Emansipasi Amerika Selatan/Bab 21
BAB XXI.
PERLINTASAN ULANG ANDES.
1818—1819.
Meskipun pada tahun 1818 dan 1819 kemerdekaan Chili telah didirikan, dan di utara benua, revolusi menyeberangi Andes dan menginvasi New Granada, kepentingan Provinsi-provinsi Bersatu tertutup; perang saudara berkecamuk pada pesisir La Plata, dan wacana masyarakat di Chili beralih melawan kebijakan Amerika San Martin, sementara ekspedisi 20.000 pasukan berkumpul di Cadiz, bergerak menuju Lempeng Sungai.
Di Selatan Chili, Chillán dan Talcahuano menjadi kekuatan Royalis. Concepcion menjadi pusat reaksi, sementara Valdivia dan Chiloe memberikan mereka akses ke laut. San Martin melihat bahwa tak ada ekspedisi ke Peru yang memungkinkan kala musuh masih di sisa wilayahnya. Pada September 1818, Zapiola sangat dikerahkan dan diperintahkan untuk mengadakan operasi, namun pasukannya masih tak setara dengan tugas tersebut. Pada bulan November, Balcarce dikirim ke selatan dengan pasukan 3.400 pasukan dan delapan kendaraan darat ringan. Dalam rangka menghindari pertumpahan darah tak berarti, San Martin mencetuskan aransemen kepada Sanchez untuk evakuasi teritorial. Sanchez menyebutnya Waliraja Peru.
Pada Desember, Freyre melintasi Nuble dengan garda dan menduduki Chilian, yang dievakuasi atas kesepakatannya. Pada Januari, Balcarce datang dengan sejumlah pasukan, namun Sanchez telah menarik diri dari Concepcion dan Talcahuano, dan disamping pergerakan aktif oleh Escalada dan Alvarado melintasi Bio-Bio dengan sedikit korban, dan menutup dirinya di benteng Valdivia. Ini dikatakan sebagai kampanye terakhir di Chili, namun sejumlah Indian dan banditti masih selama tiga tahun menjamah provinsi-provinsi selatan.
José Miguel Carrera, yang masih di Monte Video, memenuhi janji melawan Pueyrredon, San Martin, dan O'Higgins, menemui beberapa petualang Prancis yang ia sukseskan dalam kepentingan akan perjuangannya. Mereka datang ke Buenos Ayres, dan, setelah banyak konsultasi rahasia di rumah Doña Javiera, tiga diantaranya pergi ke Chili pada November dengan pasukan gerobak kerbau. Pueyrredon menerima informasi rahasia bahwa konspirasi lain terjadi, dan mengirim sebuah kelompok dari mereka untuk menangkapnya. Salah satunya, yang bernama Young, berniat memberontak dan ditembak. Dua lainnya, dengan beberapa rekan mereka yang masih di Buenos Ayres, diadilih oleh pengadilan militer atas dakwaan konspirasi untuk pembunuhan. Ketiganya dibebaskan, dua lainnya, Robert dan Lagresse, ditembak di Plaza del Retiro pada 3 April 1819, memprotes ketidakberslaahan mereka pada akhirnya. Kala kembali ke Chili, San Martin mendapati kesuksesan armada Chili sangat meredam kemurkaan pemerintah untuk rencana ekspedisi. Kini, mereka mengkomandoi laut yang mengamankan mereka dari invasi, dan perbendaharaan habis karena pembayaran para prajurit yang sangat tak biasa. Masyarakat juga bertindak melawan Pemerintah yang memberikan dukungan terhadap bayonet Argentina. Meskipun demikian, ia dan O'Higgins mengeluarkan proklamasi kepada rakyat Peru, mengumumkan ekspedisi untuk keperluan memberikan kebebasan kepada Peru: "Sehingga mereka akan menjadi bangsa dengan Pemerintahan yang didirikan oleh diri mereka sendiri, sesuai dengan kebiasaan mereka sendiri, dengan situasi mereka, dan dengan penekanan mereka."
Selain itu, utusan Chili Irizarri, melintasi melalui Buenos Ayres pada perjalanannya menuju Inggris, menandatangni perjanjian persekutuan dengan Pemerintah Argentina:—"Untuk mengakhiri kekuasaan Spanyol di Peru lewat pengadaan ekspedisi terpadu."
