarnya, memonopolisasi perdagangan dengan koloni-koloni. Monopoli di tangan terampil tersebut mengkolonisasi Amerika Utara dan membenarkan beberapa kekeliruan sistem. Pada 1652, di bawah Cromwell, kebebasan perdagangan didirikan antara Inggris dan koloni-koloninya, hak tersebut diberikan kepada para kolonis untuk pajak mereka sendiri lewat suara perwakilan mereka dan mengatur bea cukai mereka sendiri. Ini nyaris merupakan kemerdekaan. Bahkan kala piagam mereka dimutilasi atau ditiadakan oleh Stuarts, doktrin tersebut dihormati oleh perhatian umum. Kala Inggris tak menghargainya, terjadilah revolusi.

Emansipasi Amerika Utara.

Persoalan khusus dari hukum konstitusional mengenai bea cukai, adalah sebab langsung revolusi di Amerika Utara. Revolusi Amerika Selatan berkembang dari persoalan prinsip fundamental.

Pajak perangko yang diberlakukan oleh Inggris di koloni-koloninya diulang atas dasar bahwa ini merupakan pajak internal, namun parlemen mensanksi pemberlakuan bea cikai atas dasar bahwa hal tersebut adalah pajak eksternal, hasil koloni menjadi subyek kehendak raja. Kolonis mengecam dan mengambil langkah lebih lanjut dengan mendeklarasikan bahwa Mutiny Act tak berhak melakukannya terhadap mereka, sebagaimana hal tersebut disanksi oleh Parlemen yang tak diwakili oleh mereka. Mereka menyerukan militia munisipal. Sehingga pada 1774, terjadi perjuangan besar terhadap emansipasi Amerika. Selama sepuluh tahun, pemberontakan mereka bertahan dalam batas hukum, namun dari peristiwa tersebut, mereka menghimpun pendirian mereka atas dasar hak alami dan ideal yang luas, independen dari hukum dan tradisi.

Deklarasi Kemerdekaan pada 4 Juli 1776 menjadi proklamasi hak asasi manusia universal, dari teori pemerintahan baru yang independen dari preseden, terinspirasi oleh hukum alam, filsafat dan ilmu politik. Deklarasi tersebut terjadi, sebagaimana yang telah dikatakan,

"Profesi iman dari seluruh kebebasan dunia."

Gema teori tersebut terdengar di Prancis, dan melaluinya tersebar sampai negara-negara Latin dari kedua hemisfer. Masyarakat menaungi mereka dengan keantusiasan. Samapi pada masa itu, dua mazhab politik membagi dunia pemikiran bebas. Mazhab historis, yang dipimpin oleh Montesquieu, memandang konstitusi Inggris sebagai karya pengalaman dan logika manusia yang rampung. Mazhab filsafat, yang dipimpin oleh Rousseau, menyangkal nilai pengalaman dan pemikiran untuk mendirikan kebebasan dan kedaulatan rakyat dengan mencari "bentuk asosiasi terbaik untuk pertahanan dan perldungan setiap asosiasi melawan unsur semuanya, sehingga setiap orang hanya harus menaati dirinya dan tetap bebas seperti sebelumnya." Doktrin kedua tersebut dirumuskan dalam konstitusi Amerika Serikat, menjadi prinsip baru dalam ilmu politik, dan sehingga sesuai dengan penerimaan umum di seluruh koloni Amerika Selatan.

Unsur paling penting dari revolusi Amerika Utara bukanlah pencapaian kemerdekaan nasionalnya, namun emansipasinya, politik, intelektual dan moral, atas nama hak asasi manusia dan dalam bentuk konstitusional. Dari peristiwa tersebut, konstitusionalisme Inggris berhenti menjadi model, dan konstitusi Inggris selaku gagsan, bahkan di kalangan Inggris sendiri, yang mengakui keturunan dan murid politik mereka sebagaimana majikan mereka.

Semangat Inggris bebas, mengantisipasi dakwaan penaungan, membenarkan pemberontakan di Amerika. Para negarawan dan pemikir seperti Chatham dan Burke, bersimpati dalam gerakan tersebut, mendeklarasikan, "Tak ada monopoli prinsip," namun dampaknya pada Prancis masih lebih menonjol, menjadi hasil dari akal budi para filsufnya.

Sehingga, Amerika bereaksi untuk kedua kalinya pada Eropa dengan dampak paling bermanfaat. Pada kesempatan ketiga, pihak guru dipermainkan oleh Amerika Selatan.

Afiliasi Revolusi Amerika Selatan.

Secara susah payah, Peru ditaklukan oleh ras Spanyol, ketimbang menjadi palagan perang sipil. Para penakluk, yang dipimpin oleh Gonzalo Pizarro, memberontak melawan raja mereka atas nama hak mereka sebagai penakluk, memotong kepala perwakilan raja dan membakar Lambang Kerajaan. Dengan susah payah, masa satu generasi bertumbuh di Amerika, menumbuhkan putra Hernan Cortez, dengan nasab yang berkembang dari darah Indian terkenal Doña Marina, bersekongkol untuk meraih kemerdekaan Meksiko atas nama hak wilayah yang sama yang diramu oleh Pizarro. Koloni jauh Paraguay mula-mula berasal dari republik munisipal yang bergolak. Kolonis menggulingkan gubernur yang diangkat kerajaan mereka dengan teriakan "Matilah Tiran," memilih penguasa mereka sendiri, dan melakukan hal sesuka mereka selama lebih dari dua puluh lima tahun (1535–60). Peristiwa tersebut dan banyak fakta serupa lainnya, menunjang agar kolonisasi Amerika Serikat dilepas dengan pengumandangan prinsip individualitas dan dengan insting kemerdekaan, yang biasanya dihasilkan dalam emansipasi dan demokrasi.

