Emansipasi Amerika Selatan/Bab 26
BAB XXVI.
EKSPEDISI KE PERU.
1820.
Dari Valparaiso, pada 22 Juli 1820, kala menjelang perlayaran ke tempat tujuannya, San Martin menyampaikan proklamasi kepada rekan senegaranya dalam pembenaran penolakannya untuk masuk ranah sipil mereka, menunjukkan bagaimana campur tangan tentaranya hanya dapat menambahkan kekeliruan mereka, bernubuat bahwa kala upaya anarki akan membuat mereka mengungsi dalam tekanan, dan menyatakan:—
"Apapun ranahku dalam kampanye Peru, aku harus menyatakan bahwa bahkan sejauh aku kembali ke kampung halamanku, kemerdekaannya telah menduduki setiap pemikiranku, dan bahwa aku tak pernah memiliki ambisi lainnya selain menyerahkan kebencian tak menguntungkan dan rasa kebajikan."
Kemudian kala ia menulis kepada Cabildo Buenos Ayres, mengumumpukan keberangkatan ekspedisi tersebut, dan mendeklarasikan bahwa:—
"Dari kesempatan tersebut, otoritas pusat yang mendirikan Tentara Andes akan membuat dirinya tunduk pada perintahnya."
Ekspedisi tersebut menyandang nama "Pasukan Pembebasan Peru." Ini terdiri dari enam batalion infanteri dan dua resimen kavaleri, semuanya dengan 4.430 perwira dan pasukan, yang melempaui separuh orang yang masuk Tentara Andes, dengan tiga puluh satu meriam, dua howitzer, dan dua mortar, dan juga senjata dan alat tombak untuk 15.000 pasukan. Jenderal Las Heras menjadi kepala stafnya, dengan ddiampingi Arenales dan Luzuriaga; Guido juga datang dengan temannya kepala jenderal selaku ajudan kemah, dengan pangkat kolonel.
Skuadron tersebut terdiri dari delapan kapal perang, yang mengerahkan 247 meriam, yang bertahan selama enam bulan, dan menghantarkan 1.600 pelaut dan marinir, 600 di antaranya adalah warga asing, utamanya Inggris; juga enam belas transportasi, dengan pengerahan empat bulan untuk pasukan, dan sebelas perahu meriam. Pihak militer menghantarkan 180.392 dolar dalam bentuk koin dan surat penugasan.
Pada 20 Agustus, ekspedisi berlayar dari Valparaiso, Cochrane menuju jalan dalam O'Higgins, San Martin dan stafnya menusul di belakang dengan San Martin. Kongres Chili merancang perintah paling rinci bagi San Martin untuk pengaturan kebijakannya dalam pendirian pemerintahan independen di Peru. O'Higgins mengeluarkan proklamasi kepada warga Peru, menyatakan pada mereka bahwa tujuan ekspedisi tersebut singkatnya adalah untuk membebaskan mereka dari kekuasaan Sapnyol, dan bahwa mereka harus seutuhnya merdeka untuk mengadopsi bentuk pemerintahan yang mereka anggap terbaik; ia juga mengetahui bahwa dalam menghadapi musuh yang sangat unggul dalam hal kekuatan bukanlah jenderal yang dapat mendorong pengikatan dirinya pada suatu jalur perbuatan pasti; sehingga, ia tak pernah mengirimkan perintah tersebut kepada San Martin, namun membiarkan mereka benar-benar bebas untuk melakukan rencananya sendiri sebagaimana yang ia anggap terbaik. Bagi Cochrane, perintahnya sangat rinci, kesetiaan absolut dalam segala hal untuk perintah kepala komandan.
San Martin berpikir untuk mendarat di selatan Peru, dan berpapasan dengan Belgrano; kabar terkini menjadi tak memungkinkan. Tujuannya kini adalah untuk menghindari kontak dengan pasukan Royalis dan mencegah konsentrasi mereka, sesambil ia memenangkan rakyat untuk bertindak menyertainya, dan mengadakan rencana aksi terpadu dengan Bolívar, yang kini menjadi pemimpin New Granada. Dengan ini pada akhir pandangannya, ia mendarat di Pisco, setelah perjalanan menyenangkan selama delapan belas hari, dengan gagasan mengalihkan perhatian musuh ke selatan dan pergi dari basis operasi sebenarnya, yang ia rencanakan untuk didirikan di provinsi paling utara Trujillo. Cochrane berniat untuk mendorongnya mendarat di dekat Callao dan berkirab sesekali ke Lima.
Pantai Pisco adalah serangkaian pasir panjang, membentang di kaki Cordillera, sekitar 160 mil dari selatan Lima. Di dalamnya, laut terpotong dengan teluk Paracas, tujuh mil dari utara yang berdiri kota Pisco, dekat dengan lembah subur yang terbentang antara muara dari rangkaian gunung besar.
Divisi pertama, di bawah naungan Las Heras, diembarkasi di teluk tersebut pada 8 September, dan sore yang sama menduduki kota tersebut tanpa perlawanan. Pada tanggal 13, seluruh pasukan berada di pesisir dan berkemah di lembah Chincha, sesambil mengerahkan pihak-pihak yang menjelajahi wilayah tersebut.
Waliraja mengerahkan seluruh pasukannya di sepanjang pesisir dari Guayaquil sampai Arica. Sebuah detasemen 500 infanteri, 100 kuda dan dua meriam, di bawah naungan Kolonel Quimper, ditugaskan di Pisco, namun kabur lebih dulu kala skuadron berlabuh di teluk tersebut.
