Lompat ke isi

Emansipasi Amerika Selatan/Bab 27

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

BAB XXVII.

PEMBUKAAN KAMPANYE.

1820—1821.

Generalissimo Tentara Pembebasan Peru memiliki dua kampanye sebelumnya—yang satu militer, yang ia hantarkan rencana dalam kepalanya sendiri; yang lainnya politik, ramifikasi rahasia yang berada pada tangannya sendiri. Yang pertama mendeskripsikan lingkup, separuhnya dirancang di sepanjang pesisir oleh kapal-kapal Cochrane; separuh lainnya dirancang melalui Dataran Tinggi Peru lewat kaki kolom terbang di bawah Arenales. Keduanya terpisah di Pisco untuk disatukan kembali di utara, menutup Lima di antara mereka.

Yang kedua lebih terkomplikasi. gagasan tersebut baik dalam kegiatan unsur moral wacana publik, menyetir jiwa pemberontakan di kalangan rakyat Peru, tanpa bantuan yang pasukan militer samakan dengan tugas sebelumnya. Dari Pisco, ia membanjiri wilayah tersebut dengan proklamasi, dan mengorganisir agensi-agensi rahasia di lima dan seluruh pelosok.

Pada 29 Oktober, skuadron nampak di pulau San Lorenzo, dan, dengan melewatinya, memasuki Teluk Callao, berlayar dalam tatanan biasa di luar rangkaian baterai, sebuah keadaan kejayaan. Kapal-kapal perang mula-mula datang, dengan awak mereka di wilayah dan meriam-meriam yang dikerahkan. Kemudian, datang barisan panjang transportasi, dek-dek mereka dikerumuni dengan pasukan dalam seluruh beragam seragam Tentara Pembebasan, termasuk orang-orang dari divisi yang pergi di bawah naungan Arenales. Tembok kota dan dataran tinggi di baliknya dikerumuni dengan para penyambut. Salah satu penyambut, yang menuturkan peristiwa tersebut, berujar: "Ekspedisi pembebasan dan ibukota Peru berada pada perasaan saling menguntungkan."

Sebagain skuadron masih memblokade Callao, sisanya, dengan transportasi, berlayar menuju Teluk Ancon, dua puluh dua mil dari utara Lima. Dua ratus infanteri dan empat puluh pasukan granat, di bawah naungan Kapten Brandzen, mendarat, di bawah komando Mayor Reyes, seorang Peru, dengan tujuan menduduki desa Chancay, dan mengumpulkan kuda-kuda dan tujuan-tujuan.

Pasukan Royalis, yang berkemah di Asnapuquio, enam mil dari Lima, dikirim melawan mereka dengan kolom 600 pasukan, di bawah naungan Kolonel Valdés, kala Reyes menarik diri. Brandzen, yang mengerahkan sisa empat puluh pasukan kudanya, berbalik memihak musuh kala mereka melintasi wilayah sempit, dan berubah dengan tindakan semacam itu agar ia mengerahkan kavaleri mereka kembali selaras pada infanteri, dan memberikan waktu bagi Reyes untuk membuat penarikannya dengan seluruh ternak yang ia kumpulkan.

Sementara itu, dua peristiwa penting telah terjadi. Guayaquil menyatakan kesepakatan terhadap Revolusi, dan Cochrane memotong kapal frigat Esmeralda dari bawah meriam-meriam Callao.

Provinsi Guayaquil, yang sempat menjadi dependensi Peru, kini membentuk bagian dari Kewalirajaan New Granada, dimasukkan ke distrik yang diperintah oleh Kapten-Jenderal Quito, namun dari keadaan kesempatan pada suatu waktu kembali berada di bawah kekuasaan Waliraja Peru. Pelabuhan Guayaquil menjadi arsenal Sapnyol di Pasifik, dan, Callao yang diblokade, kini menjadi tempat pengungsian terakhir AL yang dikerahkan oleh Cochrane, dan digarisunkan oleh batalion kuat infanteri Spanyol.

Quito masih bungkam sejak peristiwa tahun 1809, namun pergerakan Bolívar di utara, invasi Peru oleh San Martin, dan kemenangan Cochrane di Pasifik, menumbuhkan rasa bahaya di kalangan masyarakat. Pada 9 Oktober, sebagian garisun Guayaquil mengangkat senjata, dan didukung oleh masyarakat. Provinsi tersebut bergabung dengan pergerakan tersebut, mendeklarasikan kemerdekaan dirinya, mengangkat Junta dan menempatkan dirinya di bawah perlindungan San Martin dan Bolívar. Melchor Aymerich, seorang perwira berpengalaman, pada waktu itu menjadi Kapten-Jenderal Quito, dan memiliki 5.000 pasukan di bawah komandonya, khusus garisun Guayaquil.