Pemberontakan tersebut meluapkan semangat Kastilia. Pada awal abad kedelapan belas, orang-orang kreol mulai menyebut dirinya sebagai orang Amerika dengan bangga, dan untuk pertama kalinya mendengar teriakan pembebasan di Potosi. Pada 1711, separuh panas memproklamasikan Raja mulatto Venezuela. Pada 1733, orang-orang Kreol angkat senjata dan menyerukan peniadaan monopoli komersial "Compania Guipuzcoana de Caracas." Pada 1730, dua ribu paruh napas di Cochabamba (Peru Hulu), melakukan protes bersenjata melawan pajak jajak pendapat, dan memegang gak untuk memiliki orang-orang kreol sebagai pegawai kehakiman dengan mengecualikan orang Spanyol. Pada 1765, orang-orang Kreol dari Quito mengembangkan pemberontakan bersenjata melawan pemberlakuan pajak langsung. Tak ada peristiwa yang dapat mendefinisikan karakter politik apapun. Republik embrio Paraguay memberikan contoh pertama dari gerakan revolusioner yang berbasis pada kedaulatan rakyat.

José Antequera, yang lahir sebagai orang Amerika namun dididik di Spanyol, muncul di wilayah tersebut saat sengketa antara gubernur Paraguay dan Cabildo Asuncion. Rakyat mengangkatnya menjadi gubernur lewat aklamasi. Ia menempatkan dirinya di puncak mereka, dalam menentang aturan teokratik Yesuit, yang meruntuhkan negara tersebut. Ia memperjuangkan pertempuran melawan pasukan kerajaan dan diberkati sebagai juruselamat, namun wafat karena dikambinghitamkan sebagai pengkhianat rajanya.

Usai kematiannya, muridnya Fernando Mompox membentuk kelompok masyarakat dengan nama Comuneros, menggulingkan gubernur lain dan mendirikan pemerintahan junta, namun juga didompleng.

Pada 1781, Comuneros melakukan pemberontakan di New Granada, namun gerakan tersebut ditekan.

Ini bukanlah peristiwa sejarah penting yang besar, namun mereka mennjukkan bahwa sepanjang masa kekuasaan Spanyol, aturan negara induk menguntungkan orang Spanyol sendiri, dan dibenci seluruh orang Amerika.

Revolusi Moral Amerika Selatan.

Tak ada revolusi yang dapat dilakukan sampai gagasan manusia menjadi hati nurani masyarakat, dan sampai semangat manusia menjadi unsur publik, karena "ini adalah manusia bukan peristiwa yang mengatur dunia." Revolusi menyertai orang-orang Amerika Selatan sebelum akhir abad kedelapan belas. Setelah itu, aksinya memiliki satu tujuan dan satu arti. Emansipasi tak lagi menjadi insting, ini menjadi semangat aktif.

Spanyol menjadi iri dengan Inggris yang bergabung dengan Prancis dalam membantu pemberontak Utara, dan pengakuannya atas kemerdekaan republik baru menjadi pelengseran otoritasnya sendiri atas Selatan. Aranda, salah satu negarawan pertama pada masnaya, menasehati penguasanya pada 1783 untuk mengedepankan masa depan tak terbantahkan dengan mengangkat satu infante menjadi Raja Meksiko, satu menjadi Raja Peru, dan satu menjadi Raja Daratan Utama, menghimpun dirinya dengan pangkat Kaisar. Raja Spanyol menutup telinganya dengan nasehat tersebut.

Revolusi tahun 1789 menunjukkan bahwa gagasan yang ditubuhkan dalam Deklarasi Kemerdekaan berasal dari penerapan universal. para penguasa Eropa menempatkan peringatan dan membentuk liga reaksioner. Untuk Amerika Selatan, gagasan tersebut dilaksanakan oleh Kreol terdidik, yang berkunjung ke Eropa mempelajarinya dari penulis Prancis. "The Rights of Man" diterjemahkan, dicetak diam-diam, dan diedarkan melalui New Granada oleh Antonio Nariño. Didakwa sebagai kejahatan, tak ada bukti yang dapat diberikan melawannya karena tak ada salinan buku tersebut yang daapt ditemukan, penyiksaan jatuh pada informasi penyarian dari para terdakwa. Ia diasingkan ke Afrika, harta bendanya disita, dan salinan asli karyanya dibakar oleh eksekusioner publik. Dari manusia budaya, gagasan baru mengisi masyarakat, mentransformasikan pikiran mereka dengan penciptaan ideal, yang setiap orang tafsirkan sesuai dengan bakat, kepentingan, atau prasangkanya sendiri.

Pendahulu Emansipasi Amerika Selatan.

