Flash Card sebagai Media Pembelajaran dan Penelitian/Sejarah Kartu Kilas (Flash Card)

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

A. Sejarah kartu Kilas (Flash Card)

Berbicara tentang sejarah kartu kilas (flash card), tidak dapat dipisahkan dengan Glenn Doman (GD). Dari beberapa referensi dijelaskan bahwa, flash card diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania (Fitzpatrick, 2010, p. 22)[1]. Glenn lahir pada tanggal 26 Agustus 1919. Pada tahun 1940 ia lulus dari University of Pennsylvania School of Physical Therapy. Glenn Doman adalah seorang terapis fisik dan pelopor dalam bidang perkembangan otak anak. Dia juga bekerja dan menangani anak-anak pada ratusan negara, baik yang maju maupun berkembang. Ia juga pernah terjun pada berbagai macam peperangan, dan mendapatkan penghargaan dari pemerintah Amerika, Belanda, dan Inggris. mendapatkan berbagai macam penghargaan. Glenn Doman wafat pada tanggal 8 Mei 2013, saat itu usianya 93 tahun.

Menurut artikel yang berjudul (Remembering Glenn Doman, 2017)[2], ia sering mengatakan bahwa “Para ibu adalah guru terbaik yang dimiliki dunia, dan para orang tua yang menginspirasi dan mendidik selalu membuktikan pernyataan tersebut.” Sebelum ke sekolah, Glenn belajar membaca di pangkuan ibunya. Filsafat pembelajarannya yaitu cinta dan pengasuhan. Glenn percaya pada persahabatan, kesopanan, dan menghormati sesama. Selain itu dia juga percaya bahwa orang tua adalah jawaban untuk masalah dunia dan anak-anak bisa belajar sesuatu yang dapat diajarkan dengan cara yang jujur, faktual, dan gembira.

Glenn dan stafnya memulai perjalanan keliling dunia untuk melihat bagaimana anak-anak tumbuh dan berkembang. Hasilnya adalah dokumen pertama dan satu-satunya tentang tahapan perkembangan otak serta diagnosis fungsionalnya. Selain itu, hal tersebut juga memberikan petunjuk untuk menghasilkan program yang efektif untuk melatih otak. Pada awal 60-an, Glenn menemukan bahwa anak berkebutuhan khusus mampu membaca dan memahami bacaan, bahkan melampaui anak seumurannya. Kemudian dia berpikir mengapa anak normal tidak sebaik mereka dalam membaca dan memahami bacaan? Hal ini membuat dia sadar bahwa, anak normal belum mendapatkan kesempatan dan stimulasi yang dibutuhkan untuk mencapai potensi maksimal.

Berangkat dari pengalam itu, pada tahun 1955, bersama Carl Delacato, Doman mendirikan organisasi non-profit yang bernama Institutes for the Achievement of Human Potential (IAHP). Melalui organisasi inilah Doman mengembangkan beberapa strategi dan media pembelajaran. Beberapa buku yang telah dihasilkan Doman, menggambarkan hal tersebut. Berikut beberapa buku karya Doman selain yang telah disinggung pada paragraf sebelumnya; (1) How To Teach Your Baby Math: The Gentle Revolution; (2) How To Multiply Your Baby’s Intelligence (Gentle Revolution); (3) How To Teach Your Baby To Be Physically Superb: From Birth To Age Six: The Gentle Revolution; dan (4) How To Give Your Baby Encyclopedic Knowledge: The Gentle Revolution. Buku-buku tersebut, adalah buku yang membahas tentang cara peningkatan kognitif maupun psikomotorik bayi. Hal ini tentu tidak lepas dari profesi Doman sebagai dokter ahli bedah otak. Buku-buku itu kemudian menjadi bahan seminar pada beberapa negara yang dinaungi oleh organisasi IAHP. Dengan begitu, IAHP mengajarkan para orang tua tentang cara memaksimalkan potensi anak dengan kerusakan otak atau anak normal.

Flash card pertama kali diperkenalkan oleh Doman pada tahun 1964. Perkenalan tersebut melalui bukunya yang berjudul "How to Teach Your Baby to Read”. Atau lebih tepatnya, dari buku tersebut flash card mulai dikenal oleh masyarakat. Pada buku tersebut flash card disebut pada bab ke 7, tepatnya pada sub bab persiapan bahan pelajaran. Doman dan Janet (Doman & Doman, 2006, p. 134)[3] menegaskan bahwa “Bahan-bahan ini dibuat berdasarkan pengalaman dan penelitian sebuah tim besar yang terdiri dari para ahli perkembangan otak anak yang mempelajari bagaimana otak manusia berkembang dan bekerja.” Jika diperhatikan, kutipan tersebut menegaskan bahwa flash card adalah hasil temuan tim peneliti. Arinya, flash card pertama kali diperkenalkan oleh Doman dan timnya berdasarkan hasil penelitian.

Lebih lanjut, (Doman & Doman, 2006, pp. 134–135)[4] menjelaskan bahan pembuatan flash card “Semua bahan dibuat dari kertas karton putih yang agak kaku sehingga mudah berdiri dan tidak mudah rusak bila dipegang.” Kutipan tersebut menjelaskan tentang flash card yang dibuat dari karton atau kertas kaku, namun Doman tidak menyebutkan nama alat yang dibuat dari bahan-bahan yang dimaksud. Artinya, Doman tidak menyebutkan istilah flash card dalam bukunya. Doman hanya menyebut kartu. Hingga buku ini diterbitkan, penulis tidak dapat menemukan referensi yang kuat tentang awal mula penyebutan flash card.

Flash card pada awal dikenalkan sangat sederhana. Kesederhanaan flash card dapat dilihat dari segi bentuk, flash card hanya berbentuk landscape, belum ada variasi bentuk lain. Dari segi isi, hanya berisikan satu kata tanpa gambar. Dari segi warna pun, flash card hanya terdiri dari dua warna. Warna dasar sebagai latar tulisan dam warna tulisan. Warna ini berupa putih dan merah atau putih dan hitam. Dari segi fungsi, flash card hanya berfungsi sebagai media pengajaran membaca. Pada awal diperkenalkan, proses pengajaran membaca pada anak menggunakan flash card tidak dengan cara memperkenalkan huruf abjad, melainkan memperkenalkan kata. Dari kata tersebut, seorang anak mengenal huruf.

Daftar Rujukan[sunting]

  1. Fitzpatrick, M. (2010). Everything You Need to Know about Teaching Your Baby to Read. BrillKids Inc.
  2. Remembering Glenn Doman. (2017). Raisingfamilies.Org. http://birth2work.org/remembering-glenn-doman.
  3. Doman, G., & Doman, J. (2006). How to Teach Your Baby to Read: The Gentle Revolution (New ed.). GD Baby’s Programs (s) Pte Ltd.
  4. Doman, G., & Doman, J. (2006). How to Teach Your Baby to Read: The Gentle Revolution (New ed.). GD Baby’s Programs (s) Pte Ltd.