Gastronomi Nusantara/Nusa Tenggara Timur
Nusa Tenggara Timur
[sunting]
Nusa Tenggara Timur (NTT) [1]adalah salah satu provinsi kepulauan di Indonesia. Pengaruh letak geografisnya, menjadikan provinsi ini kaya akan keanekaragaman. Maka tak heran Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki berbagai macam kuliner khas daerah, antara lain adalah sebagai berikut:
- Se’i
- Jagung bose
- Sayur rumpu rampe
- Jagung titi
- Ra’a rete
Beberapa jenis kuliner di atas mungkin sudah tidak asing lagi bagi sobat kuliner. Namun, kemungkinan banyak sobat kuliner yang belum tahu tentang kuliner ra'a rete dari Kabupaten Bajawa, Pulau Flores. Selain bercita rasa otentik, kuliner ini kental dengan makna filosofi. Nah, sobat kuliner! Kali ini, kalian akan diajak untuk mengenal lebih jauh kuliner yang satu ini "Ra'a Rete" .
Ra’a Rete
[sunting]
Ra'a rete merupahkan salah satu warisan budaya kuliner Indonesia. Ra’a rete berbahan utama daging babi, darah babi dan kelapa parut . Sensasi juicy dari minyak alami daging babi, berpadu dengan rasa gurih dari parutan kelapa. Ditambah dengan aroma daun jeruk, sere, serta rempah-rempah pilihan menjadikan ra'a rete bukan hanya memanjakan lidah, namun juga bercita rasa otentik. Kuliner ini paling nikmat jika dimakan dengan nasi hangat. Bagi sobat kuliner yang "tidak berhalangan" dapat mencoba kuliner enak ini.
Resep Ra'a Rete
[sunting]Bahan utama
- Daging babi yang telah dipotong-potong
- Darah babi
- Parutan kelapa secukupnya yang sudah disangrai .
Bumbu:
- Garam
- Lombok/cabe
- Serai
- Daun jeruk puruk yang sudah dicincang halus
(ditakar secukupnya)
Cara memasak:
- Rebus daging di wajan dengan air sejajar permukaan daging, masak sampai daging matang dan sisakan sedikit air untuk menjaga daging tetap lengas.
- Selama proses perebusan daging, haluskan semua bumbu menjadi satu.
- Campurkan bumbu secara merata di wajan. Pastikan keseimbangan rasa sudah tercapai. Tambahkan cabai halus jika ingin lebih pedas.
- Tambahkan darah pada kelapa berbumbu lalu dicampur merata
- Masukan parutan kelapa berbumbu ke kuali/ periuk daging yang telah matang
- Campur merata lalu dimasak dengan api kecil sampai tidak ada air tersisa. Pastikan masakannya tidak sampai kering. Untuk menghindari kerak dan gosong masakan dibolak balik menggunakan sutel sampai rata
- Sajikan ra'a rete hangat-hangat.[2]
Filosofi Ra’a Rete
[sunting]Ra'a Rete menjadi menu andalan dalam setiap acara adat orang Bajawa, misalnya disantap saat acara reba[3]. Reba adalah acara syukur atas kasih dan kebaikan Tuhan (Dewa Zeta Nitu Zale) selama setahun. Menyantap ra'a rete bersama keluarga menjadi simbol kerukunan antar sesama.
Babi adalah simbol kemakmuran bagi masyarakat Bajawa. Maka tak heran harga seekor babi di daerah Bajawa dapat menyentuh hingga angka belasan juta. Bobot dan kualitas babi saat disembelih adalah bentuk kepercayaan diri orang Bajawa (Jaga waka).
Peyembelih babi adalah lelaki Bajawa pilihan, mengingat ada aturan tersendiri dalam penyembelihan babi. Umumnya sebelum melakukan penyembelihan, babi akan terlebih dahulu ditetak maksimal sebanyak tiga kali pada bagian kepala menggunakan parang tajam. Jika lebih dari tiga kali, maka ada petanda buruk. Oleh karenanya, peristiwa penyembelihan ini dipandang sebagai simbol keperkasaan orang Bajawa.
Refrensi
[sunting]- ↑ https://localisesdgs-indonesia.org/profil-tpb/profil-daerah/17
- ↑ https://www.posflores.com/kuliner/4418819128/resep-dan-cara-olah-raa-rete-kuliner-khas-daerah-ngada-bahan-baku-dari-daging-babi?page=2
- ↑ https://www.liputan6.com/regional/read/3893093/pesan-mendalam-upacara-reba-dan-nilai-luhur-budaya-masyarakat-ngada-ntt?page=4