Pada beberapa tahun sebelumnya, rasul kebebasan manusia mengembara ke penjuru dunia. Ia adalah pemimpi dengan gagasan meyakinkan dan perhatian tak terdisiplinkan, prajurit berpemikiran luas, yang di atas semuanya, manusia berkehendak kuat. Seorang prajurit Washington, kamerad Lafayette, jenderal di bawah Dumouriez, pengikut Madame Roland di penjaranya, orang kepercayaan Pitt dalam skema pemberontakannya di koloni-koloni Amerika Spanyol, dikhaskan oleh Katarina II dari Rusia, yang menyukai ia menempatkan pihakan misi gigihnya, dipandang oleh Napoleon sebagai lunatik dengan percikan api suci, Francisco Miranda, sosok asal Caracas, menjadi orang pertama yang memajukan takdir besar republikan Amerika, an orang pertama yang menaikkan panji kebebasan di benua selatan.

Ia yang mengadakan upaya revolusioner Amerika Selatan di Eropa; mendirikan pemahaman dengan Kreol dari koloni-koloni tersebut. Ia yang menjelang akhir abad kedelapan belas membentuk perhimpunan politik di London, "Gran Reunion Americana," dimana mereka semua terafiliasi. Dalam perhimpunan tersebut, diinisiasikanlah misteri kebebasan masa depan, O'Higgins dari Chili, Nariño dari New Granada, Montufar dan Rocafuerte dari Quito, Caro dari Kuba, yang mewakili para patriot Peru, Alvear, seorang Argentina, dan lainnya yang kemudian menjadi penggambaran. Disini, dua pembebas besar, Bolívar dan San Martin, mengambil sumpah untuk mengerjakan kemenangan kepentingan emansipasi Amerika Selatan.

Perhimpunan tersebut adalah jenis perhimpunan rahasia, yang ditrnasplantasikan ke teater aksi, menekankan segelnya pada karakter orang-orang yang mengarahkan revolusi Amerika Selatan. Mereka terinokulasikannya dengan gagasan Amerika sebenarnya, yang, tanpa garis depan dan meremehkan segala rintangan, melirik koloni-koloni yang diperbudak sebagai kesatuan, dengan satu aspirasi, satu cinta dan satu kebencian terhadap majikan umum mereka. Ini memberikan kohesi untuk revolusi di Amerika, dan mewujudkan kemenangan dengan persatuan seluruh pasukan untuk satu akhir umum. Ini adalah titik kontak seluruh Kreol, dimana mereka dapat bekerja untuk kemerdekaan dan kebebasan. Ini adalah penjelasan identitas gerakan asli di samping isolasi setiap koloni.

Miranda berusaha untuk memikat seluruh dunia dalam sebab kemerdekaan; utamanya ia mengupayakan bantuan Inggris. Tiga kali (1790—1801) ia mendapatkan janji moral dan dukungan material dari Pitt, dengan kerjasama Amerika Serikat. Komplikasi Eropa dan keraguan kabinet di Washington, mencegah pemenuhan janji tersebut. Pada 1791, ia menerbitkan surat kepada Amerika, dimana ia menyerang sistem kolonial Spanyol, mendeklarasikan bahwa alam telah memisahkan Amerika dari Spanyol lewat posisi perantaraan samudra, sehingga mengemansipasi putra-putranya dari negara induk, dan bahwa mereka—

"Terbebas oleh hak alami yang diraih dari Sang Pencipta; bahwa peristiwa tersebut datang untuk membuka era kemakmuran baru; dan dengan bantuan Takdir, untuk membesarkan keluarga persaudaraan besar di Amerika yang disatukan oleh kepentingan umum."

Gagal dalam upayanya untuk mengamankan bantuan Inggris dan Amerika Serikat, Miranda mengupayakan usaha oleh dirinya sendiri. Pada tahun 1806, ia membuat upaay untuk mengobarkan api revolusi di negara asalnya. ia mendarat ke daratan utama di Ocumare dengan dua ratus orang, dan di Vela de Coro dengan lima ratus orang. tak ada yang menanggapi panggilannya, namun teriakannya didengar, dan gemanya disuarakan ulang melalui dua dunia.

Pada kematian Pitt, Inggris meninggalkan proyeknya untuk emansipasi koloni Amerika Spanyol, berupaya untuk menaklukan mereka untuk dirinya sendiri, dan dua kali kalah di Buenos Ayres pada 1806 dan 1807. Miranda merelakan kekalahan tersebut. Pada 1808, ia menulis untuk mengucapkan selamat kepada Cabildo dari Buenos Ayres. Pada waktu yang sama, ia menulis kepada Cabildo dari Caracas, memberikan catatan invasi Spanyol oleh Napoleon, menasehati mereka untuk menempatkan pemerintahan dan mengirim para deputi ke London untuk mengadakan kursus Dunia Baru pada masa mendatang. Pada saat yang sama, ia menerbitkan pamflet di London yang ditulis dalam bahasa Inggris oleh seorang warga Inggris, tentang kekalahan Inggris yang menggambarkan pelajaran, berdasarkan pada wacana Jenderal Auchmuty, bahwa Kreol hanya akan membuat aliansi dengan Inggris pada kondisi kemerdekaan mereka sendiri. Miranda menerjemahkan pamflet tersebut ke dalam bahasa Spanyol, dan menambahkan sketsa konstitusi untuk negara-negara baru yang dicetuskan, gagasan dominan yang menjadi republik federal atas dasar Cabildos independen. Karena kemenangan Buenos Ayres membuat kegaduhan besar di dunia, dan secara khusus di hati Amerika, propaganda tersebut jatuh dengan sentimen kebansaan baru, ditorehkan dalam perkataan Don Cornelio Saavedra pada pesannya kepada Patricios dari Buenos Ayres pada 1807:

"Orang-orang lahir di Hindia, yang semangatnya tak di ragukan, tidak berada dalam jalan rendahan terhadap Spanyol dari Eropa, dan dalam keberanian yang tak memberikan tempat."

