Lompat ke isi

Emansipasi Amerika Selatan/Bab 12

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
BAB XII.

TENTARA ANDES.

1816—1817.

Organisasi Tentara Andes adalah salah satu kekhawatiran paling luar biasa yang tercatat dalam sejarah militer. Ini adalah mesin perang, terdiri dari pasukan yang diisi dengan semangat Revolusi Argetina dan dengan semangat untuk hal-hal Amerika, tanpa jiwa dan tanpa semangat yang tak pernah dapat mencapai tugas sebelumnya. Tak pernah menjadi automaton militer sepanjang digerakkan dengan tenaga manusia.

Korps auksilier Las Heras membentuk nukleus tentara tersebut, yang kemudian menambahkan dua kelompok Resimen ke-8 dari Buenos Ayres, dengan empat meriam lapangan. Pada 1815, Kolonel Zapiola bergabung dengan dua skuadron Grenadiers. Korps tersebut sangat dikuatkan oleh sukarelawan, yang bergabung dengan mereka di Cuyo.

Pada 1816, pemerintah baru dilantik oleh Kongres Tucuman, menghimpunnya secara resmi sebagai Tentara Andes, di bawah komando San Martin sebagai Kapten-Jenderal, dengan Jenderal Soler sebagai kepala Staf, dan kemudian memperkuatnya dengan Resimen Infanteri ke-7 dari Buenos Ayres, dan tambahan dari Resimen Infanteri ke-8; Kolonel Conde ditempatkan dalam komando ke-8, dan Kolonel Cramer, seorang warga Prancis, yang bertugas di bawah Napoleon, dalam komando ke-7. Resimen Infanteri ke-11, di bawah naungan Las Heras, terbagi dalam dua batalia, yang kedua menjadi Infanteri Ringan ke-1 di bawah Letkol Alvarado. Skuadron kelima di bawah Necochea ditambahkan pada Grenadiers. Kemudian pada awal September, tentara berjumlah 2.300 pasukan dengan bendera-bendera, sebuah pasukan yang masih kurang layak untuk penugasan, namun direkrut dengan baik.

Persoalan pemberian kebebasan kepada seluruh budak yang akan dikerahkan sedang didiskusikan di Tucuman, San Martin menyebarkan laporan di Cuyo bahwa gagasan tersebut dilakukan, dan menasehati Cabildo untuk mendorong para pemilik budak untuk membebaskan budak mereka sebelum proyek tersebut menjadi hukum. Terdapat banyak penolakan untuk menerima usulan tersebut, namun sepanjang hal tersebut diselesaikan untuk membebaskan dua per tiga budak, pergerakan tersebut tak berlaku sampai pasukan melintasi Andes. Ini memberikan pengerahan tambahan 710 pasukan ke infanteri. Sebelum akhir tahun, tentara berjumlah 4.000 pasukan, nyaris semuanya adalah orang Argentina. Imigran Chili dihimpun dalam reserve sebagai nukleus untuk tentara mendatang Chili. Reserve tersebut ditempatkan di bawah komando O'Higgins, yang menerima penugasan sebagai Jenderal Provinsi-provinsi Bersatu, namun di dalamnya adalah banyak partisan Carrera, yang San Martin lirik dengan penaungan.

