Pengguna anonim
Dongeng/Kura-Kura dan Monyet Yang Rakus: Perbedaan antara revisi
Loncat ke navigasi
Loncat ke pencarian
Dongeng/Kura-Kura dan Monyet Yang Rakus (sunting)
Revisi per 11 April 2018 14.49
, 5 tahun yang lalutidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet siluman rakun yang bersahabat dengan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura berlomba menanam pohon pisang.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Ayo, kau di sebelah
Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon
“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.
“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.
Bulan berganti bulan, pohon pisang palkon spesial kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar walaupun pohonnya kecil. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Dan pohon-pohon pisang monyet tumbuh sangat besar tetapi tidak berbuah.
Pisang tanaman kura-kura pun siap dipanen.
“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”
“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu hanya untukku.” jawab monyet.
Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang palkon spesial menggoda selera monyet. Ia segera melaksakan tugasnya.
Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.
“Monyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.
“Monyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.
“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon? Padahal pohonnya pendek.” ejek monyet.
Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah
Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh tertimpa pohon pisang. Dia mengerang kesakitan, tulangnya patah dan tubuhnya berlumuran darah. Tubuhnya tertusuk batang pohon pisang.
“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet dengan keadaan sekarat.
Tetapi, kura-kura hanya berlalu begitu saja menghiraukan teriakan monyet. Sang monyet pun merengek kesakitan sekaligus menyesal telah kehilangan sahabat baiknya.Kemudian monyet pun berubah menjadi rakun dan mati akibat luka yang parah.
ANJING!
[[Kategori:Dongeng]]
|