Mitologi Yunani/Dewa Minor/Aristaios: Perbedaan antara revisi

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Koresy Mueller (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Alagos (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Koresy Mueller (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Alagos
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Aristaeus Bosio Louvre LL51.jpg|200px|jmpl|ka|Astraeus]]
[[Berkas:Aristaeus Bosio Louvre LL51.jpg|200px|jmpl|ka|Patung Aristaios]]
'''Aristraeus''' merupakan dewa pedesaan dan pelindung para peternak lebah. Dia adalah putera kepada Apollo dan nimfa Cyrene, puteri Hypesus, raja bangsa Lapith di Thessalia. Aristaeus memiliki seorang saudara bernama Idmon, seorang prajurit peramal, yang juga merupakan seorang Argonaut.
'''Aristaios''' adalah dewa pedesaan dan pelindung para peternak lebah. Aristaios adalah putra Apollo dan nimfa Kirene, putri Hipesos, raja bangsa Lapith di Thessalia. Aristaios memiliki seorang saudara bernama Idmon, seorang prajurit peramal, yang juga merupakan seorang Argonaut.


Apollo jatuh cinta pada Cyrene, yang sedang bertarung melawan seekor singa. Apollo memperkosanya dan selepas sembilan bulan, dia pun melahirkan seorang putera yang diberi nama Aristaeus. Sang putera diasuh oleh seorang kentaur yang bijaksana bernama Chiron. Apollo kemudiannya membawa Cyrene ke Libya dan di sana Cyrene mendirikan subuah kota dan menamakannya "Cyrene", sempena namanya.
Apollo jatuh cinta pada Kirene, yang bertarung melawan seekor singa. Apollo memperkosanya dan Kirene pun melahirkan seorang putra yang diberi nama Aristaios. Aristaios lalu diasuh oleh seorang kentaur bijak bernaam Kheiron. Apollo sendiri membawa Kirene ke Libya, di sana Kirene mendirikan suatu kota yang dia namakan sesuai dengan namanya, Kyrene.


Aristaeus mewarisi atau mempelajari kehandalan meramal dan perubatan daripada ayahnya. Dia juga merupakan seorang pemburu yang handal sama seperti ayah dan ibunya. Selain itu, Aristaeus juga sangat handal dalam perternakan lebah dan bertani zaitun. Dia telah belajar daripada ramai guru antaranya Chiron, para Musai dan ramai nimfa hutan dan gunung.
Aristaios mewarisi atau mempelajari keahlian meramal dan pengobatan dari ayahnya. Dia juga merupakan seorang pemburu yang handal seperti ayah dan ibunya. Selain itu, Aristaios juga sangat ahli dalam beternak lebah dan bertani zaitun. Gurunya antara lain Kheiron, Musai, serta banyak nimfa hutan dan gunung.


Aristaeus pernah bernikah dengan seorang nimfa namun hanya bertahan pada waktu yang singkat. Kemudian dia jatuh cinta dengan nimfa yang lain yang bernama Eurydice namun dia telah menjadi isteri kepada saudara tiri Aristaeus iaitu Orpheus, putera Apollo dan Musai Calliope. Akan tetapi Aristaeus tidak menyerah. Dia tetap mengejar Eurydice sehingga mengakibatkan sang nimfa mati kerana digigit ular.
Aristaios menikah untuk waktu yang singkat dengan seorang nimfa, namun dia kemudian jatuh cinta dengan nimfa lainnya yang bernama Euridike. Sayangnya Euridike telah menikah dengan seorang musisi bernama Orfeus, yang juga anak Apollo. Tapi Aristaios tidak menyerah, dia tetap mengejar sang nimfa hingga Euridike digigit ular dan mati.


Para driad, yang merupakan saudari Eurydice, bersedih atas kematian saudari mereka. Mereka menghukum Aristaeus dengan membuat lebah-lebahnya mati akibat penyakit. Aristaeus bertanya kepada ibunya, Cyrene, penyebab lebah-lebahnya mati. Cyrene menyarankan puteranya untuk menemui Proteus, dewa laut bijaksana yang mengetahui banyak perkara. Namun untuk dapat mendapat maklumat dari Proteus, Aristaeus harus menagkap Proteus dan untungnya dia berhasil melakukannya.
Para driad, yang merupakan saudari Euridike, menghukum Aristaios dengan membuat kawanan lebahnya mati akibat penyakit. Aristaios memanggil ibunya untuk mencari tahu mengapa lebah-lebahnya mati. Kirene menyarankan putranya untuk mendatangi Proteus, dewa laut bijak yang mengetahui banyak hal. Namun untuk dapat memperoleh informasi dari Proteus, Aristaios harus dapat memegangi Proteus. Untungnya dia berhasil melakukannya.


Daripada Proteus, Aristaeus mengetahui bahawa para driad menghukumnya atas kematian saudari mereka, yang akhirnya juga mengakibatkan kematian Orpheus. Aristaeus hanya dapat menyelamatkan lebah-lebahnya dengan cara memberi korban kepada para driad dan Orpheus. Dia mengorbankan seekor kerbau di hutan dan sembilan hari kemudian sekawan lebah mengerumuni bangkai kerbau itu.
Dari Proteus, Aristaios mengetahui bahwa para driad menghukumnya atas kematian saudari mereka, yang pada akhirnya juga mengakibatkan kematian Orfeus. Aristaios hanya dapat menyelamatkan ternak lebahnya dengan cara memberikan kurban bagi para driad dan Orfeus. Akhirnya Aristaios mengurbankan seekor banteng di hutan. Sembilan hari kemudian sekawanan lebah mengerumuni kerangka banteng itu.


