Lompat ke isi

Emansipasi Amerika Selatan/Bab 7

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
BAB VII.

REVOLUSI CHILENO-ARGENTINA.

1810—1811.

Pada September 1814, San Martin memegang jabatan Pemerintahan Cuyo. Revolusi di Chili kemudian berlangsung empat tahun dan nyaris ditekan, sebuah mangsa yang ditujukan untuk pemecahan dan persenjataan Peru. Dalam rangka memahami apa yang disusul, kami harus mula-mula mengetahui pendahuluan kemunculan San Martin di tempat tersebut.

Tak pernah ada dua orang yang saling berseberangan dab kurang saling suka selain masyarakat Chili dan Provinsi-provinsi Bersatu. Kedua wilaayh tersebut berada di ujung selatan benua baru, di bawah derajat lintang yang sama. Namun, meskipun demikian, yang satu tertutup antara pegunungan dan laut, dan lainnya tersebar di sepanjang dataran luas. Yang pertama adalah pertanian, yang kedua pastoral dan komersial. Chili menghimpun aristokrasi teritorial, dan populasi belasteran, yang hubungannya berkarakter feodal. Masyarakat Argentina bersifat demokratis. Kedua masyarakat tersebut berasal dari cikal bakal yang sama, dan berada dalam temperamen.

Kolonisasi Meksiko dan Peru adalah imitasi sistem feodal Eropa; buruk dari ras yang diperbudak dipakai untuk produksi logam-logam berharga. Kolonisasi Lempeng Sungai dan Chili terdampak oleh kolonis sendiri. Mengasimilasikan ras asli dalam beberapa tingkat, mereka menaklukan wilayah mereka dari orang-orang yang berperang, dan dalam melakukannya, mengembangkan sikap perang mereka sendiri, sesambil mereka mensuplai diri mereka sendiri dengan kebutuhan hidup pertama oleh buruh mereka sendiri.

Meskipun kolonis Lempeng Sungai melintasi gurun dan mencapai Pasifik melalui jalur Peru Hulu, kolonis Chili melintasi Andes dari Arauco dan menghimpun diri mereka sendiri menuju timur Cordillera di Mendoza, membuka jalan untuk diri mereka sendiri menuju Atlantik. Kemudian, kota Mendoza, ibukota Provinsi Cuyo, Argentina, merupakan ikatan persatuan antara dua negara tersebut.

Pada zaman kolonial, Chili diwarnai dengan kedamaian dan ketentraman, namun Provinsi Lempeng Sungai nyaris hidup dalam perang tetap dengan tetangga mereka, Portugis, dengan Inggris dan dengan Indian, yang memberikan mereka beberapa pengetahuan dari kekuatan mereka sendiri, dan menghimpun mereka dengan gagasan-gagasan baru. Gagasan tersebut disaring sepanjang Cordillera sampai Chili, dan hal tersebut terhimpun sampai, pada tahun 1810, bara revolusi tersulut di kedua negara nyaris secara langsung.

Kerajaan Chili, sebagaimana yang disebutkan, dikolonisasi di bawah naungan Peru, namun, pada 1778, dipisahkan dari Kewalirajaan tersebut dan ditempatkan di bawah pemerintahan gubernur, yang pada masa yang sama, menjadi Presiden Real Audiencia. Dua otoritas tersebut, dengan Cabildos memberikan beberapa kota, menghimpun seluruh sistem politik, yudisial, dan munisipal dari koloni. Pemisahan dari Peru menginspirasi kolonis dengan gagasan otonomi independen berinsting, sampai kematian gubernur pada waktu itu, Muñoz Guzman, pada 10 Februari 1808, menghimpun koloni pasifik dalam demam ekspektasi.

