Aplikasi Android Pertama Karya Bima

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Cerita Pendek Anak

Aplikasi Android Pertama Karya Bima

Oleh: FNU Abdillah

Sinopsis[sunting]

Bima dan Toro adalah dua sahabat yang hobbynya main game di handphone. Meski kecanduan main handphone mereka nilai di sekolahnya baik. Namun belakangan mereka sudah mulai bosan bermain game. Sebab menyadari main game tidak banyak manfaatnya dan seringkali membuat kesal saat kalah. Bahkan kadang tidak sengaja mengeluarkan suara geraman karena kesal yang tentu saja membuat mamanya menegurnya. Akhirnya Bima mendapat ide. Ia ingin sekali menjadi pembuat aplikasi agar dapat membuat aplikasi android untuk membuat game edukasi atau apa pun yang bermanfaat. Maka, Bima menyampaikan pada Toro sahabatnya idenya tersebut. Toro pun setuju. Bima dan Toro kemudian menyampaikan pada orang tua masing-masing dan meminta dibelikan laptop agar dapat membuat aplikasi. Bima dan Toro memang sudah dapat menggunakan komputer karena di sekolahnya ada kegiatan ekstra kurikuler belajar komputer. Orang tuanya pun membelikan laptop. Mulailah Bima dan Toro mencari informasi untuk dapat belajar membuat aplikasi android. Beruntung mereka menemukan aplikasi app inventor di mana pada menggunakan app inventor dapat membuat aplikasi android tanpa memprogram secara rumit. Mereka akhirnya dapat membuat aplikasi pertamanya. Orang tua Bima dan Toro pun senang.


Kecanduan Main Game di Handphone[sunting]

Malam terus beranjak. Langit semakin gelap meski di komplek perumahan di Tebet Timur Dalam itu diterangi lampu-lampu jalanan. Sejak sore memang langit mendung dan kini jam delapan hujan turun agak lebat. Di dalam sebuah rumah yang terletak di sudu jalan nampak terlihat papa dan mama Bima sedang menonton televisi acara berita. Sementara Bima berada duduk di kursi depan meja belajarnya di dalam kamar dan baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah dari sekolahnya. Biasanya setelah belajar Bima bermain game di handphonenya.

Bima nampak serius mengamati gerakan-gerakan musuh dalam permainan di handphonenya. Jemarinya memegangi handphone sementara ibujarinya bergerak-gerak dengan cepat memencet tombol-tombol di layar hanphone untuk mengalahkan musuhnya.

"Uuuuu uuuuh susah amat sih!" ujar Bima dengan suara agak keras karena kesal tidak berhasil mengalahkan musuhnya. Bahkan justru ia yang dikalahkan.

Suara Bima terdengar oleh papa dan mamanya yang berada di ruang tengah depan kamar Bima. .

"Bima ada apa nak?" Tanya Papanya sambil saling pandang dengan mamanya tidak tahu apa yang terjadi. Papanya kemudian meminta mamanya untuk menghampiri Bima.

"Ada apa nak?' Tanya mama Bima di dekat pintu kamar Bima setelah membuka pintu yang memang tidak terkunci.

"Sedang main game ma. Kesal kalah terus. Susah benar musuhnya dikalahkan ma," Jawab Bima masih ada nada kesal.

"Anak mama sudah mengerjakan PR?," Tanya mamanya tanpa mengomentari permainan game yang Bima ceritakan.

"Sudah ma. Khan Bima janji main gamenya setelah belajar atau mengerjakan PR,".

"Ya sudah. Jangan kesal-kesal lagi ya nak. Itu khan hanya game," Ujar mama Bima bijaksana.

Terdengar suara dering handphone Bima.

"Tuh ada telefon!. Siapa yang telefon?,"

Bima pun segera melihat layar handphonenya. "Oh Toro mah," Jelas Bima.

"Ya sudah nak mama ke papa lagi yah. Jangan kesal lagi,". Mamanya pamit dan menutup pintu kamar Bima kembali.

"Hai Toro, ada apa bro?" Tanya Bima pada Toro di telefon.

"Aku kalah terus Bim lawan pesawat musuh. Susah banget ya dikalahkan?!" cerita Toro tentang permainan yang sama dengan Bima tadi.

"Iya aku juga sampai di tegur mama karena aku bersuara keras. Kesal sih susah dikalahkan itu pesawat musuh". Timpal Bima mengenai permainannya.

"Iya gimana caranya yah? Senjatanya banyak sih" Balas Toro sambil bertanya.

"Gak tahu. Aku rasanya sudah bosan main game. Kita kecanduan game yah. Berapa lama kita main game coba?," Ujar Bima menyampaikan kebosanannya bermain game pada Toro sahabatnya.

"Kita main game sudah setahun deh. Kita khan mulainya setelah duduk sebangku kelas satu lalu Bima ajak kenalkan aku game pesawat angkasa itu khan?!,"

"Sudah lama banget ya? kalau setahun tiga ratus enam puluh lima hari di kali dua jam saja sudah tujuh ratus tiga puluh jam terbuang waktu kita setahun ya?"