Aristaeus menikah lagi dan pada kali ini dia menikahi dengan Autonoë, puteri pendiri dan raja kota Thebes, Kadmos. Aristaeus berpindah ke Thebes supaya dia dapat tinggal bersama Autonoë. Hasil daripada pernikahan mereka berdua, Aristaeus menjadi ayah kepada seorang putera bernama Actaeon. Sang putera membesar menjadi seorang pemburu yang hebat namun dia mati kerana membuat Artemis marah.
Aristaios menikah lagi, kali ini dengan Autonoe, putri Kadmos, raja Thebes. Aristaios pindah ke Thebes tempat dia tinggal bersama istri keduanya. Autonoe memberinya seorang putra bernama Aktaion. Aktaion menjadi seorang pemburu hebat namun harus mati akibat membuat dewi Artemis marah.


Sedih kerana puteranya telah meninggal, dia meninggalkan Thebes dan berpindah ke pulau Ceus. Di sana, Aristaeus membantu penduduk pulau itu mengakhiri panas yang teramat akibat dari rasi bintang Sirius yang sedang bangkit dari laut.
Ketika sedang berduka cita akibat kematian putranya, Aristaios meninggalkan Thebes dan pergi ke pulau Keus, untuk membantu penduduknya mengakhiri panas yang tak wajar, yang diakibatkan oleh rasi bintang Sirius yang sedang bangkit dari laut.


Sama seperti Dionysus dan Heracles, Aristaeus dilahirkan sebagai manusia dan kemudian disembah sebagai dewa. Dia adalah dewa penternakan lebah, buah zaitun pembuatan keju dan kemungkinan dewa pemburuan.
Seperti halnya Dionisos dan Herakles, Aristaios terlahir sebagai manusia yang kemudian disembah sebagai dewa. Aristaios kemungkinan adalah dewa ternak lebah, budidaya zaitun, dan pembuatan keju. Dia juga kemungkinan adalah dewa perburuan.


Penulis ''Theogonia'', Hesiod, menggambarkan Aristaeus sebagai pria berambut panjang.
Hesiodos menggambarkan Aristaios sebagai pria berambut panjang.


{{MY-Minor}}
{{MY-Minor}}

Revisi per 27 Februari 2016 00.34

Patung Aristaios

Aristaios adalah dewa pedesaan dan pelindung para peternak lebah. Aristaios adalah putra Apollo dan nimfa Kirene, putri Hipesos, raja bangsa Lapith di Thessalia. Aristaios memiliki seorang saudara bernama Idmon, seorang prajurit peramal, yang juga merupakan seorang Argonaut.

Apollo jatuh cinta pada Kirene, yang bertarung melawan seekor singa. Apollo memperkosanya dan Kirene pun melahirkan seorang putra yang diberi nama Aristaios. Aristaios lalu diasuh oleh seorang kentaur bijak bernaam Kheiron. Apollo sendiri membawa Kirene ke Libya, di sana Kirene mendirikan suatu kota yang dia namakan sesuai dengan namanya, Kyrene.

Aristaios mewarisi atau mempelajari keahlian meramal dan pengobatan dari ayahnya. Dia juga merupakan seorang pemburu yang handal seperti ayah dan ibunya. Selain itu, Aristaios juga sangat ahli dalam beternak lebah dan bertani zaitun. Gurunya antara lain Kheiron, Musai, serta banyak nimfa hutan dan gunung.

Aristaios menikah untuk waktu yang singkat dengan seorang nimfa, namun dia kemudian jatuh cinta dengan nimfa lainnya yang bernama Euridike. Sayangnya Euridike telah menikah dengan seorang musisi bernama Orfeus, yang juga anak Apollo. Tapi Aristaios tidak menyerah, dia tetap mengejar sang nimfa hingga Euridike digigit ular dan mati.

Para driad, yang merupakan saudari Euridike, menghukum Aristaios dengan membuat kawanan lebahnya mati akibat penyakit. Aristaios memanggil ibunya untuk mencari tahu mengapa lebah-lebahnya mati. Kirene menyarankan putranya untuk mendatangi Proteus, dewa laut bijak yang mengetahui banyak hal. Namun untuk dapat memperoleh informasi dari Proteus, Aristaios harus dapat memegangi Proteus. Untungnya dia berhasil melakukannya.

Dari Proteus, Aristaios mengetahui bahwa para driad menghukumnya atas kematian saudari mereka, yang pada akhirnya juga mengakibatkan kematian Orfeus. Aristaios hanya dapat menyelamatkan ternak lebahnya dengan cara memberikan kurban bagi para driad dan Orfeus. Akhirnya Aristaios mengurbankan seekor banteng di hutan. Sembilan hari kemudian sekawanan lebah mengerumuni kerangka banteng itu.

Aristaios menikah lagi, kali ini dengan Autonoe, putri Kadmos, raja Thebes. Aristaios pindah ke Thebes tempat dia tinggal bersama istri keduanya. Autonoe memberinya seorang putra bernama Aktaion. Aktaion menjadi seorang pemburu hebat namun harus mati akibat membuat dewi Artemis marah.

Ketika sedang berduka cita akibat kematian putranya, Aristaios meninggalkan Thebes dan pergi ke pulau Keus, untuk membantu penduduknya mengakhiri panas yang tak wajar, yang diakibatkan oleh rasi bintang Sirius yang sedang bangkit dari laut.

Seperti halnya Dionisos dan Herakles, Aristaios terlahir sebagai manusia yang kemudian disembah sebagai dewa. Aristaios kemungkinan adalah dewa ternak lebah, budidaya zaitun, dan pembuatan keju. Dia juga kemungkinan adalah dewa perburuan.

Hesiodos menggambarkan Aristaios sebagai pria berambut panjang.