Sejarah Perkeretaapian Di Nusantara Pada Masa Hindia Belanda

Awal kehadiran transportasi kereta api di Nusantara dipengaruhi oleh sistem perekonomian yang diterapkan di Hindia-Belanda. Sistem tersebut mencakup sewa tanah, pajak tanah, dan tanam paksa, yang kemudian mendorong pertumbuhan industri perkebunan. Kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh Pemerintah Hindia-Belanda berperan penting dalam mendorong kemajuan sektor perkebunan.
Rel pertama kereta api menghubungkan antara Semarang hingga Tanggung yang dibangun pada 17 Juni 1864. Pembangunan rel pertama ini diinisiasi oleh perusahaan-perusahaan swasta yang memiliki kepentingan di sektor ekonomi, utamanya untuk mengangkut hasil perkebunan. 15 tahun berlalu, tepatnya tahun 1879 pemerintah Hindia Belanda membangun jalur Surabaya-Pasuruan-Malang. Adanya kereta api di Nusantara mengubah landscap masyarakat, terutama dalam melakukan perjalanan antarwilayah. Masyarakat dapat bepergian ke wilayah lain dengan jumlah barang yang lebih banyak namun dengan biaya yang lebih rendah dan tentu saja waktu yang lebih cepat.
Hingga kini, transportasi massal tersebut telah berkembang dengan berbagai model dan fasilitas yang dapat menunjang perjalanan para penumpang. Hadirnya kereta api di Nusantara memberikan kesempatan bagi berbagai pihak untuk melakukan perjalanan tanpa menghadapi kemacetan.
Salam satu rel.
Selamat membaca.