Lompat ke isi

Emansipasi Amerika Selatan/Bab 10

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
BAB X.

SISTEM MATA-MATA PATRIOT.

1815—1816.

Restorasi kerajaan di Chili mendatangkan keputusan seperti dapat menarik beberapa kekuatan asing yang disambut di negara tersebut. Sistem darah dan api didirikan untuk pasifikasinya, yang memiliki dampak alami menggerakkan ulang jiwa pemberontakan. Mayoritas besar orang mengharapakan perang, dan gagal untuk memandang bahwa anarki revolusioner adalah penunjangan apapun terhadap despotisme kolonial; mereka hanya mengkhawatirkan perdamaian, dan menyambut penakluk mereka sebagai pembebas. Kebijakan moderat dapat mengkonsolidasikan kekuatan Spanyol di Schili untuk waktu menonjol, namun tindakan berlebihan tersebut justru mengobarkan bara semangat patriotik lama, yang terkubur di bawah abu Rancagua.

Osorio aslinya bertempat pada puncaknya, namun perintah Waliraja Abascal melarangnya dari adopsi sikap semacam itu, dan Spanyol yang mengelilinginya mendorongnya terhadap kebutuhan tindakan penindasan paling bergesekan. Menetapkan pengaruh tersebut, ia menajdi instrumen penindasan tak tau malu, hasilnya adalah perkembangan semangat pemberontakan di setiap hati Chili.

Tawaran paksa dan kontribusi arbitrer membentuk sumber pendapatannya, dan sehingga menekan seluruh industri yang kemudian mengeringkan sumbernya, dan suplainya hanya dapat diterima lewat penyitaan. Seluruh reformasi sipilisasi kisah revolusioner ditiadakan, dan monopoli lama didirikan kembali. Patriot paling menonjol diasingkan ke pulau Juan Fernandez; seluruh penduduk asli diklasifikasikan sebagai "terdakwa," dan kebanyakan dibunuh di penjara oleh prajurit. Jiwa baru patriotisme disebabkan oleh kesengsaraan dan keputusasaan. Spanyol kembali menjadi kelas berhak, mereka menduduki seluruh jabatan publik, hanya mereka sendiri yang diperkenankan untuk membawa senjata, hanya pernyataan mereka yang diterima dalam pengadilan. Setiap pribumi Chilian harus berada di rumah mereka sendiri pada pukul sembilan malam, dan tak dapat berjalan bahkan pada jarak terpendek tanpa ijin. Pertarungan antara prajurit dan "rotos," selaku pihak kelas buruh dipanggil, menjadi kejadian sehari-hari. Kebanyakan orang dari resimen Talavera, yang utamanya menjengkelkan, dibunuh oleh masyarakat. Bahkan pasukan Chili, yang telah melakukan pelayanan baik di bawah Sanchez dan pemimpin lain, diperlakukan paling baik. Komisi yang dimenangkan oleh para perwira di medan tempur tak diakui, bayaran mereka berjumlahs edikit, dan pensiun janda mereka tak dibayar secara keseluruhan.

Pada pengumuman tahun 1815, Osorio memiliki 5.000 pasukan, bersenjata dan berperalatan lengkap, di bawah perintahnya. Tak lama kala ia mempasifikasi negaranya, ia memerintahkan untuk melintasi Andes dengan 3.000 pasukan, dan bertindak di Cuyo dan Cordoba dalam perpaduan dengan Pezuela. Abascal mengambil gagasan yang sama, yang kemudian dikerahkan oleh San Martin. Sejumlah kecil pasukan bersenjata seringkali melintasi Andes, namun bukan jumlah pasukan yang dikerahkan, maupun kekuatan rakyat dalam konflik, yang menghimpun ketenaran pengabdian semacam itu; agar ketenaran membentang dalam motif dan hasil mereka. Dalam pengadaannya, pengaruh perlintasan Alpen oleh Hannibal dam Napoleon; serta perlintasan Andes oleh San Martin dan Bolívar, dikenal sebagai bagian dari skema besar untuk emansipasi benua. Osorio bukanlah sosok untuk usaha semacam itu, dan pasukannya diperlemah oleh detasemen dalam bantuan Pezuela, yang tak pernah ia upayakan.

Ketegangan yang dialami oleh Patriot pada tahun tersebut bukannya tak berbuah; waktunya diraih, kaal San Martin menyempurnakan persiapannya, dan ini ia perpanjang oleh pemasukan korespondensi dengan Osorio, merencanakan beberapa aransemen untuk pencegahan pertumpahan darah lanjutan. Ia juga mengerahkan korespondensi yang dihimpun untuk mencetak jejak sistem mata-mata khusus dan agen rahasia di seluruh belahan Chili, yang artinya ia menghimpun intelijensi palsu persiapan militer besar di Mendoza kala mengisi Osorio dengan kekhawatiran invasi langsung, dan masih lebih berdampak pada semangat Marcó del Pont, yang memulihkannya dalam komando pada bulan Desember.

