Lompat ke isi

Emansipasi Amerika Selatan/Bab 3

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
BAB III.

LOJI LAUTARO.

1812—1813.

Junta Provinsial, yang didirikan di Buenos Ayres pada 25 Mei 1810, menjadi evolusi sederhana dari hak munisipal dan historis, dan dilegalisasi oleh pemilihan deputi untuknya dari Cabildos. Badan tersebut kemudian direkonstruksi, namun tindakan dan pembentukan Junta Provinsial menjadi pergerakan keterbelakangan, yang timbul dari penekanan laten terhadap desentralisasi, yang menghimpun benih sistem federal di kemudian hari. langkah berikutnya adalah pembentukan Triumvirat, yang merupakan bentuk pemerintahan yang lebih tersentralisasi, ditanggapi untuk kebutuhan langsung revolusi, dan kebutuhan waktu.

Di dalam Junta, unsur konservatif dan revolusioner masyarakat sama-sama terwakili, namun Triumvirat tak terwakili partai, dan sebenarnya merupakan diktator anonim. Revolusi tersebut tak memiliki kebijakan pasti, dan sehingga tak menyediakan dasar untuk pengembangan gagasan demokratis. Majelis Legislatif diadakan, terbentuk dari para deputi asal berbagai provinsi, yang merancang konstitusi yang mengembalikan kekuasaan eksekutif kepada Cabildos. Majelis tersebut dibubarkan oleh Triumvirat, sebuah tindakan yang sangat disanjung oleh masyarakat, namun menyerang prinsip fundamental pemerintahan.

Triumvirat kemudian merancang dan mendekritkan konstitusinya sendiri, yang disediakan untuk pemilihan periodikal Eksekutif oleh majelis terpadu dan perwakilan dari kota-kota berbeda, yang juga harus bertindak sebagai dewan legislatif sampai konvensi Kongres Nasional.

Tindakan tersebut jauh dari penyelarasan kewajiban partai demokrat, yang menyerukan konvokasi langsung Kongres Nasional, yang akan memberikan bentuk dan nyawa Republik, meskipun pemerintah masih terhimpun atas nama Raja. Triumvirate menentang konvokasi Majelis Konstituen, menganggap waktu hal hal tersebut tidaklah datang. Sehingga nyaris datang evolusi politik keempat, yang lebih bahaya dan lebih penting ketimbang lainnya.

San Martin kembali ke kampung halamannya sebagai orangt ak dikenal, namun dengan reputasi tertentu sebagai prajurit berani dan pakar taktik terampil. Sebaliknya, kameradnya, Alvear, datang dari keluarga terpandang di Lempeng Sungai. Ambisius dari kejayaan dan kekuatan, dan khayalan brilian, ia menjadi kebalikan besar dari San Martin, dan memegang sikap perlindungan kepadanya, merekomendasikannya kepada Pemerintahan Provinsi-provinsi Bersatu sebagai prajurit baik. Delapan hari setelah kedatangannya, San Martin diangkat menjadi letnan-kolonel, dan dipercaya dengan organisasi skuadron kavaleri, sementara Alvear memegang pangkat mayor dan Zapiola memegang pangkat kapten. Ini menjadi cikal bakal resimen terkenal penggranat, yang berjuang dalam setiap pertempuran Perang Kemerdekaan, yang memberikan sembilan belas jenderal dan lebih dari dua ratus perwira kepada Amerika, yang setelah mencucurkan darahnya dan membanting tulangnya di sepanjang benuaa dari La Plata sampai Pichincha, sebuah sisa yang dikembalikan di bawah komando pasukan yang selama tiga belas tahun memperjuangkan jalannya untuk pangkat kolonel, dan membawa balik standar lamanya dengan mereka.

Pengalaman San Martin di Spanyol telah mengajarkan bahwa kesuksesan tak memungkinkan dalam perang panjang tanpa organsasi militer solid. Ia memandang pasukan Spanyol, pada pergerakan kepahlawanan mereka, kala dirombak di bawah disiplin Inggris atas para prajurit Eropa pertama. Ia memahami bahwa Spanyol, kala bebas dari perang di Semenanjung, akan mengirim pasukan terbaiknya dan para jenderal terbaiknya ke Amerika. Secara dingin, ia belajar keadaan, dan mendapatkan kesimpulan bahwa perang hanya akan tertunda, kala pasukan revolusi tak ada, kala tak ada rencana operasi dan tak ada persiapan untuk kedaruratan masa depan. Ia tak menyatakannya secara terbuka, dan sangat menghimpun karyanya untuk membentuk mazhab militer baru. Di bawah komandonya, skuadron pertama dari penggranat menjadi mazhab generasi pahlawan. Ia melakukannya sebagaimana Cromwell melakukannya pada masanya; ia membuat satu resimen model untuk pasukan. Di bawah disiplin ketat, yang tak menekan tenaga individual, ia membentuk prajurit dan perwira, satu demi satu, menghimpun semangat pada mereka untuk penugasan dan keberanian dingin yang menjadi rahasia kesuksesan.

