Emansipasi Amerika Selatan/Bab 20
KAMPANYE AL PERTAMA DI PASIFIK.
1818.Kala San Martin pada 1814 di Tucuman mula-mula membuat sketsa kampanye kontinentalnyia, ia melihat bahwa jalan sebenarnya dari Chili ke Lima adalah lewat laut. Pada waktu itu, kedua samudra, dari California di Pasifik sampai Teluk Meksiko di Atlantik, didominasi oleh AL Spanyol. Namun, Chili memiliki beberapa perahu nelayan di antara kepulauan Pasifik Selatan, sehingga dari ranah jalur laut, dari sejumlah pelabuhannya, dan dari posisi geografinya, tertutup pada jalur sempit darat antara Andes dan laut, Chili layak untuk menjadi kekuatan AL besar. Bergerak lewat darat sangatlah sulit, sehingga laut menjadi jalur komunikasi alami antara distrik berbeda. Di hutan Arauco, pohon pinus dan oak berkembang pesat, lembahnya menghasilkan rami dan lenan yang melimpah. Di belahan bumi tersebut, terhambar sejumlah besar tembaga, besi dan batubara. Chacabuco dan Maipó telah mengamankan kemerdekaan Chili, namun tanpa armada yang bergerak lebih lanjut menjadi tak memungkinkan.
Setelah Chacabuco, bendera Spanyol masih tetap berkibar di benteng Valparaiso. Dinaungi oleh keadaan tersebut, kapal brig Spanyol Aguila memasuki pelabuhan dan direbut. Kapal tersebut bersenjatakan dengan 16 meriam dan dinamai Pueyrredon, dan seorang warga Irlandia bernama Morris mengambil komando. Eksploitasi pertamanya adalah berlayar menuju pulau Juan Fernandez untuk mengamankan the rescue of the Patriots there imprisoned by Marcó and by Osorio.
Beberapa bulan setelahnya, kapal frigat Wyndham berkekuatan 44 meriam berlabuh di Valparaiso. Kapal tersebut berasal dari Perusahaan Hindia Timur, dan atas saran Alvarez Condarco, kala itu di London, dikirim kesana untuk penjualan. Guido memberikan pinjaman di kalangan para pedagang Valparaiso, dan memberikan penjagaan Pemerintah Argentina untuk 50.000 dolar, sehingga Pemerintah Chili, walau dalam keadaan penyusutan perbendaharaan tepat sebelum Maipó, membeli kapal tersebut untuk 180,000 dolar, dan menamakannya Lautaro. Kapal tersebut diawaki 100 pelaut dari berbagai kebangsaan, dan 250 orang Chili, prajurit, pendayung dan nelayan. Para marinir ditempatkan di bawah komando Kapten Miller, seorang warga Inggris, dan komando kapal diberikan kepada Kapten O'Brien, yang bertugas dalam AL Inggris, dengan Turner sebagai letnan. Seluruh perwira adalah orang Inggris atau Amerika Utara, kecuali Miller; tak ada satupun dari mereka yang diberi perintah dalam bahasa Spanyol. "Selain itu," ujar Miller, dalam Memoir-nya, "sepuluh jam setelah pelayaran, kapal tersebut juga bertempur dan bertempur."
Skuadron Pasifik Spanyol pada waktu itu terdiri dari 17 kapal, yang mengangkut 331 meriam. Usai kemenangan Maipó, O'Higgins memerintahkan dua kapalnya untuk dikerahkan ke laut dalam pencarian kapal-kapal Spanyol yang memblokade Valparaiso. Mereka berlayar pada siang 26 April. Pada saat rehat pada tanggal 27, Lautaro melihat kapal frigat Esmeralda berkekuatan 44 meriam bergerak ke pelabuhan, disusul beberapa mil jaraknya oleh kapal brig Pezuela yang berkekuatan 18 meriam. O'Brien mengibarkan bendera Inggris dan berlayar mengikutinya, sampai mendekatinya dan mengikuti arah badan kapal. Diikuti oelh tiga puluh atau empat puluh pasukan, ia kemudian melompat ke kapal tersebut, menghadap pasukan Spanyol dari dek atas, dan menurunkan benderanya. Sebuah tembakan dari dek bawah membunuhnya, dan ia jatuh seraya berteriak, "Pukul dia, anak-anak! Kapal ini milik kita."
