Lompat ke isi

Emansipasi Amerika Selatan/Bab 2

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
BAB II.

SAN MARTIN DI EROPA DAN AMERIKA.

1778—1812.

Jose de San Martin lahir pada 25 Februari 1778, di kota Yapeyu, Misiones, dan merupakan putra keempat dari Kapten Don Juan de San Martin yang pada waktu itu menjadi Wakil Gubernur Departemen Yapeyu. Kala ia berusia delapan tahun, keluarganya datang ke Spanyol, dan ia menjadi murid di Seminari Bangsawan, Madrid, dimana ia hanya bertahan dua tahun, dan sedikit belajar pelajaran luar matematika dan terkadang menggambar. Sebelum usia berusia dua belas tahun, ia bergabung dengan resimen "Murcia" sebagai kadet. Seragam resimen tersebut berwarna putih dan biru, warna yang sama dengan prajurit dewasa usai meraih kemenangan sepanjang separuh benua.

Kampanye pertamanya dilakukan di Amerika, tempat ia menerima baptisan api dalam pertempuran melawan Moor. Kala di garisun Oran pada 1791, kota tersebut, yang pada masa itu dikepung oleh Moor, dihancurkan oleh gempa bumi. Pada 1793, ia bergabung dengan tentara Aragon, dan bertugas di bawah Ricardo melawan republikan Prancis di wilayah mereka sendiri. Pengalaman tersebut bernilai besar baginya, karena Ricardo adalah pakar taktik terbaik di kalangan jenderal Spanyol pada masa itu. Setelah dua aksi sukses di Masden dan Truilles, Ricardo terpaksa pensiun di kaki pegunungan, dimana ia mempertahankan posisinya selama dua puluh tahun melawan serangan konstan musuh, dan San Martin sangat mengesankan dirinya agar ia dipromosikan ke pangkat sub-letnan.

Pada Mei berikutnya, usai kematian Ricardo, "Murcia" membentuk bagian garisun Pelabuhan Vendres, yang, setelah memukul dua serangan Prancis, terpaksa menarik diri ke Collioure dan menyerah disana. San Martin mengambil langkah lain lewat tindakannya dalam perkara tersebut.

Pada 1795, perdamaian Basilea membebaskan letnan muda tersebut dari penaungannya. Pada tahun berikutnya, ayahnya meninggal, dan perjanjian San Ildefonso membuat Spanyol menjadi sekutu republik Prancis dalam pertikaian dengan Britania Raya. Pada 14 Februari 1797, "Murcia," kala mendaratkan skuadron Laut Tengah Spanyol, ikut serta dalam peristiwa di lepas Tanjung Saint Vincent. Pada 15 Agustus 1798, San Martinmenjadi perwira AL di Santa Dorotea, kala kapalnya direbut usai sebuah pertahanan, oleh kapal 64 meriam Inggris Lion. Sehingga, untuk kedua kalinya, ia lepas tugas dari penugasan aktif. Ia kemudian mencurahkan waktu luangnya untuk belajar matematika dan menggambar.

Pada tahun 1800, dalam mengepalai kelompok resimen lamanya, ia ikut serta dalam perang serio-komika dengan Portugal yang dikenal sebagai "Perang Oranye," dan hadir di pengepungan Olivenza. Usai Perdamaian Amiens pada 1802, resimennya ditugaskan dalam blokade Gibraltar dan Ceuta, dan pada 1804 mereka mendapatinya di garisun di Cadiz, sebagai kapten kedua resimen infanteri ringan dimana jasanya saat wabah sampar membuatnya dihargai atas tindakannya di medan tempur.

Dalam Perjanjian Fontainebleau, pada 1807, Prancis dan Spanyol membagi Portugal dan koloni-koloninya di antara mereka, dan sekelompok 6.000 pasukan Spanyol di bawah Solano menginvasi Portugal. Resimen yang dikerahkan oleh San Martin merebut kota Yelves, namun tak ikut serta pada bagian lainnya dalam kampanye tersebut.

Kejadian pada 2 Mei di Madrid, memberikan sinyal untuk wabah terhadap masyarakat umum, melawan perampasan Napoleon. Kabar tersebut mencapai tentara Solano kala kirab ke Cadiz. Solano mula-mula tak memutuskan apa yang dapat diadopsi, namun pelantikannya sebagai Kapten-Jenderal Andalucia dan Gubernur Cadiz dikonfirmasi oleh Prancis, ia pada 28 Mei mengeluarkan proklamasi yang mengecam pemberontakan tersebut. Masyarakat mengerumuni istana, berteriak untuk serangan langsung terhadap skuadron Prancis yang merapat di pelabuhan; pada saat yang sama beberapa tembakan ditembakkan. San Martin, yang menjadi perwira garda, menarik pasukannya ke rumah dan menutup pintu. Tempat tersebut diledakkan oleh tembakan meriam, namun waktu diraih untuk pelarian Solano melintasi atap rumah tetangga, namun ia kemudian ditemukan dan diperlakukan secara kejam.

