Kelinciani Si Anak yang Malang

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Pemeran[sunting]

Satu kelinci yang manis, beberapa kelinci jahat serta semut yang tangguh.

Lokasi[sunting]

Kebun Raya Bogor

Tokoh utama dalam cerita "Kelinciani si Anak yang Malang"
Tokoh utama dalam cerita "Kelinciani si Anak yang Malang"

Cerita Pendek[sunting]

Hari yang Menyedihkan[sunting]

Kelinciani Rahmawati merupakan kelinci yang sangat cantik dan manis. Ia merupakan kelinci yang sangat baik hati. Namun, Ia juga merupakan anak satu-satunya yang dibesarkan oleh keluarga yang kurang harmonis. Ayahnya merupakan pencuri yang sangat handal dan ibunya adalah binatang yang selalu merusak rumah binatang lainnya.

Pada suatu hari, kelinciani ingin bermain bersama teman-temannya. Namun, Kelinciani dibully oleh teman-temannya, karena ada satu temannya yang menghasut teman-teman Kelinciani yang lainnya.

“Eh eh jangan main sama dia, dia kan anak pencuri, nanti makanan kita dicuri juga sama dia” Ucap Pussy yang merupakan kelinci yang menghasut teman-temannya yang lain agar membenci Kelinciani.

“Iya iya aku gak berani, ini kan makanan favorite aku, nanti diambil” Ucap temannya yang lain sambal memegang wortel kesukaannya.

“Kalian kok ngomong gitu sih, selama ini kan aku ggak pernah nyuri ataupun ngambil makanan kalian” Kelinciani sedih.

“Halah mana ada maling yang ngaku. Ya kan teman-teman” Pussy tak mau kalah. Ia terus saja menjatuhkan Kelinciani.

“Iya bener, ayo kita main di tempat lain aja”


Kelinciani ditinggalkan oleh teman-temannya. Ia sangat sedih, sekarang ia tidak mempunyai teman. Tak ada satu pun kelinci-kelinci yang lain yang mau berteman dengannya.

Akhirnya si Kelinciani terpaksa pulang, padahal dia sangat bosan di rumahnya karena ia selalu mendengar pertengkaran setiap harinya.

“Yaudah aku pulang aja. Gak ada lagi yang mau main sama aku” Batin Kelinciani


Kelinciani berjalan pulang dengan hati yang sangat sedih. Di perjalanan ia memikirkan nasib dirinya daan juga keluarganya. Ayahnya sudah dikenal sebagai pencuri makanan orang. Ibunya dikenal sebagai perusak rumah binatang lainnya. Keliciani sangat menderita di usianya yang sangat muda dengan latar belakang orang tuanya yang seperti itu.

Kelinciani sudah tidak fokus lagi berjalan, pikirannya kemana-mana sehingga ia tidak sengaja menginjak semut yang ada di bawahnya.

“Aduhh semut maafin aku, aku gak sengaja. Kamu gak apa apa?” Kelinciani panik sambil menyelamatkan semut yang telah diinjeknya.

“Iya aku baik-baik saja kok, Cuma kakiku keseleo dikit tadi kamu injek” Ucap semut.

“Astaga aku minta maaf banget ya aku bener-bener gak sengaja. Atau sebagai gantinya aku cariin kamu makanan ya, kamu tunggu disini, kamu pasti kesusahan jalan gak bisa cari makan lagi” Kelinciani mencoba menawarkan bantuan.

“Gak usah, lagian kamu gak salah kok, ini emang nasib ku aja yang selalu diinjek-injek oleh binatang lain. Dan kamu adalah satu-satunya binatang yang meminta maaf kepadaku setelah kamu menginjak aku” Semut tersebut menjelaskan panjang lebar.

Kelinciani langsung tertegun karena ucapan semut itu. Ia merasa bahwa dirinya tidak pernah bersyukur, ia berfikir bahwa semut saja sangat bersyukur dan menerima nasibnya, tapi kenapa ia tidak. Seharusnya ia juga harus mensyukuri hidupnya sama seperti apa yang dilakukan oleh semut.