Namun kala pertempuran terjadi, kapal-kapal tersebut terpisah. Turner, yang berpikir musuh ditangkap, mengirim lepas perahu dengan delapan belas pasukan untuk membantu, dan berlayar lepas di Lautaro melawan Pezuela, yang menurunkan benderanya tanpa meletuskan tembakan. Sementara itu, Coig, komandan Esmeralda, mengerahkan pasukannya, merebut kembali dek atas, menggerakkan sisa penyerang ke seluruh belahan kapal, dan kembali ke Lautaro, disertai oleh Pezuela, menuju Talcahuano, keduanya menjadi kapal pengalih dari Lautaro. Pada perjalanan kembali mereka ke pelabuhan, kapal-kapal Chili merebut sebuah kapal brig Spanyol, yang nilainya berjumlah lebih untuk menutup biaya Lautaro.
Pemerintah kemudian mengerahkan privateer Amerika yang mengangkut 20 meriam, dan menamainya Chacabuco. Tak lama setelah itu, sebuah kapal brig Amerika yang mengangkut 16 meriam dibeli, dan dinamai Araucano. Pada bulan Agustus, kapal Cumberland, yang dibeli oleh Condarco di London, datang, dan dinamai San Martin.
Chili kemudian dengan cepat mengerahkan armada kecilnya sendiri, dan, melirik sekitaran laksamana, ia memilih Don Manuel Blanco Encalada, seorang perwira artileri muda. Lahir di Buenos Ayres dari ibu Chili, Encalada telah mengadopsi Chili sebagai negaranya; ia menghimpun komando terpisah sebelum musibah Rancagua, menjadi salah satu tahanan Patriot yang diselamatkan oleh Pueyrredon dari pulau Juan Fernandez, hadir di Cancha-Rayada, dan mengabdikan dirinya di Maipó. Ia sebelumnya bertugas dalam AL Spanyol sebagai perwira junior, dan waktu itu telah berusia dua puluh delapan tahun.
Pada 21 Mei, ekspedisi Spanyol dari sebelas transportasi, dia diantaranya adalah kapal bersenjata, di bawah konvoi kapal 50 meriam Maria Isabel, berlayar dari Cadiz ke Pasifik, membawa dua batalion resimen Cantabria, berkekuatan 1.600 pasukan, resimen kavaleri berkekuatan 300 pedang, 180 pasukan artileri dan pioneer, dengan 8.000 senapan. Salah satu transportasi berada dalam kondisi buruk semacam itu terpaksa meninggalkannya di Teneriffe, dan memindahkan pasukannya ke kapal lainnya. Lima derajat dari utara khatulistiwa, konvoi disertai oleh laju angin. Pada 25 Juli, kapal brig Inggris Lady Warren mencapai Buenos Ayres, dan mengabarkan telah melijat mereka sekitar sebulan sebelumnya. Akibat informasi tersebut, Pemerintah Agrnetina mengirimkan kapal brig Lucy, yang mengibarkan kapal Chili, dan kapal brig Intrepido, yang mengibarkan bendera Argentina, masing-masing membawa 18 meriam, dengan rangka menggandakan Tanjung Horn dan bergabung dengan skuadron Chili. Pada saat yang sama, pesan dikirim ke San Martin untuk mengundang Pemerintah Chili untuk mengerahkan seluruh skuadron mereka melawan ekspedisi.
Pada 26 Agustus, salah satu transportasi bernama Trinidad, dengan ditumpangi 180 prajurit, berlabuh di Ensenada, sebuah pelabuhan di Lempeng Sungai, sekitar empat puluh mil dari selatan Buenos Ayres. Kapal tersebut terpisah dari konvoi ke utara khatulistiwa, kala pasukan, yang dipimpin oleh dua sersan dan seorang korporal, memberontak, menembaki para perwira mereka, dan memerintahkan pemimpinnya untuk berlayar ke Buenos Ayres. Pemerintah Argentina kemudian mengetahui sinyal dan titik pertemuan ekspedisi, kala infromasi sempat mereka kirim ke Chili.
Tak lama setelahnya, kapal frigat 36 meriam Horacio, yang dibeli di Amerika Serikat oleh Aguirre, komisioner Argentina, mencapai Buenos Ayres, dan mengumumkan bahwa kapal tersebut disusul oleh Curacio dari persenjataan yang sama.