Pengerjaan pertamanya adalah memerintahkan para perwira, yang berada di bawah naungannya menjadi pemantau mazhab mendatang. Untuk pengikut perjalanannya, ia menambahkan pasukan yang telah siap bertugasd dalam perang, memajukan orang-orang yang naik dari pangkat, namun tak memegang pangkal yang lebih tinggi ketimbang letnan. Untuk mereka, ia menambahkan kadet, yang dipilih dari keluarga terhormat di kota Buenos Ayres. Ia menjadi pakar dalam taktik dan pemakaian senjata, dan mengajarkan mereka untuk belajar dan bermanuver dengan mengepalai pendirian. Kekhawatiran mereka ia uji lewat kejutan nokturnal, orang-orang yang gagal akan dikeluarkan, karena ia berharap "hanya pada para singa dalam resimen."

Ia juga mendirikan sejumlah komite di antara mereka, dan dalam kasus ekstrim memberikan ijin untuk bertarung duel. Pada Minggu pertama setiap bulan, ia memimpin pertemuan komite tersebut. Di ruang berdekatan, setiap perwira menulis di tiket kosong dengan sebutah catatan kekeliruan yang ia amati. Tiket tersebut dilipat dan dijatuhkan dalam topi Mayor, dan kemudian diperiksa oleh dirinya. Jika salah satu dari mereka tertuduh, orang yang tertuduh tersebut dikirim dari ruangan kala materi didiskusikan. Sebuah komite penyelidikan dibentuk dan diarahkan untuk melaporkan pertemuan khusus, kala seluruh perwira memberikan wacananya dengan menulis, dan jajak pendapat rahasia memutuskan apakah tertuduh harus tetap dalam korps atau tidak. Dalam kasus pertama, presiden, atas nama komite dan keberadaan mereka, memberikan permintaan maaf bulat kepada tertuduh. Dalam kasus kedua, komite khusus dipilih untuk menungguinya dan mengatur pengunduran dirinya. Pada saat yang sama, ia menyatakan bahwa jika ia terus mengenakan seragam, ia akan dipaksa dilucuti oleh perwira pertama yang ditemui olehnya.

Pengadilan tersebut menjadi tindakan ringkas dan berat yang mengklasifikasikan sejumlah hukuman, dari tindakan merrundukan kepala dalam bahaya sampai menolak untuk bertarung dalam duel, menjadikannya adil atau tak adil; juga menyerang wanita, bahkan jika dihina olehnya; dan meliputi seluruh jenis kekeliruan pribadi.

Seluruh pasukan dipilih hati-hati, menyaring orang-orang yang tak lolos. Ia menguji mereka dengan disiplin ketat, dan mempersenjatai mereka dengan saber panjang dari cuirassier Napoleon, mengatakan pada mereka bahwa dengan senjata tersebut mereka dapat membelah kepala orang Goth yang ditemui oleh mereka seperti sebuah melon. Dalam pertikaian pertama mereka, mereka memberi bukti terapan dari kebenaran pelajaran tersebut. Pada akhirnya, ia memberikan nama perang kepada setiap pasukan, melarangnya untuk menjawab hal lain. Skuadron lain dibentuk pada model ini sampai resimen dibentuk, dan pemerintah mengirimkan komisi kepada San Martin sebagai koloni dengan kalimat:—"Pemerintah mengirimkanmu komisi sebagai kolonel pasukan granat, dan berharap agar dengan kelanjutan kesiapan dan keteguhanmu, kau dapat menghadirkan neagra dengan korps yang dengan sendirinya dapat mengamankan kebebasan para rekan warga negaramu."

Sementara itu, San Martin menikahi Doña Maria de los Remedios Escalada, seorang gadis cantik dari salah satu keluarga pertama di kota tersebut.