Semangat aktif Cochrane tak mendapati hal lain untuk dilakukan di samudra. Armada Spanyol berkurang menjadi tiga frigat, Prueba, Venganza, dan Esmeralda. Dua frigat pertama, setelah mengirim divisi pasukan Peru Hulu dari pelabuhan selatan, telah mengungsi ke Guayaquil. Cochrane memutuskan untuk merebut frigat lainnya dengan memotongnya dan beberapa kapal kecil dari bawah tembakan 250 meriam yang dikerahkan di baterai-baterai Callao, sebuah kekhawatiran yang akan meningkatkan pendiriannya, dan dapat menyulut San Martin untuk mengadopsi operasi yang lebih aktif melawan Lima, karena Laksamana tak memiliki simpati untuk pelaksanaan dilatorinya. Ia memberitahukan tujuannya kepada San Martin, dan Generalissimo tersebtu menerima gagasan tersebut dengan antusias.

Kapal-kapal yang berlabuh di dekat Esmeralda adalah kapal corvette Sebastiana, dua kapal brig, dua kapal schooner, dan tiga kapal niaga bersenjata, dalam barisan semi-melingkar dari dua puluh perahu meriam, semuanya tertutup oleh sebuah bom, meskipun hanya ada satu gerbang sempit. Cochrane menanyai para sukarelawannya. Seluruh awaknya menawarkan diri mereka sendiri. Dari mereka, ia memilih 160 pelaut dan 80 marinir. Tiga hari ia bertugas dalam mempersiapkan empat belas perahu, dan memerintah pasukan. Pada malam tanggal 4 November, flotilla berkumpul di sepanjang kapal bendera, di bawah naungan pulau San Lorenzo, tempat mereka tak dapat lihat dari pesisir. Pada tanggal 5, tiga kapal lain dari skuadron yang memblokade dikirim untuk penjelajahan di luar. Spanyol, yang berpikir blokade tersebut meningkat, merayakan kesempatan tersebut dengan makan besar di Esmeralda. Setelah senja, di antara keheningan penuh, sebuah pernyataan dari laksamana datang dari perahu-perahu:—

"Masa kejayaan terjadi. Aku harap rakyat Chili akan berjuang sebagaimana yang dapat mereka lakukan, dan Inggris akan bertindak sebagaimanya yang mereka lakukan di dalam dan luar negeri."

Pasukan dan perwira semuanya berbusana putih, Cochrane sendiri mengenakan ikatan biru di sekitaran tangannya. Pada pukul setengah sepuluh, empat belas perahu didorong dengan diam-diam dalam dua jalur paralel, yang satu dipimpin oleh Kapten Crosbie, yang lainnya oleh Kapten Guise. Cochrane mendatangkan dirinya di kapal lainnya menyusul sisanya. Kapal frigat Inggris Hyperion, dan kapal frigat Amerika Serikat Macedonia, bersandar pada pelabuhan di luar bom. Karena perahu-perahu melintas lewat kapal tersebut, para perwiranya, dengan suara rendah, menghadapkan kebaikan para krunya; namun perwira Hyperion, yang berteriak "Hurrah!" kala ia menyaksikan mereka, ditangkap, karena Cochrane tak populer dengan para komandan kapal-kapal Inggris, apapun simpati yang ia dapatkan di kalangan pasukan. Perahu terakhir dari flotilla masih bersandar dengan Macedonia, dan Cochrane, tanpa mengetahui pembelotan, datang disusul oleh hanya tiga belas perahu.

Kala sangat gelap pada tengah malam, mereka mencapai perlintasan melalui bom. Mereka dipandu oleh sebuah perahu meriam. Cochrane, dengan memegangi pistol, menumpanginya, langsung terancam pada orang manapun yang berbicara. Awak menyerah, dan perahu-perahu berdayung pada perjalanan tak terarah menuju Esmeralda, tempat Kapten Coig dan para perwiranya, setelah makan besar mereka, bermain kartu di kabin. Cochrane, yang melompat dalam rantai, mula-mula menumpanginya, namun mengetuk balik ke perahu lewat bagian tengah. Dalam sebuah kesempatan, ia naik lagi, disusul oleh awaknya. Tembakan diletuskan, namun langsung diurungkan.

"Naiklah, teman-temanku! itu milik kita!" teriak Cochrane ke perahui lainnya, dan kemudian memanjat ke puncak, yang diduduki oleh orang yang sebelumnya diminta untuk keperluan tersebut. Layar-layar kapal diperintahkannya, namun dek dipegang oleh marinir Spanyol, yang telah merebut senjata mereka kala mendengar tembakan yang diletuskan di bagian tengah.