Pada 19 Oktober, San Martin, Kapten Wilkinson, Lautaro, Kapten Wooster, Chacabuco, Kapten Diaz, Araucano, dan Letnan Morris, berlayar dari Valparaiso. Skuadron tersebut mengerahkan 142 meriam, dan diawaki oleh 1.100 pasukan, kebanyakan adalah orang Chili. Para perwiranya nyaris seluruhnya orang Inggris atau Amerika Utara. Sebagaimana O'Higgins, yang pergi ke pelabuhan untuk melakukan keberangkatannya, bergerak ke bukit pada kepulangannya ke Santiago, ia melihat empat kapal membentangkan layar mereka ke arah barat, sementara bendera Chili dikibarkan dari pucuk mereka, dan menyatakan,—
"Empat kalamemberikan kontingen barat kepada Spanyol; keempatnya akan mengambilnya darinya."
Kala kehilangan penglihatan darat, Blanco Encalada membuka instruksi tersegel yang diberikan kepadanya, dan mendapati bahwa ia diperintahkan ke pulau Mocha untuk menunggui konvoi Spanyol. Penduduk asli Chili di sebagian besar wilayah menyegarkan penugasan tersebut, namun Miller, yang berlayar dengan skuadron, menuliskan kepada mereka:—
"Para marinir dan pelaut pribumi menunjukkan kualitas baik mereka, baik sebagai prajurit maupun pelaut, dengan ketaatan yang disiapkan; tak lama setelahnya, mereka juga menunjukkan keberanian."
Angin yang kuat memisahkan Chacabuco dari kawanannnya, yang berlabuh pada 26 Oktober di Pulau Santa Maria untuk menungguinya, sementara Araucano berputar balik untuk menuju ke teluk Talcahuano, yang berjarak sekitar empat puluh mil di utara.
Kala kapal-kapal mengibarkan bendera Spanyol, sebuah perahu datang mengirim surat dari Laksamana konvoi Spanyol untuk transportasi apapun yang dapat menjamahnya. Surat tersebut mengkonfirmasikan informasi yang diraih dari pemburu ikan paus bahwa Maria Isabel telah berada disana selama lima harus sebelum disertai oleh empat transportasi, dan hengkang ke Talcahuano, sementara sisa konvoi dengan kru sakit dan keluar dari tujuan tak dapat menggandakan Tanjung Horn.
Blanco Encalada sempat berlayar menuju Talcahuano. Pada malam tanggal 27, ia datang kesana dengan dua kapal, dan mengetahui bahwa Maria Isabel sendirian di teluk tersebut; transportasinya, setelah mendaratkan 800 pasukan, telah pergi menuju Callao. Pada pagi tanggal 28, dengan perasaan segar, dua kapal Chili memasuki pelabuhan dan melihat kapal Spanyol berlabuh di bawah baterai-baterai.
Maria Isabel meletuskan tembakan dan mengibarkan benderanya. San Martin menanggapinya dengan letusan lainnya dan mengibarkan bendera Inggris. Kala dalam tembakan senapan kedua kapal Chili mengibarkan bendera mereka sendiri dengan sambutan keras, yang langsung menghasilkan tanggapan besar dari Spanyol. San Martin menanggapinya dengan letusan lainnya dan berlabuh dengan tembakan pistol musuh, kala Spanyol memutus kabelnya dan bergerak maju. Sebagian awak mendarat menggunakan perahu kala sisanya meneruskan tembakan dari buritan. Kapal-kapal Chili terus menembak sampai benderanya diturunkan, saat dua perahu datang ekpadanya dengan lima puluh pasukan di bawah naungan Letnan Compton dan Bélez, dan menahan tujuh puluh pasukan dan lima perwira dari resimen Cantabria.
Encalada kemudian mendaratkan dua kelompok marinir untuk mendatangi pasukan ROyalis di pesisir, yang meneruskan tembakan dari balik tembok pantai; namun Sanchez datang dengan pasukan kuat dari Concepcion, mendorong mereka untuk bergerak kembali. Di samping tembakan dari pesisir, setiap upaya dibuat untuk upaya mengambang, namun tanpa kesuksesan pada catatan angin yang berhembus dari laut.