"Iya lama banget yah!,"

"Aku dapet ide nih Toro. Kita belajar membuat aplikasi android yuk?," Ajak Bima.

"Wah keren tuh. Tapi susah kali ya memprogramnya?," Toro setuju ajakan Bima.

"Pasti bisa dipelajarilah. Dari pada kita hanya main game membuang waktu tanpa hasil mending kita belajar membuat aplikasi. Barangkali saja setelah besar nanti kita jago membuat aplikasi apa pun,".

"Mau aku. Tapi kita khan tidak punya laptop?,".

"Kita minta sama mama papa kita dan bilang keinginan kita. Kali saja mereka setuju,"

"Iya yuk kita bilang sekarang?,"

"Yuk,"

Mereka pun menutup pembicaraan telefonnya. Bima pun segera menuju ruang tengah tempat keberadaan papa mamanya.

Bima ke luar kamar dan menuju ruang tengah di mana papa dan mamanya sedang duduk santai sambil lihat acara televisi.

"Papa malam ini nampak ganteng sekali dan mama sangat cantik," Ujar Bima melanjarkan strategi untuk merayu papa mamanya agar permintaan dibelikan laptop disetujui papa mamanya. Bima pun langsung duduk di antara kedua orang tuanya,

Bima anak tunggal. Ayahnya seorang pengusaha kotaktor perumahan kelas menengah. Sementara Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.

"Anak kita pasti ada maunya nih pah kalau sudah merayu begini," Respon mamanya sambil memajukan bibir bawah ke depan melihat kelakuan Bima yang tiba-tiba manja.

"Emang papa ganteng dari dulu. Buktinya mama ngejar-ngejar papa dulu," Timpal papanya.

"Ye papa yang ngejar mama dulu," Balas mamanya.

"Sudah-sudah aku mau ngomong nih," Potong Bima.

"Tuh khan pah ada maunya,"

Papanya tersenyum. Sambil berkata: "Emang anak papa mau ngomong apa sih?,"

"Aku khan di sekolah ada pelajaran komputer. Aku ingin punya laptop pah agar aku bisa cepat pandai komputer. Aku ingin juga bisa program membuat aplikasi android. Khan membuat aplikasi android harus punya komputer,".

"Oh gitu?! ... iya sih dulu waktu papa sebenar kamu saat duduk di kelas dua SMP juga mulai belajar komputer,".

"Nah khan, beliin laptop ya pa?," Bima penuh harap.

"Tapi janji ya belajar yang rajin. Papa bawakan laptop besok,"

"Horeee ! ... iya pasti Bima akan tambah rajin belajar. Terima kasih papa mama ku yang baik.". Kata Bima sambil mencium pipi papa mamanya.

"Muach papa, muach mama,".

Mamanya tersenyum. Papanya juga. Nampak sekali mereka keluarga yang bahagia.


Aplikasi Online Pembuat Aplikasi Android[sunting]

Keesokan harinya setelah papanya membawakan laptop, malamnya Bima mulai mencari informasi tentang belajar membuat aplikasi android. Bima tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan laptop. Sebab di sekolah Bima sudah belajar komputer. Tadi sore papanya membantu bagaimana cara menghidupkan laptop dan menghubungkan koneksi internet menggunakan laptop. Memang di rumah Bima yang menggunakan TV Cable juga ada wifinya.

Bima mencari informasi dari youtube. Akhirnya Bima menemukan website app inventor yaitu aplikasi online untuk membuat aplikasi android. Namun sayangnya banyak istiolah yang baru Bima kenal. Untungnya guru di sekolah pernah memberi tahu bahwa di wikipedia informasi tentang apa pun ada di website itu. Terutama yang terkait pelajaran sekolah. Baik itu teori-teori pelajaran tertentu mau pun penjelasan-penjelasan lainnya. Bima pun mencoba mencari penjelasan tentang app inventor di wikipedia.

Bima membuka google chrome dan menuliskan di kotak pencarian "app inventor wikipedia". Munculah alamat wikipedia Indonesia tentang app inventor. Alamatnya https://id.wikipedia.org/wiki/App_Inventor .

Dari halaman wikipedia Bima mengetahui bahwa: App Inventor memungkinkan pengguna baru untuk memprogram komputer untuk menciptakan aplikasi perangkat lunak bagi sistem operasi Android. Bima juga senang ternyata app inventor adalah aplikasi resmi yang dikembangkan oleh Google dan dikelola oleh Massachussetts Institute of Technology (MIT). Jadi aman bila menggunakan app inventor. Tidak kuatir ada virus komputer.

Bima pun menelefon Toro sahabatnya memberitahukan informasi yang ditemuinya itu.

"Toro saya sudah dapat aplikasi online untuk membuat aplikasi android. Tadikan cari di youtube tentang video tutorial membuat aplikasi android. Ketemulah satu video. Di video itu dijelaskan menggunakan app inventor. Saya caro penjelasan lengkapnya di wikipedia tertulis gini brp. Saya bacain ya :

App Inventor adalah aplikasi web sumber terbuka yang awalnya dikembangkan oleh Google, dan saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT).

