Petarung Perkasa/Prajurit Kelt
“ | Kami tidak memiliki peraturan perang. Apa pun akan kami lakukan untuk menyelesaikan tugas...kami menganggap perang sebagai olahraga. | ” |
—Spencer Dinnean, keturunan prajurit Kelt |
Bangsa Kelt adalah suku bangsa India-Eropa yang terdiri atas beragam suku yang menghuni Eropa pada Zaman Besi dan masa Romawi.
Peperangan antar suku adalah hal yang biasa dalam masyarakat Kelt, dan suku-suku Kelt menggunakan perang secara cara untuk memperoleh kendali politik serta mengganggu saingan, untuk keuntungan ekonomi, dan untuk menaklukan wilayah
Terlepas dari peperangan antar suku, bangsa Kelt merupakan orang-orang yang cukup maju. Mereka dipercaya sebagai penemu sabun. Orang Kelt juga merupakan salah satu pandan besi paling berbakat di dunia kuno dan cukup terkenal atas pedang dan zirah cincin mereka yang berkualitas baik selain juga beragam karya seni lainnya yang rumit. Pada era La Tene (~450 SM-100 SM), kebudayaan Kelt secara geografis merupakan yang paling tersebar di Eropa sekaligus yang paling maju. Pada periode La Tene pula Brennus memimpin suku Sennones, beserta banyak suku lainnya (kemungkinan suku-suku Jermanik), ke Italia dan menjarah kota Roma pada tahun 387 SM sebelum kemudian dipukul mundur dan meneruskan perjalanan ke timur untuk menyerang Balkan dan Yunani sebelum akhirnya bermukim di Turki di daerah yang kemudian dikenal sebagai Galatia.
Banyak suku Kelt yang tetap tinggal di Galia, Alpen, Bohemia, sebagian Iberia, dan sebagian Britania secara berangsur-angsur ditaklukan oleh Romawi sekitar 300 tahun kemudian, sebagian karena perpecahan akibat suap dari Romawi. Pada periode penaklukan dan penduduk Romawi ini, Vercingetorix menjadi raja suku Averni dan memimpin pemberontakan terhadap Romawi, yang berakhir pada Pertempuran Alesia dimana dia dikalahkan dan ditangkap. Vercingetorix dihukum mati setelah sebelumnya diarak keliling kota Romawi dalam parade kemenangan Caesar. Ini secara efektif mengakhiri pemberontakan besar Kelt terhadap kekuasaan Romawi di Galia, namun suku-suku Kelt di kemudian hari tetap memberikan masalah bagi Romawi di Britania dan pada akhirnya menghambat gerak maju mereka.
Perlindungan
[sunting]Karena kebudayan Kelt berlangsung pada jangka waktu yang sangat lama pada area yang sangat luas, mereka menggunakan alat pelindung yang beragam pula. Beberapa memakai zirah kulit, beberapa mengenakan zirah cincin (yang dipercaya diciptakan oleh orang Kelt), beberapa lainnya memakai zirah lempeng dan bahkan banyak pula orang Kelt yang betempur dengan bertelanjang dada. Orang Kelt dari golongan atas biasanya memakai zirah cincin dan helm besi yang berdekorasi. Mereka juga memakai gelang perunggu pada lengan dan leher serta menata rambutnya menjadi mirip duri sehingga nampak menakutkan.
Sebagian besar orang Kelt membawa perisai kayu dengan pinggiran besi dan tonjolan besi di tengahnya. Perisai mereka biasanya berbentuk lonjong atau segi enam panjang, meskipun ada pula perisai berbentuk bundar.
Persenjataan
[sunting]Sama seperti perlengkapan perlindungannya, bangsa Kelt juga memiliki bermacam-macam senjata tergantung periode dan daerahnya masing-masing, mulai dari pedang, tombak, umban, lembing, kapak, dan busur. Senjata yang disukai berbeda-beda pada tiap suku, beberapa lebih menyukai tombak sedangkan beberapa lainnya lebih suka menggunakan pedang. Berikut ini adalah beberapa senjata yang biasanya dibawa oleh orang Kelt.
- Pedang Panjang: Pedang Kelt sepanjang 3 kaki degan bilah besi lurus serta bermata ganda. Pedang ini biasanya dipegang dengan satu tangan dan pelindung lengannya cukup kecil dengan kuilon di dekat pomelnya diukir terbalik. Pedang ini cocok untuk menebas.
- Lancea: Tombak Kelt yang terdiri atas gagang kayu sepanjang 9 kaki dengan mata tombak dari besi sepanjang 14 inci, dengan bentuk yang bergelombang. Tombak ini dapat digunakan untuk menusuk musuh dan dapat pula dilemparkan.
- Gaesum: Tombak berkualitas tinggi yang biasanya dimiliki oleh orang kaya.
- Umban: Senjata proyektil untuk melemparkan batu ke arah yang jauh.
- Burda: Gada kayu dengan panjang 2 kaki dan berat sekitar 2 pon yang melebar pada bagian pemukulnya. Biasanya bagian pemukulnya ditambahi gelang-gelang logam lebar untuk menambah kekuatan pukulan. Burda dibuat dari kayu abu yang kemudian dikeraskan dengan api dan dilapisi lilin lebah. Gagangnya biasanya diukir dengan gambar wajah manusia. Burda seringkali dipakai oleh orang Kelt kelas bawah yang tidak memiliki pedang.