Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Keluhan Utama [ sunting ]
Demam (fever) [1/37] [ sunting ]
Perasaan demam (feel fever : suhu normal)
Demam sungguhan (real fever : suhu lebih dari normal)
Syok hipovolemik[1]
Dehidrasi[2]
Infeksi
Infeksi saluran napas atas (ISPA)
ISK[3]
Apendisitis akut[4]
Demam tifoid
Malaria
Dengue fever (DF)
Dengue hemorhagic fever (DHF)
Hepatitis[5]
Hepatitis virus
Hepatitis alkoholik
Syok sepsis[6]
Gangguan sentral
Kejang [2/37] [ sunting ]
Batuk [4/37, 47/38] [ sunting ]
Batuk kering
Batuk berdahak
Konsistensi
Warna
Putih
Kuning
Hijau
ISPA e/c bakteri
TB pulmoner tanpa komplikasi[7]
TB dengan HIV[8]
TB dengan pneumothoraks[9]
Batuk darah [159]
TB pulmoner tanpa komplikasi[7]
TB dengan HIV[8]
TB dengan pneumothoraks[9]
Tumor paru
Sesak napas [5/37] [ sunting ]
Perasaan sesak (RR normal)
Sesak sungguhan (takipneu: napas cepat, RR > normal)
Hernia diafragmatika[10]
Status asmatikus[11]
Asma bronkhial[12]
Bronkhitis akut[13]
PPOK[14]
Pneumothoraks[15]
Tumor paru
Obstruksi saluran napas karena benda asing
Uang logam
Mainan
Binatang
Sindrom dispepsia
GGA[16]
GGK[17]
Sakit jantung kronis (CHD)
Oedema anasarka
Sakit tenggorok [6/37] [ sunting ]
Sakit kepala [7/37] [ sunting ]
Cidera kepala ringan (CKR)
Cidera kepala sedang (CKS)
Cidera kepala berat (CKB)
Epidural hematom (SDH)
Subdural hematom (SDH)
Intraserebral hematom (ICH)
Tumor otak
Nyeri perut [10/37] [ sunting ]
Lokasi
Nyeri perut bawah
Nyeri perut kanan bawah
Nyeri seluruh lapang perut
Peritonitis generalisata e/c:
Perforasi gaster
Perforasi pankreas (Peritonitis pankreatis[18] )
Perforasi ileus e/c Demam tifoid (onset nyeri perut setelah demam)
Perforasi apendiks e/c Apendisitis akut[4] (onset nyeri perut sebelum demam)
Onset
Nyeri perut setelah demam
Perforasi ileus e/c Demam tifoid
Nyeri perut sebelum demam
Perforasi apendiks e/c Apendisitis akut[4]
Gejala penyerta
Demam
Perforasi ileus e/c Demam tifoid (onset demam sebelum nyeri perut)
Perforasi apendiks e/c Apendisitis akut[4] (onset demam setelah nyeri perut)
Nyeri ulu hati yang berpindah ke perut kanan bawah
Perut kembung [11/38] [ sunting ]
Ileus (pada anak)[19]
Ileus[20]
Invaginasi intestinal[21]
Malrotasi intestinal[22]
Syok
Syok hipovolemik[1]
Syok neurologik
Anemia
Sindrom dispepsia
GE[23]
Hamil
Muntah [12/38] [ sunting ]
Sulit buang air besar atau sembelit [13/38] [ sunting ]
Pusing [16/38] [ sunting ]
Hipertensi
Hipertensi esensial[27]
Hipertensi sekunder[28]
Hipertensi pulmoner[29]
Kulit kuning [17/38] [ sunting ]
Hepatitis[5]
Hepatitis virus
Hepatitis alkoholik
Mata merah [24/38] [ sunting ]
Konjungtivitis
Konjungtivitis benda asing[30]
Konjungtivitis alergi[31]
Konjungtivitis viral[32]
Konjungtivitis bakterial[33]
Belekan [28/38] [ sunting ]
Konjungtivitis
Konjungtivitis benda asing[30]
Konjungtivitis alergi[31]
Konjungtivitis viral[32]
Konjungtivitis bakterial[33]
Gangguan penglihatan [29/38] [ sunting ]
Katarak
Miopi
Hipermetropi
Astigmatisme
Glaukoma
Glaukoma kongenital[34]
Glaukoma simpel[35]
Glaukoma akut[36]
Glaukoma sekunder[37]
Meningioma
Pilek (ingusan) [36/38] [ sunting ]
Bersin-bersin [38/38] [ sunting ]
Sakit dan sulit menelan [40/38] [ sunting ]
Sariawan [44/38] [ sunting ]
Sariawan akut
Sariawan kronis
Berdebar-debar (palpitasi) [48/38] [ sunting ]
CHD
Sinus takikardia[38]
Efek kafein (misalnya kafein dari kopi berkafein)
Stres
Takikardia supraventrikular[39]
Benjolan payudara [50/38] [ sunting ]
Payudara membesar [ sunting ]
