Emansipasi Amerika Selatan/Bab 5
PERU HULU.
1814.Kebijakan militer Provinsi-provinsi Bersatu memiliki tiga dalil berbeda: pertama, membangun bangsa baru dalam batas geografi Kewalirajaan lama Lempeng Sungai; kedua, membantu pendirian bangsa-bangsa Amerika Selatan lain, yang akan menjadi sekutu alami mereka; dan ketiga, untuk membawa pasukan mereka di luar garis depan mereka untuk menghadapi rintangan ekspansi mereka. Kala ekspedisi ke Paraguay dan Monte Video, bantuan diberikan kepada pemberontak di Chili, dan perang dijajakan dengan Kewalirajaan Peru. Pasukan Utara, sebagaimana perwujudan tiga kebijakan tersebut, disebut "Pasukan Auksilier Peru," dan misinya adalah untuk memasukkan Provinsi Peru Huolu sebagai bagian dari Kewalirajaan lama, untuk menaklukan Lima, pusat kekuasaan Spanyol di Amerika Selatan, dan mengirim Peru Hilir ke aliansi serupa yang siap berkontrak dengan Chili.
Selama empat tahum, Peru Hulu telah menjadi medan tempur Patriot dan Royalis; tempat tersebut kini sepenuhnya berada dalam kekuatan Royalis. Empat provinsi yang dikenal sebagai Peru Hilir ditutup oleh pegunungan, dan tanpa komunikasi dengan samudra. Berada di wilayah tropis, dataran tinggi dan lembah menghimpun satu contoh musim dingin dan musim semi, dan menghimpun seluruh produk alami di dunia.
Peru Hulu terbagi dengan dua bagian dari Andes menjadi tiga distrik. Pegunungan barat terbentang selaras sampai Samudra Pasifik dari gurun Atacama—yang merupakan dataran tinggi—sampai lembah pertama Peru Hilir di pesisir, memotong distrik berpenduduk kurus dan kering. Dataran tengah, yang berpenduduk baik namun buruk, adalah jalan alami dari Republik Argentina sampai Peru Hilir, dan merupakan palagan operasi pada kampanye-kampanye sebelumnya. Pegunungan timur, dengan puncak ditutupi salju, dilirik pada surgan antar-tropis yang sebnenarnya. Di kakinya terbentang barat lembah Clisa, dimana berdiri kota Cochabamba, dengan mudah mengakses pada perbukitan sampai dataran tengah, dan sampai Chuquisaca lewat lembah di tenggara. Di balik Cochabamba dan timur pegunungan terbentang Valle Grande, yang terdiri dari aliran gunung dan mengalirkan mereka sampai Amazon. Di timur laut terbentang Santa Cruz da la Sierra di tengah dataran berrumput luas, yang secara bertahap terhubung sampai Brasil, Paraguay, dan Chaco Argentina.
Organisasi sosial Peru Hulu adalah kelanjutan dari sistem Inka, yang terkompilasi oleh antagonisme ras. Eropa mendirikan diri mereka sendiri di enam kota, yang bekas penduduknya, digerakkan ke perbukitan yang ditutupi es atau lembah, bekerja sebagai hamba untuk tuan dan majikan mereka sebagai penanam tanah atau penambang. Kelas rendah di kota tersebut terdiri dari belasteran, dan membentuk bagian populasi paling besar. Seluruh belahan negara diduduki secara khusus oleh dua ras pribadi, yang membayar pajak perorangan, dan tak memiliki hak sipil. Bahasa penakluk tak dipahami masyarakat.