Ras-ras Amerika Selatan.—Kreol.

Lima ras, yang untuk keperluan sejarah dipandang hanya terdiri dari tiga, menghuni Benua Selatan pada perpecahan Perang Kemerdekaan: Spanyol Eropa, Kreol Spanyol-Amerika, dan belasteran; juga Indian pribumi, dan negro dari Afrika. Spanyol membentuk kelas berhak, dan lewat alasan cikal bakal mereka menikmati tunjangan politik dan sosial. Indian dan negro membentuk kelas pekerja. Belasteran terdiri dari percampuran tiga ras, membentuk kelas perantara, dan di beberapa tempat berada dalam mayortias besar. Kreol, keturunan langsung Spanyol, berdarah murni, namun berkarakter termodifikasi lewat kontak dengan belasteran, merupakan putra tanah sebenarnya, dan mengkonstitusikan basis masyarakat. Pada umumnya, mereka kebanyakan selalu menjadi unsur peradaban koloni. Mereka sangat bertenaga, sangat cerdas dan berkhayal; dan dengan seluruh pewarisan mereka dan keinginan persiapan mereka untuk kebebasan, menjadi satu-satunya orang yang digerakkan oleh sentimen patriotisme.

Orang-orang yang lahir di Amerika Selatan kemudian membentuk sebuah ras, ras tertindas, yang memandang leluhur dan orang-orang sezaman mereka bukanlah ayah dan saudara, namun majikan. Ssitem kolonial menempatkan, untuk hal tertentu, seluruh penduduk asli wilaayh tersebut pada tingkat yang sama, dan merancang baris besar kekhasan antara kolonis Spanyol-Amerika dan negara induk mereka. Karena alasan jarak, Spanyol memberikan kebebasan dan hak munisipal lebih kepada para kolonisnya ketimbang ia memberikan putranya sendiri di tanahnya sendiri, namun pemerintah absolutnya tak dapat mengikat koloninya terhadapnya lewat ikatan kebangsaan. Orang-orang kelahiran Spanyol memandang koloni sebagai teritorial feodal, yang mereka anggap, selaku ras unggul, merupakan tuan alam, dan menganggap bahwa hanya jika seorang pembuat sepatu bertahan di Kastilia, pembuat sepatu tersebut memiliki hak untuk meerintah seluruh Amerika.

Aspirasi alami budak adalah untuk kebebasan, dan bahwa ras tertinda yang mengetahui kekuatan mereka sendiri menghimpun tempat mereka dalam keluarga manusia. Dalam aspirasi ganda tersebut, terhimpun revolusi di Amerika. Pada 1780, ras pribumi di bawah Tupac-Amarú, keturunan Inka, bergerak bersama di Peru melawan penindas mereka, namun dikalahkan. Mereka tak menghimpun pasukan sosial besar, dan tak mewakili kepentingan peradaban Amerika. Pada masa itu, Kreol tak bergerak, namun mereka tak terdorong untuk dimajukan, dicintai, atau dihormati di Spanyol. Seorang raja absolut, yang umumnya bodoh, menjadi titik kontak tunggal antara mereka. Negara induk mereka tak menganggap mereka sebagai negara maupun induk. Insting kemerdekaan menjadi semangat, bahkan lebih menonjol pada orang-orang yang bermukim di Spanyol ketimbang orang-orang yang tak pernah meninggalkan hati mereka sendiri. Kemudian, para pemimpin yang melakukan banyak revolusi berasal dari Spanyol.

Dalam perjuangan tersebut, setiap ras mengambil bagian khususnya sendiri. Kreol membentuk garda depan dan mengarahkan pergerakan. Ras pribumi membentuk baris pertama di Meksiko, namun di tempat lain mereka hanya dipakai sebagai auksilier. Di Amerika Selatan, belasteran membentuk pangkat dan berkas tentara revolusi. Gaucho Argetina, dengan fatalisme Arab dan kekuatan Cossack, memberi jenis kavaleri, yang dikenal karena perpindahan mereka dari La Plata ke Chimborazo. llanero dari Venezuela, belasteran untuk banyak bagian, membentuk skuadron terkenal Columbia, yang ansibnya disanjung dari Orinoco sampai Potosi. Para roto dari Chili, yang kebanyakan berdarah Indian, dibentuk dengan orang-orang Argentina dalam batalion solid, yang mengukur kekuatan mereka dengan resimen Spanyol, menang atas prajurit Napoleon di Semenanjung. Negro yang dipekerjakan di benua tersebut dijadikan infanteri Amerika, menunjukkan kualitas perang dari ras mereka. Di Peru Hulu, ras asli hidup selama sepuluh tahun dalam bara pemberontakan kala pasukan patriot dikalahkan. Para cholo dari Dataran Tinggi Peru menghimpun kepentingan raja, dan banyak dijadikan sebagai infanteri oleh para jenderal Spanyol, khussunya pada catatan kecepatan luar biasa dari kirab mereka.