Tentara tersebut dihimpun dengan kombinasi pengerahan patriotik, penugasan kebanggaan, dan pajak biasa dan arbitrer. Beberapa memegang senjata, lainnya memberikan uang atau buruh, semua penduduk Cuyo berkontribusi dalam beberapa cara atau lainnya untuk pengerjaan besar. Untuk menghimpun senjata, bubuk dan perlatan, tindakan-tindakan khusus diadopsi. San Martin mendapati pasukan yang diinginkan olehnya untuk pengerjaan ini dalam naungan frater mandikan bernama Luis Beltran. Beltran berasal dari Mendozam, dan berada di Chili pada masa revolusi untuk bergabung dengan Patriot dan bertugas sebagai pasukan artileri dalam pengepungan Chillán. Setelah Rancagua, ia pulang dengan berjalan kaki ke negaranya sendiri, dengan sekantung alat buatannya sendiri di pundaknya. Dengan belajar sendiri, ia sempat menjadi matematikawan dan kimiawan, pasukan artileri dan pembuat arloji atau kembang api, tukang kayu, arsitek, pandai besar, tukang gambar, tukang sepati dan dokter. Selain itu, ia menjadi penyemat konstitusi dan berjiwa prajurit. Ia menjadi salah satu kapelan dari tentara baru. San Martin kemudian menemukan bakat luar biasanya, dan mempercayakannya dengan pendirian arsenal. Kemudian, ia memiliki tiga ratus pekerja di bawah naungannya, semuanya diajarkan oleh dirinya. Ia memasang meriam, tembakan dan tameng, melelehkan lonceng-lonceng gereja kala tak ada logam lain yang dimiliki; ia membuat pengerjaan kayu untuk meriam, pelana untuk kavaleri, kantung dan sepatu untuk infanteri, dan seluruh jenis peralatan yang dibutuhkan lainnya; membuat sepatu kuda dan bayonet, memperbaiki senapan yang rusak, dan pada waktu luangnya menggambar ranccangan kerjanya di tembok untuk pengerjahan yang diadaptasi untuk keperluan bahan perang sepanjang pergerakan melewati Andes. Pada 1816, ia melepas jubah fraternya, mengenakan seragam letnan artileri, dengan gaji bulanan 25 dolar, dan menjadi Archimedes dari Tentara Andes.

Selain arsenal, San Martin mendirikan laboratorium kalium nitrat dan pabrik bubuk, dalam penugasan pembantu kampnya Mayor Condarco, memakai bubuk cair untuk mengerjakan mesin. Pabrik tersebut memproduksi bubuk meriam yang sempurna, yang layak untuk suplai tentara, dengan biaya yang sangat kecil. ia juga membentuk pabrik pakaian tentara, yang pakaiannya diwarnai biru, dan seragam untuk pasukan yang dibuat oleh wanita Mendoza, yang bebas biaya. Pengasilan militer dibentuk, dan staf medis dihimpun di bawah naungan Dr. Paroissien, seorang warga naturalisasi Inggris. Komisariat dan perbendaharaan juga ditempatkan di bawah aturan terketat. Setiap hal disiapkan untuk serangan perang, dan untuk operasi jarak jauh.

Pada Mei 1816, skema tersebut nyaris dihimpun oleh keputusan Pemerintah Pusat dalam melaksanakan perang di Peru Hulu. San Martin mengambil kepentingan besar dalam perencanaan Kongres Tucuman sejak gagasan tersebut mula-mula dimunculkan, meliriknya sebagai harapan revolusi terakhir. Empat deputi dikirim dari Cuyo, yang semuanya adalah temannya, dan yang menempatkan kepentingan mendalam pada rencanaya. Salah satu dari mereka, Don Juan Martin Pueyrredon, dipilih menjadi Presiden.

Mayoritas Kongres menyepakati pendirian monarki konstitusional. San Martin dan Belgrano, yang mengkomandani pasukan Cuyo dan Utara, adalah tiang pendirian negara, dan, melalui San Martin dalam teori Republikan, mereka sama-sama berbagi dalam opini tersebut, namun keduanya sama-sama menduga bahwa langkah pertama harus menjadi Deklarasi Kemerdekaan, dalam rangka menempatkan akhir posisi anomali saat ini, kala mereka, yang masih secara nominal tunduk pada Raja Spanyol, menyatakan perang terhadap Spanyol di bawah bendera mereka sendiri. Kemudian, Deklarasi Kemerdekaan pada 9 Juli disambut oleh San Martin sebagai penghulu kebijakan.