Nyeri ulu hati [58/39] [ sunting ]
Kelainan tinja [60/39] [ sunting ]
Berak lendir
Berak nanah
Berak darah (melena)
Melena et causa (e/c) perdarahan variseal
Melena e/c perdarahan non variceal (misal: Sirosis hepatis[46] )
Anyang-anyangan [67/39] (disuria [78/39]) [ sunting ]
Sering buang air kecil pada malam hari [68/39] (nokturia [79/39]) [ sunting ]
Efek obat diuretik
ISK[3]
Diabetes Mellitus
Stres
Kencing mengedan [69/39] [ sunting ]
Hiperplasia prostat benigna[47]
Kencing tidak puas [70/39] [ sunting ]
ISK[3]
Hiperplasia prostat benigna[47]
Retensi urin [71/39] [ sunting ]
Inkontinensia urin [72/39] [ sunting ]
Inkontinensia urin[48]
Hiperplasia prostat benigna[47]
Akhir kencing menetes [73/39] [ sunting ]
Hiperplasia prostat benigna[47]
Kencing bercabang [75/39] [ sunting ]
Kencing merah [82/39] [ sunting ]
Efek obat-obatan
Kencing darah (hematuria)
Batu saluran kemih[50]
Tumor kandung kemih
Tidak bisa buang air kecil (anuria) [87/39] [ sunting ]
Neurogenic bladder
Striktur uretra[49]
Hiperplasia prostat benigna[47]
Sering buang air kecil (poliuria) [88/39] [ sunting ]
Efek obat diuretik
ISK[3]
Diabetes Mellitus
Stres
Sedikit kencing (oliguria) [89/39] [ sunting ]
Minum sedikit
Dehidrasi[2]
Buah zakar sulit teraba [ sunting ]
Transiluminasi (-)
Transiluminasi (+)
Buah zakar tidak teraba [92/39] [ sunting ]
Sifat nyeri
Hilang timbul Nyeri yang hilang timbul mungkin menunjukkan masalah pada organ berongga. Nyeri yang hilang timbul pada organ berongga disebut sebagai kolik. Ada 2 macam kolik:
Kolik saluran kemih
Kolik saluran pencernaan
Terus-menerus
Lokasi nyeri
Nyeri sendi [100/40] [ sunting ]
Nyeri pinggang [102/40] [ sunting ]
Radang usus
ISK[3]
Kolik renal[53]
Batu saluran kemih[54]
Glomerulonefritis akut[55]
Glomerulonefritis kronis[56]
Low back pain (LBP)
Myalgia
Bengkak pada kaki dan tangan [105/40] [ sunting ]
Kaki bengkak unilateral
Kaki bengkak bilateral
Cemas (ansietas) [122/40] [ sunting ]
Susah tidur [123/40] [ sunting ]
Status asmatikus[11]
Asma bronkhial[12]
GGK[17]
CHD
Penyakit psikosomatik
Pingsan [154/41] [ sunting ]
Syok
Syok hipovolemik[1]
Syok neurologik
Cedera kepala
Perdarahan spontan [157/41] [ sunting ]
Muntah darah (hematemesis) [158/41] [ sunting ]
Penurunan berat badan drastis [160/41] [ sunting ]
Nyeri dada [163/41] [ sunting ]
Sulit buang air besar [ sunting ]
Tidak bisa buang air besar [ sunting ]
Benjolan tak lazim [ sunting ]
Tumor
Tumor nonneoplasma
Tumor neoplasma
Tumor [neoplasma] jinak
Tumor [neoplasma] ganas
Luka menggaung di wajah [ sunting ]
Benjolan berwarna gelap di wajah [ sunting ]
Benjolan di depan telinga [ sunting ]
Tumor jaringan lunak (Soft tissue tumor )
Hemangioma[60]
Benjolan di leher [ sunting ]
Limfadenopati servikalis
Struma nodusa nontoksis (SNNT)
Benjolan di anggota gerak [ sunting ]
Benjolan di payudara [ sunting ]
Benjolan di dada [ sunting ]
Benjolan di antara kedua payudara [ sunting ]
Benjolan di lipat kaki belakang lutut [ sunting ]
Benjolan di lipat paha [ sunting ]
Benjolan hilang timbul
Benjolan menetap
HIL[51]
Limfadenopati inguinalis
Tumor jaringan lunak
Penurunan kesadaran [ sunting ]
Penurunan kesadaran e/c metabolik
Hipoglikemia
Hiperosmolaritas Nonketotik (HONK)
Ketoasidosis Diabetika (KAD)
Penurunan kesadaran e/c neurologik
Stroke hemorhagik
Stroke nonhemorhagik
Daftar Pustaka [ sunting ]
(id) Standar Kompetensi Dokter. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia; 2006. ISBN 979-15546-4-1 .
