Dongeng/Kura-Kura dan Monyet Yang Rakus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: perubahan_terbaru
k ←Suntingan 158.140.167.58 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh RaymondSutanto
Tag: Pengembalian
Baris 1: Baris 1:
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor gajah. Pada suatu hari, monyet mengajak gajah menanam pohon pisang.
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.


"Gajah", mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.


“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab gajah.
“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.


Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.


“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” gajah bernyanyi riang.
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.


Monyet hanya melihat tingkah gajah sambil tiduran di rerumputan.
Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.


“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa gajah kepada monyet.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.


“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.
“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.


Bulan berganti bulan, pohon pisang gajah berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.
Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.


Pisang tanaman gajah pun siap dipanen.
Pisang tanaman kura-kura pun siap dipanen.


kura-kura_monyet2
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir gajah. “Mungkin monyet mau membantuku.”


“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
Gajah lalu meminta bantuan kepada monyet.


Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet.
“Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya gajah.

“Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.


“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.


“Baik! ” jawab gajah.
“Baik! ” jawab kura-kura.

Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.


Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
Monyet lalu memanjat pohon pisang gajah. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.


kura-kura_monyet3
Gajah menunggu di bawah pohon pisang.


“Monyet, mana pisang bagianku?” teriak gajah.
“Monyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.


“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.
“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.


“Monyet, ini pohon pisangku!” rengek gajah hampir marah.
“Monyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.


“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.


Gajahpun mulai geram. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.


Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.


“gajah tolong aku! Aku menyesal… maafkan aku” kata monyet.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.


Tetapi, kura-kura hanya berlalu begitu saja menghiraukan teriakan monyet. Sang monyet pun merengek kesakitan sekaligus menyesal telah kehilangan sahabat baiknya.
sekalipun gajah marah dan kecewa sama monyet,tapi gajah merasa kasihan sama monyet,akhirnya gajahpun membantu monyet lepas dari pohon pisang yang menimpa dirinya dengan janji monyet yang tidak akan mengulangi lagi. Sang monyet pun menyesal dan meminta maaf kepada gajah dan kali ini mereka makan buah pisang sama"
== Teks judul ==


[[Kategori:Dongeng]]
[[Kategori:Dongeng]]

Revisi per 24 Februari 2018 05.11

Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.

“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.

“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.

Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.

“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.

Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.

“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.

“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.

Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.

Pisang tanaman kura-kura pun siap dipanen.

kura-kura_monyet2

“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”

Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet.

“Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.

“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.

“Baik! ” jawab kura-kura.

Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.

Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.

kura-kura_monyet3

“Monyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.

“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.

“Monyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.

“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.

Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.

Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.

“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.

Tetapi, kura-kura hanya berlalu begitu saja menghiraukan teriakan monyet. Sang monyet pun merengek kesakitan sekaligus menyesal telah kehilangan sahabat baiknya.