Di negara tersebut, pemberontakan pertama melawan kekuasaan Spanyol yang menumpahkan darah terjadi pada 1809, namun kabar revolusi Buenos Ayres pada 1810 menghimpun pelunakan. Gerakan tersebut didukung oleh pasukan Argentina di bawah Balcarce, yang memenangkan kemenangan atas perang di Suipacha, namun setelah itu sepenuhnya kalah di Desaguadero. Patriot Cochabamba kemudian ditinggal sendiri, memperjuangkan pertempuran lain oleh diri mereka sendiri di Sipe-Sipe pada 13 Agustus 1811, namun kalah. Dorongan invasi kedua di bawah Belgrano pada 1813 menjadi penolakan besar lainnya terhadap mereka, namun semangat rakyat masih tak terpecah. Namun, tak ada keraguan di antara mereka; mereka memiliki keberanian untuk memberontak dan gugur di medan tempur atau di struktur bangunan, namun mereka tak dapat menghimpun rencana aksi apapun; sehingga bencana berturut-turut tersebut makin melemahkan hubungan yang mengibat mereka dengan Patriot Buenos Ayres, namun menjadi upaya Spanyol untuk memajukan pemberontakan pasif masyarakat. Kepala pemberontak terhimpun di sepanjang jalanan umum, harta benda semacamnya yang dilarikan disita dan dijual, kota-kota dijarah, komisi militer menteror negara, tahanan yang diambil dalam kampanye terakhir dijual sebagai budak untuk pemilik ladang anggur dan penanaman Peru, namun gerakan pemberontakan masih pecah; bahkan Indian, yang tak dipersenjatai dengan hal apapun selain tongkat, ketapel dan anak panah, berani mati dengan memajukan stoikisme, menunjukkan bahwa mereka akan balas dendam. Jenderal Spanyol, yang tak dapat menarik diri atau maju, mendirikan markas besarnya di Tupiza; dan sementara sebagian pasukannya tetap berkomunikasi terbuka di pelosok, garda depannya maju ke Salta, diserang oleh warga desa, yang mendapatkan senjata kala penarikan pasukan Patriot ke Tucuman. Pasukan yang dua kali mengalahkan pasukan Provinsi-provinsi Bersatu nyaris sepenuhnya terdiri dari penduduk asli Dataran Tinggi Peru Hilir. Mereka adalah pasukan pekerja keras dan berkekurangan, mengadakan kirab, percaya pada bendera mereka, setia pada perwira mereka, dan tak ragu di bawah tembakan. Mereka adalah belasteran, yang bertutur bahasa yang sama dengan orang-orang desa tempat mereka berjuang. Iklim negara tersebut sama dengan tempat mereka sendiri, dan mereka memberlakukan syarat perang gunung. Semua ini memberikan mereka pergerakan besar atas pasukan Agrnetina di medan tempur, dan kenangan kekalahan tak dihiraukan pasukan Patriot.
Belgrano usai kekalahan Ayohuma telah meninggalkan Kolonel Don Juan Antonio Alvarez de Arenales sebagai gubernur Cochabamba dan komandan pasukan Patriot di penghujung musuh, dan Kolonel Don Ignacio Warnes sebagai gubernur Santa Cruz de la Sierra, di bawah perintah Arenales. Hanya pasukan dari pengerahan mereka yang dapat mengambil alih usaha menekan untuk bertahan hidup dalam api pemberontakan di pegunungan Peru Hulu usai bencana semacam itu.
Arenales adalah salah satu karakter paling luar biasa dari revolusi Argentina. Lahir di Spanyol dan dididik di Buenos Ayres, ia terpikat dengan perjuangan Amerika, dan mengambil bagian penting dalam pemberontakan di Chuquisaca di 1809. Dijadikan tahanan, ia dikirim ke Peru, dan singgah bersama dengan Callao sampai dibebaskan oleh Cortes dari Cadiz pada 1812. Pada masa pertempuran Tucuman, ia berada di Salta, dan disana mengepalai gerakan patriotik yang langsung ditekan. Sebelum pertempuran Salta, ia bergabung dengan pasukan Belgrano, dan mendampinginya menuju Peru Hulu. Untuk memenuhi perilaku, penekanan keperluan dan kegiatan tak terkait, ia menambahkan nilai-nilai warga negara yang baik; bakat besar sebagai administrator, kehendak tak fleksibel, dan kesuburan otak dalam keadaan perang. Wajahnya tak pernah menunjukkan tanda-tanda senang atau luka, dan sorotan dan suara kuatnya bergabung denagn kepalanya yang mirip singa, menandakan bahwa ia adalah orang yang lahir dari komando; namun di bawah seluruh hati yang hangat, kekhawatiran lain dilakukan alih-alih memenangkan kejayaan.
Warnes adalah keturunan Inggris, namun lahir di Buenos Ayres, dan pada 1807 mengabdikan dirinya dalam pertahanan kota asalnya.
San Martin, kala mengetahui karakter Arenales dari Belgrano, sempat membuka komunikasi dengannya, dan pada dua kesempatan mengirimkannya senjata dan amunisi, dengan para perwira, untuk membantunya dalam operasi-operasinya.
Meskipun Belgrano berada di Peru Hulu, Kolonel Landivar, seorang Spanyol, dijadikan tahanan di Santa Cruz de la Sierra. Sosok tersebut merupakan salah satu agen paling tak berbelas kasihan dari Goyeneche, dan ia diadili oleh Jenderal, "bukan karena bertarung melawan sistem kami, namun karena pembunuhan, perampokan, pembakaran, kekerasan, pemerasan dan tindakan lainnya yang dilakukan olehnya yang berseberangan dengan hukum perang." Ini menunjukkan bahwa ia telah mengeksekusi lima puluh empat tahanan perang, yang kepala dan tangannya dipotong dan dipaklukan ke pos-pos di jalan-kalan umum. Tuduhan dakwaan yang ia miliki hanya memerintahkan eksekusi tiga puluh tiga orang, dan itu dalam penaatan untuk menjalankan perintah dari Goyeneche, kala ia menghasilkan buktinya. Pembelaan dapat dilakukan oleh perwira Grenadiers, yang menyatakan bahwa tahanan hanya bertindak menaati perintah atasannya tak dapat dilihat selain tahanan perang. Pengadilan memutuskan hukuman mati, dan hukuman tersebut diperlihatkan di hadapan San Martin pada 13 Januari 1814, yang sempat menandatanganinya tanpa konsultasi Pemerintah.
