Eropa di Tiongkok/Bab 22

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
BAB XXII.

Sebuah Penjelasan Pendek.

1854 sampai 1882.

Kisah dalam sejarah Hongkong yang dibuka dengan pemerintahan Sir John Bowring (1854) dan ditutup dengan pemerintahan Sir J. P. Hennessy (1882) disifatkan oleh gelombang (sejak Maret 1857) arus yang menyatukan kepentingan Koloni dengan kebijakan kekaisaran pemerintah Yang Mulia di Tiongkok. Kala gubernur-gubernur Hongkong berturut-turut berhenti bertindak sebagai agen diplomatik Yang Mulia di Tiongkok, ini sebenarnya bukanlah hubungan Koloni dan para Gubernurnya dengan Kantor Luar Negeri berhenti dan ditentukan. Perubahan tersebut melibatkan penaungan kepentingan Hongkong untuk kepentingan terhadap keinginan, yang selalu berada pada pikiran Utusan Yang Mulia di Peking, untuk mempertahankan niat baik dengan para musuh tak terelakkan dari Hongkong, para Mandarin Tiongkok. Gubernur pertama pada masa itu, Sir J. Bowring, tak hanya memegang jabatan perwakilan Yang Mulia di Tiongkok, namun mendapati para penerusnya dalam jabatan tersebut untuk mengorbankan kesejahteraan Koloni dengan kebijakan yang menaungi Tiongkok sebagai golongan setara dengan Eropa dan Kekaisaran besar nan gagah. Dan Gubernur terakhir pada masa itu, Sir J. P. Hennessy, yang ingin memegang jabatan yang sama, menghimpun sifat aneh selaku Gubernur Hongkong yang bertindak pada anggapan palsu bahwa kepentingan kekaisaran Britania Raya dan hubungan damai dengan Tiongkok tak bergesekan dengan kepentingan lokal Koloni.

Bagian terawal dari penjelasan tersebut diisi dengan cerita perjuangan antara Tiongkok dan Eropa, yang selama dua abad, Manchu bersikap arogan dan tirani, berterimakasih kepada apati para Direktur Perusahaan Hindia Timur, menaungi para perwakilan perdagangan dan peradaban Eropa, dan menjaga mereka tertutup dalam batas sempit Pabrik-pabrik Kanton. Bagian terbaru dari volume ini memamerkan tirani Manchu yang sama, yang tak ditentukan oleh kekalahan dan penghinaan berulang, karena dibantu dan dituntun oleh para Utusan dan Konsul Yang Mulia di Tiongkok, mengelilingi Koloni Perdagangan Bebas Hongkong oleh lingkaran sempit stasiun pabean dan menghimpun blokade efektif yang sampai saat ini menaungi hubungan Inggris dengan Tiongkok. Seluruh penghormatan terhadap pengedepanan Britania Raya dalam kepentingan dari aap yang para pengacara Mahkotanya anggap merupakan tuntutan adil hukum internasional. Dinaungi oleh hukum tersebut, golongan mandarin masih berniat untuk menggerakkan pergerakan perdagangan bebas Koloni dan masih menaungi nama adil Koloni melalui perkaitan pada jumlah penyeludupan, yang setiap tempat di dunia secara alami dihasilkan dari perpajakan dan sikap tak biasa dan menekan, sebagai bagian warisan dari penduduk asli Hongkong. Namun dewa Nemesis melihat semua hal tersebut dan golongan mandarin kemudian akan mendapati kekeliruannya kala kesabaran Inggris telah habis. Namun, solusi efektif dari masalah tersebut dapat sangat diharapkan sepanjang pembagian terkini antara Kantor Kolonial dan Luar Negeri berlanjut. Dalam pengerjaan pratikalnya di Timur Jauh, pembagian tersebut dihadang dengan kedengkian tak terhindarkan dan antagonisme tak terpisahkan, yang menghimpun proses alami menempatkan Tiongkok pada naungan Eropa. Kelanjutan dari proses tersebut menuntut pelayanan khusus yang dilakukan dengan pengarahan seluruh kewilayahan dan kepentingan Yang Mulia di Timur dan mengirim kebijakan Kolonial dan Kekaisaran Inggris dalam penyatuan pengerjaan dan keefektifan.

