Dongeng/Kura-Kura dan Monyet Yang Rakus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: perubahan_terbaru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: perubahan_terbaru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
Di tepi hutan hiduplah seekor monyet yang bersahabat dengan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura berlomba menanam pohon pisang.
Di tepi hutan hiduplah seekor harimau yang bernama moncan dengan sahabat nya seekor panda yang bernama manda Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura berlomba menanam pohon pisang.


“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.
“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.

Revisi per 16 Januari 2021 07.49

Di tepi hutan hiduplah seekor harimau yang bernama moncan dengan sahabat nya seekor panda yang bernama manda Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura berlomba menanam pohon pisang.

“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.

“Ayo, kau di sebelah kiri aku di sebelah kanan,” jawab kura-kura.

Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisang miliknya.

“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.

Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.

“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.

“Aku khawatir, pohon pisangku belum berbuah,” jawab monyet.

Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar walaupun pohonnya kecil. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Dan pohon-pohon pisang monyet tumbuh sangat besar tetapi tidak berbuah.

Pohon pisang kura-kura pun siap dipanen.

“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”

Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet.

“Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.

“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu hanya untukku.” jawab monyet.

“Dasar pelit! Lebih baik aku tidak menyuruhmu.” jawab kura-kura.

Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia segera melaksakan tugasnya.

Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.

“Monyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.

“Sudah aku makan semuanya,” jawab monyet.

“Monyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.

“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon? Padahal pohonnya pendek.” ejek monyet.

Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah Ia lalu menendang pohon pisang itu.

Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh tertimpa pohon pisang. Dia mengerang kesakitan.

“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet dengan perasaan sedih.

Tetapi, kura-kura hanya berlalu begitu saja menghiraukan teriakan monyet. Sang monyet pun merengek kesakitan sekaligus menyesal telah kehilangan sahabat baiknya.