Pemerintahan Dalam Negeri tak mengikuti sistem pasti dalam pelantikan otoritas tertinggi dalam koloni-koloni. Nominasinya datang dari Mahkota secara langsung; terkadang kelowongan disediakan untuk tangan sebelum, terkadang kolonis dikuatkan untuk membuat pelantikan provinsial; namun, pada akhirnya, kekuatan tersebut, selaku pemerintahan, ditempatkan di Audiencia. Pada 1806, semua itu diubah oleh dekrit Kerajaan, yang memberlakukan bahwa, dalam kasus kelowongan, perwira militer berpangkat tertinggi kala itu dalam koloni harus mengisi jabatan lowong. Pada kematian Muñoz Guzman, Audiencia Chili mengangkat Presidennya sendiri untuk jabatan lowong. Para perwira yang ditempatkan di garis depan Araucania menentang pelantikan tersebut, dan mengangkat Kolonel Don Francisco Garcia Carrasco menjadi Gubernur Sementara dan Kapten-Jenderal, dan Audiencia dipaksa untuk menempatkannya.

Kapten-Jenderal pertama menempatkannya pada ibukota, sebagai jurutulis dan penasehat, seorang sosok yang selama bertahun-tahun singgah di Concepcion, yang memiliki pengaruh besar di selatan dan sangat memikirkan seluruh negara tersebut. Ia adalah Dr. Don Juan Martinez de Rozas, seorang warga Argentina, kelahiran Mendoza, yang pada masa itu berusia empat puluh sembilan tahun. Ia merupakan lulusan Universitas Cordoba, dan rekan murid dengan Dr. Castelli, yang setelah itu ia memasuki hubungan politik dengan Belgrano. Dalam berbagai jabatan resmi di Chili, ia menerima pengalaman urusan publik, dan istrinya adalah putri salah satu keluarga terpandang di Selatan. Berkarakter semangat, ia pada masa yang sama menjadi pemerhati, gemar membaca sastra terkini pada masa itu, dan menjadi semangat utama dalam kelompok orang yang berdiskusi di kalangan mereka sendiri soal takdir masa depan Amerika.

Kapten-Jenderal yang baru merupakan sosok berkecederdasan terbatas, berseberangan dengan pelaksanaannya, dan tak berkarakter tegas. Sehingga, ia kemudian membuat dirinya dibenci, dan dibenci banyak orang. Kegemarannya adalah sabung ayam, kesenangan terbesarnya adalah menyimak lelucon, dan dampaknya terkonsentrasi pada domestik ras Afrika, meskipun penanganan seluruh kesukaannya dihimpun. Seluruh tujuan Rozas adalah untuk menjadikannya instrumen bagi reformasi sosial dan politik. pada akhirnya, ia menaikkan Cabildo dari Santiago pada posisi setara di Buenos Ayres, dan memakainya sebagai rekanan untuk Audiencia. Atas nasehatnya, gubernur menambahkan dua belas anggota baru untuk badan tersebut, para warga berpengaruh, kebanyakan adalah sosok berwacana maju. Hasil langsung dari inovasi tersebut adalah memasukkan majelis tersebut dengan gagasan revolusioner.

Ferdinand VII kini menjadi tahanan Napoleon, Kreol menganggap bahwa waktu itu datang untuk menggantikan sistem kolonial dengan pemerintahan mereka sendiri, namun Spanyol, yang dianggap hanya mengurusi hak mereka sendiri, berlindung melawan gagasan tersebut. Dua pihak kemudian timbul dalam tabrakan. Gubernur menunda dekrit yang menambahkan dua belas anggota untuk Cabildo, dan bertikai mula-mula dengan Audiencia dan kemudian dengan Dr. Rozas.

Spanyol bernait untuk merekonsiliasikannya dengan Audiencia, dan membujuknya untuk membentengi bukit Santa Lucia yang mengkomandoi kota tersebut, dan mempersenjatai partisan mereka; namun mendapati saran mereka diacuhkan, mereka mengecamnya kepada Waliraja Buenos Ayres karena tak selaras dengan jabatan yang diemban olehnya. Di pihaknya, ia memutuskan untuk menolong Waliraja Buenos Ayres dan Peru. Pada waktu yang sama, beberapa orang Chili utama, dibantu oleh pemukim Argentina muda di Santiago, membuka komunikasi dengan para pemimpin populer Buenos Ayres. Carrasco kemudian menguji apa intimidasi yang akan dilakukan. Pada 25 Mei 1810, tanggal yang sama kala Waliraja Buenos Ayreo digulingkan oleh rakyatnya, ia memerintahakn penangkapan tiga warga utama Santiago, karena mengadvokasikan gagasan revolusioner. Otoritas munisipal melayangkan protes, dan mengadakan Cabildo terbuka, yang mengutip Gubernur di hadapan mereka. Ia mula-mula menganggapnya pemberontakan, namun 3.000 orang mendatangi Plaza. ia tak dapat bergantung pada pasukan, dan atas permintaan Audiencia, ia mempersembahkan dirinya, di antara teriakan masyarakat yang berkecamuk atas pelengserannya.