Tragedi tersebut tak pernah lekang dari ingatan San Martin, dan tanpa keraguan secara besar berdampak dalam kebijakannya pada banyak peristiwa berikutnya. Di samping kecintaannya pada kebebasan, ia setelah itu melirik kengerian terhadap kerumunan, dan pemerintahan yang mengerahkan mereka. ia menganggap bahwa kecerdasan yang didukung oleh kekuatan tertata harus memegang pemerintahan dunia. Selain itu, akal budi dan hatinya harus bertutur kepadanya bahwa kepentingan Spanyol bersifat adil, dan bahwa eksekusi terhadap Prado Madrid pada 2 Mei lebih barbar dan kurang dibenarkan ketimbang pembunuhan Solano.

Pada sekitaran masa itu, Miranda dikatakan mengunjungi Cadiz dalam penyamaran, namun laporan tersebut kami tak dapat menemukan kepastiannya. Ia merupakan pendiri dan penghimpun perhimpunan rahasia dari orang-orang Amerika Selatan di seluruh Eropa yang terafiliasi, namun Spanyol menjadi negara terakhir di Eropa dimana perhimpunan semacam itu didirikan. Cadiz menjadi sebuah pelabuahn yang terbuka untuk perdagangan Amerika, namun pada masa itu menjadi pusat propaganda revolusioner.

Pada tahun-tahun awal abad kesembilan belas, sebuah asosiasi bernama "Sociedad de Lautaro," atau "Caballeros Racionales," memiliki ramifikasi atas seluruh belahan Spanyol, dan berafiliasi dengan "Gran Reunion Americana" yang didirikan di London oleh Miranda. Perhimpunan yang berada di Cadiz sendiri pada tahun tahun 1808 memiliki lebih dari empat puluh anggota, beberapa dari mereka berasal dari Spanyol. Orang-orang dari angkatan pertama menyerukan pengerjaan untuk kemerdekaan AMerika; orang-orang dari angkatan kedua menganggap "tak ada pengakuan pemerintah di Amerika yang sah tanpa dipilih oleh kehendak rakyat yang bebas dan spontan, dan bekerja untuk pembentukan sistem republik." Dari perhimpunan tersebut, San Martin menjadi anggota. lahir sebagai orang Amerika, berinsting revolusionis dan didakwa republikan, ia mungkin tak mengetahuinya, mengikuti Miranda, dan ditakdirkan untuk membuat mimpi majikan menjadi kenyataan, kala tulang-tulang majikannya mengambang pada tepi lumpur kala matanya pada waktu itu seringkali dapat berrehat.

Pada masa yang sama, bersama dengan San Martin, tiga anggota lagi bergabung dengan loji tersebut; Alvear, yang menjadi orang kepercayaannya sampai ia menjadi iri terhadap ketenarannya; José Miguel Carrera, yang sangat mengutukinya; dan, yang paling menonjol dari semuanya, letnan AL Matias Zapiola, yang kemudian menjadi tangan kanannya pada banyak medan perjuangan keras. San Martin setidaknya menjadi brilian dan termiskin dari mereka semuanya; para kameradnya mengakui keunggulan bakatnya sebagai prajurit, dan berujar bahwa ia berpikir untuk mereka semua, namun dalam drama revolusioner besar yang melirik semua yang mereka bantu padanya hanyalah tempat prajurit gigih; Alvear dan Carrera, yang paling arogan dan paling ambisius, menjadi pahlawan.

Kebangkitan umum di Spanyol menempatkan San Martin pada tempatnya sebagai perwira infanteri ringan di bawah komando Kolonel Menacho. Ia kemudian dipromosikan, dan resimennya bergabung dengan divisi kedua tentara Andalucia, yang dikomandani oleh Marquis Coupigni. Kala pasukan Prancis di bawah naungan Dupont melintasi Sierra Morena, ia bertugas menempati baris Guadalquivir. Pada 28 Juni 1808, ia memimpin kelompok terpadu melawan garda pergerakan musuh, dan mengerahkan detasemen kavaleri dengan pengutusan yang dikepalai dua puluh satu hussar, kala ia membunuh tujuh belas musuh, he menahan empat tahanan dan seluruh kuda mereka, dan menyatakan kemenangan, dalam menghadapi sejumlah orang paling unggul. Tindakan tersebut sangat disambut oleh seluruh pasukan, sebuah lencana kehormatan diberikan kepada semua orang yang bertugas dengannya, dan ia diangkat menjadi kapten dalam resimen Bourbon "pada catatan jasa menonjol dalam aksi di Argonilla."