Cochrane, dengan perahu-perahu yang dipimpin oleh Crosbie, telah berangkat kala bintang bersinar; kini Guise dan divisinya bergrak ke samping pelabuhan. Dua puhak bertemu di bagian dek, Guise dan Cochrane berjabat tanagn dalam keantusiasan peristiwa tersebut. Dari depan kastil, marinir meletuskan tembakan apda mereka. Cochrane menembak melaluinya. Mendudukkan dirinya di atas senjata, ia mengikat luka dengan sarung tangannya, dan memerintahkan tawaran terhadap musuh. Sebanyak dua kali, para penyerang dipukul mundur, dan Guise terluka; namun lagi-lagi ia memimpin pasukan kapal, dan awak Esmeralda dipaksa keluar atas bergerak di bawah tekanan.

Meriam peringatan diletuskan dari kastil Real Felipe; sebuah perahu meriam meletuskan tembakkan terhadap kapal frigat, yang membuat Kapten Coig mengalami luka berat, dan satu orang Chili dan dua pelaut Inggris gugur. Kapal lainnya dipukul mundur. Guise, yang kini mengkomandoi, memandang kemungkinan upaya perebutan lebih lanjut. Ia memerintahkan kabel untuk dipotong, layar dibentangkan, dan Esmeralda berlayar di tangan penakluknya. Kapal-kapal dan baterai-baterai pesisir meletuskan tembakan besar terhadapnya. Beberapa tembakan melintas pada Hyperion dan Macedonia, kapal-kapal digantung pada sorotan khusus. Keadaan tersebut menyoroti Cochrane. Secara langsung, sorotan serupa ditujukan kepada Esmeralda, dan di tengah keduanya, ia berlabuh lepas di pulau San Lorenzo. Perahu-perahu menyusulnya dengan dua perahu meriam dalam barisan yang mereka rebut kala kapal tersebut berlayar lepas.

Ekspedisi tersebut mengakibatkan sebelas korban tewas dan tiga puluh korban luka-luka. Spanyol mengalami sekitar 160 pasukan gugur atau tenggelam, dan 200 tahanan.

Royalis di pesisir menuduh kapal-kapal netral turut serta dalam kekalahan memalukan tersebut, khususnya pasukan Macedonia, yang simpatinya terhadap perjuangan Kemerdekaan Amerika Selatan juga dikenal, kala salah satu perahunya dikirim lepas seperti biasanya untuk tujuan-tujuan, awak secara barbar dibantai oleh masyarakat yang resah.

Cochrane mengirim bendera gencatan senjata ke pesisir dalam rangka mengusulkan pertukaran tahanan, yang disepakati oleh Waliraja. Sektiar 200 pasukan Chili dan Argentina, yang ditahan selama bertahun-tahun di tahanan Callao, kemudian menerima pembebasan mereka.

Esmeralda berganti nama menjadi Valdivia, dalam menghormati kemenangan Cochrane pada tahun sebelumnya.

Dampak moral perebutan Esmeralda sangat besar, namun dari sudut pandang politik, revolusi di Guayaquil lebih berpengaruh. Selain itu, San Martin menutup telinga terhadap nasehat-nasehat Cochrane, yang menasehati pergerakan langsung ke Lima, dan pada tanggal 9 konvoi memberatkan pendaratan di Ancon, dan berlayar ke pelabuhan Huacho, yang berjarak sembilan puluh mil dari utara Callao. Pada tanggal 10, disembarkasi dilakukan, dan D'Albe, seorang insinyur Inggris, menyatakan tiga keraguan untuk mengamankan tempat tersebut. Ia juga menunjang fasilitas komunikasi dengan skuadron.

Tentara berkirab ke pelosok, dan pada tanggal 17 berkemah di lembah indah Huara, yang berair baik, dan tertutup pohon-pohon, dan menyehatkan; namun demam menjadi wabah di sepanjang pesisir pada musim panas, dan disentri pada musim gugur.