“Kamu kenapa diam?” Semut bertanya karena melihat Kelinciani yang tiba-tiba terdiam.

“Ohh gak ada apa-apa. Oh iya kita belum kenalan, nama aku Kelinciani, nama kamu siapa” Kelinciani memperkenalkan dirinya.

“Nama aku Teddy” Jawab semut.

“Hai Teddy, kok kamu sendirian aja, teman-temanmu mana? Biasanya kan kalian selalu jalan beriringan” Kelinciani bertanya.

“Iya teman-temanku lagi ada markas, mereka udah kenyang, ada juga yang lagi malas jalan, jadi aku jalan berjalan sendirian” Jawab Teddy jujur.

“Yaudah kalau gitu aku cariin makan dulu ya, pasti kamu laper” Ucap Kelinciani.

“Udah gak usah, aku masih bisa jalan kok. Kamu lanjutin aja perjalanan kamu, aku gak apa-apa kok” Teddy menolak tawaran Kelinciani.

“Kalau boleh jujur, sebenarnya aku gak tau mau kemana, aku bingung” kelinciani mulai sedih lagi.

“Loh kenapa bisa gitu?” Teddy kaget.

“Iya aku gak punya teman lagi, aku bosan di rumah tapi teman-teman aku ngejauhin aku, aku gak punya teman lagi” Kelinciani meelontarkan apa yang benar-benar ia rasakan.

“Kenapa mereka ngejauhin kamu? Emangnya kamu ada salah sama mereka?” Teddy penasaran.

“Aku gak pernah ada salah sama mereka, tapi yang salah itu orang tua aku” Jawab Kelinciani.

“Loh kok orang tua kamu? Aku gak ngerti? Maksudnya apa?” Teddy bertanya lagi.

“Kamu beneran gak tau orang tuaku siapa?” Kelinciani bertanya balik.

Teddy menggeleng, karena memang benar ia tidak tahu apa-apa.

“Orang tuaku terkenal pencuri di kebun ini, masa kamu gak tau?” Kelinciani memastikan.

Teddy kembali menggeleng.

“Iya jadi karena orang tuaku terkenal pencuri, aku dibully sama teman-teman aku dan mereka gak mau berteman sama aku, mereka ngejauhin aku. Padahal aku gak pernah mencuri, yang menjadi pencuri kan orang tuaku bukan aku” Kelinciani nangis.

“Kamu jangan nangis. Itu memang resiko yang harus ditanggung, kamu harus kuat jangan cengeng seperti itu. Kamu harus buktikan kepada teman-teman kamu itu kalau kamu bukan pencuri. Lagian kalau aku boleh kasi saran, kamu harusnya bersyukur dilahirkan sebagai kelinci ya walaupun dengan orang tua yang seperti itu, setidaknya kamu gak dilahirkan sebagai semut kayak aku, kecil gak punya kekuatan, selalu diinjek, kayak gak ada harga dirinya gitu” Jelas Teddy panjang lebar.

Kelinciani terdiam, benar kata Teddy ia seharusnya bersyukur, karena masih banyak binatang lain yang tidak seberuntung dirinya.

“Kamu harus tanamkan di otakmu kalau teman-teman kamu bukan mereka doang, masih banyak kok binatang lain yang mau berteman sama kamu, contohnya aku. Dan aku kasi tau ya sama kamu, kalau mereka meninggalkan kamu begitu saja itu namanya bukan teman, jadi jangan bilang atau sebut mereka teman lagi” Lanjut Teddy.

Kelinciani akhirnya menerbitkan senyum dibibirnya “Terima kasih ya Teddy kamu mau berteman sama aku”

“Iya sama-sama”

“Aku bantuin kamu cari makan ya, sebagai ucapan terima kasih ku” Kelinciani kembali menawarkan dirinya untuk membantu Teddy.

“Oke boleh deh kalau kamu maksa” Akhirnya Teddy menerima tawaran Kelinciani.

Kelinciani dan Teddy berjalan beriringan mencari makan.

Keesokan Harinya[sunting]

Di bawah pohon yang rindang, ayahnya Kelinciani melihat Kelinciani sedang berduaan dengan seekor semut, Teddy.

