Lompat ke isi

Emansipasi Amerika Selatan/Bab 14

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
BAB XIV.

CHACABUCO.

1817.

Dari San Felipe, San Martin mengirim seorang mata-mata terpercaya kepada Santiago dengan instruksi untuk mengirimkannya balik, pada hari ketiga, informasi pergerakan musuh. Ia kemudian menghimpun dirinya untuk bersiap untuk bertempur, mengerahkan artilerinya dan mengkonsentrasikan divisi berbeda. Pada 10 Februari, seluiruh tentara disatukan pada dataran terbuka di kaki pinggiran Chacabuco.

Pada tanggal 10 dan 11, para teknisi, yang dilindungi oleh orang-orang pinggiran, merombak jalan dan melintas melewati Sierra. Pada tanggal 11, mata-mata tersebut kembali, mengirim jawaban kepada San Martin dari para agennya di ibukota, dan salinan perintah rahasia Marcó. Mata-mata tersebut telah mengunjungi barak-barak pasukan Royalis, dan menghitung orang-orang pada kirab ke Chacabuco. San Martin kemudian mengadakan dewan perang.

Sierra Chacabuco menjulang sampai setinggi 4.300 kaki di atas permukaan laut. Sekitar tiga mil sebelum mencapai puncak, jalan utama dari Santa Rosa sampai Santiago terbagi dalam dua wadah. Yang di kiri, yang merupakan terpendek namun juga melintasi keduanya, hanya masih berwujud terjal; yang lainnya kini adalah jalan utama, namun pada waktu itu sedikit diketahui. Keduanya dilewati menuju dataran Chacabuco, namun titik-titik tempat mereka turun dari ketinggi berjarak nyaris dua mil jauhnya dari satu sama lain. Bagian kiri mula-mula mencapai landasan rendah dekat puncak lembah dengan panjang sekitar tiga mil, yang menghembuskan angin sampai bertemu dengan wadah lain di rumah perkebunan Chacabuco, yang berdiri di puncak dataran.

Dari puncak Sierra, seluruh wilayah nampak terbentang sebagai panorama indah. Dataran di di kaki, membentang ke selatan sekitar tujuh mil di arah Santiago, tertutup oleh perbukitan Colina, melalui sebuah wadah. Di balik wilayah besar Cordillera, di barat terbentang rangkaian pesisir, yang tak pernah nampak.

San Martin memberitahukan para perwiranya bahwa ia memutuskan untuk maju tanpa menunggu untuk sisa artilerinya, dan ikut pertempuran mutlak sebelum musuh memiliki waktu untuk mengkonsentrasikan pasukannya. Pasukan tersebut berkirab dalam dua kolom melalui jalur beragam, yang kolomnya harus menjamah dataran di luarnya, dan menyerang posisi Royalis di depan dan di pinggir. Kolom kanan ditempatkan di bawah komando Soler, dan terdiri dari 2.100 pasukan, dengan tujuh meriam ringan. Pasukan kiri, di bawah komando O'Higgins, terdiri dari 1.500 pasukan, dengan dua meriam. Mereka memutuskan untuk memperhatikan musuh di depan, tanpa menyerang posisi, sementara Soler berkirab pada sisi kirinya, kala laju besar diputuskan pada hari itu.

Atero, setelah pergerakan di lembah Putaendo, telah menarik diri ke Chacabuco, dan Marcó mengirim pengerahan, menawarkan tawaran dua puluh dolar kepada para prajurit untuk setiap satu musuh terbunuh, dan dua belas untuk setiap tahanan; namun, pada saat yang bersamaan, ia diam-diam mengirim bagasinya ke Valparaiso, dan tak sampai tanggal 10, ia melantik komandan untuk tentara yang berkumpul di Chacabuco. Ia kemudian memilih Kolonel Maroto dari resimen Talavera, yang mencapai markas besar di rumah kebun pada sore tanggal 11. Maroto ditugaskan memerintah 1.500 infanteri, 500 kavaleri, dan lima meriam, sebuah pasukan yang jauh lebih rendah ketimbang jumlah pasukan invasi, dan tertekan dalam semangat, namun mereka merupakan kembang pasukan Spanyol. Sepanjang itu, ia memiliki waktu untuk melakukan pada sore untuk untuk memperkuat pos luar yang ditempatkan pada puncak di sebuah posisi yang melintasi perlintasan timur, bersiap untuk menduduki ketinggian dengan seluruh pasukannya pada keesokan harinya.