Dulunya, membicarakannya nampak tak terbantahkan bahwa, sebagaimana pada masa-masa Perusahaan Hindia Timur di Kanton, seperti pada riwayat terkini Hongkong, para pedagang Eropa bahkan menjadi pemimpin dan pedagang Tiongkok menjadi penggantung tak terpisahkan dan bergerak di antara Perdagangan Tiongkok, dan perdagangan dua kali lipat tersebut membuat corak langsung untuk manfaat kedua belah pihak dari kesempatan kala berada di bawah penekanan jiwa perdagangan bebas, yang memadukan kepentingan pedagang Eropa dan Tiongkok dalam persatuan tak terpisahkan. Jika kita memandang sejarah perdagangan Tiongkok dari sudut pandang hubungan Eropa dengan Tiongkok, ini menjelaskan bahwa penekanan tersebut, yang Tuhan tempatkan pada pergerakan yang dihimpun di Kanton pada dua abad lampau dan yang dihasilkan dalam pendirian Koloni Inggris, merupakan penyatuan tak terhalau dari Eropa dan Tiongkok, lewat penaungan Tiongkok terhadap Eropa, daini menandakan perdagangan bebas yang dipasangkan dengan pemerintahan lokal tercerahkan dan manusiawi. Kecerdikan perdagangan bebas dan kebebasan politik Inggris menghimpun unsur penting tak terelakkan dalam evolusi sejarah Hongkong. Sehingga, ini menjadi kerjasama dengan penekanan hal-hal ilahi yang merupakan kondisi kesuksesan yang tak terelakkan. Setiap tindakan, setiap kejadian dalam sejarah Hongkong, yang selaras dengan penekanan mendalam umum tersebut, berada dalam bagian pemenuhan misi Hongkong dalam sejarah alam semesta.

Pandangan itu benar, dapat dihimpun dari fakta sejarah bahwa tak ada yang lebih sangat membahayakan dari keberadaan Koloni tersebut selain menghimpun landasan perdagangan bebas Hongkong. Beberapa Gubernur pada masa itu mengakui pengaruh kebenaran tersebut, dan sejumlah pedagang bahkan sering sepenuhnya melupakan prinsip tersebut. Sir A. Kennedy, tanpa diragukan, menganggap bahwa ia melakukan hal baik kala ia memperkenalkan mercusuar, dan komunitas perdagangan mengajukan tindakan tersebut tanpa tedeng aling-aling. Sir R. MacDonnell nyaris mendekati kebenaran kala ia memandang pengaruh esensial Hongkong dalam penghimpunannya sebagai depot perdagangan dan merekomendasikan agar kepentingan pengangkutan nampak lebih baik setelahnya. Satu-satunya Gubernur pada masa itu yang melirik terbuka sepenuhnya pada penekanan tersebut, adalah Sir J. Bowring. Perkataan berikut ini, yang diambil dari salah satu tulisan terbitannya, sangat dikenang. 'Meyakini bahwa perkembangan selaras dari kemakmuran kita utamanya adalah karena emansipasi seluruh pengangkutan dan perdagangan dari pengesahan dan pemberlakuan fiskal, aku meyakini tak ada pergerakan rumah padean yang aakn diperkenalkan, baik untuk pengumpulan tarif atau jasa pelabuhan untuk keperluan apapun yang memeriksa penekanan dan penggelontoran bebas dari seluruh pengangkutan dari dan ke pelabuhan mauoun transfer komoditas bebas dari tangan ke tangan. Hongkong menghadirkan contoh lain dari elastisitas dan potensi perdagangan tak terbatas yang lebih dari menandingi keterbengkalaian tanah, ketiadaan industri pertanian dan pabrik, perubahan iklimnya dan setiap penghasilan yang terhimpun pada pergerakannya.'