Kreol dari Amerika Selatan lepas dari peradaban ras Indo-Eropa untukmenghimpun pemerintahan dunia. Ini adalah misinya untuk merampungkan demokratisasi dunia Amerika dan mendirikan tatanan hal baru yang ditujukan untuk hidup dan berjuangan. Ia menekankan penunjangan karakter pada kebangsaan baru.

Kala revolusi pecah pada 1810, Amerika Selatan dikatakan aakn menjadi Inggris atau Prancis. Kala dimenangkan, benua tersebut dianggap akan tenggelam dalam barbarisme. Atas kehendak dan pengerjaan Kreol, ini membuat Amerika menjadi republikan dan beradab.

Pergolakan Revolusi Pertama.

Perpecahan awal tahun 1809, berada dalam beberapa bagian dari karakter yang lebih radikal ketimbang peristiwa tahun berikutnya, kala rumus politik pertama pemberontakan sebenarnya menjadi tuntutan untuk kemerdekaan relatif dan provisional, untuk kompromi antara demokrasi dan monarki atas dasar otonomi.

Doktrin yang menyatakan bahwa kala kehilangan penguasa, kedaulatan dikembalikan ke rakyatnya, untuk pertama kalinya diproklamasikan secara teguh di Meksiko. Dari situ, ini mendeduksikan bahwa mereka memiliki hak untuk melantik pemerintahan Junta untuk keamanan mereka sendiri, dan tak menghimpun kesetiaan pada pihak-pihak yang berdiri di Spanyol pada masa invasi Prancis. Sehingga, sengketa yang timbul antara Kreol dan Spanyol, dan antara Audiencia dan Waliraja, yang terjadi pada akhir 1809 mengubah gerakan tersebut menjadi persekongkolan untuk kemerdekaan.

Di Quitom pergerakan menghimpun bentuk yang lebuh definitif. Otoritas kolonial dilengserkan dan pemerintahan junta dibentuk, yang menempatkan dirinya pada atribut kedaulatan dan mengerahkan pasukan untuk pertahanannya sendiri. Mereka menghantarkan orang-orang Amerika lewat proklamasi untuk mengikuti contoh, mengumumkan bahwa "hukum telah meneruskan otoritasnya di bawah khatulistiwa," dan bahwa "hak manusia, lewat penghilangan despotisme, tak lagi mengasihi kekuasaan arbitrer." Para pengarang revolusi dini tersebut digerebek dan dihukum mati di penjara.

Di Peru Hulu, kota Chuquisaca mula-mula bergerak. Pada Mei 1809, Kreol, atas dorongan Audiencia, menggulingkan otoritas terkonstitusi, dan membentuk pemerintahan independen. Pada Juli, kota La Paz mengikuti contoh tersebut. Di bawah nama Junta Tuitiva, sebuah pemerintahan independen yang secara khusus terdiri dari orang-orang Amerika dibentuk, yang mengerahkan tentara, dan menggantung orang-orang yang menolak otoritasnya di tiang gantungan. Kedua pemberontakan tersebut ditekan oleh pasukan terpadu dari wilayah tetangga Kewalierajaan Peru dan La Plata. Para pemimpin pemberontakan La Paz gugur di medan tempur atau di tiang gantungan. Salah satunya berteriak:—"Api yang aku nyalakan harus tak pernah padam." Kepala dan kakinya dipaku di pos yang menandai jalan raya di neagra tersebut, namun sebelum mereka digantung, api kembali membara di Peru Hulu. Dengan melakukan persekongkolan tersebut, bahaya dianggap terjadi, namun sebagaimana yang dikatakan oleh Waliraja Peru lima puluh tahun sebelumnya, pada pemberontakan pertama Comuneros Paraguay, "ini hanyalah pemadaman api dengan abu."

Perkembangan Revolusi.

Pada tahun 1810, drama revolusi tak membendung dirinya pada latar benua besar, dengan kesatuan aksi yang dari mula-mula meraih perhatian dunia. Seluruh koloni Amerika Spanyol dengan pengecualian peru Hilir, berkembang dalam pemberontakan secara langsung, dan memproklamasikan satu doktrin politik. Beberapa sejarawan menganggap bahwa gerakan tersebut adalah hasil dari tekanan luar, dan bahwa pemisahan berikutnya sebagai kejatuhan buah yang belum matang. Yang lainnya, yang lebih dikabari, memandang perpecahan tersebut sebagai kebutuhan: "Persatuan Spanyol dengan Amerika, mungkin di bawah rezim absolut, tak selaras dengan pemerintahan perwakilan dan kesetaraan politik warga negara." Kenyataannya adalah bahwa revolusi Amerika Selatan terinspirasi oleh sentimen patriotisme, selaras dengan insting konservatif, dan lewat sifatnya yang memperjuangkan kemerdekaan.