Pada pukul dua pada pagi tanggal 11 Februari, di bawah sinar rembulan, pasukan Argentina mengerahkan pergerakan mereka, infanteri meninggalkan persinggahan mereka di belakang mereka. Pihak-pihak yang dikerahkan dari divisi Soler mula-mula menemui musuh, namun memiliki waktu untuk menukar beberapa bidikan kala posisi diserang oleh O'Higgins, yang mengerahkan garda pergerakan tersebut di belakangnya sepanjang puncak. Royalis ditarik atas perintah baik pada badan utama, yang bergerak tiga mil menuju lembah saat fajar.

Maroto, meyakini bahwa seluruh pasukan Patriot menyelaraskan gardanya lewat jalan utama, menarik pasukannya di seberang lembah, yang dilintasi oleh aliran berlumpur, dan menempatkan posisi kuat pada pinggiran seberang, menempatkan dua meriamnya sebagaimana komando mulut perlintasan, dan meluaskan jalurnya sampai bukit di ujung kirinya, tempat ia mendirikan pasukan infanteri kuat, dengan kavaleri di belakangnya.

Zapiola, dengan tiga skuadron penggranat, mendorong penarikan garda Royalis, namun tak dapat membuat penekanan terhadapnya, landasan yang tak selaras untuk kavaleri, namun ia terus mencegah musuh dari menduduki dua bukit dimulut perlintasan, tempat mereka dapat dengan serius mengambil laju O'Higgins; dan bergerak ke lembah sampai terpaksa menarik diri oleh tembakan dua meriam pada posisi di depan.

Pada pukul 11, O'Higgins bergerak dari perlintasan tersebut, dan mengerahkan infanterinya sejalan pada lapangan terbuka di bawah tembakan musuh. Selama sejam, nia menantang dirinya dengan mengembalikan tembakan mereka dan memukul mundur penggerak mereka, sampai, sebagaimana ia setelah itu berkata pada dirinya, darahnya tertumpah pada mereka. Pada ketakjubannya, ia melupakan perintah positif San Martin untuk menunggu Soler sebelum menyerang musuh, dan memberikan perkataan untuk penugasan. Pasukannya maju dengan gagah, namun kemudian tertambat pada aliran berlumpur, yang mereka berupaya untuk lintasi di bawah tembakan musuh, dan akhirnya menarik diri dalam gangguan menuju mulut perlintasan.

San Martin, yang terduduk di kuda perangnya, nampak dari puncak di atas penarikan letnannya. Sesekali, ia mengirim ajudan kampnya Condarco untuk mengikuti kirab Soler. Ini adalah peristiwa dalam hidupnya yang diperingati dalam patung berkuda yang kini ditempatkan di Plaza San Martin, Buenos Ayres.

Ia kemudian bergerak ke pinggiran dan bergabung dengan O'Higgins. Kala ia mencapai dataran rendah, ia mencatat pergerakan luar biasa di pihak musuh, dan kemudian menuju kepala kolom Soler yang bergerak cepat pada pengapitannya.

O'Higgins kembali maju, sementara pasukan granat di bawah naungan Zapiola mengubah pusat musuh, dan memedangkan pasukan artilerinya pada meriam mereka. Posisi tersebut dibawa oleh bayonet, dan infanteri Royalis membentuk lapangan di tengah mereka. Kolonel Alvarado, dengan garda sayap kanan, pada saat yang sama merebut bukit di tepi kiri Royalis, sementara Necochea dan Escalada mengerahkan kavaleri di belakang. Para pemenang kemudian jatuh pada lapangan yang terpatahkan dengan cepat. Beberapa pasukan dibuat untuk rumah kebun di belakang mereka, namun mendapati penarikan mereka dipotong oleh Soler, dan terpaksa menyerah pada akhirnya; yang lainnya berniat untuk kabur lewat lembah, dan jatuh di bawah pedang pasukan granat.

Royalis mengalami 500 korban tewas, 600 tahanan, seluruh artileri mereka, sebuah lambang dan dua bendera dalam aksit ersebut; sementara Patriot mengalami 12 korban tewas dan 120 korban luka-luka. Namun, dampak moral kemenangan tersebut masih lebih besar; bencana Chacabuco menyebarkan kepanikan di kalangan pengikut perjuangan Royal atas seluruh Chili. Hanya tiga orang yang tak berkutik— Barañao, Ordoñez, dan Sanchez.

Barañao, pada kirab dengan rombongannya untuk bergabung dengan pasukan, bertemu di tempat masuk menuju dataran Chacabuco dengan kabar bencana. ia berkirab balik ke Santiago, dan menawarkan Marcó untuk mengambil seorang prajurit infanteri di balik setiap pasukan kudanya, dan jatuh pada kamp Patriot pada malam hari; namun Marcó tak memikirkan apapun selain keselamatannya sendiri, dan kabur ke Valparaiso, meninggalkan ibukota di tangan penduduk.