Pada malam berikutnya, persiapan dibuat oleh kedua belah pihak untuk meneruskan perjuangan keesokan harinya. Sanchez menempatkan empat meriam pada baterai di pantai, sementara Encalada mengerahkan Lautaro dengan berlabuh dari buritan, dan mengerahkan meriam-meriamnya untuk ditempatkan di baterai tersebut dan benteng San Agustin, yang dijadikan gerbang teluk.
Kala rehat pada tanggal 29, kedua belah pihak menembakkan letusan dalam tembakan pistol satu sama lain. Sekitar pukul sebelas, pertikaian terjadi dari selatan, sebuah kabel melintas dari San Martin ke penempatan, jangkar dinaikkan, layar dibentangkan dengan kecepatan tinggi, dan kapal tersebut melepaskan diri dibarengi teriakan "Viva la Patria!" dari warga Chili, disertai dengan terikaian "hurrahs" dari para pelaut Inggris. Skuadron Chili merayakan kemenangan mereka dengan sambutan dua puluh satu meriam, melayari teluk dalam kemenangan dengan penempatan mereka, yang sempat mereka namai O'Higgins.
Empat kapal skuadron Chili bertemu lagi di pulau Santa Maria dan disana bertemu dengan kapal brig Argentina Intrepido, Kapten Carter, dan Galvarino di bawah naungan Kapten Guise dan Spry, yang keduanya mengabdi dalam AL Inggris. Skuadron tersebut kini terdiri dari sembilan kapal, termasuk O'Higgins, dengan 234 meriam.
Satu sama lain, sisa transportasi jatuh ke tangan Patriot sampai sejumlah lima, dengan 700 tahanan. Hanya empat, dengan 800 pasukan, yang mencapai Callao. Dari masa itu, Spanyol kehilangan kekuasaan atas Pasifik. Jalan untuk ekspedisi menuju Peru telah terbuka.
Tiga puluh delapan hari setelah empat kapal berlayar dari Valparaiso, tiga belas bakal membawa bendera Chili berlabuh sejajar di teluk, di antara aklamasi antusias rakyat.
Pada 28 November 1818, sebuah kapal yang berlabuh di teluk Valparaiso selaku penumpang salah satu pelaut pertama Britania Raya, yang meningkatkan ketenarannya dengan merambah ke Dunia Baru. Namanya adalah Thomas Alexander Cochrane, sebuah nama yang dikenal karena perbuatan luar biasannya. Lahir di Skotlandia dari keluarga bangsawan, dan anggota Parlemen Inggris, ia bersekongkol dengan oposisi Radikal, serta dibenci sekaligus ditakuti oleh pihak pemerintah. Berpadu dalam transaksi Bursa Saham dari karakter meragukan, ia mengecam denda besar dan membongkar kekurangan, dan diusir dari Dewan Rakyat. Masyarakat membayar dendanya dengan pelangganan, Pemerintah menangguhkan separuh hukuman, dan ia dipilih kembali oleh daerah yang diwakili olehnya. Namun ia dibutuhkan dan lebih dibutuhkan pada kehidupan politik; ia menjalani pengasingan dan petualangan heroik, dan menerima tawaran yang menjadikannya oleh Condarco dan Alvarez Jonte, para agen Chili dan San Martin di London. Ia memutuskan untuk melepas penugasannya demi perjuangan kemerdekaan di Amerika Selatan. Ere meninggalkan negara asalnya dengan sambutan perpisahan yang diberikan kepadanya oleh para penyertanya, kala ia memproklamasikan prinsip radikalnya dalam kata-kata penyemangatan, yang memberikan kunci untuk karakternya—ekstrim dalam segala hal, dalam heroisme, dalam kebencian atau dalam cinta. Wakil Laksamana Chili, dalam tanpa cara kemenangan terkininya, sempat mengetahui keunggulan Cochrane. Ia mundur dari komando skuadron, dan Cochrane diangkat menjadi Wakil Laksaman dalam pendiriannya. Blanco Encalada menikahi salah satu wanita tercantik di Chili; istri Cochrane, yang datang dengannya, menjadi jenis paling menguntungkan dari kecantikan Inggris, dan didambakan oleh suaminya. Dua istri medanya menjadi bintang masyarakat Chili di pesisir, sementara di samudra, dua Laksamana bertahan dalam kehormatan bintang Republik baru yang membentangkan bendera yang berkibar dari pucuk armada yang kini mendominasi Pasifik.