Lembah tersebut memiliki lebar tujuh mil kali lima puluh dua mil, dan dilewati oleh sungai bernama sama yang mengalir dari Cordillera menuju laut. Sungai tersebut muncul pada beberapa titik, namun menawarkan banyak posisi kuat untuk pertahanan melawan pasukan unggul, tempat San Martin mengambil pengerahan, dan mendirikan dirinya secara solid pada tepinya, siap untuk bertindak secara defensif atau ofensif, sebagaimana kesempatan yang telah diharuskan. Di depannya memperkuat gurun pasir, sementara salah satu rombongannya bersinggah di Huacho, dan lainnya di Sierra. Dalam posisi tersebut, ia memegang Lima dalam pengecekan, memotong seluruh komunikasi antara provinsi-provinsi utara dan ibukota, entah dapat maju atau menarik diri kala rehatnya, dan bersiap untuk mendampaki persimpangan dengan Arenales kala ia harus membuat penampilannya.

Pezuela menduduki kamp berparit di Asnapuquio dengan nyaris 7.000 pasukan. Ia mengirim divisi kecil melawan Arenales, dan kini menghantarkan garda sekitar 2.000 pasukan untuk menjaga pemantauan atas pergerakan San Martin. Dengan ini, garda tersebut menjadi batalion Numancia, pasukan tersebut terdiri dari sebagian besar penduduk asli Venezuela, dan perwiranya sepenuhnya adalah orang Amerika. Para utusan San Martin secara aktif bekerja dengan batalion tersebut, dan baik perwira maupun pasukan kini hanya menunggu kesempatan untuk bergabung dengan pasukan Patriot. San Martin memutuskan untuk memberikan kesempatan ini pada mereka.

Kavaleri kini dikerahkan dengan baik, ia mengerahkan Alvarado dengan 700 kuda melawan garda musuh. Alvarado berkiran sepanjang pesisir pada 24 November, mengirim Letnan Pringles dalam pergerakan dengan delapan belas pasukan granat, sebuah pergerakan kepada seorang pengirim pesan yang membawa misi untuk memberitahukan resim tak terdampak dari kesepakatan kavaleri Patriot, dan mengubah tindakan dengan mereka untuk pencegahan mereka. Pringles memiliki perintah ketat untuk tak bertikai pada catatan apapun, namun, setelah berkirab sepanjang malam, ia mendapati dirinya kala menjelang siang pada tanggal 27 untuk menutup seluruh garda. Di depannya, sekelompok pasukan maju yang terdiri dari skuadron dragoon pimpinan Valdés. Setelah itu, ia dikerahkan dengan delapan belas pasukannya, namun dipukul mundur. Mendapat penarikannya terputus oleh skuadron lainnya, ia berniat untuk memutus jalannya melalui ini, namun mengalami tiga orang gugur dan sebelas orang luka-luka. Memandang pelarian tak memungkin, ia kemudian bergerak ke laut dengan pasukannya sedapat ia mengikutinya, namun, kala Valdés memajukan janji, ia menyerah.

Lima belas tahanan berkirab dalam kemenangan melalui jalan-jalan Lima, tempat catatan pertikaian tersebut memicu keantusiasan besar. Setelah itu, mereka bertukar, dan Pringles diadili oleh pengadilan militer. Ia didakwa atas dakwaan ketidaksetiaan pada perintah, namun ia dan pasukannya menerima lencana kehormatan yang menyematkan kalimat, "Kejayaan untuk berjaga di Chancay."

Pertikaian dengan Pringles terjadi pada kelompok kavaleri Patriot di Valdés, kala ia menarik diri dari pesisir menuju lembah Chancay, menempatkan batalion Numancia pada penjagaan di perlintasan tersebut. Alvarado mendapati jalannya menuju lembah lewat perlintasan lain; namun pasukan dan kuda-kudanya sangat letih karena kirab cepat yang ia paksa untuk menarik diri ke kebun tetangga dalam mencari tempat rehat dan perlindungan. Pada 1 Desember, ia kembali datang dengan musuh, yang menarik diri melalui pembongkaran, batalion Numancia bergerak tujuh mil ke wilayah utama. Pada tanggal 3, batalion tersebut menampatkan posisinya untuk bergabung dengan pasukan Patriot yang tak tersentuh, sebuah sambutan dari kontingen 650 bayonet.

San Martin mendeklarasikan bahwa "batalion masuk ke tentara Columbia, namun masih harus terpadu dengan tentara Peru sampai akhir perang." Ia menunjukkan kepercayaan dirinya dalam pasukan baru dengan mempercayakan bendera pasukan Pembebasan untuk perawatan mereka.

Peristiwa tersebut mendorong jiwa pemberontakan di seluruh belahan Peru, yang terbentang dalam pangkat-pangkat tentara. Sehari berlalu tanpa beberapa pembelotan dilaporkan. Pada 8 Desember, tiga puluh delaapn perwira dan seorang kadet kabur dari Lima, dan para pemimpin mulai kehilangan kepercayaan satu sama lain. Beberapa warga utama Lima mempersemabhkan pernyataan kepada Waliraja, mendesaknya kebutuhan penyerahan kehormatan dengan San Martin. Ia umumnya dipersalahkan karena perjuangan tak termajukan dari perang tersebut, namun, pada kenyataannya, tak berkekuatan, otoritasnya dinaungi oleh konspirasi yang timbul dalam tentara untuk mengerahkannya oleh La Serna.