Seorang Prokurator baru, yang dipilih oleh Cabildo, yang sebelumnya menjadi salah satu tahanan, membuka kasus dengan mendeklarasikan bahwa ini adalah kehendak rakyat agar para tahanan harus dibebaskan, dan bahwa Cabildo akan tetap duduk sampai hal tersebut dilakukan. Ini adalah pertama kalinya hal seperti "kehendak rakyat" didengar di Chili, dan pidato tribun baru disanjung keras.

Carrasco luluh, dan tak hanya mendekritkan pembebasan tahanan, namun juga memecat orang-orang dari jabatannya yang telah membantu tindakan arbitrer. Ia juga menerima kendali Assessor, tanpa otorisasi tindakan yudisialnya harus menjadi tak sah di masa depan. Dekrit tersebut didukung oleh Audiencia, yang merupakan penolakan terbuka dari jabatan Gubernur dan Kapten-Jenderal Chili terakhir.

Dari hari itu, jiwa laten revolusi meraih landasannya, namun upaya Patriot terbatas pada diskusi teoretikal. Markas besar mereka berada di Santiago, Provinsi Concepcion yang sedang berperang menjadi pangkalan mereka, dan ajaran mereka datang dari Buenos Ayres, "Athena dari Dunia Baru," seperti yang disebutkan oleh seorang sejarawan Chili. Pertumbuhan opini publik di Santiago, dan kabar datang dari Spanyol, khususnya soal pertempuran Ocana, yang membiarkan kepentingan tersebut hidup.

Selatan Chili, yang ibukotanya adalah Concepcion, sekilas membentuk negara berbeda. Masyarakatnya menyebut diri mereka sendiri "Penquisto," untuk membedakan diri mereka sendiri dari tetangga utara mereka, yang menyebut diri mereka sendiri "Chilian." Tetangga ketegangan mereka, Indian dari Araucania, membuat mereka berperang; kebiasaan pastoral dan pertanian mereka membuat mereka menjadi kuat dan keras. Masyarakat tersebut meliputi kelas petani bebas, beberapa di antaranya menjadi tentara garis depan rekrutan, dan menyebarkan para pemimpin paling menonjol di kedua sisi dalam perang yang menyusul. Sosok paling berpengaruh di wilayah tersebut pada 1809 adalah Dr. Rozas, yang, setelah pertikaiannya dengan Carrasco, kembali ke Concepcion dan mulai secara terbuka berjuang untuk kemerdekaan.

Ia menasehati bahwa Chili, tanpa mengecam persekutuannya dengan penguasanya yang ditangkap, harus secara sementara diangkat menjadi pemerintahan nasional, setelah contoh tersebut dihimpun oleh provinsi-provinsi di Spanyol, yang merupakan gagasan yang diadvokasikan olehnya dalam edara manuskrip, karena pada masa itu tak ada pers cetak di Chili.

Salah satu rekan kerja Rozas adalah pemilik kaya dari Selatan bernama Don Bernardo O'Higgins, putra Waliraja menonjol bernama sama. Dididik di Eropa, ia menguasai bahasa Inggris dan, dengan alasan keturunan Irlandia-nya, masuk lembaga-lembaga Inggris. Sebagai murid dan orang kepercayaan Miranda, ia berafiliasi dengan lohinya, tersumpah sebagaimana San Martin dan Bolívar untuk berjuang demi pembebasan Dunia Baru.

Carrasco menahan para tahanan di penahanan di samping janjinya kepada Cabildo, dan mengeluarkan perintah untuk membentuk Junta khusus untuk terus memantau advokasi gagasan baru. Keterpikatan di Santiago meningkat, dan delapan ratus warga bersenjata menuntut lembaga pemerintahan junta, meniru lembaga yang didirikan di Buenos Ayres pada 25 Mei. Audiencia mendorong Carrasco untuk menyerahkan kekuasaannya ke tangan Count de la Conquista, seorang bangsawan Chili yang berusia delapan puluh lima tahun. Patriot tak merestuinya, namun mereka digantikan oleh Gubernur baru dengan para penasehat yang dapat mereka percayai, yang pada suatu waktu mereka angkat.

