Mitologi Yunani/Pencarian Bulu Domba Emas/Perjalanan Para Argonaut

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Pulau Lemnos[sunting]

Setelah berlayar beberapa lama, Para Argonaut sampai ke sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Lemnos. Disana hanya tinggal penduduk wanita saja dan populasinya terus berkurang.

Dulu penduduk wanita pulau Lemnos ini mengabaikan Afrodit. Sang dewi menjadi kesal sehingga mengutuk seluruh wanita di pulau itu. Bau badan mereka jadi sangat tidak tertahankan.

Suami-suami mereka pun akhirnya mencampakkan mereka dan melakukan hubungan seksual dengan perempuan dari pulau lain. Karena kesal, para wanita di pulau Lemnos pun membunuh suami mereka ketika mereka sedang tidur. Akhirnya mereka hidup tanpa laki-laki dipimpin oleh Ratu Hipsipile.

Ketika para Argonaut datang, mereka pun berhubungan seksual dengan para penghuni pulau dan melakukan repopulasi. Iason sendiri besetubuh dengan Hipsipile dan nantinya menjadi ayah dari dua orang anak kembar. Para Argonaut tinggal di sana selama beberapa hari dan hendak tinggal lebih lama namun Herakles sudah ingin cepat-cepat melanjutkan perjalanan

Propontis[sunting]

Para Argonaut mendarat di daerah Propontis yang sedang diteror oleh raksasa bertangan enam. Herakles berhasil mengalahkan raksasa itu sehingga sang raja, Kizikos, menyambut mereka dengan meriah bersama rakyat Propontis lainnya. Mereka diajak makan bersama dan berpesta.

Kapal mereka pun langsung berlayar siang itu juga seusai makan. Namun ternyata ada badai yang menghempas mereka sangat kuat, sehingga malam harinya, mereka kembali ke tempat yang sama di Propontis.

Mengira kapal yang baru mendarat di malam hari itu adalah kapal bajak laut, rakyat propontis dan raja Kizikos langsung menyerang para Argonaut. Peperangan pun tidak terelakkan. Para Argonaut yang kuat membunuh banyak sekali rakyat Propontis termasuk Raja Kizikos. Baru ketika fajar menyingsing, mereka sadar bahwa ini semua kesalahan. Setelah melakukan penguburan, para Argonaut pun kembali berlayar.

Misia[sunting]

Hilas dan para nimfa.

Para Argonaut sampai di daerah Misia. Disana mereka mengumpulkan perbekalan, memperbaiki dayung yang rusak, dll.

Beberapa orang turun untuk mencari air minum dan makanan, termasuk Hilas, seorang pemuda tampan yang merupakan kekasih pria Herakles. Karena sangat tampan, ketika Hilas sedang mengambil air di kolam yang ada di tengah hutan, para nimfa penjaga kolam itu jatuh cinta padanya dan akhirnya membawanya ke dasar kolam untuk dijadikan kekasih.

Herakles menolak untuk berangkat bersama Argonaut lainnya dan terus mencari Hilas yang dia sayangi. Tapi apa boleh buat, Hilas sudah hilang selamanya. Herakles pun kembali menjalankan tugas legendarisnya dan meninggalkan misi para Argaonaut.

Salmidessos[sunting]

Mereka kemudian sampai di daerah Salmidessos, Thrakia. Disana ada seorang raja yang bernama Fineas. Raja Fineas memiliki berkah dari Apollo untuk dapat melihat masa depan. Namun karena terlalu banyak membocorkan rahasia para dewa kepada manusia, ia akhirnya dihukum. Ia diberikan pilihan: "Tidak buta tapi hidup singkat" atau "buta tapi berumur panjang", Fhineas memilih buta agar dapat membocorkan lebih banyak rahasia masa depan kepada manusia.

Fineas ditolong oleh Kalais dan Zetes.

Zeus pun meletakkannya di Salmidessos di depan sebuah meja yang penuh berisi makanan. Helios, dewa matahari yang marah karena Fineas lebih memilih hidup di dalam kegelapan dibandingkan hidup dibawah cahayanya, mengirimkan para Harpi untuk memastikan Fineas hanya makan secukupnya untuk hidup. Jika setiap ia hendak makan lebih, Para harpi akan merampas makanan itu.

Iason merasa kasihan pada Fineas. Ketika para harpi datang, para Boread, Kalais dan Zetes, yang memiliki sayap kemudian mengejar dan hendak membunuh mereka. Usaha mereka digagalkan oleh Irir yang berjanji bahwa Fineas tak akan lagi diganggu oleh para harpi.

Sebagai rasa terimakasih, Fineas mengungkapkan cara untuk melewati Simplegades. Kemudian mereka berpisah.

Simplegades (Batu Beradu)[sunting]

Kapal Argo mendekati Batu Beradu.

Tempat ini adalah semacam gerbang yang harus dilalui jika seseorang ingin menuju Kolkhis. Namun ini sangatlah berbahaya. Bentuk Simplegades adalah dua buah batu karang raksasa yang saling berhadapan dan akan saling bertabrakan jika ada yang melintas di antara keduanya, sehingga apapun yang melintas akan hancur tergencet.

Cara yang diberikan oleh Fineas adalah, mereka harus melepaskan seekor merpati. Jika merpati itu selamat, maka mereka harus mendayung sekuat tenaga melewati Simplegades. Tapi jika merpati itu gagal dan mati terjepit, maka mereka memang ditakdirkan untuk gagal.

Iason melepaskan seekor merpati seperti yang dikatakan oleh Fineas dan merpati itu terbang melewati Simplegades. Kedua batu karang itu tiba-tiba menutup. namun, ketika karang itu kembali terpisah, nampaklah burung merpati itu berhasil melewati Simplegades dengan selamat, hanya bulu ekornya yang sedikit rusak terjepit.

Para Argonaut langsung mendayung sekuat tenaga melewati Simplegades dan mereka berhasil. Ketika kedua karang itu mengatup, hanya hiasan belakang kapal Argo saja yang rusak. Dan setelah berapa lama, mereka pun sampai di Kolkhis.