Revolusi terbesar yang pernah membangkitkan perkara Hongkong datang dari sumber perdagangan murni, dari lingkup kepentingan pengangkutannya. Aku merujuk kepada pembukaan Terusan Suez. Selama beberapa tahun usai peristiwa penting tersebut, perdagangan Hongkogn nampak menyusul keputusan lamanya dalam kebanyakan jalur yang sama seperti sebelumnya., Namun langkah demi langkah, ini nampak bahwa perubahan datang pada mimpi Hongkong, teritung menjadi revolusi penuh. Pasar-pasar di Inggris untuk sutra, teh, dan ekspor Tiongkok lain sepenuhnya diatur oleh harga yang dibayarkan di Tiongkok. Kini, harga yang diwujudnyatakan di Inggris menjadi norma dan panduan dari seluruh penjualan yang dibuat di Tiongkok. Sebagaimana impor ke Tiongkok, perubahan kepentingan, lewat produsen Inggris dalam hubungan dekat dengan pelanggan Tiongkok, sama-sama terbentuk. Perdagangan Tiongkok kini bergerak di tangan kapitalis dalam negeri. Perdagangan sukses pada pemeranan, yang dulunya sangat umum di Hongkong, dari tahun ke tahun menjadi makin langka dan firma-firma besar hanya nampak berlaba dalam pergerakan panjang.

Namun, hal menonjolnya adalah bahwa pengaruh politik dan strategi Hongkong secara langsung ditunjang oleh peristiwa perdagangan yang sama. Peristiwa tersebut adalah pembukaan Terusan Suez yang menempatkan Hongkong sejajar dengan Gibraltar dan Malta dan menjadikannya memadukan fungsi mereka sebagaimana yang diterapkan pada Timur Jauh. Hongkong kini mendominasi Laut Tiongkok sebagaimana Malta mendominasi Laut Tengah dan secara stragetis mendekatkan jalan ke India dari Timur sebagaimana Gibraltar membuka pintu gerbangnya dari Barat. Sebagaimana pembukaan Terusan Suez, dengan peningkatan dampaknya dari perdagangan Eropa dengan Tiongkok, menunjang pengaruh Hongkong sebagai emporium perdagangan, sehingga pekerjaan kapal-kapal uap universal dalam AL-AL seluruh kekuatan maritim besar, yang nampaknya disusul dari pembukaan Terusan Suez, membuat Hongkong memiliki funsgi penting baru untuk dipenuhi sebagai satu-satunya stasiun batubara AL Inggris di Timur Jauh. Namun, kala ini menghimpun para pedagang Hongkong selama beberapa tahun untuk mewujudkan cara makin mendekatkan Hongkong dengan London pada saat ini, sehingga menempatkan Pemerintah Yang Mulia dan masyarakat Inggris selama beberapa dasawarsa untuk mewujudkan peningkatan pengaruh politik dan strategis Hongkong telah terhimpun, lewat skema umum pertahanan Kolonial Inggris, dan kebutuhan berikutnya dari perbentengan kelas satu.