Pada Juni 1818, Bolivar memperkuat say[ kanan pasukannya kepada rakyat Argentina oleh sebuah surat remsi kepada pemerintah, dan oleh proklamasi kepada "penduduk Lempeng Sungai," kala ia menghimpin kebijakan kesukaannya terhadap persatuan seluruh bangsa Amerika Selatan. Beberapa bulan kemudian, O'Higgins menulis kepada Bolívar, mengusulkannya aliansi berbasis pada gagasan kontinental San Martin.
San Martin menulis dari Mendoza ke Pemerintah Chili dan ke Balcarce, memberitahukan mereka rencananya untuk ekspedisi ke Peru, diberi tiga bulan untuk mengumpulkan suplai yang dibutuhkan. Kala ia mencapai Santiago, tak ada yang dilakukan, dan pendapatan menunggak selama berbulan-bulan kedepan. Ia kemudian menulis kepada Pemerintah Argentina, memberikan catatan paling rinci dari keadaan keuangan Chili, dan dampak berikutnyd ari tentara Andes, yang ia anggap harus ditarik dari Chili karena rencana ekspedisi pada waktu itu tak memungkinkan. Ia juga menulis kepada Pemerintah Chili, menyatakan kekhawatirannya terhadap pembubaran cepat tentara terpadu, dan mencetuskan agar pihaknya harus bekerja dalam serangan terhadap pesisir Peru, sesambil ia sendiri mundur dari komando.
Kala tak menerima jawaban pasti, ia mengkonsentrasikan tentara Andes di bagian hulu lembah Aconcagua, melintaskan dirinya dengan detasemen kecil ke Mendoza, dan kemudian setelah itu disusul oleh divisi 1.200 pasukan, yang operasinya ia bawa tekanan untuk menghadap Pemerintah Chili dengan meninggalkan mereka ke sumber daya mereka sendiri, sesambil ia merekrut kavalerinya di negara mereka sendiri, dan mengerahkan Cuyo dari rancangan terhadap keadaan anarki yang pada masa itu menyudutkan Provinsi-provinsi Bersatu. Dalam pertikaian perentara tersebut, ia tak mengambil bagian apapun, namun keberadaan sebagian pasukannya di Mendoza memperkuat pegangan Pemerintah dan sangat membantu dalam mengirim gencatan senjata.
Kabar pertama yang didengar oleh San Martin tentang kedatangannya di Mendoza adalah catatan tragedi mengerikan yang terjadi di San Luis. Kota tersebut menjadi penjara dari tahanan utama Maipó dan Chacabuco. Mereka diperlakukan baik oleh Dupuy, sang Wakil-Gubernur, yang hanya memiliki sejumlah militian di bawah perintahnya, dan yang lebih mempercayai Pampa yang di sekitaran mereka ketimbang ke tembok penjara untuk keamanan mereka. para perwira tersebut tak ditempatkan dalam penjara publik, namun tinggal di rumah-rumah dan bebas berbaur dengan masyarakat. Mereka banyak menganggap bahwa mereka takkan memiliki kesulitan dalam melampaui garisun kecil. Rencana pelarian selama berbulan-bulan di balas di kalangan mereka, kala, pada 1 Februari 1819, Dupuy, pada catatan keadaan gangguan wilaayh tersebut menyeruak, mengeluarkan perintah agar mereka tak meninggalkan rumah mereka setelah senja. Kapten Carretero dari resimen Burgos menjadi kepala konspirator. Pada sore tanggal 7, ia mengundang sejumlah kameradnya untuk sarapan dengannya pada keesokan paginya, mencetuskan untuk menjalani hari dengan membunuh hama di tamannya. Pada pukul enam esok paginya, dua puluh perwira datang ke rumahnya; ia memandu mereka ke taman dan memberiakn mereka sarangan roti dan keju ringan yang dibasuh dengan minuman anggur; kemudian, merancang pisau kecil, ia berujar pada mereka agar dalam sejam mereka semua akan bebas atau mati, dan membagikan sepuluh pisau di antara mereka, mempertahukan sisanya untuk mempersenjatai diri mereka dengan tongkat. Kapten La Madrid dikirim dengan sepuluh pasukan untuk merebut barak, Kapten Salvador, dengan enam pasukan, untuk merebut benjara dan membebaskan para tahanan; kanan mereka datang untuk bergabung dengan Ordoñez, Primo de Rivera, dan Morla, yang, dengan perintah mereka, akan menghadap kepada Wakil Gubernur.