Pada sektiaran akhir Juli, seorang utusan dari Belgrano dan Castelli melintasi Andes. Patriot, yang terpikat oleh kabar yang dibawa olehnya, memutuskan untuk memakai rancangan mereka sebelumnya, dan memasukkan Count untuk menghadiri Cabildo terbuka pada 18 September. Untuk mewujudkan kemenangan mereka, Cabildo menyerukan militia kota, dan para proprietor Santiago memberkaskan wilayahnya dengan penekanan bersenjata mereka. Mereka juga bergabung dengan beberapa perwira garisun, di samping protes Audiencia, Count memegang arah komandonya, dan Cabildo mengangkat pemerintahan junta yang terdiri dari tujuh anggota, dimana Dr. Rozas menjadi salah satunya, Count diangkat menjadi Presiden.

Pemerintahan baru diterima oleh seluruh belahan negara, namun tak ada yang berubah sampai kedatangan Dr. Rozas, yang pada 2 November memasuki ibukota dalam penyambutan, antara baris pasukan, di antara naungan artileri, dentuman lonceng, musik, dan aklamasi keras. Sepanjang malam, kota tersebut bergembira dan kembang api dinyalakan untuk menghormatinya. Penyambutan semacam itu tak pernah disaksikan oleh Santiago.

Revolusi Chili mengingatkan bahwa Buenos Ayres, dalam sifat Parlementer dan hukum, diinisasikan dan dilakukan dalam landasan forum munisipal; dan bahwa ini disambut oleh unsur wacana, tanpa kekerasan, atas nama kepentingan masyarakat. Keduanya mengikuti rumusan yang sama, kelanjutan dari hak mereka sendiri, tanpa penundukan dengan neagra induk dan memprotes kesetiaan terhadap kedaulatan sah. Yang pertama adalah revolusi aristokratik, yang kedua adalah demokratis dan radikal; namun, keduanya secara khusus merupakan Amerika dan menaati hukum sejarah yang sama. Kemudian dair permulaan, kedua bangsa tersebut terikat bersama oleh ikatan persaudaraan dan perjuangan umum. Kabar pengangkatan Junta Chili mencapai Buenos Ayres dengan sambutan kebahagiaan, dan dentuman meriam mereka pada 11 Oktober, menggebu hati rakyat Chili. Buenos Ayres sempat mencetuskan aliansi ofensif dan defensif, membujuk warga Chili agar Inggris mengakui konstitusi aappun yang dapat mereka berikan untuk diri mereka sendiri, bahwa Spanyol kini telah jatuh. Sebagai balasannya, Rozas mempersembahkan rencana untuk konfederasi seluruh belahan benua, yang gagasannya memberikan advokasi kuat terhadap Alvarez Jonte, utusan Argentina, yang sebagai penjelasan terapan, membujuk Chili agar pasukan auksilier membantu Pemerintah Argentina melawan gerakan reaksioner yang bermarkas besar di Monte Video.

Cabildo menentang proyek tersebut, namun Rozas memiliki mayoritas Junta dengannya. Pada 1811, sebuah dekrit diterbitkan untuk pengerahan pasukan auksilier yang terdiri dari 500 orang, dan meminta utusan Argentina untuk mengerahkan 2.000 rekrutan. Ini menyegel aliansi dua negara tersebut dan menyatukan takdir mereka untuk kebaikan atau kejahatan. Dari kontigen yang menjanjikan, 100 dragoon dan 200 infanteri mencapai Buenos Ayres pada 14 Juni 1811, dan bertemu dengan sambutan antusiastik.