San Martin tak berniat menjadi politisi, namun salah satu temannya menyatakan wacananya:—"Sampai sekarang, Provinsi-provinsi Bersatu berjuang untuk tanpa satupun orang mengetahui apapun, tanpa bendera, dan tanpa prinsip tersumpah untuk menjelaskan asal usul dan penekanan pemberontakan. Mereka harus mendeklarasikan diri mereka sendiri independen jika mereka berharap untuk tau dan dihormati."

Dengan gagasan tersebut, ia memutuskan untuk tak bergabung dengan orang-orang yang menginginkan Kongres Konstituen, namun ia memandang kebutuhakn pendirian beberapa nukelur kuat dari unsur politik yang hrus mengirim kecerdikan unggul untuk mempengaruhi gerakan populer, mempersiapkan beberapa orang yang nampaknya harus menjadi kehendak semuanya. Dibantu olej Alvear, gagasan tersebut dibawa olehnya untuk berdampak lewat pembentukan perhimpunan rahasia terselebrasi yang dikenal sebagai Loji Lautaro, yang dipandang sebagai pengaruh yang sangat besar dan sangat misterius pada takdir revolusi.

Loji tersebut didirikan di Buenos Ayres pada sekitar pertengahan tahun 1812. Para anggotanya berasal dari seluruh partai politik, namun mayoritas partai tersebut pada masa itu dominan di negara tersebut. Perhimpunan tersebut dihimpun dalam berbagai tingkat; yang pertama, orang-orang baru yang diinisiasikan seturut ritual loji Masonik yang diperkenalkan ke Buenos Ayres sebelum revolusi pecah; di tingkat yang lebih tinggi, mereka diinisasikan dalam keperluan perhimpunan yang lebih tinggi, dan di baliknya tersembunyi loji tengah (Logia Matriz), yang memegang kekuatan tertinggi dari perhimpunan tersebut.

Tujuan yang dideklarasikan dari Loji tersebut adalah:—

"Untuk bekerja secara sistematis terhadap kemerdekaan dan kebahagiaan Amerika, berproses dengan kehormatan dan keadilan."

Sehingga, keanggotaannya secara khusus dipercayakan kepada orang kelahiran Amerika. Lewat konstitusinya, jika persaudaraan apapun memiliki penguasa tertinggi dari negara, ia tak dapat mengambil langkah penting tanpa mengkonsultasikan Loji; ia tak dapat memiliki agen diplomatik, kepala panglima, gubernur provinsi, hakim mahkamah agung, perwakilan gereja tertinggi maupun perwira jenderal, dan tak dapat menghukum anggota persaudaraan manapun, oleh otoritasnya sendiri. Ini menjadi hukum Perhimpunan bahwa seluruh anggota harus secara saling menguntungkan membantu satu sama lain dalam segala kehidupan sipil; bahwa pada resiko kehidupan, ia harus memegang peringkat loji; dan harus memberitahukannya hal apapun yang dapat mempengaruhi wacana publik, atau berdampak pada keamanan masyarakat. Untuk membongkar rahasia keberadaan loji "lewat kata atau isyarat" dihukum mati dengan cara "seperti yang dapat ditemukan." Namun, hukuman tersebut hanya ditujukan untuk memiliki dampak moral. Lewat tambahan konstitusi, hal tersebut diaransemen agar kala saudara apapun dari Logia Matriz diangkat menjadi jenderal besar atau gubernur provinsi, ia harus memiliki kekuatan untuk mendirkan perhimpunan terafiliasi, dengan jumlah anggota yang lebih kecil.

Perhimpunan tersebut gagal untuk mengamankan penaatan anggota Pemerintah pada waktu itu, namun kebanyakan pemimpin populer bergabung dengan loji, dan kala ramifikasinya kemudian diperluas menjadi seluruh kelas, pengikut paling terkenalnya adalah Dr. Don Bernardo Monteagudo, yang memiliki pengaruh besar di kalangan warga muda.

