Mari Mengenal Creative Commons/V. Bagaimana menggunakan Lisensi CC

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Bagaimana Menggunakan Lisensi Creative Commons[sunting]

Setelah mengenal berbagai jenis Lisensi Creative Commons, perlu diketahui dalam penerapannya pun ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Cara menggunakan Lisensi Creative Commons pada karya milik sendiri tentu berbeda ketika kita menyisipkan informasi lisensi CC pada konten audio, video, dan gambar di karya orang lain yang hendak kita koleksi atau adaptasi. Terkadang, pengguna kurang jeli bahwa gabungan lisensi berbeda dari berbagai konten yang digunakan dapat menjadikan atribusi menjadi tidak kompatibel

Tentu saja hal ini menjadi hambatan bagi pembuat karya membagikan hasil kerjanya. Untuk mencegah pelabelan lisensi yang tidak kompatibel, mari kita cermati melalui pemaparan di bawah ini

Contoh Karya Milik Sendiri

1. Karya Milik Sendiri[sunting]

Saya membuat media presentasi “Pendidikan dan Masa Depan Perempuan”. Ketika hendak mengunggahnya ke Wikimedia commons, saya melabel lisensi CC BY SA 4.0 pada materi tersebut saya sehingga pengguna selanjutnya dapat menyebarluaskannya kembali bahkan mengembangkan turunannya. Tentu saja pihak pengguna selanjutnya wajib melabel lisensi yang sama jika ingin mengunggah produk turunan tersebut. Jangan lupa, penyisipan informasi lisensi CC pada konten audio, video, dan gambar pun berbeda. [1]

2. Karya Orang Lain di Internet[sunting]

Ada kalanya kita menggunakan karya orang lain sebagai bahan baku dalam menyusun karya demi menghemat waktu. Dalam hal ini, kita perlu lebih berhati-hati lagi, terutama jika kita hendak melakukan kompilasi dan modifikasi karya. Setiap karya memiliki aturan penggunaan ulang dan kita harus awas dalam memilihnya sebagai sumber materi. Berikut ini adalah dua jenis penggunaan karya orang lain

a. Karya Koleksi[sunting]

Penggunaan karya berlisensi CC dalam adaptasi materi cukup fleksibel, mengingat bahwa karya-karya tersebut tidak diubah. Misalnya, kumpulan cerpen sastra anak senja atau kumpulan cerita horror bikin merinding. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan karya (misalnya) berlisensi CC ND karena kita hanya menggunakan prinsip retain (mempertahankan) dan reuse (mengubah). Kita bahkan masih diperbolehkan menggunakan cerita berlabel lisensi CC-NC selama kita tidak mengambil keuntungan finansial dari karya koleksi tersebut.

b. Karya Adaptasi[sunting]

Karya adaptasi menghasilkan banyak turunan. Misalnya, novel tentang penyihir Harry Potter. Pada awalnya, nover tersebut diterbitkan dalam Bahasa Inggris British oleh Bloomsburry. Kemudian, karya tersebut diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Setelah kisah Harry Potter semakin mendunia, Warner Bross America memutuskan untuk memfilmkannya. Ketika kita hendak menggunakan novel berlisensi CC-ND, berarti kita tidak boleh menggunakannya untuk mengadaptasinya ke dalam bentuk komik bahkan memodifikasi ceritanya.

Bagaimana kita menciptakan karya adaptasi tanpa melanggar lisensi CC?[sunting]

1. Media bahan baku harus menggunakan lisensi Creative Commons

2. Teliti kecocokan lisensi karya yang satu dengan yang lainnya. Suatu gambar berlisensi CC bisa saja tidak kompatibel dengan kutipan yang berlisensi CC pula.

3. Seluruh bahan karya dengan lisensi SA (Share Alike/Berbagi Serupa) harus dilisensikan kembali dengan lisensi yang sama dengan karya aslinya. Norma SA ini harus ada ketika suatu karya direvisi dan redistribute. Maka, karya dengan label lisensi BY SA tidak cocok dengan BY NC atau NC BY SA.[1]

4. Gunakan versi terbaru dari tiap lisensi.

Referensi[sunting]

  1. 1,0 1,1 Penyalai, F., Sutanto, R. and Pirnasari, L. (2022) Panduan Praktik Penggunaan & Pembuatan Sumber Pembelajaran Terbuka (2 vols). 1st edn. Jakarta, Adicita: Creative Commons Indonesia (1).