Daftar Diagnosis [ sunting ]
↑ 1,0 1,1 1,2 Syok hipovolemik [3B/45].
↑ 2,0 2,1 Dehidrasi [3B/48].
↑ 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 Infeksi saluran kemih [4/49].
↑ 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 Apendisitis akut [3B/47].
↑ 5,0 5,1 5,2 Hepatitis [3A/49].
↑ Syok sepsis [3B/45].
↑ 7,0 7,1 Tuberkulosis tanpa komplikasi [4/45].
↑ 8,0 8,1 Tuberkulosis dengan HIV [4/45].
↑ 9,0 9,1 Tuberkulosis dengan pneumothoraks [2/45].
↑ Hernia diafragmatika [2/46].
↑ 11,0 11,1 Status asmatikus [3B/45].
↑ 12,0 12,1 Asma bronkhial [4/45].
↑ Bronkhitis kronis [4/45].
↑ 14,0 14,1 Penyakit paru obstruktif kronis [3A/46].
↑ Pneumothoraks [3B/46].
↑ Gagal ginjal akut [2/49].
↑ 17,0 17,1 17,2 Gagal ginjal kronis [2/49].
↑ Peritonitis pankreatis [1/49].
↑ Ileus (pada anak) [2/49].
↑ Ileus [3B/47].
↑ Invaginasi intestinal [2/49].
↑ Malrotasi intestinal [1/49].
↑ 23,0 23,1 Gastroenteritis [4/48].
↑ Atresia ani [2/48].
↑ 25,0 25,1 25,2 Ileus (pada anak) [2/49].
↑ 26,0 26,1 26,2 Ileus [3B/47].
↑ Hipertensi esensial [4/45].
↑ Hipertensi sekunder [3A/45].
↑ Hipertensi pulmoner [1/45].
↑ 30,0 30,1 Konjungtivitis benda asing [3B/60].
↑ 31,0 31,1 Konjungtivitis alergi [4/60].
↑ 32,0 32,1 Konjungtivitis viral [4/60].
↑ 33,0 33,1 Konjungtivitis bakterial [4/60].
↑ Glaukoma kongenital [3A/61].
↑ Glaukoma simpel [3A/61].
↑ Glaukoma akut [3A/61].
↑ Glaukoma sekunder [3A/61].
↑ Sinus takikardia [2/44].
↑ Takikardia supraventrikular [3B/44].
↑ Penyakit Fibrokistik [2/69].
↑ Fibroadenoma mammae [2/69].
↑ Tumor Filloides [1/69].
↑ Karsinoma mammae [2/69].
↑ Penyakit Paget [1/69].
↑ Ginekomastia [2/69].
↑ 46,0 46,1 Sirosis hepatis [3A/49].
↑ 47,0 47,1 47,2 47,3 47,4 Hiperplasia prostat benigna [3A/69].
↑ Inkontinensia urin [2/49].
↑ 49,0 49,1 Striktur uretra [4/50].
↑ Batu saluran kemih [3A/49].
↑ 51,0 51,1 51,2 Hernia inguinalis lateralis [2/47].
↑ Undecensus testiculorum [3A/49].
↑ Kolik renal [3A/49].
↑ Batu saluran kemih [3A/49].
↑ Glomerulonefritis akut [3A/49].
↑ Glomerulonefritis kronis [3A/49].
↑ Angina pektoris [3A/44].
↑ Karsinoma sel basal [2/70].
↑ Melanoma maligna [1/70].
↑ Hemangioma [2/70].
↑ Fibroadenoma mammae [2/69].
↑ Karsinoma mammae [1/69].