Ali Si Pejuang Cilik

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Premis[sunting]

Reno siswa kelas 4 bangku sekolah dasar dengan hidup berkecukupan bertemu dengan Ali, yatim piatu yang suka membantu para Ibu di pasar. Pertemuan di pasar membuat keduanya menjadi berteman dekat.

Tokoh[sunting]

  1. Reno
  2. Ibu Mia
  3. Ali

Latar[sunting]

  1. Tempat: Pasar Tradisional
  2. Waktu: Minggu pagi

Cerita Pendek[sunting]

Seperti minggu pagi biasanya Reno bangun lebih lama, dan minggu pagi kali ini hujan turun. Reno semakin tertidur lelap namun Ibunya masuk ke kamar dan membangunkannya, menyuruhnya bergegas sarapan lalu mandi. Sesaat hujan pun reda, Reno diajak Ibunya ikut ke pasar membeli buah dan sayur. Sampai di pasar dan ketika tengah berbelanja, Reno asyik memperhatikan seorang anak lelaki yang kira- kira sebayanya sedang mengangkat barang belanjaan beberapa pelanggan pasar yang selesai berbelanja. Anak lelaki itu terlihat lihai berlari mengangkat kardus-kardus dan kantong belanjaan hingga masuk ke bagasi taksi maupun mobil pribadi.

Hal itu menarik perhatian Reno lalu ia bertanya kepada Ibunya, “Bu, lihat anak itu. Reno perhatikan dia membantu orang-orang di pasar ini mengangkat barang belanjaan. Apakah dia itu dibayar?” sambil menunjuk ke arah anak lelaki yang dia maksud.

Ibu Reno pun menjawab, “Oh iya Namanya Ali. Kalau belanjaan Ibu cukup banyak dia juga membantu Ibu. Pengunjung pasar ini cukup mengenal Ali dan biasanya dia diberikan tips seikhlasnya karena sudah membantu.”

Reno menyambung rasa penasarannya, “apakah dia juga sedang bersekolah, Bu?”

Ibu Reno pun lanjut menjelaskan bahwa sudah 6 bulan belakangan ini mengenal Ali di pasar dan membantu para pengunjung pasar seperti itu. Kedua orang tua Ali sudah lama meninggal saat dia masih balita, dan Ali kini tinggal bersama dengan Paman dan Bibinya yang juga berdagang dipasar tersebut. Cerita tentang latar belakang Ali sudah dikenal oleh banyak pelanggan pasar terlebih Paman dan Bibinya yang juga berdagang buah-buahan di pasar itu.


Sesaat setelah Reno dan Ibunya selesai berbelanja, belum sampai di mobil tiba tiba hujan deras pun kembali turun. Ibu Reno lupa membawa payung yang masih tertinggal di mobil. Reno diminta Ibunya untuk menunggu dan menjaga semua barang belanjaan sementara Ibunya pergi mengambil payung ke mobil.


Ali yang sudah berpakaian jas hujan lengkap tiba-tiba menghampiri Reno, dan bertanya: “Hai, ada yang bisa kubantu?”

Reno sedikit kaget dan mengatakan “Eh, kamu Ali ya? Ibuku sedang mengambil payung, sementara aku menjaga barang belanjaan ini. Nanti aku dan Ibu saja yang angkat.”

Ali terlihat bingung dan membalas "Oh, baiklah. Emm.. bagaimana kamu bisa tahu namaku?"


Sesaat Ibu Reno kembali dan menyapa keduanya. Ali akhirnya mengetahui bahwa Reno adalah anak Bu Mia yang biasa dia bantu. Setelah saling mengenal, keduanya ternyata seumuran, namun Ali sudah tertinggal 1 tahun di bangku sekolahnya karena belum bisa melanjutkan sekolahnya. Sebenarnya Ali bisa saja bersekolah karena biaya pendidikan gratis yang bisa saja dia dapatkan. Namun Ia memilih tidak melanjutkan dulu karena Pamannya tengah sakit keras sehingga tidak bisa membantu Bibinya berdagang di pasar. Paman dan Bibi Ali memiliki 3 orang anak yang juga bersekolah. Kondisi ini membuat Ali berbesar hati menunda sekolahnya untuk membantu Bibinya di pasar. Pun uang hasil angkat barang di pasar tersebut ditujukan Ali membantu kesembuhan Paman. Ali menganggap Paman dan Bibinya seperti orang tuanya karena selama ini sudah membesarkan Ali.


Mendengar cerita Ali tersebut Reno lalu bertanya "Kamu hebat Ali, kapan kamu akan kembali bersekolah?"

Ali menjawab, "Semoga kondisi Paman lekas membaik, saat ini masih dalam pengobatan karena kaki Paman mengalami patah tulang. Aku tidak tega melihat Bibi sendirian saja di pasar. Aku mau ikut membantu."

Mendengar cerita Ali yang berjiwa besar dan gigih dengan kondisinya membuat Reno terharu dan merasakan perbedaan dengan dirinya. Reno lalu menyemangati Ali dan mengajaknya datang ke rumahnya untuk belajar bersama bila tidak keberatan dan punya waktu luang.

Ibu Reno sangat mendukung niat baik putranya itu dan dengan senang hati mengizinkan Ali datang kapanpun dia mau untuk belajar bersama Reno. Selain itu, Reno juga berinisatif meminjamkan beberapa buku pelajaran tahun lalu agar Ali bisa pelajari berikut dengan soal - soal latihannya. Demikian pertemanan Ali dan Reno berjalan dengan sangat baik dan saling mendukung.


Mengenal Ali membuat Reno menyadari masih ada anak disekitarnya tidak seberuntung dirinya yang bisa bersekolah tanpa memikirkan banyak hal. Sosok Ali menunjukkan padanya nilai pengorbanan dan kebesaran hati. Berkorban saat ini untuk kebaikan di masa mendatang, begitulah Ali merajut cerita hidupnya di bangku pendidikan dasar. Usia kecil dengan jiwa yang besar.