Emansipasi Amerika Selatan/Bab 24
KONVENSI RANCAGUA.
1820Tentara Cadiz, yang terserang oleh demam kuning, karena alasan sanitasi dibiarkan. Pada 1 Januari 1820, Don Rafael del Riego, Kolonel resimen Asturias, kala di kawasa desa Cabezas de San Juan, memproklamasikan konstitusi tahun XII di depan resimennya, membuka era kebebasan untuk negaranya sendiri, dan menempatkan akhir era perang di Amerika. Revolusi digelorakan, Raja dipaksa bersumpah pada konstitusi, dan, lewat perjanjian umum antara masyarakat dan pemerintah, kebijakan baru dibuka terkait koloni-koloni yang memberontak, salah satunya mengupayakan penyelesaian damai pertanyaan yang timbul soal persenjataan menjadi satu-satunya yang paling terkomplikasi.
Pada persimpangan tersebut, San Martin lewat ketidaksetiaannya selamat dari penghancuran perang saudara, sepasukan tentara yang dapat mengamankan emansipasi Amerika. San Martin melintasi Andes membawa sebuah cairan, namun bukan pada permandian mineral agar ia dapat sembuh dari rematik dan neuralgia; agar kesembuhannya diupayakan dan ditemukan dalam pelaksanaan aktif rencana tersebut yang terhimpun pada hatinya.
Tak lama kala kedatangannya di Chili, ia melakukan tindakan dengan O'Higgins untuk pengerahan ekspedisi. Ia ditawarkan untuk mengirim lebih dari 2.000 pasukan dan sepuluh meriam dari Mendoza, namun kabar mengerikan kemudian mencapainya. Pemberontakan Pasukan Utara menyusul dua hari setelah pemberontakan serupa dalam infanteri ringan batalion ke-1 dari tentaranya sendiri, kala itu di wilayah San Juan.
San Martin berpikir bahwa ia telah mengamankan Cuyo dari anarki yang selaras dengan keberadaan pasukannya yang didisiplinkan, namun kala perwira menonjol dari pasukannya sendiri dan Belgrano memimpin pemberontak dan bergandengan tangan dengan kepemimpinan Gaucho, ia memandang bahwa unsur-unsur perintah dituntaskan. Tentara Utara, di bawah komando Jenderal Cruz, berada pada kirab untuk bergabung dengan Rondeau, kala di provinsi Santa Fé membuat gencatan senjata dengan pasukan Gaucho, berjuluk "montoneras," dan menarik diri ke Cordoba, dandisana mendirikan sistem kekuasaan militer baru, menarik dirinya dari perang saudara dan perang emansipasi.
Batalion yang dikerahkan di San Juan pada kenyataannya adalah korps tentara kecil, yang memiliki artileri dan kavaleri yang menyertainya. Pasukan tersebut berjumlah 900 pasukan dan berada di bawah komando Kolonel Sequeira, seorang perwira, namun seorang martinet sangat tak suka dengan pasukannya. Kala hari menjelang pada 9 Januari, pasukan tersebut, yang dikepalai oleh para sersan mereka, diam-diam meninggalkan barak mereka, menduduki Plaza, dan menangkap sekelompok tahanan garda sipil, membunuh seorang perwira; sementara Kolonel dan beberapa perwiranya ditinggalkan di barak di bawah penjagaan pasukan. Beberapa perwira tak terdampak kemudian mengambil komando, meneriakkan, "Viva la Federacion!" dan "Turunkan tirani!" namun mereka tak memiliki rencana aksi, dan kemudian bertikai di antara diri mereka sendiri, dan Kolonel beserta para perwira yang berada dengannya dibunuh. Alvarado berkirab melawan mereka dari Mendoza, namun khawatir untuk mempercayakan pasukannya sendiri datang kembali lagi. San Martin mengirimkan tawaran perlindungan, yang ditolak; semangat anarki timbul dimana-mana. Gubernur Cuyo dan wakilnya sama-sama mengundurkan diri. Batalion yang memberontak tak lama setelah itu terpencar, dan Provinsi San Juan mendeklarasikan dirinya menjadi negara merdeka. Alvarado kala itu, yang menaati perintah dari San Martin, bergabung dengannya di Chili dengan 1.000 kacaleri dan dua meriam, meninggalkan Godoy Cruz selaku Gubernur Mendoza.
Pada 1 Februari 1820, Tentara Buenos Ayres sepenuhnya dikalahkan di Cepeda oleh pasukan berkuda Montonera. Kongres tak lama setelahnya dibubarkan, dan negara terbagi menjadi berbagai kelompok, yang masing-masing menjadi republik kecil, dan kebanyakan jatuh di bawah kuasa kepemimpinan kecil. Dari pertikaian tersebut, timbul kebangkitan bangsa baru, dengan divisi yang dirancang dengan baik dan dengan semangat nasional. Pada suatu waktu, Pasukan Andes tak menaati otoritas tertinggi, namun masih menaikkan bendera Argentina di tanah asing, dan mengikuti kepemimpinan Jenderalnya sendiri.