Kala pendaratan, San Martin mengeluarkan sebuah proklamasi untuk tentaranya:—
"Ingatlah bahwa kau datang, bukan untuk menaklukan namun membebaskan rakyat; rakyat Peru adalah saudara kita."
Ia memberlakukan hukuman paling berat terhadap penjarahan atau perlakuan buruk penduduk, dan juga mengeluarkan proklamasi kepada rakyat Peru, memberitahu mereka bahwa konstitusi baru yang dihimpun di Spanyol bukanlah cara mengubah sistem kolonialnya:—
"Waliraja Peru terakhir terdorong untuk mengutamakan otoritas menakannya. Aku datang untuk mengakhiri masa kesedihan dan perendahan tersebut."
Pasukan invasi mengantarkan suplai yang dibutuhkan dari wilayah sekitar, mengumpulkan kavaleri mereka dan merekrut infanteri mereka dengan 600 budak, memberikan kebebasan untuk semua orang yang bergabung dengan pangkat mereka.
Pezuela, yang sangat melawan kehendaknya namun taat pada perintah yang didapatkan dari Pemerintahan Dalam Negeri, kali ini bersiap untuk sumpah publik dari konstitusi baru, kala, pada 11 September, ia menerima kabar pendaratan di Pisco. Ia sempat mengirim skuadron militia untuk mengerahkan Quimper, dan menugaskan Kolonel Camba dengan 2.000 kuda di jalan besar dari Lima ke Pisco, dan, sesuai dengan perintahnya, merancang perdamaian kepada San Martin, pada kondisi agar Chili harus mengirim para perwakilan ke Cortes Spanyol untuk meluruskan perbedaan mereka. Proposal serupa juga dikirimkan olehnya kepada Provinsi-provinsi Bersatu. Dengan cara tersebut, ia mengakui Chili dan Provinsi-provinsi Bersatu sebagai kekuatan bersama, namun tanpa secara langsung mengakui kemerdekaan mereka.
San Martin mengangkat Guido dan Garcia del Rio menjadi komisioner untuk diperlakukan sama dengan Waliraja, yang pada waktu itu dijabat oleh Count Villar de Fuente dan Kapten Capaz, komandan Maria Isabel. Komisioner tersebut datang ke kota Miraflores, tujuh mil dari lima, dans ekali lagi melakukan gencatan senjata.
Para komisioner Chili enggan menerima Konstitusi Spanyol, dan menolak proposal untuk mengirim para perwakilan Chili kepada Cortes, kala komisioner Royalis mencetuskan agar pasukan invasi harus kembali ke Chili, dan agar setiap hal harus tetap dalam statu quo, sementara para perwakilan Chili datang ke Spanyol dan disana menghimpun materi dengan Pemerintahan Dalam Negeri. Yang laionnya menerima proposisi agar Chili harus mengirim para perwakilan ke Spanyol, namun mencetuskan agar pasukan harus menduduki provinsi-provinsi Potosí, Cochabamba, Chuquisaca, dan La Paz, yang dianggap menjadi bagian Argentina dari Peru Hulu; agar garisun Spanyol di Chiloe harus dimasukkan dalam gencarran senjata; dan bahwa dalam kasus Bolívar harus menyatakan gencatan senjata serupa dengan Morillo, Waliraja Peru tak harus mengerahkan garisun Quito.
Tak ada pihak yang akan memperhatikan modifikasi istilah apapun yang dicetuskan oleh mereka, sehingga konferensi akhirnya diadakan pada 1 Oktober. Dalam wawancara pribadi dengan Waliraja, para komisioner Chili menyatakan bahwa kemerdekaan Peru sebagai langkah dini untuk aransemen apapun, namun mengekspresikan kehendak mereka untuk menerima Pangeran Wangsa Kerajaan Spanyol sebagai penguasa Amerika Spanyol.
Waliraja dan komisionernya melemparkan kesalahan pada kerapuhan negosiasi pada San Martin, dengan tuduhan ia menjawab dalam penyampaian bermartabat kepada rakyat Peru.
Gencatan senjata berakhir pada 5 Oktober, dan pada hari yang sama Arenales meninggalkan perkemahan di lembah Chincha, pada puncak detasemen kuat pasukan patriot, untuk Dataran Tinggi, sementara San Martin mengerahkan pergerakan lewat manuver dengan sisa pasukannya pada jalan menuju Lima.
Pada 24 Oktober, San Martin mengeluarkan dekrit mendirikan bendera dan lambang Republik Peru yang baru, bendera putih dan bintang, lambang matahari terbit di atas pegunungan dengan laut bergelombang di bawahnya. Pada keesokan harinya, ia kembali mengembarkasikan pasukannya dan berlayar lepas ke utara, nampaknya meninggalkan Arenales di belakangnya, namun pada kenyataannya pergi untuk menemuinya.
Cochrane dalam Memoirnya sangat mengkritik disembarkasi dan penundaan di Pisco, namun Camba, yang sangat handal untuk membenarkan, menyatakan tindakan tersebut sebagai langkah pertama dalam penghancuran kekuatan militer Peru. Wacana yang sama diekspresikan oleh Pezuela dalam laporannya kepada Pemerintah. Cochrane nampak hanya khawatir untuk menaklukan negara tersebut. Tujuan San Martin adalah untuk merevolusionisasikannya dengan memenangkan rasa kepercayaan rakyat Peru, dan sehingga mengamankan keadaan mereka dalam pendirian republik mereka sendiri; yang keadaannya hanya sebagai minoritas dari mereka yang bersiap untuk berserah.