Wikibuku:Bak pasir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sathira15 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan
Sathira15 (bicara | kontrib)
←Mengosongkan halaman
Tag: Pengosongan Pengembalian manual
Baris 1: Baris 1:
===Sinopsis===
Ketika apa yang kita miliki telah berlalu menjadi sebuah kenangan, taukah bahwa itu takan pernah kembali kepada kita.<br>
Semua hanyalah goresan pena kehidupan yang tak bisa kita hindari.<br>
Namun, apa yang akan kita miliki lagi ketika justru ia membawa seluruh hati kita.<br>
Membawa cinta, cita bahkan pengharapan kita?<br>
Meninggalkan bekas perih, sayatan dan kerinduan yang mendalam.<br>
Akankah kau menyalahkan pertemuan? Atau perpisahan? Atau justru hujan yang tak kunjung mereda>
<br>
<br>

===Bagian Satu===
Saat itu hujan turun dengan derasnya, sedikitpun ia tak memberi cela pada siapa pun yang ingin menerjangnya. Saat itu pula, dikala hujan itu juga, Rain dengan ritme merdu derasnya hujan, sembari menutup mata, ia menghidup dalam aroma petrichor seolah ia tengah menghidup aroma lezat dari roti yang baru saja keluar dari panggangan. Sedikit melirik ke kiri dan kanan, ia tersenyum. Lantas sedikit tertawa mengingat hanya dirinya yang tak mengenakan payung atau jas anti hujan yang melekat dibadannya, rasa sukanya pada hujan membuat dirinya sellau mengambil keputusan untuk tidak membawa apapun yang akan melindunginya dari hujan.<br>
<br>
Entah apa yang membuatnya begitu menyukai hujan, lembar demi lembar ia tulis setiap tinta yang ia torehkan, semua selalu tentang hujan, tentang kisah di setiap tetes hujan, dahsyatnya badai saat hujan marah, juga perjuangan pembiasan pelangi setelahnya.<br>
"Petrichor" Ucapnya sambil memejamkan mata dan menghirup oksigen dengan dalam.<br>
"Apa petrichor?" Tiba-tiba seorang lelaki yang berdiri dapat disampingnya bertanya.<br>
<br>
"Hmm..." Rain jawab dengan senyuman, ia sedikit menjauh dan kembali menjalankan ritualnya saat hujan turun.<br>
"Kamu ngapain sih?" Tanya laki-laki itu lagi tanpa menjawab Rain pun langsung pergi meninggalkan laki-laki yang masih dengan tanda tanya di kepalanya itu.<br>
''"Siapa sih, mau tau urusan orang aja"'' Gumam Rain dalam hati.

Revisi per 6 Mei 2021 14.35