Perpecaahn koloni dari negara induk terjadi pada saat kritis, saat persatuan mereka melukai mereka berdua. Jika Amerika tak bersiap untuk pemerintahan sendiri, dan jika upayanya terhadap pemerintahan sendiri nyaris menghabiskan pasukan yang dilemahkan oleh perjuangan, apa yang kala itu akan terjadi pada kondisinya kala masih di bawah kekuasaan hukum tak alami yang mengecamnya sampai titik darah penghabisan, mangsa yang diterkam oleh sistem kejahatan?

Tak dapat disangkal bahwa tanpa invasi Spanyol oleh Napoleon pada 1808, dan kemudian pelenyapan dinasti Spanyol, revolusi akan tertunda; namun ini tak menunjukkan bahwa Amerika tak terpecah untuk emansipasi, kesempatan tak lebih dari percikan api yang membara sampai baranya siap untuk membakar.

Pemerintahan Sementara yang didirikan di Spanyol mengantisipasi keluhan kolonis, dan diakui lewat tindakan adilnya terhadap kepentingan mereka, memajukan pemberontakan mereka oleh pelibatannya sebagaimana oleh penolakannya. Kabupaten Cadiz menyerukan agar Amerika bergabung dengan Cortes nasional, kemudian menaikan mereka ke peringkat manusia bebas, namun pada saat yang sama mereka hanya diberikan satu deputi, yang dipilih oleh dirinya, untuk setiap sejuta penduduk, sementara untuk penduduk asli Semenanjung, untuk bagian besar di bawah golongan asing, mereka memberi satu deputi untuk setiap seratus ribu. Perbedaan esensial tersebut timbul dalam kesenjangan wacana politik mereka. Pihak Kabupaten menyatakan "Kekuasaan Amerika adalah bagian integral dari Spanyol," dari mengurangi hak Spanyol untuk memerintah Amerika dalam ketiadaan penguasa. Amerika, sebagaimana yang kita telah lihat, menganggap bahwa mahkota menjadi satu-satunya penghubung antara mereka. Membawa jauh kesenjangan wacana fundamental tersebut, dan alasan untuk revolusi lenyap, pemberontakan kehilangan legalitasnya, dan pertanyaan menjadi salah satu perwakilan nasional, tak memiliki hubungan untuk kemerdekaan atau otonomi.

Otoritas kolonial digulingkan tanpa pemberontakan oleh pasukan wacana publik, dan hal-hal baru dilembagakan tanpa hubungan dengan negara induk, meskipun semuanya menyoroti akhir logika dari proses tersebut. Dalam menjawab kebijakan moderat tersebut, pihak kabupaten menolak koloni agar kebebasan dagang yang diusulkan diberikan pada mereka, menghindari mediasi Inggris, dan tanpa upaya mengembalikan pemahaman secara damai, menstigmatisasi orang-orang Amerika sebagai pemberontak dan mendeklarasikan perang melawan mereka, dihukum atas dakwaan pengkhianatan tingkat tinggi oleh orang-orang Spanyol sendiri di Spanyol. Pada 1811, Venezuela mendeklarasikan kemerdekaannya sendiri, dan menghimpun konstitusi republik.

Amerika Selatan memiliki persiapan yang buruk untuk perjuangan. Ia tak memiliki prajurit maupun politikus, ia perlu menunjang semua yang dibutuhkan olehnya. Spanyol bersekutu dengan Inggris dan didukung oleh bangsa-bangsa pertama di dunia, menjadi gundik laut, kemenangan pasukannya di Eropa, lebih kuat ketimbang sebelum invasi Prancis, tanpa memperdulikan Amerika Selatan tak membantu penerimaan tantangan tersebut, dan dimenangkan semuanya sendiri.

Pertemuan Cortes dan pemberlakuan Konstitusi tahun 1812, alih-alih merekonsiliasi negara induk dengan koloni-koloninya, menyulut bara pemberontakan, dan lewat konsesi yang mengobarkan semangat kemerdekaan. Kala pada 1814 Raja dipulihkan, Amerika masih memerintah atas namanya, dan gerakan tersebut pecah di Venecuela, revolusi terjadi dalam posisi yang salah. Penolakan Amerika untuk menyerah tanpa kondisi terhadap kekuatan absolut, ditanggapi dengan proklamasi perang penaklukan ulang, dan aransemen baik-baik tidak lagi memungkinkan.

Pada 1820, despotisme dimenangkan di Eropa di bawah panji para raja absolut yang bersekutu melawan kebebasan rakyat, namun di Amerika Selatan kepentingan kemerdekaan, yang dimajukan oleh contoh Amerika Serikat, meraih keberhasilan. Dari masa itu, reaksi pemikiran Amerika terasa dalam Parlemen Inggris, dan bahkan mempengaruhi Spanyol sendiri, kala pasukan dikumpulkan untuk menekan revolusi di Amerika, berbalik melawan raja absolut dan mendirikan ulang rezim konstitusional. Ini adalah peristiwa kritis: kemenangan atau kekalahan revolusi di Amerika Selatan bergantung pada takdir dua dunia.