Pada tanggal 13, pasukan Patriot sepenuhnya berkirab menuju Santiago, Necochea, dengan skuadron pasukan granatnya, dikirim dalam pergerakan untuk menghimpun tatanan di kota tersebut; dimana pada keesokan harinya, pasukan memasuki di kalangan antusias dari para penduduk. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang sejarawan Chili:

"San Martin, yang menduduki dataran besarnya, sedikit memperdulikan manifestasinya. Ia berpikir hanya sumber daya yang menghantarkan pengerjaan yang ia capai lewat kemenangan."

Pada tanggal 15, ia mengeluarkan proklamasi yang mengadakan majelis orang-orang tersohor, yang harus mengangkat tiga elektor untuk setiap provinsi Santiago, Concepcion, dan Coquimbo, dalam rangka agar mereka dapat melantik pemimpin negara.

Majelis tersebut, dengan jumlah seratus, berkumpul di bawah kepresidenan Don Francisco Ruiz Tagle, Gubernur sementara, dan mendeklarasikan bahwa—

"Mereka tanpa ragu mengangkat Don José de San Martin sebagai Gubernur Chili dengan kekuasaan penuh."

San Martin enggan menerima pelantikan tersebut, dan mengadakan Majelis lainnya, dengan jumlah dua ratus sepuluh, yang lewat aklamasi mengangkat Jenderal O'Higgins menjadi Pemimpin Tertinggi Negara, yang diinginkan oleh San Martin. Pemimpin baru tersebut mengangkat Don Miguel Zañartu menjadi Mendagrinya, dan Letkol Zenteno, sekretaris San Martin, menjadi Menteri Perang dan Kelautan; dan kemudian mengeluarkan proklamasi kepada masyarakat dan mengalamatkan catatan kepada kekuatan asing.

Kala Marcó meninggalkan ibukota, pasukannya sempat terpencar. Beberapa dari mereka, dengan Maroto selaku pemimpin emreka, mencapai Valparaiso, dan sempat bersinggah. Sisanya menjadi tahanan, salah satunya Marcó sendiri, yang tak memiliki tenaga yang cukup untuk pelarian cepat. San Martin diangkat menjadi Gubjen dengan kemampuan besar.

"Berikan aku tangan putih," ujarnya, dengan penuh sarkasme; dan. kala bergerak ke ruang dalam, ia secara pribadi berbincang dengannya selama dua jam, dan kemudian melepaskannya.

San Bruno, yang membunuh para tahanan di penjara umum, juga diambil menjadi tahanan, dan sempat dikirim ke pengadilan, dengan cepat didakwa, dan ditembak di lapangan besar, yang merupakan tindakan keadilan sederhana.

Kabar kemenangan Chacabuco mencapai Buenos Ayres pada 24 Februari. Sepanjang hari teriakan kemenangan bergema di sepanjang jalan, sementara mariam didentumkan dari benteng dan dari kapal-kapal skuadron yang berlabuh di pinggir jalanan. Bendera-bendera yang direbut digantung dari balkon Cabildo, dikelompokkan mengitari potret jenderal kemenangan. Medali-medali diberikan kepada para prajurit yang berjuang di bawah naungannya, dan memberikan dirinya lencana kehormatan khusus, sementara putrinya, Maria Mercedes, menerima tunjangan pensiun seumur hidup 600 dolar per tahun, yang ayahnya curahkan untuk pendidikannya.

Pemerintah juga mengirim San Martin pengajuannya sebagai Brigjen, pangkat militer tertinggi dalam penugasan Argentina. Seturut dengan penentuannya yang diekspresikan sebelumnya, ia menarik penghormatan tersebut, namun membujuk suplai lebih dari pasukan, senjata dan uang, untuk mengadakan kampanye, dan mengangkat dirinya menjadi Kepala Jenderal pasukan terpadu Argentina dan Chili.

Setelah berembuk dengan otoritas Chili untuk pembentukan skuadron AL, dan mendirikan Dewan tertinggi Loji Lautaro di Santiago, yang terdiri dari separuh Chili dan separuh Argentina, ia mengumumkan niatnya untuk kembali ke Buenos Ayres untuk menghimpun tindakan dengan Pemerintah untuk dakwaan perang.

Cabildo dari Santiago menawarkannya sepuluh ribu ons emas untuk pengeluaran perjalanannya, yang ia enggan terima untuk dirinya, namun menggelontorkannya untuk pendirian perpustakaan umum di kota tersebut.

Sebulan setelah pertempuran, ia melewati tempat kemenangannya, dan melihat cakrawala bumi disana, di bawah tumpukan jasad dari tanggal 12 Februari dari pasukan Patriot, kebanyakan dari mereka adalah negro dari Cuyo, para budak yang dibebaskan. Pemandangan tersebut menjadi markah tanah pertama dari Perang Emansipasi.