Pengadilan tersebut memberikan gagasan mode perang yang dijajakan di Peru Hulu. Kejahatan Spanyol memicu pembalasan pada pihak pemberontak, yang mengisi tanah tersebut dengan pertumpahan darah yang "para penduduk lihat dengan tenang pada latarnya; tak ada orang yang mengambil resiko nyawanya sendiri, dan semuanya berusaha untuk menumpahkan darah orang-orang dari pihak lainnya." Perang semacam ini yang kini Arenales masuki sebagai pemimpin pemberontakan kelima Cochabamba.
Tentara Royalis dikerahkan di dataran tengah, posisi Arenales di Cochabamba tak tertahankan, namun jalanan menuju Valle Grande terbuka untuknya. Ia dapat bergabung dengan Warnes di Santa Cruz de la Sierra, dan berkomunikasi dengan Provinsi-provinsi Argentina oleh Chaco, dan dari Santa Cruz ia dapat berkirab menjelajahi dataran berhutan menuju Chuquisaca.
Pada 29 November, ia memutuskan penarikannya dengan enam puluh penembak, empat meriam kecil, beberapa kavaleri, dan sekumpulan negarawan bersenjatakan tongkat dan ketapel, yang menutupi sayap dan belakangnya. Di lembah Misque, ia berupaya untuk membuat pengerahan, namun terpaksa melintasi Cordillera menuju perairan arus timur. Bergerak ke Chillán, ia memukul mundur penggeraknya, dan mencapai Valle Grande, tempat ia merekrut pasukannya, membentuk batalion infanteri dari seratus enam puluh lima pasukan, dan dua skuadron kacaleri, dan bergabung dengan beberapa kepala gerilya.
Pemberontakan menyebar, dan Pezuela mengerahkan Kolonel Blanco dengan enam ratus pasukan dan tiga meriam ringan, untuk meredamnya. Pada kirabnya, Blanco bertemu dengan enam kepala yang dipakukan pada pos-pos, serangkaian kelompok dari gerilya yang tersebar di lembah-lembah terdekat.
Pada 4 Februari, dua pasukan bertemu. Patriot mula-mula bergerak, sampai separuh pasukan merekaterjerat dengan kepanikan; Royalis merebut meriam mereka dan membiarkan ahli lapangan. Blanco menembaki para tahanannya, dan memotong kepala tiga pemimpin. Setelah itu, ia menarik diri ke Chillán untuk pengerahan.
Arenales menarik diri ke garis depan Santa Cruz, mengambil senjatanya dan membawa amunisi bersamanya di punggung keledai. Dikerahkan oleh Warnes, ia bergerak ke Abapo di Rio Grande, dan pada Maret mengerahkan dua ratus empat infanteri dan empat meriam kecil. Warnes enggan mengakui otoritasnya, dan memegang posisi untuk dirinya sendiri di Horcas dengan seribu pasukan, bergerak ke pos-pos luarnya menuju Herradura dan Petacas, melintasi Cordillera dianggap tak memungkinkan, sehingga mereka tak melakukan apapun selain lari memotong ke pinggir gunung. Pada masa yang sama, Indian dari Chaco di sepanjang tepi sungai Pilcomayo bergerak mengikuti Patriot; para kepala gerilya bergerak ke belahan Provinsi La Plata; dan kota-kota di belakang Blanco kembali dalam pemberontakan. Pezuela mengerahkan Kolonel Benavente dengan lima ratus pasukan, melawan pemberontakan baru tersebut; namun di samping pergerakan yang dikerahkan oleh kedua kelompok, Benavente sangat lemah sehingga ia kemudian memutuskan untuk tidak bertindak, dan Blanco, yang pasukannya sangat terdera akibat demam, terpaksa mengevakuasi diri ke Valle Grande pada awal April dan menarik diri ke Misque.