Gagasan yang paling dilebihkan dipegang sebagai pengaruh Loji Lautaro. Peristiwa tersebut berkaitan dengan tindakan tersebut dan telah bertanggung jawab atas eksekusi dan kejahatan yang tak dimiliki Perhimpunan apapun untuk melakukannya. Hal tersebut menciptakan kambing hitam dari segala kekeliruan dan kesalahan pada masa itu. Loji Lautaro bukanlah mesin pemerintahan atau propaganda spekulatif. Ini adalah mesin revolusi, dari perang melawan musuh umum, dan pertahanan melawan bahaya internal. Dalam esensi ini, hal tersebut banyak berkontribusi untuk memberikan nada dan arah untuk revolusi, mengkonsentrasikan usnur pemerintahan, memberikan persatuan dan reguralitas untuk evolusi politik, dan penekanan untuk operasi militer. Di bawah naungannya, diciptakanlah Majelis populer pertama yang memberikan bentuk kedaulatan masyarakat; karena ini merupakan semangat propaganda yang mengkarakterisasi revolusi Argentina, dan pengutamaan aliansi dengan Chili, yang memberikan kemerdekaan kepada separuh benua tersebut; namun terdapat bahaya dalam kerahasiaan perdebatan, dan dalam ketiadaan pertanggungjawaban dari kekuatan kolektifnya, yang termanifestasi kala ini menjadi alat di tangan ambisi pribadi. Lingkup terbatas yang pengaruhnya terasa terhimpun agar revolusi Argentina diterapkan oleh pasukan kekuatan yang lebih besar, dan taat pada hukum umum yang tak memiliki kendali.

Tentara Portugis, kala merebut tepi kiri Uruguay, sepakat untuk menarik diri ke garis depana tas dorongan gencatan senjata yang diadakan, pada 26 Mei 1812, oleh perwakilan menteri Inggris, antara Provinsi-provinsi Bersatu dan Pengadilan Rio Janeiro. Bendera Spanyol berkibar di tembok Monte Video, namun jalanan kini terbuka dan pasukan patriot kuat terkonsentrasi di tepi kanan Uruguay.

Di, Buenos Ayres, semangat publik bangkit pada penemuan konspirasi besar Spanyol Eropa di bawah Alzaga, yang terpecah pada 5 Juli, dalam perhatian terhadap pasukan di Monte Video dan skuadron Spanyol di jalanan, dibantu oleh pasukan Portugis, yang belum menarik diri. Triumvirat menghukum para konspirator dengan deraan besar, dan markas operasi diamankan secara solid.

Di Utara, situasi kurang menjanjikan. Pasukan Royalis, usai merampungkan penundukan Peru Hulu, maju dalam kemenangan menuju jantung Provinsi-provinsi Bersatu, dan menginvasi Provinsi Tucuman. Relik tentara Patriot ditarik, di bawah komando Belgrano, dan hanya diharapkan agar mereka dapat mencapai Cordoba dengan aman. Pada persimpangan kritis tersebut, Belgrano, tanpa memandang tatanan positif pemerintahan, beralih pada musuh, yang berjumlah ganda ketimbang pasukannya sendiri, dan selesai melewatinya pada 24 September, sampai dekat kota Tucuman, merebut bendera-bendera dan meriam, dan kemudian menyelamatkan revolusi Argentina.

Lewat konstitusi yang dirancang oleh Triumvirat, salah satu dari mereka harus ditarik setiap enam bulan. Kala enam bulan pertama habis, mereka mengadakan Majelis lain untuk memilih seseorang menggantikan Triumvir yang lepas tugas. Majelis tersebut, yang mengulang kekeliruan sebelumnya, menghimpun atribut badan perwakilan pada dirinya. Pemerintah membubarkannya sebagaimana yang dulunya pernah diangkat, dan menyerukan agar Don Juan Martin Pueyrredon untuk mengisi kursi lowong; namun jiwa nasional tak lagi dipercayakan dalam batas daerah Buenos Ayres, dan menuntut pengadaan langsung Kongres Nasional, yang dipilih oleh rakyat. Triumvirat mengusulkan agar Majelis ketiga harus mencurahkan dirinya untuk merancang rencana untuk pemilihan Kongres. Sehingga, Majelis tersebut bertemu pada 6 Oktober, di tengah-tengah keadaan yang disebabkan oleh kabar kemenangan Tucuman, dan memilih nominee Eksekutif sebagai Triumvir. Wacana publik dipandang hanya dalam kelanjutan sistem provinsional dan sangat dikecam, baik melawan Triumvirat maupun Majelis.

Di baliknya, gerakan populernya adalah Loji Lautaro di bawah pengarahan Monteagudo, yang mengamankan keberadaan San Martin dan pasukan granatnya, sebagaimana juga Alvear. Gerakan tersebut lebih secara sangat hati-hati dipersiapkan ketimbang pada 25 Mei 1810, atau pada 5 dan 6 April 1811. Para pemimpin merancang rencana operasi, yang mengartikan bagian yang dimainkan oleh rakyat, perusahaan dan pasukan. Mereka memilih para anggota Pemerintahan mendatang, dan bahkan membuat program kebijakan yang harus dimajukan oleh mereka.