Lima tahun kemudian, kemenangan memahkotai upayanya, Amerika menjadi republik, independen dan merdeka. Dari kesempatan tersebut, gelombang sejarah, yiang selamatiga abad menghantarkan despotisme dari Timur ke Barat, kini berbalik; tindakan prinsip regenerasi Amerika mengalir dari Barat ke Timur dan menyebar ke Eropa sampai dihentikan oleh perbatasan Islam. Yunani menyerukan emansipasi, dan Eropa sebagai gantinya bergabung untuk mewujudkan aspirasinya, bergerak untuk menolongnya. Portugal menjadi merdeka oleh contoh tersebut dan pengaruh koloni Amerika-nya, yang mengirim balik raja-raja absolutnya, berubah menjadi penguasa konstitusional. Di Prancis, revolusi tahun 1789 bangkit dalam kompromi antara monarki dan republik, juaranya menjadi kamerad Washington dan pangeran emigran yang mengkaji demokrasi Amerika dalam jarak dekat. Hal tersebut mengambil revolusi Amerika Selatan pada tahun '10-an, yang menghantarkannya dalam tekanan pada 1820, atau menyingkirkan kemenangan akhir tahun 1825, dan republik Amerika Serikat masih menjadi perwakilan kebebasan tunggal; dan dunia, bahkan dengan pertolongan Inggris bebas, dijabarkan di bawah naungan absolutisme.

Upaya Monarki di Amerika Selatan.

Memiliki gagasan Aranda yang diadopsi pada 1783, monarki bangsat tersebut mungkin akan berdiri di Amerika, pada waktu akan menekan segel demokrasi. Kala Raja Spanyol meniadakan takhtanya untuk Amerika pada 1808, sebagainya yang ia lakukan pada Portugal, peristiwa revolusi tersebut mungkin dapat berubah di bawah naungan dinasti, menunda pergerakan republik dan mendorong akselerasi stabilitas konstitusional. Dua kesempatan tersebut hilang, revolusi hanya dapat seturut dengan alamnya sendiri dan secara esensial menjadi gerakan republik.

Bapa-bapa Ziarah dari New England dan Quaker dari Pennsylvania menghantarkan mereka dengan benih republikanisme. Cavalier yang mengkolonisasi Virginia menjadi republikan lewat pendirian negara baru dari jenis berbeda, yang menghasilkan Washington. Kolonis Spanyol dari Amerika Selatan membawakan mereka tanpa gagasan semacam itu namun hanya benih individualisme, dari masa perkembangan yang diinginkan untuk kemerdekaan dan kesetaraan. Ras pribumi tak mengetahui bentuk pemerintahan apapun kecuali monarki. Kreol lahir dari republikan. Gagasan mendirikan monarki tak pernah timbul dari otak Kreol, dan kala memutuskan untuk dilirik oleh mereka hanya sebagai kompromi atau pengeluaran buatan kala hal tersebut tak terpenuhi. Pada 1808, konstitusi Inggris menjadi gagasan pemikir terlatih dalam mazhab Montesquieu. Pada 1810, kontrak sosial Rousseau menjadi injil mereka, dan revolusi pada tahun tersebut secara spontan menghimpun bentuk populer, menghasilkan republik munisipal, dimana serangkaian wacana secara eksklusif menjadi demokratis.

Kala pengerahan awal membawa harapan republikan dari para pemimpin Agrnetina, mereka melirik pendirian monarki di bawah perlindungan Kekuatan Besar sebagai alat mengamankan kemerdekaan dan kebebasan konstitusional. Pada 1814, mereka mencetuskan untuk memahkotai Infante Spanyol dari Raja La Plata. Pada 1816, Kongres yang sama yang mendeklarasikan kemerdekaan provinsi-provinsi Argentina, memajukan gagasan memahkotai keturunan Inka di Cuzco, dan menyatukan Peru dan Lempeng Sungai di bawah kekuasaannya, sebuah proposisi yang memicu kebingungan. Kongres yang sama, pada 1819, usai disumpah dan memberlakukan konstitusi republikan, diupauakan di Eropa untuk seorang raja, merendahkan karakter mereka dalam sorotan dunia, dan memajukan tuduhan pengkhianatan pada diri mereka sendiri dari negarawan mereka sendiri.

Reaksi tersebut terjadi pada masa kala pengadaan republikan memberikan simpati universal pada mereka, kala Amerika Serikat menamenginya terhadap orang-orang muda untuk melindungi mereka dari serangan Aliansi Suci, dan kala Inggris, usai mendeklarasikan bahwa ia takkan mengakui "pemerintahan revolusioner Amerika," diduga menjadi kekeliruannya. Para agen kebijakan tersebut menjadi orang-orang seperti Rivadavia, yang berdiri di Amerika kedua sendiri setelah Washington selaku negarawan perwakilan dari orang bebas; seperti Belgrano, jenis kebajikan republikan; dan seperti San Martin, yang, selaku republikan di dalam hati, tak memiliki keyakinan dalam demokrasi, sehingga membentuk republik yang dengan hukum alami menjadi demokrasi. Kala San Martin menghiraukan hukum tersebut, karirnya sebagai pembebas telah berakhir. Sehingga juga kemudian, Bolívar jatuh dalam upaya mengubah demokrasi menjadi monokrasi. Satu-satunya pembebas Amerika yang sepenuhnya memahkotai dirinya menjadi kaisar—Iturbide di Meksiko—tewas dalam keruntuhan bangunan, sebuah peristiwa menyedihkan yang mengakhiri kaisar lainnya, yang jasad-jasadnya dibawa pulang ke Eropa sebagai protes melawan pengadaan monarki.