App Inventor memungkinkan pengguna baru untuk memprogram komputer untuk menciptakan aplikasi perangkat lunak bagi sistem operasi Android. App Inventor menggunakan antarmuka grafis, serupa dengan antarmuka pengguna pada Scratch dan StarLogo TNG, yang memungkinkan pengguna untuk men-drag-and-drop objek visual untuk menciptakan aplikasi yang bisa dijalankan pada perangkat Android. Dalam menciptakan App Inventor, Google telah melakukan riset yang berhubungan dengan komputasi edukasional dan menyelesaikan lingkungan pengembangan online Google. Gitu bro,".

"Jadi hanya drag and drop saja ya?," Tanya Toro tertarik juga tentang app inventor.

Bima pun memberi tahu Toro tentang alamat website app inventor. Kemudian Bima dan Toro sama-sama mempelajari cara menggunakan app inventor di laptopnya dan di rumahnya masing-masing.


Aplikasi Android Pertama Karya Bima[sunting]

Sudah satu minggu Bima mempelajari cara menggunakan aplikasi online App Inventor. Dibantu video tutorial di youtube dan penjelasan tertulis di wikipedia membuat Bima cepat memahami cara menggunakan app inventor. Bima pun baru tahu ada komponen "Speech Recognition" yang dapat membuat handphone mampu menangkap suara manusia kemudian mengubahnya menjadi teks. Juga kebalikannya yaitu komponen "Text to Speech" yang dapat mengubah teks menjadi suara.

Dengan tekun Bima terus belajar membuat aplikasi android menggunakan app inventor. Nampak Bima men-drag and drop komponen-komponen yang dibutuhkan.

Akhirnya jadilah aplikasi buatan Bima. Aplikasi itu diberi nama "Aplikasi Suara dan Teks". Agar aplikasi dapat digunakan di handphone diperlukan aplikasi "App Inventor Companion" dan diinstall di hp lalu lakukan scaning di laptop. Bima pun mencobanya.

Setelah didownload dan diinstall di hpnya, aplikasi buatannya pun ia coba. Ia menekan tombol SR yang ia buat dan kemudian berkata.

"Halo halo percobaan!." Di layar hpnya di kotak putih pun muncul tulisan t hurup-hurup seperti yang Bima katakan.

- Halo halo percobaan -

"Alhamdulillah, hore aku bisa!" Teriak Bima kegirangan.

Terdengar pintu dibuka. Rupanya papa dan mamanya membuka pintu karena mendengar teriakan Bima.

"Ada apa nak?" Tanya mamanya.

"Apa yang bisa?" Papanya pun bertanya.

"Pah Mah ... aku sudah berhasil membuat aplikasi android. Masih sederhana sih. Aplikasi pertamaku lho!,".

"Coba papa mama lihat!," Pinta mamanya. Papa Bima hanya menatapi kebahagian anaknya dan juga istrinya sambil senyum bahagia pula.

"Mama atau papa ngomong apa aja deh sambil tekan tombol bertuliskan SR!," Bima memberi tahu papa mamanya bagaimana cara menggunakan aplikasi yang dibuatnya.

"Nah yang bawah tombolnya ditekan setelah menulis sesuatu di kotak putih ini mah pah!," Tambah Bima.

"Mama coba ya. Sini,". Mama menjulurkan tangannya. Bima pun memberikan handphonenya pada mamanya.

Mama Bima pun menekan tombol yang diberi tahu Bima dan kemudian berkata-kata pada handphone Bima

"Halo halo anak mama anak cakep, anak mama anak pandai, anak mama rajin belajar," Ucap mama.

Di handphone Bima pun muncul tulisan seperti yang diucapkan mamanya.

"Oh iya pah bisa muncul tulisan. Ajaib ya pah!," Ujar mama Bima kagum sekaligus heran akan kemampuan aplikasi yang Bima buat.

"Coba yang bawah papa yang tulis," Kata papa Bima. Mamanya pun memberikan handphone Bima ke papanya.

"Anak papa anak jenius sudah mampu membuat aplikasi android" Ucap papa Bima sambil jejarinya menekan keyboard yang muncul setelah meletakkan kursor di kotak putih. Lalu menekan tombol bertliskan "Tekan TTS".

Terdengarlah suara seperti yang dituliskan papanya.

Papanya dan mama Bima pun kagum sekaligus senang akan kemampuan anaknya membuat aplikasi android mereka pun memeluk Bima.

"Kamu pandai nak," Ujar papa Bima.

"Makasih papa mama baik," Jawab Bima.

Setelah papa mama kembali ke kursi di ruang tamu. Bima pun menelefon Toro sahabatnya untuk mengabarkan kemajuannya dalam membuat aplikasi. Ternyata Toro pun sudah dapat membuat aplikasi. Yang Toro buat aplikasi calculator sederhana tentang penjumlahan, perbagian, perkalian, dan pengurangan.

T A M A T