Mitologi Yunani/Perburuan Babi Kalidon/Atalanta dan Perburuan Babi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Oeineus, raja Kalidon, memberi kurban untuk para dewa berupa hasil panen yang banyak, namun ia mengabaikan dewi Artemis. Akibatnya, Artemis pun murka dan mengirism see...'
 
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:


Atalanta merupakan seorang pahlawan yang kuat. Tak hanya jago memanah, ia juga merupakan seorang pelari cepat.
Atalanta merupakan seorang pahlawan yang kuat. Tak hanya jago memanah, ia juga merupakan seorang pelari cepat.

Atalanta sebelumnya ingin bergabung dengan para Argonaut. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Atalanta memang ikut berlayar bersama Iason dalam petualangannya, namun menurut sumber yang paling tekrenal, Iason menolak permintaan Atalanta dan mengatakan bahwa keikutsertaannya dapat memicu masalah di antara para pahlawan.

Akan tetapi, Atalanta ikut serta dalam kompetisi pemakaman Pelias, setelah Iason dan para Argonaut kembali dari perjalanan. Di sana, Atalanta bergulat melawan pahlawan Peleus dan berhasil menang.

Beberapa pemburu, khususnya paman Meleagros, Pleksippos dan Tokseus, memprotes keras keputusan Meleagros yang memperbolehkan Atalanta mengikuti perburuan. Namun Meleagros, yang jatuh cinta kepada Atalanta, tidak mengacuhkan semua protes itu dan tetap mengizinkan Atalanta ikut serta. Beberapa mengatakan bahwa Meleagros dan Atalanta memiliki hubungan hingga memperoleh seorang anak bernama Parthenopaios, yang menjadi salah satu pemimpin yang berperang dalam perang yang berakhir bencana melawan Thebes. Atalanta, yang tak mau ketahuan telah melahirkan seorang puta, memilih untuk meninggalkan bayinya di tengah hutan di Gunung Parthenius. Beberapa mengatakan bahwa Parthenopaios wadalah putra dari suami ibunya, entah Hippomenes atau Melanion. Bakan ada pula yang mengatakan bahwa ayah Parthenopaios adalah Ares.


[[kategori:Mitologi Yunani]]
[[kategori:Mitologi Yunani]]

Revisi per 23 Februari 2013 04.06

Oeineus, raja Kalidon, memberi kurban untuk para dewa berupa hasil panen yang banyak, namun ia mengabaikan dewi Artemis. Akibatnya, Artemis pun murka dan mengirism seekor babi yang sangat besar untuk meneror daerah pedesaan Kalidon. Babi Kalidon menghancurkan ladang dan membunuh orang-orang. Untuk mengatasi masalah ini, Oineus mengirim berita ke seluruh Yunani berisi permintaan bantuan kepada para pahlawan Yunani. Ia meminta para pahlawan untuk membunuh babi hutan itu. Sebagai imbalannya, Oineus menyatakan bahwa orang yang pertama kali melukai Babi Kalidon berhak memperoleh kulit babi tersebut sebagai hadiah.

Meleagros juga ikut serta dalam perburuan ini.

Di antara para pemburu, ada seorang pemburu cantik bernama Atalanta. Ia kemungkinan berasal dari Boiotia atau Arkadia. Ibunya tak diketahui, dan ayahnya mungkin adalah Skhoineus atau Iasos. Ia diasuh oleh seekor beruang betina hingga akhirnya ia ditemukan oleh sekelompok pemburu. Para pemburu ini kemudian membesarkannya mengajarinya cara berburu menggunakan panah. Korban pertamanya adalah dua Kentaur yang hendak memperkosanya.

Atalanta merupakan seorang pahlawan yang kuat. Tak hanya jago memanah, ia juga merupakan seorang pelari cepat.

Atalanta sebelumnya ingin bergabung dengan para Argonaut. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Atalanta memang ikut berlayar bersama Iason dalam petualangannya, namun menurut sumber yang paling tekrenal, Iason menolak permintaan Atalanta dan mengatakan bahwa keikutsertaannya dapat memicu masalah di antara para pahlawan.

Akan tetapi, Atalanta ikut serta dalam kompetisi pemakaman Pelias, setelah Iason dan para Argonaut kembali dari perjalanan. Di sana, Atalanta bergulat melawan pahlawan Peleus dan berhasil menang.

Beberapa pemburu, khususnya paman Meleagros, Pleksippos dan Tokseus, memprotes keras keputusan Meleagros yang memperbolehkan Atalanta mengikuti perburuan. Namun Meleagros, yang jatuh cinta kepada Atalanta, tidak mengacuhkan semua protes itu dan tetap mengizinkan Atalanta ikut serta. Beberapa mengatakan bahwa Meleagros dan Atalanta memiliki hubungan hingga memperoleh seorang anak bernama Parthenopaios, yang menjadi salah satu pemimpin yang berperang dalam perang yang berakhir bencana melawan Thebes. Atalanta, yang tak mau ketahuan telah melahirkan seorang puta, memilih untuk meninggalkan bayinya di tengah hutan di Gunung Parthenius. Beberapa mengatakan bahwa Parthenopaios wadalah putra dari suami ibunya, entah Hippomenes atau Melanion. Bakan ada pula yang mengatakan bahwa ayah Parthenopaios adalah Ares.