Kekaisaran Brasil nampaknya menjadi bukti kemungkinan pendirian monarki di Amerika, dan faktanya adalah sebaliknya. Brasil adalah kekaisaran demokratis, yang didirikan atas prinsip kedaulatan rakyat, tanpa kelas berhak apapun atau kebangsawanan warisan, dan tak bersifat monarkial selain namanya.

Retrospeksi.

Kala perang berakhir dan benua menjadi damai, Bolívar berkata, "Aku harus mengatakan ini, kemerdekaan hanyalah merupakan kebaikan yang kami capai dengan seluruh biaya lainnya." Bahkan kala kemerdekaan berbayar tersebut meraih kesolidan, karena ini merupakan kehidupan. Kelanjutan sistem kolonial adalah mati lewat dekomposisi. Selain itu, kemerdekaan adalah pendirian republik demokratis, sebauh sistem di bawah segala kehilangan yang diraih. Amerika Selatan tak memiliki alasan untuk mengeluhkan tugas yang diberikan padanya dalam mengerjakan takdir kemanusiaan.

Pada dasawarsa pertama abad tersebut, republik Amerika Serikat menjadi matahari tanpa satelit. Kenampakan kelompok bangsa-bangsa baru dari nebula kolonial Selatan dibentuk untuk pertama kalinya dalam dunia politik, sistem planetarium republik yang diperintah oleh hukum alam. Seluruh benua, nyaris separuh dunia, terbentang dari kutub ke kutub dan dibasuh oleh dua samudra besar, menjadi republik.

Pada masa itu, hanya ada dua republik di dunia—di Eropa, Swiss; di Amerika, Amerika Serikat. Pengaruh Amerika Serikat tidaklah terasa, namun sistem republik baru kemudian menajdi kekuatan peringkat satu. Republik Amerika Selatan menjadi kuat uintuk emnaklukan kemerdekaan mereka, namun mereka kurang unsur pemerintahan sendiri. Mereka melewati satu ikatan dari perbudakan menajdi kebebasan, dan hal tersebut menghimpun mereka pada lebih dari satu generasi untuk menghapuskan kejahatan yang dihasilkan oleh tiga abad kekeliruan pemerintahan. Dalam perang tersebut, mereka tak hanya menghabiskan darah mereka, harta benda mereka, dan tenaga vital mereka, namun juga kekuatan intelektual mereka. Kekayaan didatangkan kepada mereka dengan kemerdekaan, namun keinginan unsur pemerintahan sendiri membuat mereka menjadi mangsa mudah untuk anarki dan despotisme, dari insting konservatif sepanjang menyelamatkan mereka.Meskipun mereka terdera kejahatan tak berpengalaman, namun tak ada yang hilang kala lembaga-lembaga republikan, karya besar revolusi, dihimpun.

Tak ada orang yang berlaku buruk untuk perubahan yang dilakukan menjadi lebih baik. Bahkan Amerika melewati masa transisi kritis, yang meniadakan keberadaan mereka sebagai neagra terorganisir. Republik-republik di Amerika Selatan sangat terdera dari kekeliruan pemerintahan, namun insting orang telah menjadi unggul ketinbang ketiadaan kapasitas penguasa mereka. Kala mereka terus tunduk pada Spanyol, mereka akan mati akibat ketiadaan. Kala invasi Inggris berhasil, mereka kini dapat menjadi koloni-koloni Inggris, seperti Australia dan Kanada, dan mungkin dapat lebih kaya dalam material yang lebih kaya ketimbang mereka, namun mereka takkan menjadi negara-negara independen, berubah dengan misi pembuatan unsur perjuangan baru; mereka hanya akan merefleksikan sorotan jauh. Amerika Selatan hanya akan berdiri sebagai lekatan Eropa, dan Eropa akan tunduk pada Aliansi Suci dari raja-raja absolut.

Jika Amerika Selatan tak menyadari seluruh harapan yang dibangkitkan oleh reolvusi, masih tak dapat dikatakan bahwa ia tersendat dalam rangkaiannya. Ia menuntaskan masalah kehidupan untuk dirinya, mendidik dirinya dalam sekolah pengalaman yang sulit, dan lewat kesedihan yang membasmi para wakilnya. Memberikan kebohongan untuk pertanda buruk, yang mengecamnya pada pengadaan oleh ras-ras rendah,Kreol energetik telah mengasimilasikan mereka, memberikan mereka kebebasan dan martabat, atau, kala dibutuhkan, menekan mereka. Dengan bantuan dari ras yang lebih unggul di dunia, menghimpun langkah penyantunannnya, pihak pemerintah dapat mengamankannya. Populasi yang meregenerasikannya menggandakan dirinya dalam dua puluh atau tiga puluh tahun. Sebelum akhir abad berikutnya, Amerika Selatan berjumlah empat rauts juta orang bebas, Amerika Utara lima ratus jita, dan seluruh Amerika akan menjadi Republikan atau Demokratik.

Untuk hasil besar tersebut, mengikuti contoh Washington dan setara dengan Bolívar, akan mengkontribusikan, dengan bakat-bakat seperti ayng dihimpun olehnya, pendiri tiga repuiblik, emansipator separuh Amerika Selatan, yang sekarang kini akan tuturkan.