Kala berkemah di Tumina, Arenales menerima informasi bahwa Blanco, yang meneruskan serangan tersebut, telah memaksa perlintasan Herradura dan Petacas, dan mengerahkan divisi di bawah Warnes. Ia berkirab menuju ke TKP, dan bertemu Warnes yang hanya mengepalai tiga ratus pasukan. Warnes, menyadari kebijakan lewat penarikannya, menempatkan dirinya di bawah perintahnya. Blanco pada waktu itu merebut kota Santa Cruz, dan kini datang dalam pencarian mereka terhadap enam ratus pasukan, yang separuhnya merupakan infanter reguler.
Pada 24 Mei, Royalis nampak pada penglihatan, dan Patriot menarik diri lewat jalan sempit, meninggalkan kelompok kecil untuk menghadapi musuh. Pada fajar tanggal 25, mereka mencapai kota La Florida, di sungai Piray. Arenales memegang posisi di kanan sungai kecil tersebut, dalam ruang terbuka tempat tepi setinggi sekitar dua yard. Di bawahnya, sungai mengalir, sementara di depannya membentang dataran luas. Arusnya dilindungi oleh hutan semak dalam; kota tersebut berada di baliknya. ia memasang meriam-meriam secara terbuka, menempatkan kavalerinya sembunyi-sembunyi di setiap cembungan, dengan Warnes mengomandoi sisi kanan dan De la Riva mengomandoi sisi kiri. Di kaki tepi, ia membuka parit, yang diisi dengan pasir dan kayu semak, tempat ia menempatkan infanterinya, merunduk dan menunggu serangan. Seluruh pasukannya berjumlah sekitar delapan ratus orang. Tepat sebelum siang hari pada hari yang sama, tembakan yang jatuh terdengar di hutan di depan. Ini datang dari pos luar, yang ditarik sebelum musuh datang. Tak lama setelahnya, kelompok Royalis keluar dari hutan, yang didahului oleh pertikaian. Blanco mengerahkan pasukannya di dataran, dengan kavaleri kuat dikerahkan di cembungan, dan ditembaki dengan empat kantung bubuk meriamnya. Kemudian, kala infanteri memajukan tembakan, meriam-meriam Patriot menembaki mereka. Kala pertikaian memasuki sungai, infanteri yang ditempatkan di parit mengeluarkan tembakan, dan, timbul dari persinggahan mereka, bergerak sepanjang asap dengan penekanan semacam itu agar, dibantu oleh kavaleri di kiri, mereka sepenuhnya mendatangi musuh, Kolonel Blanco tetap gugur di medan tempur.
Arenales mengepalai pengerahan tersebut secara perorangan dengan perhatian kecil agar ia diserang oleh sekelompok orang, yang meninggalkannya gugur dengan empat belas luka, tiga diantaranya di wajah. Pasukannya mendatangi dan menyelamatkannya, membawanya di pundak mereka kembali ke kamp.
Dua bendera, dua meriam, dua ratus senapan, seratus orang gugur, dan sembilan puluh sembilan tahanan, menjadi trofi dari kemenangan tersebut, sementara Patriot hanya kehilangan satu orang yang gugur dan dua puluh satu orang yang luka-luka, termasuk pemimpin mereka.
Hal semacam itu menjadi aksi La Florida, yang menyelamatkan Santa Cruz de la Sierra dan memutuskan untuk menarik pasukan Royalis dari Salta. Ini memberikan nama kepada salah satu jalan utama di Buenos Ayres. Atass jasanya, Arenales dinaikkan ke pangkat jenderal, dan lencana kehormatan diberikan kepada pasukan yang terlibat.
Arenales tak lama sembuh dari lukanya dan kemudian berkirab dengan divisinya dan menduduki kembali Valle Grande, menyerbu dua ratus pasukan Royalis di Postrer Valle pada 4 Juli. Namun, pada 5 Agustus, ia sendiri kalah di Sumapaita. Setelah pengerahan oleh Padilla dengan sejumlah pasukan Indian, ia memaksa Benavente untuk menarik diri dari Tomina, dan kembali menduduki Valle Grande.
Delepan belas bulan ia menghimpun perang luar biasa tersebut dengan dampak di pihak musuh sejumlah 1.300 orang gugur, luka, dan hilang, memasukkan Cochabamba pada akhirnya dalam kemenangan, dan bergabung dengan pasukan Argentina bersama 1.200 pasukan. Sepanjang dataran luas La Plata, semangat revolusioner nyaris tersebar tanpa perlawanan, namun di pegunungan yang menandai batas Peru Hulu, pergerakan tersebut hanya dapat dilakukan lewat angkat senjata. Peta Kewalirajaan lama tidak selaras dengan revolusi sosial Provinsi-provinsi Bersatu. Peru Hulu telah menjadi jalan besar dari Buenos Ayres ke Lima pada masa damai; ini masih bertahan bagi San Martin untuk memutuskan apakah jalan yang sama secara strategis menjadi jalan yang sebenarnya menuju Lima atau tidak, pada masa perang.