Kemenangan tersebut menjadi pendahuluan salah satu kemenangan terbesar pada masa itu. Sebelum satu bulan berakhir, elang-elang kekaisaran Napoleon dipukul oleh pasukan rekrutan yang terinspirasi oleh patriotisme, dan Kapten San Martin disebut dengan kekhasan dalam perintah pada masa pertempuran Baylen.

Jalan menuju Madrid dibuka oleh kemenangan pasukan Andalucia memasuki ibukota dalam kemenangan, dan San Martin dipulihkan, dengan penugasannya sebagai letnan-kolonel, medali emas untuk jasanya dalam pertempuran tersebut. Setelah itu, ia hadir pada bencana Tudela, dan dalam penarikan ke Cadiz, dan pada 1810 diangkat menjadi aide-de-camp untuk Marquis Coupigni. Pada 1811, ia ikut serta dalam pertempuran berdarah Albuera, kala Prancis kalah oleh pasukan sekutu di bawah Jenderal Beresford, seperti halnya lima tahun sebelumnya kala penarikan ke Liniers di Buenos Ayres. Pada tahun yang sama, ia masuk resimen Sagunto, yang berlambang matahari dengan motto "Hœ nubila tolunt obstantia solvens"—menyingsing awan dan melewati tantangan. Ini adalah kelompok Spanyol terakhir yang diperjuangkan oleh San Martin, dan simbolnya identik dengan bendera yang tak terpikirkan tentara Andes.

Nubuat kesekaratan Pitt terwujud. Napoleon menyetir perang nasional melawan dirinya dan kalah. Spanyol bersekutu dengan Britania Raya, dalam rangka menyelamatkan dirinya, menyelamatkan Eropa dari kekuasaan brutalnya, dan Kreol Amerika dibayar dengan hutangnya kepada negara induk yang kini dapat meninggalkannya secara terhormat. San Martin berjuang di bawah benderanya selama dua puluh tahun, ia nampak memiliki strategi jenderal-jenderal besar, memahami taktik setiap lengan dalam penugasan; muridnya kini menjadi pakar yang dapat memberikan pelajaran. Ia mengalihkan pandangannya ke negaranya sendiri, dan memandangnya dalam kesulitan yang sulit dikembalikan dsan mengkonsentrasikan kehidupannya untuk penugasannya.

Keyakinan akan proyeknya dan sentimen terhadap kejadian tersebut menjadi hal tunggal. Lord Macduff, yang kemudian menjadi Earl of Fife, merupakan bangsawan Skotlandia yang diturunkan dari pahlawan Shakespearean yang membunuh Macbeth. Ia berada di Wina kala pemberontakan Spanyol pecah pada 1808, ia sempat datang dan masuk sebagai sukarelawan sederhana. Sehingga, ia ikut serta dalam sebagian besar pertempuran besar pada masa itu, yang dalam salah satunya ia mengalami luka berat, dan diberi pangkat Jenderal Spanyol atas jasanya. Kemudian, San Martin dan Macduff saling berkenalahn. Kedekatan mereka menumbuhkan simpati besar terhadap satu sama lain, persahabatan mereka diwarnai oleh marabahaya yang mereka bagi, dan berlanjut sepanjang keduanya hidup. Dengan pertolongan dan perantaraan Sir Charles Stuart, seorang agen diplomatik di Spanyol, San Martin menerima paspor untuk menuju ke London, dan menerima surat pengenalan dari temannya, dan surat kreit yang tak dipakai olehnya.

Di London, ia bertemu kameradnya Alvear dan Zapiola, dan orang Amerika Selatan lainnya yang berada disana pada masa itu. Semuanya masuk perhimpunan rahasia yang didirikan di London oleh Miranda, dimana Bolivar mengambil sumpah, sebelum per ke ke Venezuela ditemani dengan juru gambar. San Martin dan dua kameradnya menginisiasikan angkatan kelima dan terakhir, dan pada Januari 1812, bergerak ke George Canning menuju Lempeng Sungai. pada 9 Maret, mereka mencapai Buenos Ayres, ditemani oleh berbagai perwira yang datang untuk menawarkan pedang mereka untuk kepentingan kemerdekaan.

Kesempatan tersebut menjadi hal kritis dalam sejarah revolusi Amerika; pengerjaan serius dilakukan; perjuangan nyata antara Patriot dan Royalis timbul, dan pergesekan berbagai unsur masyarakat kini menjadi nampak.