Sontak ayahnya langsung marah, ia murka melihat anaknya yang berteman dengan semut.

“Kelinciani ngapain kamu disini?” Ucap ayah Kelinciani dengan nada tinggi.

“Ayah, aku lagi main sama Teddy. Ini namanya Teddy ayah teman baru aku” Kelinciani dengan semangatnya memperkenalkan temannya.

“Teman baru? Ayah gak suka melihat kamu berteman dengan seekor semut seperti dia” Ayah Kelinciani semakin emosi.

“Emang kenapa ayah? Teddy baik yah” Tanya Ara.

“Kamu masih nanya kenapa? Kamu pikir sendiri dong Kelinciani. Kamu itu seekor kelinci dan dia cuma seekor semut, kamu gak pantas berteman dengan binatang kecil dan lemah seperti dia. Kita ini binatang besar, binatang kuat, bisa lari, bisa lompat, dan dia hanya binatang yang sangat mudah sekali diinjek oleh binatang-binatang seperti kita. Kamu gak pantas berteman sama dia, kamu harusnya berteman sama sesama jenis kelinci” Ayah Kelinciani menjelaskan panjang lebar dengan nada tinggi

Teddy yang mendegar ucapan ayah Kelinciani merasa malu dan sedih.

“Ayah jangan ngomong seperti itu, justru Teddy adalah binatang yang mempunyai hati yang sangat tulus. Teddy adalah satu-satunya teman aku sekarang. Dan asal ayah tau, ini semua gara-gara ayah dan ibu. Teman-teman kelinciku ngejauhin aku, mereka tidak mau berteman dengan anak pencuri dan perusak rumah binatang lain, seperti diriku” Air mata Kelinciani keluar.

“Aku malu yah, mereka semua membully aku,  aku juga pengen yah berteman dengan binatang sejenis aku, tapi udah aku gak punya teman lagi sampai akhirnya aku bertemu dengan Teddy. Tapi ayah malah ngata-ngatain Teddy. Seharusnya ayah malu sama Teddy, dan sereharusnya ayah juga belajar dari Teddy, walaupun dia binatang kecil dan lemah tapi hatinya tidak sejahat ayah. Teddy adalah binatang yang suka menolong bukan seperti ayah suka membuat kerusuhan” Kelinciani tak henti-hentinya menangis.

Ayah Kelinciani langsung terdiam, ia mencerna kata demi kata yang diucapkan anaknya. Ayah Kelinciani merasa bahwa apa yang diucapkan Kelinciani membuat hatinya tersentuh, dan dia merasa bersalah pada anaknya sendiri.

“Sayang maafin ayah, ayah sudah membuat pertemanan kamu menjadi hancur seperti ini. Ayah sama sekali tidak mengetahui masalah pertemanan kamu, ayah baru tahu hari ini. Ini semua salah ayah, maafin ayah nak. Ayah janji akan menghapus semua keburukan ayah, agar kamu juga bisa hidup bahagia dan mempunyai teman kelinci lagi” Ayah Kelinciani memeluk Kelinciani.


Semua keburukan yang dilakukan orang tua kita, sebaiknya jangan dicontoh, jadikan itu semua pembelajaran untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Kesalahan yang dilakukan oleh orang tua kita merupakan suatu hal yang harus dibicarakan dengan sopan, dan jangan lupa selalu berdoa supaya orang tua kita berhenti melakukan kesalahan-kesalahan tersebut.

Kita sebagai anak tidak boleh membenci ataupun durhaka kepada kedua orang tua kita, walaupun perilaku buruk orang tua yang sangat tidak pantas untuk diikuti.

Jadilah anak pintar yang bisa menyelesaikan masalah di dalam keluarga. Jangan hanya memendam sendiri, tapi sampaikan secara sopan apa yang membuatmu tidak nyaman di keluarga itu.

Tokoh utama dalam cerita "Kelinciani si Anak yang Malang"
Tokoh utama dalam cerita "Kelinciani si Anak yang Malang"

TAMAT