Agen-agen rahasia, yang memegang pelayanan terbesar kepada San Martin, ia temukan di kalangan pengungsi Chili di Mendoza. Kala bakat atau posisi sosial dari sosok manapun menginspirasinya dengan kepercayaan, ia menempatkan mereka di bawah penahanan atas beberapa dakwaan pengkhianatan, kala ia membantu mereka untuk kabur dan pergi melintasi Andes, "dari tiraninya." Dakwaan deraan mereka memicu kecurigaan para penguasa Spanyol di Chili untuk menghimpun beberapa dari mereka yang benar-benar dikaryakan oleh mereka untuk mengolah informasi dari sisi timur Andes. Lewat pertolongan mereka, San Martin menemukan bahwa beberapa orang Spanyol di Mendoza mengadakan komunikasi rahasia dengan Osorio. Ia menangkap mereka, dan lewat ancaman eksekusi langsung, membujuk mereka untuk menunjukkannya seluruh surat yang mereka terima, dan mengembalikan jawaban yang diberikan olehnya. Pelrakuan utamanya adalah untuk mendorong Spanyol agar ekspedisi yang direncanakan akan menyerang selatan Chili, dalam rangka mencaploknya untuk merenggangkan ketegangan mereka di wilayah yang benar-benar nampak, dan mengkonsentrasikan pasuakn mereka di posisi tempat mereka tak dapat bertugas.

Agen-agennya diduduki dalam pengarahannya dengan penjelasan terkait jumlah, persenjataan, dan posisi pasukan Royalis, dan dalam menyetir rakyat Chili untuk bekerjasama dengan pasukan invasi. Sehingga, seluruh negara kemudian menyaksikan peristiwa ketika pembebas mereka akan melintasi Andes. Nama San Martin menjadi sangat populer, bahwa agennya tak memiliki kesulitan dalam menghimpun seluruh bantuan yang mereka butuhkan; kuda-kuda selalu dimiliki kala mereka menginginkan mereka, dan mereka berjaga-jaga dalam waktu bahaya apapun yang mengancam mereka.

Patriot Chili, yang salah satu sosok paling aktifnya adalah Manuel Rodriguez, juga diam-diam menghimpun kelompok sukarelawan, yang menunggu sinyal untuk mengangkat senjata. Beberapa dari mereka menyerahkan nyawa mereka untuk perjuangan di tiang gantung. Marcó del Pont mengadopsi tindak penindasan paling keras, yang hanya dilakukan untuk mengibaskan bara pergesekan.

Pada September 1816, Rodriguez mengibarkan bendera pemberontakan di selatan Chili. Pasukannya ddikerahkan dengan cepat, namun San Martin melakukan pemakaian baik terhadap kekeliruannya dengan menuliskannya pengerahan kemarahan, membujuknya agar ia membatalkan rencananya dengan mengerahkan pasukan Royalis ke selatan dan menyebabkan mereka menduduki perlintasan yang ia harapkan untuk melintasi Cordillera. Pengerahan tersebut menyebabkannya jatuh ke tangan Marcó del Pont, yang perhatiannya kemudian kembali terbagi dari titik bahaya sebenarnya.

Pada waktu itu, Brown, seorang warga Irlandia yang mengerahkan pasukan AL Spanyol dari Lempeng Sungai, dan telah dianugerahi dengan hadiah kapal bendera, Hercules, kembali menawarkan kapal dan jasanya kepada Pemerintah Argentina. Ia disuplai baik dengan meriam, senjata kecil dan amunisi, dan memberikan surat penandaan sebagai seorang privateer. Pada 15 Oktober 1815, ia berlayar dari Buenos Ayres ke Pasifik dengan Kapten Buchardo, seorang warga Prancis, selaku komando keduanya. Skuadronnya terdiri dari empat kapal — Hercules dengan 20 meriam, dikomandani oleh Michael Brown; Trinidad dengan 16 meriam, dikomandani oleh Walter Chitty; Halcon, dikomandani oleh Buchardo, dengan tiga kapal sekoci; dan kaapl bersenjata Uribe, yang mengambil nama dari panglimanya, seorang warga Chili, yang telah menjadi kolega Carrera pada masa revolusi. Awak dua kapal pertama nyaris sepenuhnya orang Inggris. Halcon memiliki awak campuran orang Chili dan Argentina, dan marinirnya dikomandani oleh Ramon Freyre. Awak kapal lainnya seluruhnya adalah orang Chili, dan kapal tersebut mengibarkan bendera hitam sebagai tanda ketakberpihakan. Ini menunjukkan bahwa penghargaan apapun yang mereka dapatkan harus diserahkan di Buenos Ayres, sepersembilan raihan uang diberikan kepada pemerintah, dua per sembilan kepada Komodor dan ssianya dibagi di kalangan perwira dan awak.