Pihak Patriot kemudian terbagi menjadi dua faksi. Radikal, yang menginginkan kemerdekaan, dikepalai oleh Rozas, dan memiliki pemukim Argetina di garis depan mereka. Kematian Count de la Conquista pada Februari 1811, meninggalkan Rozas pada kepala urusan, namun kekuasaannya lebih nampak nyata. Berlawanan dengannya, di pucuk pihak Moderat, terhimpun Cabildo, yang dimajukan oleh aristokrasi Kreol, yang menyodorkan kebijakan yang nyaris menempatkan mereka sejalan dengan pihak reaksi. Royalis, yang disebut pihak Goth atau Saracen, mengakui kepemimpinan Audiencia, menuduh Rozas berambisi pribadi dan bahkan mengaspirasikan mahkota. Rozas tak memiliki ambisi semacam itu dan bahkan enggan berani bertindak spontan. Di samping seluruh perlawanan tersebut, ia mengadkaan rencana reformasinya, dimana kebebasan perdagangan menjadi unsur paling pentingnya. Ini diproklamasikan pada Februari 1811, dengan hasil pada beberapa bulan, pendapatan berganda dan kemudian setelah itu menjadi empat kali lipat. Ia juga meningkatkan pasukan dan mengadakan Kongres Deputi umum dari Provinsi-provinsi, yang pemilihannya berdasarkan pada batasan-batasan yang diberlakukan oleh landasan munisipal.

1 April menjadi tanggal yang dipilih untuk pemilihan. Pada hari yang sama, pihak garisun Santiago memberontak di bawah Kolonel Figueroa, yang merupakan teman Rozas. Mula-mula, Royalis meraih kesuksesan, dan menduduki Plaza, menempatkan dirinya di bawah perintah Audiencia, yang namun, menolak seluruh tanggung jawab. Rozas, yang koleganya sendiri memberikannya buah pemikiran, memerintahkan sisa pasukan untuk maju melawan pemberontak. Dua pasukan bertemu di Plaza dan meletuskan tembakan satu sama lain, mendekati persimpangan. Perkara tersebut kemudian berakhir dengan kemenangan Patriot, Manuel Dorrego muda, dari Buenos Ayres, pada waktu itu murid Universitas, secara khusus menonjolkan dirinya sendiri dalam pertikaian tersebut.

Figueroa mengungsi di sebuah biara, tempat ia ditangkap oleh Rozas yang memimpin sekelompok warga, diadili pada malam yang sama, dihukum mati "selaku pengkhianat negara dan pemerintahannya," dan ditembak pada keesokan paginya pukul empat. Jasad lima pemberontak yang dibunuh, digantung di tiang-tiang yang berada di plaza pada siang hari tanggal 1, dan prokalamasi keesokan harinya menyatakan bahwa semua orang yang bersekongkol melawan negara akan diberi hukuman serupa.

Tak lama setelah itu, Audiencia dibubarkan, dan dengan demikian melenyapkan pengadaan otoritas monarki terakhir di Chili.

Sementara itu, pemilu disahkan dengan cepat di belahan negara tersebut. Di Pusat, oligarki Kreol dinyatakan, para pemilik besar dipilih oleh penakanan mereka tanpa perlawanan; namun di selatan dan di beberapa daerah utara, Radikal meraih kesuksesan.

Mengikuti contoh Buenos Ayres, para Deputi dilebur dengan eksekutif, di samping protes Cabildo, yang melawannya sendiri dengan mengadakan pemilihan dua belas deputi untuk ibukota menggantikan enam orang yang dimajukan menurut sensus pemilu.

Pada 6 Mei, pemilu tandingan diadakan di Santiago. Para kandidat Rozas dikalahkan dari kekuasaannya pada hari itu.

Kongres diadakan pada 4 Juli. Dari empat puluh anggota, Rozas hanya dapat mendapatkan tiga belas suara. Pada hari yang sama, junta mengundurkan diri, dan "Kongres Tingkat Tinggi" menghimpun kekuasaan eksekutif. Rozas dalam sebuah pidato elok memberikan sketsa kebijakannya, dimana ia merekomendasikan pengadopsiannya, dan disimak dengan perhatian mendalam oleh seluruh Majelis; karena kenangan tersebut, seluruh wacana dinyatakan secara selaras.