Don Juan Martin Pueyrredon, yang kini menjadi Presiden Provinsi-provinsi Bersatu, sejauh ini telah mengadopsi gagasna militer San Martin, yang pada 16 Juni ia memberikan perintah untuk pengerahan pasukan dan senjata kepada Cuyo, namun San Martin tak bergesekan dengan perancangan sebenarnya dalam rencanaya, ia menginginkan kesepakatan dan pelaksanaan Pemimpin Negara. Sehingga, Ia pergi dari Mendoza ke Cordoba pada 15 Juli, dan disana ia bertemu Presiden. Konferensi berlangsung selama tiga hari dan menghasilkan pemahaman penuh di antara mereka.

Kemudian karena tanpa peta yang ada pada perlinatasan Andes, ia mengirim pembantu kampnya Condarco, yang merupakan insinyur terampil, dengan salinan Deklarasi Kemerdekaan kepada Gubernur Chili.

"Namun," ujarnya kepadanya kala ia memberikannya perintahnya, "kebenaranmu diberikan kepadaku untuk perjalanan melewati Los Patos dan Uspallata. Tanpa membaut catatan, kau harus mengirim balik rencana dari kami berdua di dalam kepalamu. Aku harus mengirimkanmu lewat Los Patos yang merupakan jalan raya terpanjang, dan kala kita tentunya mengirimkanmu kembali sesekali, jika mereka tak menggantungmu, kau akan kembali melewati Uspallata, yang merupakan jalan terdekat."

Kala San Martin telah berantisipasi, salinan deklarasi yang ditunjukkan oleh Condarco kepada Marcó del Pont, dibakar oleh tukang gantung publik dari Santiago, dan pembawa pesan dikirim balik sesekali dengan catatan, namun dalam pemikirannya, ia mengirimkannya rencana dari kedua jalan, yang ia gambar pada kertas pada waktu luangnya, dan rencana tersebut diterima, menjadikannya catatan operasi pertama Tentara Andes.

Pada awal musim semi, San Martin membawa berbagai korps tentaranya dari wilayah mereka, dan mengkemahkan mereka pada dataran terbuka di sekitaran jalur menuju utara Mendoza, tempat perekrutan sepenuhnya dilakukan, dan seluruh pasukan diajarkan untuk bertindak serentak. Setiap jam siang, pengerjaannya dilakukan, dan pada sore hari, para perwira memasuki kelas untuk instruksi taktik. Untuk merampungkan organisasinya, pers cetak ditambahkan untuk penyetoran, dari buletin kemenangan untuk diedarkan ke dunia, mengajarkan untuk membebaskan orang-orang dengan prinsip revolusi Argentina, yang didukung dengan bayonet mereka.

Pada 17 Januari 1817, terdapat hari raya besar di kota Mendoza. Jalanan dan alun-alun dihias dengan bendera dan siaran. Seluruh tentara berpawai menghormati Virgen del Carmen sebagai santa pelindungnya, dan menerima bendera tentara khusus yang dibordir oleh para wanita kota. Kala formalitas biasa berakhir, San Martin menaikkan platform di lapangan besar dengan bendera ti dtangannya, dan mengibarkannya di atas kepalanya, berkata dengan suara yang dapat didengar oleh semuanya:—

"Wahai para prajurit! Inilah bendera kemerdekaan pertama yang telah diberkati di Amerika."

Satu teriakan besar "Viva la Patria!" timbul dari masyarakat dan pasukan yang menjawabnya.

Kemudian ia menambahkan—

"Walah para prajurit! Bersumpahlah untuk melaksanakannya dan mati dalam mempertahankannya, sebagaimana aku bersumpah untuk melakukannya."

"Kami bersumpah!" adalah jawaban dari empat ribu orang. Tiga kali lipat senapan dan dua puluh lima meriam, kemudian hormat pada bendera baru tersebut, bendera penebusan untuk separuh Amerika Selatan, yang melewati Cordillera, dikibarkan dalam kemenangan di sepanjang Pantai Pasifik, dikibaskan pada fonasi dua Republik baru, dipantu dalam pembebasan lainnya, dan setelah enam puluh empat jalan, dijadikan sebagai alat pemakaman untuk jasad pahlawan, yang kemudian mengirimkannya untuk perawatan Tentara Andes.