Karena menjadi keadaan genting, San Martin, pada 28 Januari, menulis secara resmi kepada O'Higgins, membujuknya bahwa jika ia masih dapat mengerahkan 6.000 pasukan untuk ekspedisi, namun menyatakan bahwa 4.000 yang benar-benar dibutuhkan . O'Higgins menjawab bahwa ia hanya dapat menjanjikan 4.000, berperalatan lengkap. San Martin sepakat bahwa mereka harus berkirab di bawah bendera Chili, namun menyatakan bahwa Tentara Andes harus menghantarkannya sendiri, selaku perwakilan Provinsi-provinsi Bersatu.
Kemudian, San Martin menempatkan "pertanggungjawaban mengerikan" pada dirinya terhadap pengerahan pasukan Argetina dan gerai-gerai militer, tanpa otoritas manapun yang melakukannya dari pemerintahannya sendiri. Dalam rangka memulihkan dirinya dalam beberapa tindakan pertanggungjawaban tersebut, ia mengadakan pertemuan para perwira Tentara Andes, kala itu di perkantonan di Rancagua, di bawah Kepresidenan Las Heras. Ia sendiri tak hadir, namun sebuah surat darinya dibacakan, yang menunjukkan bahwa karena Pemerintah darinya yang menghantarkan penugasannya yang tak lagi ada, pasukannya secara de facto tanpa Jenderal, dan menyerukan mereka untuk melantik seseorang, yang ia tawari penugasan dalam kapasitas apapun.
San Martin meminta mereka untuk jajak pendapat tanpa diskusi, namun Kolonel Martinez dan beberapa perwira menentang hal tersebut, atas dasar abahwa penugasan Ketua Jenderal diberikan untuk keperluan spesifik yang tak menyertai, dan sehingga tak ditunda oleh kejatuhan Pemerintahan yang telah terjadi. Dalam kesepakatan tersebut, sebuah dokumen dirancang dan ditandatangani oleh seluruh perwira.
Las Heras, dalam menulis catatan hasil pertemuan tersebut kepada San Martin, menyatakan keterkejutan besarnya bahwa ia harus memberikannya tugas semacam itu, dan berujar bahwa kebanyakan sahabatnya merasa dirinya sangat layak akan penempatan tersebut, karena penugasan dari mereka semua diambil dari otoritas yang sama sebagaimana Kepala Jenderal. Sehingga, pasukan mendorong ketidaksetiaan pada Jenderal mereka, sebuah tindakan yang di bawah pemimpin lain akan memiliki dampak paling jahat pada disiplinnya.
Melalui persiapan, Pemerintah Chili perlahan memajukan perkembangan sulit yang baru. Cochrane, yang membanggakan kemenangan terkininya di Valdivia, berniat untuk mengkomandani ekspedisi menuju Peru. Khawatir akan seluruh bakat politik, pemimpin yang sangat tak layak untuk usaha semacam itu akan sulit untuk ditemukan. Peru tak ditaklukan, wilayah tersebut dibebaskan; ia hanya memikirkan penaklukan. Ia dapat memenangkan pertempuran, namun ia takkan pernah mendirikan sebuah negara. Impiannya dipandang terinspirasi oleh contoh Drake dan Anson, yang membuat keuntunagn besar lewat pengerahan senjata; ia perlu memperkaya dirinya dan para pelautnya dengan menghimpun pesisir Peru. San Martin adalah orang Amerika, dan hanya memikirkan keperluan besarnya, tanpa hasil untuk dirinya. Pada 6 Mei 1820, San Martin dipilih oleh Senat dan jajak pendapat populer menjadi Generalissimo ekspedisi.
Meskipun demikian, Cochrane ditugaskan, dan beberapa kali dikirim dalam pengunduran dirinya. Pemerintah nyaris melantik guise untuk komando armada, sebagaimana Spry dan kebanyakan perwira Inggris lainnya mendorongnya ke Cochrane, namun ini dihadang oleh campur tangan San Martin, dan pelaut membanggakan tersebut akhirnya tunduk, meskipun dengan perasaan jelek, setelah upaya tak membuahkan hasil lainnya dimajukan kepada San Martin oleh Freyre. Pemerintah Chili tak memimpin pergerakan lewat pendakwaan nasional, dan memahami bahwa tak ada perwira Chili yang dapat sebanding dengan San Martin dalam kapasitas militer.
San Martin memahami kepentingan pemahaman antara dirinya dan Laksamana, dan datang untuk mengunjunginya di Valparaiso, meskipun di samping persahabatannya, tak pernah terjadi banyak kecocokan di antara mereka. Keberadaan San Martin dan pasukannya tak hanya blunder besar untuk perbendaharaan Chili, namun juga menjadi murid politik, yang Pemerintah sangat menyadarinya. Jiwa pasukan hanya tersimpan dalam pemeriksaan lewat bahaya yang memisahkan negara tersebut dari Peru, dan ambisi pribadi akan mendorong para pemimpin partai untuk mencari bantuan auksilier yang sangat kuat sepanjang berada di tangan. pemerintah Chili dikirim pada ekspedisi, sehingga menunjukkan perbuatan kepahlawanan yang tak hanya menghimpun keamanan mereka sendiri sebagai negara, dan menguntungkan rasa syukur Amerika, namun juga hal yang menyelamatkan situasi politik di negara mereka sendiri.