Pada 29 November, San Martin mengerahkan Royalis departemen penduduk Huaylas, yang menghimpun pasukannya. Masyarakat, yang berjumlah sampai 70.000, menyatakan kemerdekaan Peru, tak lama usai seluruh Provinsi-provinsi utara secara spontan menyatakan dukungan terhadap Revolusi.

Ini menghasilkan provinsi-provinsi di Peru, dan sumber utama kekayaan Kewalirajaan. Mereka nyaris sepenuhnya masuk dalam Intendensi Trujillo, dan memiliki populasi campuran sekitar 300.000 jiwa.

Seorang jenderal Peru, yang dikenal sebagai Marquis Torre-Tagle, pada waktu itu menjadi Gubernur Trujillo, dan berbincang rahasia dengan San Martin sejak ia mendarat di Pisco. Pada 24 Desember, Torre-Tagle mengadakan Cabildo terbuka di Trujillo, kala, setelah menunjukkan ketiadaan harapan akan pemberontakan terhadap pasukan unggul San Martin, ia mengajukan penyerahan. Royalis, yang dikepalai oleh Uskup, sangat menentang tindakan tersebut. Ia menjawab argumen mereka dengan menempatkan mereka di penjara, dan pada tanggal 29 mengangkat panji yang diciptakan di Pisco, dan, dengan masyarakat, bersumpah untuk mengutamakan kemerdekaan Peru. Dalam kenangan peristiwa tersebut, Trujillo menyematkan hari tersebut dengan nama "Departamento de la Libertad."

Torre-Tagle kemudian menyerukan agar kota Piura untuk bergabung dengan pergerakan. Kota tersebut digarisunkan oleh batalion Royalis, dan masayrakat tak bersenjata; namun sikap para pemimpin Patriot memutuskan agar keprajuritan dibubarkan. Dengan cara tersebut, seluruh Peru Utara, dari Chancay sampai Guayaquil, jatuh ke tangan Patriot, dan San Martin mengamankan basis operasi aman, tempat ia mengerahkan suplai dan kuda, dan yang memberikannay sesekali pengerahan 430 infanteri dan 200 kavaleri.

Pada 5 Januari 1821, San Martin maju dengan seluruh tentaranya ke Retes, mencapai persimpangan dengan Arenales. La Serna, yang kini berada dalam komando tentara Royalis, dengan Canterac sebagai kepala staf, secara tak langsung bersiap untuk menyernagnya dalam posisi paling menonjol, namun kehilangan banyak hari dalam persiapan akibat keadaan tak efisien dari tentara, bahwa para teman San Martin dari lima memiliki waktu untuk menasehatinya akan bahayanya. Sementara itu, ia bergabung dengan Arenales, dan sempat menarik diri ke posisi lamanya di lembah Huara. Kesempatan tersebut kemudian hilang dengan makin meningkatnya ketidakpopuleran Waliraja dengan tentara. Dampak blokade Callao oleh Cochrane kini mulai sangat terasa di lima, dan sangat dilebih-lebihkan oleh operasi sekelompok gerilya yang dihimpun oleh began San Martin di kalangan masyarakat. Seorang Agrnetina dari Salta bernama Villar, yang menjadi tahanan di penahanan Callao, menjadi komandan gerilya. Mereka merebut seluruh jalan menuju ibukota, dan kemudian menghancurkan kelompok detasemen kecil pasukan atau pos luar pasukan Royalis.

Dari Huara, San Martin mendekritkan "Regulasi Provisional," dimana wilayah yang diduduki oleh patriot dibagi dalam empat departemen, masing-masing di bawah seorang Presiden, yang berada di bawahnya para gubernur distrik, sementara Mahkamah Banding didirikan di Trujillo. Ini merupakan upaya pertama terhadap pemerintahan Konstitusional di Peru, dan mempersiapkan jalan untuk Pemerintahan Nasional.

Dalam tiga bulan, San Martin mencapai kesuskesan sebesar kemenangan pertempuran yang dapat diberikannya, sebuah hasil yang memalsukan tuduhan ketidakaktifan atau waktu yang telah dibesarkan melawannya, karena kesuksesan tersebut diraih oleh pasukan 4.000 orang melawan pasukan 23.000 orang.