Timbul pertanyaan menarik soal apakah pendirian awal sistem parlementer bermanfaat atau merupakan sebuah kejahatan untuk Chili. Sejarawan Chili, Vicuña Mackenna, menganggapnya prematur. Ia berujar, "kediktatoran Caesar melebihi Cicero" akan menimpa rakyat tanpa pendidikan konstitusional. Gervinus berpikir bahwa ini ditujukan untuk Chili, yang kemudian, agar kelanjutannya diinginkan di republik Amerika Selatan lainnya. Lastarria, yang lebih bersifat filsafat, mengamati bahwa pendirian doktrin kedaulatan rakyat, bahkan di bawah batasan semacam itu yang menempatkan mereka di tangan segelintir orang, merupakan cara yang benar untuk melemahkan prasangka kolonial dan menumbuhkan gagasan martabat manusia. Fakta tersebut menyatakan bahwa penghasilan alami berasal dari karakter feodal masyarakat Chili. Dalam drama parlementer, masyarakat memainkan bagian dari paduan suara Yunani, yang mengulang kata-kata pelakon utama. Chili kemudian menebus kekeliruan, yang disalin dari Buenos Ayres, soal peleburan Kongres dengan Eksekutif, yang menunjukkan keberadaan unsur tersembunyi yang menetralisir dampak contoh kejahatan.

Revolusi Belanda dan Amerika Serikat menunjukkan dunia bahwa Kongres yang mengatur setara dengan kediktatoran; dan bahkan di Amerika Selatan, ini kemudian nampak bahwa tanpa kediktatoran, namun kuat, tak dapat menghimpun kehendak rakyat dari otoritas yang terhimpun. Di Chili, kurang lebih koloni lainnya menjadi memungkinkan. Selain itu, ini menentukan bahwa Rozas mengadakan kongres seturut janji tunggal yang disarikan darinya oleh O'Higgins sebagai pengkondisian dukungannya.

Pihak Moderat, yang memiliki jumlah suara mayoritas besar di Kongre,s tak mengetahui manfaat pemakaian kekuasaan mereka; mereka tak memiliki pengalaman, tak memiliki rencana, dan tak memiliki gagasan pasti; kebanyakan dari mereka hanya menginginkan perdamaian dan keamanan untuk harta benda mereka. Minoritas memiliki pandangan yang lebih jelas; mereka menginginkan pengangkatan pemimpin mereka menjadi kepala negara dan juga kemerdekaan.

Pada 27 Juli, kapal perang Inggris mencapai Valparaiso, yang kaptennya ditugaskan oleh Waliraja Peru, yang berpihak pada Penguasa Spanyol, untuk mendapatkan subsidi yang Chili inginkan untuk berkontribusi pada pengadaan perang di Semenanjung. Satu juta enam ratus ribu dolar didepostikan dalam perbendaharaan untuk keperluan tersebut. Moderat dan Royalis sempat membayar jumlah tersebut, namun O'Higgins, yang berbicara untuk Liberal, berkata:—

"Walau kita minoritas, kita harus tau cara mensuplai yang dibelotkan oleh tenaga dan keberanian kita; kita laayk untuk menentang pengiriman uang tersebut, aagr negara kita yang terancam dengan invasi memiliki kebutuhan." Protes bulat tersebut memicu tanggapan negatif.

Setelah itu, Liberal mencetuskan pelantikan badan eksekutif yang terdiri dari tiga orang; setiap orang berasal dari tiga divisi teritorial negara tersebut, Utara, Selatan, dan Tengah. Moderat meneruma gagasan tersebut namun mencabut diri dari pemilu. Liberal kemudian berniat untuk mengintimidasi Kongres lewat penekanan populer, yang sayangnya mengkompromi pemimpin mereka dengan manuver mengerikan tersebut. Kongres nampak lebih tegas ketimbang yang ddapat diharapkan dari komposisinya, dan minoritas yang kalah memisahkan diri dari Majelis. Mayoritas kala itu terdiri dari tiga partai mereka sendiri, karena Junta, dan Rozas, yang memandang kepentingannya telah lenyap, menarik diri ke Concepcion, tempat ia menerima sambutan, dan menghimpun Junta tandingan, Selatan memanggil kembali para anggotanya dari Kongres. Kongres kemudian merancang konstitusi, sehingga tak dapat bekerja yang hanya menunjukkan kekurangan pengetahuan politik mereka. Hal tersebut tak pernah diberlakukan.