Pada pukul sebelas lewat setengah pada malam 7 Oktober, pasukan garisun diperintahkan untuk bergerak ke Plaza Victoria, dan menempatkan posisi di depan Cabildo. Pasukan granat, dengan pedang terselubung, dipimpin oleh San Martin and Alvear; setelah mereka mendatangi Kolonel Ortiz Ocampo dengan resimne ke-2, dan Letnan-Kolonel pinto dengan kavaleri. Pada istirahat siang pada tanggal 8, lonceng munisipalitas dibunyikan dan masyarakat diminta untuk berkumpul. Kemudian, tiga ratus orang, yang salah satu di antaranya adalah anggota utama ordo keagamaan, menduduki galeri Dewan dan mempersembahkan petisi kepada Cabildo dengan lebih dari tiga ratus tanda tangan, dengan pernyataan—

"Di bawah perlindungan militer untuk penangguhan Majelis dan pelepasan tugas Triumvirat, sehingga agar Cabildo, memegang kembali otoritas yang didelegasikan kepadanya oleh rakyat pada 22 Mei 1810, dapat secara langsung menciptakan Eksekutif baru yang diubah untuk mengadakan Majelis nasional sebenarnya."

Cabildo diterima untuk segala hal, dideklarasikan lewat proklamasi pada Majelis kalaberkumpul harus memiliki kekuatan tertinggi dalam batas yang ditentukan oleh kota-kota, dalam rangka merancang Konstitusi. Mereka juga memilih eksekutif, yang terdiri dari Don Juan José Passo, Don Nicolas Rodriguez Pena, dan Don Antonio Alvarez Jonte, di bawah aturan Statuta Provisional. Semuanya diajukan kepada rakyat dan disepakati lewat aklamasi.

Revolusi tersebut, yang berbentuk munisipal, secara khusus menjadi nasional dan demokratis dalam penekanannya. Prinsip kedaulatan rakyat diakui lewat panggilan Kongres umum; tradisi lama, yang memberikan keunggulan kepada ibukota, dibentuk; dan langkah bulat pertama diambil dalam wadah kemerdekaan. Triumvirat baru tak kehilangan waktu untuk menghimpun soal tugas pilihan mereka; Majelis Konstituen dengan cepat dibentuk, pasukan kemenangan Tucuman dikerahkan dengan kuat, dan pasukan lainnya ditempatkan untuk mengepung Monte Video.

Kemudian dalam kurun waktu tujuh bulan dari kedatangan San Martin di Buenos Ayres, aspek perkara tersebut sepenuhnya berubah. Pemerintahan berkonsolidasi, kebijakannya diberlakukan, semangat kemasyarakatan dikembangkan, dan revolusi, dengan dua pasukan, mengibarkan bendera kemerdekaan. Namun, situasi militer tersebut bersifat dini, setiap hal bergantung pada hasil pertempuran.

Monte Video menjadi benteng kelas dua, dipertahankan oleh 335 meriam, 175 diantaranya berada dalam baterai, digarisunkan oleh lebih dari 3.000 pasukan dan 2.000 militia, dan kemudian dilindungi oleh skuadron 14 kapal perang, yang mengerahkan 210 meriam, dan sebuah flotilla, sementara Provinsi-provinsi Bersatu bahkan tak memiliki perahu meriam. Ini adalah pusat reaksi dan markas alami untuk ekspedisi manapun dari Semenanjung, sementara keadaan hubungan dengan Brasil meningkatkan bahaya dari ranah tersebut.

Pasukan Royalis, yang dipukul mundur di Tucuman, telah dikerahkan dengan kuat, dan menghimpun parit di Salta, menunggu kedatangan pasukan lain dari Peru Hulu. Pemerintah mengadakan dewan kepala militer—dimana San Martin menjadi salah satunya—dan warga-warga berpengaruh, untuk membantu Cabildo dalam mengantarkan penindakan untuk menghadapi marabahay yang mengancam tersebut. Mereka memutuskan agar Monte Video harus direbut bagaimanapun caranya, dan bahwa Belgrano harus diperintahkan untuk menggerakkan musuh dari Salta, dalam rangka membuka jalan menuju pusat kekuatan Spanyol di Lima.