Rombongan pertama mencapai barak, melucuti penjaganya dan merangseki penjagaan. Di bagian dalam, sejumlah pemberontak gaucho berada dalam penakanan, salah satu dari mereka adalah orang yang didakwa melakukan perlakuan mengerikan sebagai pemimpin Gaucho—Juan Facundo Quiroga. Quiroga memimpin para rekan tahanannya untuk membantu para prajurit, dan hanya dengan bersenjatakan patahan tombak, bergerak agar seluruh penyerang kecuali satu dibunuh, dan ia terluka berat.
Kelompok tersebut yang dikirim melawan penjara kala melintasi lapangan besar bertemu dengan perwira dalam komando militia, yang bergerak dengan pedangnya, menyerukan orang-orang untuk mengangkat senjata. Pasukan bersenjata mengeluarkan mereka dari dari rumah-rumah; hanya satu yang kabur, sisanya dibunuh.
Sementara itu, Carretero, Morgado, dan Morla pergi ke rumah Dupuy dan terbujuk untuk menengoknya. Kala datang, mereka menghadapnya, dan setelah perjuangan singkat melemparkannya mundur, kala Ordoñez dan Primo de Rivera masuk barisan mereka, mengirimkan penjagaan dengan mereka, setelah menutup ointu luar. Namun, kapten militia dan dokter yang bersama dengan Dupuy, telah melarikan diri dan memberikan peringatan. Sejumlah masyarakat kota, yang dikepalai oleh seorang perwira muda bernama Pringles, mengelilingi rumahnya dengan berteriak "Matilah bangsa Goth." Dupuy mendobrak pintu dan membukanya, kerumunan pun tumpah. Ordoñez, Morla, Carretero, dan Morgado terbunuh. Primo de Rivera, yang mendapati karbin dalam ruangan, menembak dirinya di kepalanya.
Dari empat puluh konspirator, dua puluh empat orang terbunuh, sisanya diadili oleh pengadilan militer, di antaranya Dr. Monteagudo menjadi Presiden. Delapan dibebaskan, tujuh ditembak, namun Ordoñez muda, keponakan Jenderal, dibiarkan, sebagian karena alasan usia mudanya, dan sebagian karena ia bertunangan dengan wanita muda di kota tersebut, yang paea kerabatnya campur tangan atas perantaranya. Setelah itu, ia dibebaskan oleh San Martin, yang memberikan kebebasan kepada Quiroga sebagai bataran atas keberaniannya, sebuah tindakan yang tak pernah dilupakan oleh Quiroga.
Marcó del Pont, mantan Gubernur Chili, yang juga pada masa itu menjadi tahanan di San Luis, namun tak mengambil bagian dalam konspirasit ersebut dan tak terjamah.
Perlintasan ulang Andes oleh sebagian pasukan memberikan dampak yang diharapkan oleh San Martin terhadap Pemerintah Chili. Kala ia kembali dari San Luis ke Mendoza, ia mendapati pengerahan menunggunya dari Guido, dari O'Higgins, dan dari Loji Lautaro, memberitahukannya bahwa seluruh orang didakwa atas keselamatan negara bergantung pada pengerahan ekspedisi ke Peru. Pada akhir Maret, Mayor Borgoño datang sebagai perwakilan Loji, sepenuhnya memerintahkan untuk menghimpun seluruh detail dengannya.
San Martin memerintah sebuah pasukan dari 4.000 sampai 6.000 orang, dan suplai 500.000 buah, 200.000 buah diantaranya akan ia sediakan, ditunjang oleh Pemerintah Agrnetina. Ia juga menerima pangkat Brigjen dalam tentara Chili, yang kembali menawarkannya.
Kala kembali ebrtugas, ia menerima ratifikasi oleh Loji tentang aransemen yang dibuat dengan Borgoño, dan sebuah perintah yang sempat ditujukan kepada Chili untuk menaungi persiapan.
Dalam keadaan tersebut, ia memberikan dirinya sepenuhnya pada pengerjaan besar idupnya, yang memisahkannya dari istrinya untuk terakhir kalinya. Istrinya kembali ke Buenos Ayres dan tak pernah melihatnya lagi di dunia ini. Kala ia kembali melihat tanah airnya, istrinya telah wafat, meninggalkannya satu putri tunggal, yang mendatanginya ke pengasingan. Pada 19 Juni 1819, Pueyrredon menarik diri dari kehidupan publik untuk menerima nasib sosok besar kala penugasan kesepakatan mereka disertai.