San Martin memegang tugas untuk memberitahukan Marcó soal ekspedisi tersebut lewat agen-agen rahasianya, dan pada saat yang sama menyebarkan sebuah rumor ke seluruh penjuru Chili bahwa pasukan dari 4.000 sampai 7.000 pasukan dikumpulkan di Mendoza untuk melintasi Andes. Khawatir gagasan tersebut diserang lewat darat dan laut, Marcó mengeluarkan perintah gegabah kepada bawahannya, membubarkan pasuaknnya, dan mengajukan dukungan AL kepada Waliraja.

Hercules dan Trinidad, dalam upaya untuk menggandakan Tanduk Tanjung, dikerahkan ke Selat Magellan lewat tekanan, tempat mereka menerima cedera serius dari bebatuan, namun, kala pulih, mencapai pulau berpagar Mocha di Laut Selatan, tempat mereka bergabung dengan the Halcon. Kapal lainnya mengalami karam, kapten dan pimpinannya tenggelam. Brown dengan dua kapalnya, dan Buchardo dengan satu kapalnya, kemudian berlayar lewat jalur berbeda menuju Callao, tempat mereka bertemu kembali untuk memblokade pelabuhan, dan merebut dua penghargaan besar, yang salah satunya, Consequencia bersenajta dan ditambahkan pada skuadron. Pada 21 Januari 1816, mereka berlayar ke pelabuhan, dan memaksa kapal-kapal Spanyol untuk mengungsi di bawah bidikan baterai-baterai.

Pada malam tanggal 22, Komodor menyerang armada Royalis dengan lima perahu bersenjata, namun dipukul mundur dan mengakibatkan tiga puluh orang gugur dan luka-luka. Setelah menghimpun blokade selama tiga pekan, mereka berlayar ke Guayaquil. Benteng di pintu masuk menuju pelabuhan direbut oleh penyerang lewat Freyre dengan kru Halcon, yang melakukan pendaratan di bawah dentuman meriam skuadron. Komodor kemudian memasuki pelabuhan tersebut dengan Trinidad, merebut kapal yang membawa para marinir, dan merebut satu baterai pertama dengan empat periam, yang dipindahkan ke kapal tersebut., Ia kemudian menyerang baterai lainnya, namun serangan mendadak menggerakkan Trinidad ke pesisir, dan ia terpaksa menurunkan benderanya untuk mencegah pembantaian pasukannya oleh infanteri Spanyol. Ia sendiri melucuti pakaiannya dan memutuskan untuk berenang ke kapal tersebut, namun melihat Spanyol berniat untuk membunuh para tahanannya, ia memanjat lagi, merebut mercusuar, berlari turun, dan mengancam untuk meledakkan kapal dengan seluruh orang didalamnya tanpa menghormati hukum perang. Aksi kepedulian tersebut menggetarkan Spanyol, penjagalan berhenti, dan Brown, dengan tanpa pakaian lainnya selain bendera Argentina membalutinya, membawa seorang tahanan ke pesisir.

Buchardo, dengan sisa skuadron, menyerang baterai lainnya dengan harapan menyelamatkan kameradnyam namun dipukul mundur. Salah satu tahanan yang dibawa ke Consequencia di lepas Callao adalah Mendiburo, Gubernur provinsi tersebut, dan komandan Guayaquil sangat berniat untuk menggerakkan musuh-musuhnya agar ia mencetuskan pertukaran tahanan, yang sempat diterima. Tiga kapal yang tersisa dengan kapal yang direbut kemudian ditinggalkan di pelabuhan.

Di laut terbuka, kedengkian dalam hati dua komandan terpecah dalam bara terbuka. Setiap dua petualang menganggap bahwa yang lainnya berniat menggantungnya di lapangan; namun pada waktu bahaya, mereka sangat mendukung satu sama lain. Kini mereka sepakat untuk berpisah, membagi pasukan di antara mereka, dan Buchardo kembali dengan Consequencia ke Buenos Ayres. Brown berlayar ke Santa Fé di New Granada, namun, mendapati bahwa kota tersebut diduduki oleh pasukan Royalis, ia mengikuti kameradnya ke Atlantik.

Pemerintah Argentina mengharapkan hal-hal besar dari ekspedisi tersebut, dan menulis kepada San Martin untuk mempersiapkan dirinya untuk mengerahkan pergerakan lainnya kala berkesempatan di Chili; namun jenderal tersebut menyatakan bahwa pasukan AL akan memberikan bantuan efektif kepada jenderal, harus terdiri dari kapal-kapal perang, bukan hanya pasukan, dan harus berada di bawah perintahnya. Hasilnya menunjukkan bahwa pelayanan yang menjadi sebabnya, dan penyia-nyiaan material yang dapat mengkaryakan dengan lebih berguna.