Makhluk Legenda Yunani-Romawi/Kynokephalos: Perbedaan antara revisi

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Kynokephalos atau Hemikyon adalah suku yang terdiri atas manusia berkepala anjing<ref>Hesiodos, ''Katalog Para Wanita,'' Fragmen 40A</ref><ref>Hesiodos, ''Katalog Para Wanita'' Fragmen 44</ref> yang terdapat di bagian barat Libya<ref>Herodotos, ''Historia'' 4.191.3</ref><ref>Plinius, ''Sejarah Alam'' 6.194-195</ref> serta di pegunungan di India hingga sejauh sungai Indus. Orang India menyebut mereka Kalystrii. Jumlah mereka sekitar 120 ribu orang. Suku ini mengenakan kulit hewan liar sebagai pakaian. Mereka mengkonsumsi daging mentah. Mereka berkomunikasi dengan cara menggonggong serta bahasa isyarat. Mereka memahami bahasa India tapi tak bisa berbicara menggunakan bahasa itu. Mereka memiliki kulit gelap. Gigi mereka lebih besar dibanding gigi anjing, sedangkan kuku mereka lebih panjang dan bulat dibanding kuku anjing. <ref>Ktesias, ''Fragmen Indika''</ref> Kuku mereka memanfaatkan kuku yang tajam untuk berburu.<ref>Plinius, ''Sejarah Alam'' 7.23</ref>
Kynokephalos atau Hemikyon adalah suku yang terdiri atas manusia berkepala anjing<ref>Hesiodos, ''Katalog Para Wanita,'' Fragmen 40A</ref><ref>Hesiodos, ''Katalog Para Wanita'' Fragmen 44</ref> yang terdapat di bagian barat Libya<ref>Herodotos, ''Historia'' 4.191.3</ref><ref>Plinius, ''Sejarah Alam'' 6.194-195</ref> serta di pegunungan di India hingga sejauh sungai Indus. Orang India menyebut mereka Kalystrii. Jumlah mereka sekitar 120 ribu orang. Suku ini mengenakan kulit hewan liar sebagai pakaian. Mereka mengkonsumsi daging mentah. Mereka berkomunikasi dengan cara menggonggong serta bahasa isyarat. Mereka memahami bahasa India tapi tak bisa berbicara menggunakan bahasa itu. Mereka memiliki kulit gelap. Gigi mereka lebih besar dibanding gigi anjing, sedangkan kuku mereka lebih panjang dan bulat dibanding kuku anjing. <ref name="Ktesias">Ktesias, ''Fragmen Indika''</ref> Kuku mereka memanfaatkan kuku yang tajam untuk berburu.<ref>Plinius, ''Sejarah Alam'' 7.23</ref>

Suku Kynokephalos yang tinggal di pegunungann India melakukan aktivitas berburu dan beternak. Mereka memelihara domba, kambing dan keledai. Mereka mengonsumsi daging, susu dan buah. Setiap tahun, mereka mengirimkan upeti kepada raja India berupa banyak sekali damar dan perwarna ungu dari bunga. Upeti ini dikirimkan melalui rakit yang mereka buat sendiri. Selain itu, mereka melakukan barter dengan orag-orang India. Mereka menukarkan damar dan pewarna ungu dengan berbagai macam barang, termasuk roti, tepung dan kapas. Berkat pertukaran ini pula, mereka memperoleh pedang dan persenjataan untuk berburu, termausk pedang, tombak dan panah. Mereka memang cakap dalam memanah dan melempar tombak. Selain dari pertukaran, mereka mendapat persenjataan dari pemberian raja India. Setiap lima tahun sekali, raja India mengirimkan hadiah berupa tiga ratus ribu panah dan tombak, seratus dua puluh ribu perisai dan lima pulh ribu pedang.<ref name="Ktesias"/>


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==

Revisi per 22 Maret 2021 06.50

Kynokephalos atau Hemikyon adalah suku yang terdiri atas manusia berkepala anjing[1][2] yang terdapat di bagian barat Libya[3][4] serta di pegunungan di India hingga sejauh sungai Indus. Orang India menyebut mereka Kalystrii. Jumlah mereka sekitar 120 ribu orang. Suku ini mengenakan kulit hewan liar sebagai pakaian. Mereka mengkonsumsi daging mentah. Mereka berkomunikasi dengan cara menggonggong serta bahasa isyarat. Mereka memahami bahasa India tapi tak bisa berbicara menggunakan bahasa itu. Mereka memiliki kulit gelap. Gigi mereka lebih besar dibanding gigi anjing, sedangkan kuku mereka lebih panjang dan bulat dibanding kuku anjing. [5] Kuku mereka memanfaatkan kuku yang tajam untuk berburu.[6]

Suku Kynokephalos yang tinggal di pegunungann India melakukan aktivitas berburu dan beternak. Mereka memelihara domba, kambing dan keledai. Mereka mengonsumsi daging, susu dan buah. Setiap tahun, mereka mengirimkan upeti kepada raja India berupa banyak sekali damar dan perwarna ungu dari bunga. Upeti ini dikirimkan melalui rakit yang mereka buat sendiri. Selain itu, mereka melakukan barter dengan orag-orang India. Mereka menukarkan damar dan pewarna ungu dengan berbagai macam barang, termasuk roti, tepung dan kapas. Berkat pertukaran ini pula, mereka memperoleh pedang dan persenjataan untuk berburu, termausk pedang, tombak dan panah. Mereka memang cakap dalam memanah dan melempar tombak. Selain dari pertukaran, mereka mendapat persenjataan dari pemberian raja India. Setiap lima tahun sekali, raja India mengirimkan hadiah berupa tiga ratus ribu panah dan tombak, seratus dua puluh ribu perisai dan lima pulh ribu pedang.[5]

Catatan kaki

  1. Hesiodos, Katalog Para Wanita, Fragmen 40A
  2. Hesiodos, Katalog Para Wanita Fragmen 44
  3. Herodotos, Historia 4.191.3
  4. Plinius, Sejarah Alam 6.194-195
  5. 5,0 5,1 Ktesias, Fragmen Indika
  6. Plinius, Sejarah Alam 7.23