Sebagai para Gubernur individual pada masa itu, seseorang merasa tertantang untuk berkata bahwa nampaknya 'setiap sosok memulai dunia secara segar dan sosok terakhir mengulang blunder dari sosok pertama.' Namun, patut dikenang bagaimana sedikit kenyataan yang bergantung pada karakter, kebijaksanaan atau tenaga, dari perorangan tersebut. Sir J. Bowring, sosok gagasan, memiliki kemampuan langka dan mengirim skema-skema berbuah, selain, untuk menggunakan perkataan Lord Clarendon, 'peristiwa yang tak dapat dimajukan dan dibawa (atau lebih kepada seluruhnya) di luar kendali yang ditinggalkannya dibiarkan tak berkekuatan. Sir H. Robinson, sosok kesukaan Fortune, nampak menjadi Gubernur Hongkong paling sukses, berterima kasih kepada kemakmuran perdagangan yang dimajukan, namun jika pemerintahannya jatuh pada masa kesulitan keuangan dari penerusnya, ia akan mengirim segala cara kesuksesan dan ditinggalkan tanpa pertolongan pada penerusnya. Sir R. MacDonnell, sang otokrat, mungkin menjadi Gubernur paling besar, paling bertenaga dan berkuasa yang pernah memerintah Koloni yang berkuasa panjang tersebut, namun keadaan maju, masa buruk, pertentangan pada pihak kolonis dan penekanan dengan para penguasa Jawatan Kolonial, mengepakkan sayap kegunaan dan kesuksesannya. Sir A. Kennedy, sosok baik-baik, adalah model Gubernur sukses dan paling populer yang meraih keabadian lokal lewat sedikit kemungkinan kala membuat dirinya secara pribadi menyenangkan para pegawai Koloni serta Downing Street. Sebagaimana pada Sir J. P. Hennessy, sosok kecil yang dikatakan terbaik. Tindakannya menghimpun kebutuhan yang kuat. Pusat dunianya adalah ia sendiri. Namun dengan seluruh kerumunan gelap dan kekuatan terang yang bergulat di dalamnya, ia tak dapat membantu beberapa kebaikan dan Koloni menghimpun penataan pemerintahannya yang secara praktikal tak terhalaukan. Tidak, apa yang membuat atau memandu kekayaan Hongkogn bukanlah kebijaksanaan atau kebodohan, kebaikan atau keburukan Gubernurnya. Terdapat vitalitas yang mendominasi di dalamnya dan Gubernur Tertinggi di atas Koloni Inggris, dan kekuatan tersebut menekankan dan mengendalikan perubahan Hongkogn sampai takdirnya terpenuhi selaras dengan rencana yang bukan buatan manusia.

Sejumlah masalah sosial penting diambil pada masa itu, dalam kasus persoalan judi, yang mula-mula diselidiki oleh Sir J. Bowring, dirancang oleh Sir R. MacDonnell dalam tindakan semangat namun gagal, dan secara relijius diwujudnyatakan oleh para penerusnya yang, namun, tak lari dari kutukan kejahatan tersebut, semuanya dapat dikatakan bahwa Sphinx akan merampungkan teka-tekinya sendiri, karena tak ada orang yang nampak dapat atau berani berlaku selaras dengan persoalan tersebut. Untuk persoalan penyakit menular, sebuah solusi yang dibawa, dalam kurang lebih perilaku setengah hati, oleh beberapa Gubernur pada masa itu, namun, karena tak ada hasil besar yang diharapkan, harapan masyarakat tidaklah ditolak secara serius. Aneh untuk dikatakan, masalah pemerintah daerah, yang dikembangkan oleh Komite Parlementer tahun 1847, dan secara diplomatik ditangani oleh Sir G. Bonham, diperkenankan oleh komunitas pedagang untuk mempertahankan kekuasaan sepanjang masa tersebut. Lebih aneh lagi, satu-satunya Gubernur yang menangani persoalan tersebut adalah otokrat Sir R. MacDonnell yang menyarankan kepada Pemerintah Yang Mulia bahwa Koloni harus diperkenankan, sepanjang memungkinkan, 'kebebasan diperluas, pada penunjangan dan pengerjaan lokal, seluruh pemasukan publik yang tersedia yang dapat dibesarkan dari komunitas untuk keperluan tersebut.' Namun hal teranehnya adalah bahwa, walau komunitas asing masih bungkam pada persoalan tersebut, para pemukim Tiongkok memajukan catatan mereka sendiri dan meminta organisasi Dewan Keaderahan Tiongkok untuk pemanfaatan tertentu mereka sendiri, dan menyediakan Kepolisian dengan suara nasehat dan mereka sendiri kepada kepengurusan, melalui Pendaftar Umum, terhadap kepentingan Tiongkok. Sebagai Dewan Kedaerahan Inggris, ini menyatakan, bahwa sejarah masa itu berseberangan denagn sebuah pertentangan besar terhadapnya, yang dirumuskan BSir G. Bonham lewast pernyataan bahwa di Timur tak ada kelas yang santai dan bahwa terdapat sosok yang berpendirian entah pada waktu maupun perwujudan yang dicurahkan terhadap kepentingan masyarakat. Kegiatan beragam dan berkelanjutan yang lama dalam kepentingan publik secara murni, tersimpan pada masa itu oleh para sosok seperti J. Dent, Ph. Ryrie, J. Whittall, W. Keswick dan lainnya, terutama pembagian perhatian besar dan waktu yang Dewan Perdagangan Hongkong curahkan kepada persoalan kebijakan umum, memberikan kebohongan terhadap anggapan bahwa sosok perdagangan dari Koloni tersebut tak berhendak untuk mengorbankan waktu mereka dan kekuatan mereka terhadap kepengurusan urusan komunal.