Revolusi Argentina telah memicu pemberontakan di Chili, baik lewat diplomasi dan percontohan. Pasukan sukarelawan pertamanya berkirab ke Peru Hulu dengan tujuan menyerang musuh di pusat kekuatannya; dan pada November 1810, telah memenangkan kemenangan perang pertama di Suipacha, namun delapan bulan kemudian kalah di Huaqui, dan memutuskan untuk menarik diri ke Tucuman. Buenos Ayres berupaya untuk meraih komando atas sungai-sungai dengan mengerahkan skuadron kecil, yang dihancurkan oleh musuh di Paraná. pasukan Portugis yang terdiri dari empat ribu pasukan merebut garis Uruguay. Paraguay mengalami sistem isolasi, nyaris dari pertikaian.

Pergerakan di Chili, yang mula-mula berhasil, pada 1812 terancam oleh ekspedisi dari peru, dan Republik muda tersebut malangnya memberikan kepercayaannya pada José Miguel Carrera, yang, dengan beberapa kualitas atraktif, tak menunjukkan bakat solit, baik militer atau politis.

Pada bulan Maret yang sama, gempa bumi menghancurkan kota Caracas. Reaksi dimenangkan atas Miranda di Venezuela; hanya di New Granada kepentingan revolusioner menghimpun penjejakan selama beberapa waktu lamanya. Pada 1815, seluruh pemberontakan di Amerika Selatan telah ditekan, hanya menyelamatkan revolusi Argentina, yang tak pernah dikuasai.

Sementara itu, kewalirajaan Peru, yang memegang posisi tengah, dengan pasukan kuat dan komando laut, menjadi pusat reaksi; dan masyarakat yang tak terimplikasi dalam revolusi, mulai melirik terhadapnya, sebagaimana pandangan mereka terbuka pada para murid yang terlibat dan mengorbankan yang terlibat.

Revolusi Argentina tak memiliki rencana pasti. Dalam keadaan masyarakat yang sangat sederhana, para pemimpin sebenarnya hanya memiliki sedikit kekuatan untuk mengarahkan kekuatan laten masyarakat, dan bahkan di antara diri mereka sendiri wacananya terbagi, beberapa meyakini bahwa sentralisasi kekuatan di kota Buenos Ayres hanyalah menjadi alat mewujudkan kesuksesan gerakan revolusioner, sementara lainnya memandang desentralisasi nampak menjadi salah satu kondisi yang dibutuhkan dari kehidupan nasional. Revolusi berkembang di kota-kota; legalitasnya berdasarkan pada hak munisipal, dan tak dapat lama mempertahankan bentuk aslinya. Ini hanya dapat hidup oleh popularitas yang lebih besar berdasarkan pada kedaulatan sebagian besar masyarakat. Untungnya, sosok pada masa itu sangat cerdik, bertenaga dan terpandang yang pernah bertindak bersama pada tahap tersebut.

Pemerintah Eksekutif pertama, yang dibentuk pada 25 Mei 1810, adalah sebuah Junta, dalam peniruan dari hal yang didirikan di Spanyol untuk melawan dominasi Prancis. Dimodifikasi oleh pelibatan para deputi dari provinsin-provinsi, pemerintah tersebut menjadi monster berkepala banyak, tak mempergunakan hal-hal seperti debat dan administrasi. Pemerintah tersebut digantikan oleh Triumvirat dengan nama "Pemerintahan Eksekutif," yang, dengan bantuan orang-orang tersebut, menyelamatkan negara dari karam.

Hal semaccam itu menjadi situasi Provinsi-provinsi Bersatu Lempeng Sungai kala San Martin mendarat di tanah Argentina.

Dua puluh enam tahun sebelumnya, malah masih kecil, ia meninggalkan kampung halamannya; kini ia kembali dalam tujuan kemanusiaan, menekankan perjuangan kehidupan, mengajari seni perang, menginisiasi misteri perhimpunan rahasia untuk pemberlakuan gagasan kebebasan baru. Juara baru dibawa ketaktik dan disiplin kepentingan Amerika yang diterapkan pada politik dan perang; dan, dalam embrio, rencana besar untuk kampanye benua yang harus menghimpun separuh dunia dan harus dihasilkan dalam kemerdekaannya. San Martin dikatakan bukanlah orang namun misi, dan, pada kenyataannya, perhambaan memiliki pengaruh dalam seseorang pada tujuan kemanusiaan yang lebih besar.

I.— Peta Kewalirajaan La Plata dan Kerajaan Chili, Kecuali Peru Hulu dan Patagonia Selatan.