Mitologi Yunani/Dewa Minor/Eris: Perbedaan antara revisi

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Eris''' adalah dewi pertikaian. Dia adalah putri Zeus dan Hera, atau mungkin putri Niks. Dia sering disebut saudari Ares, dewa perang. Dalam mitologi Romawi, dia di...'
 
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Eris Antikensammlung Berlin F1775.jpg|250px|jmpl|ka|Eris]]
'''Eris''' adalah dewi pertikaian. Dia adalah putri Zeus dan Hera, atau mungkin putri Niks. Dia sering disebut saudari Ares, dewa perang. Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Discordia.
'''Eris''' adalah dewi pertikaian. Dia adalah putri Zeus dan Hera, atau mungkin putri Niks. Dia sering disebut saudari Ares, dewa perang. Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Discordia.



Revisi per 22 November 2012 10.31

Eris

Eris adalah dewi pertikaian. Dia adalah putri Zeus dan Hera, atau mungkin putri Niks. Dia sering disebut saudari Ares, dewa perang. Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Discordia.

Eris adalah ibu Ate (dawa pertentangan dan kebodohan) dari hubungannya dengan Zeus. Eris juga adalah ibu Horkos ("sumpah palsu"). Dalam Theogonia, diceritakan bahwa Eris melahirkan beberapa anak yang melambangkan sifat yang buruk, misalnya Pertempuran, Perselisihan, Kelaparan, Perkelahian Kelalaian, Kekacauan, Kebohongan, Pembantaian, Pembunuhan, Keributan, Kehancuran, Kesedihan, dan Kesusahan.

Eris lebih dikenal sebagai personifikasi saja, meskipun dia pernah juga muncul dalam suatu cerita, yaitu sebagai pemicu terjadinya Perang Troya.

Karena dikhawatirkan bahwa Eris akan mengganggu acara pernikahan Peleus dan Thetis, dia pun tidak diundang. Eris marah dan sebagai balasannya, dia melempar sebuah apel emas ke tengah-tengah para tamu. Apel itu bertuliskan "Untuk Yang Tercantik." Tiga orang dewi mengklaim sebagai pemiliki apel itu, mereka adalah Hera, Athena, dan Afrodit. Mereka pun berdebat mengenai siapa yang berhak memperoleh apel itu.

Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Zeus memerintahkan mereka mendatangi seorang pangeran Troya bernaam Paris dan memintanya untuk memutuskan. Paris dengan bodohnya menghadiahkan apel itu untuk Afrodit, yang sebelumnya telah berjanji akan memberinya perempuan tercantik di dunia, Helene.

Peristiwa ini dikenal sebagai Keputusan paris. Akibat dari peristiwa ini berujung pada peperangan antara Yunani dan Troya, dan pada akhirnya membuat Gtroya hancur.