Terkait sikap umum komunitas Tiongkok, ini nampak bahwa, selaras dengan pemahaman pemukim Tiongkok utama, terhadap akhir masa tersebut, untuk memahami prinsip-prinsip kebebasan komunal Inggris, nampak pada mereka penekanan untuk mempensiunkan cangkang mereka sendiri, secara deliberasi menolak identifikasi apapun dengan komunitas Eropa. Penolakan persisten untuk mengadopsi kebiasaan Eropa atau cara hidup Eropa, penyelarasan seragam untuk keterlibatan dalam politik lokal dipasangkan dengan kecemasan yang terhimpun mendalam untuk menjaga kebaikan dengan kaum Mandarin Tiongkok kala memblokade pelabuhan tersebut untuk mengalihkan perdagangan mereka, peningkatan tajam perusahaan saham bersama Tiongkok dari investor asing yang dikhususkan, kesiapan perpaduan rahasia untuk bertindak melawan tindakan pemerintah tak populer lewat serangan umum,—seluruh gelapan dari eksklusivitasan Tiongkok tersebut, nampak alami pada orang-orang yang memiliki kebebasan selama berabad-abad diinvasi oleh penguasa despotik, jelas-jelas mengindikasikan bahwa pada pihak Tiongkok terdapat ketidakinginan untuk melihat pergesekan yang masih memisahkan kehidupan Tiongkok dan Eropa di Koloni tersebut, dijembatani.

Sejarah pendidikan pada masa itu disifatkan oleh penaungan berkelanjutan Inggris terhadap ajaran Tiongkok dan lewat peninggalan delibrasi, pada pihak pemerintah, komunitas asing dan beberapa misionaris, dari prinsip pendidikan keagamaan. Relijionisme setengah hari jelas-jelas gagal pada masa sebelumnya, namun pendidikan sekuler kini nampak mendorong pengikatan terhadap kegagalan sepanjang perhatian yang layak dipegang pada promosi umum bahasa Inggris. Pada masa itu, terdapat kesulitan pemikiran tertuju pada regenerasi komunitas Tiongkok yang mengembangkan mereka pada tingkat Eropa. Regenerasi masyarkat hanya dapat datang dari pendidikan individial dan sampai pendidikan Inggris dimajukan dan dihormati di Hongkong melebihi penghimpunan tersebut, Koloni tersebut akan ditempatkan di balik sikap penuhnya dari kesatuan dan kekuatan.

Namun, sejauh ini, sejarah Hongkong secara keseluruhan selaras dengan kemunculan terang kesuksesan. Harapan masa depan kami adalah selain kenangan penarikan masa lalu. Hongkong secara jelas memenuhi, pada titik ini, keperluan dari pendiriannya sebagai penjaga kepentingan Eropa dan Tiongkok. Tak mendirikan seluruh kesalahan dan pengerahan jangka pendek, Koloni Inggris, telah terhimpun di hadapan masyarakat dan Mandarin Tiongkok selaku contoh terpuji dari prinsip perdagangan bebas dan pemerintahan manusiawi. Floreat semper!