Mitologi Yunani/Perang Argos-Thebes/II/Perang Pembalasan

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Pada saat pemakaman para pahlawan Argos, putra-putra mereka berikrar untuk membalaskan kematian ayah-ayah mereka. Mereka bersumpah bahwa mereka suatu hari akan menaklukan Thebes. Dari tujuh pahlawan Argos yang berangkat pada perang pertama, hanya raja Adrastos yang berhasil selamat.

Adrastos memiliki putra bernama Aigialios, sementara putra Amfiaraos adalah Alkmaion dan Amfilokhos. Para pahalwan lainnya hanya memiliki satu putra kecuali Eteoklus yang tidak memiliki anak. Putra Mekisteus adalah Eurialos; putra Kapaneus adalah Sthenelos; putra Hippomedon adalah Polidoros; dan putra Parthenopaios adalah Promakhos. Putra Polineikes adalah Thersandros, sedangkan putra Tideus adalah Diomedes.

Para putra pahlawan Argos ini kemudian dikenal sebagai Epigoni (Lahir-Kemudian).

Putra Amfiaraos, Alkmaion, menjadi pemimpin pasukan Argos sesuai nasehat dari orakel Delfi. Raja Adrastos yang sudah tua juga memutuskan untuk kembali ikut berperang ke Thebes bersama Epigoni.

Amfiaraos pernah mengamanatkan kepada para putranya untuk tidak hanya mengalahkan Thebes tetapi juga membunuh ibu mereka (istri Amfiaraos), yang telah menyebabkan Amfiaraos harus ikut berperang. Kedua putra Amfiaraos, Alkmaion dan Amfilokhos, pada awalnya tidak mau membunuh ibu mereka. Namun ibu mereka kembali menerima suap, kali ini dari Thersandros putra Polineikes, maka Alkmaion dan Amfilokhos pun melaksanakan amanat ayah mereka.

Sepuluh tahun setelah perang Argos-Thebes I, pasukan Argos kembali beriringan menuju Thebes. Diramalkan bahwa Adrastos, sebagai yang terakhir dari tujuh pahalwan Thebes, akan meninggal dalam perang ini.

Pertempuran pun terjadi. Laodamas, putra Eteokles dan raja Thebes, membunuh Aigialios, putra satu-satunya Adrastos. Mengetahui putranya mati, Adrastos merasa sangat berduka dan kemudian ikut mati. Dengan matinya Adrastos, pasukan Argos mengamuk dan mengacak-acak pasukan Thebes. Sebagian besar rakyat Thebes melarikan diri ke Illyria. Sementara Laodamas juga ikut kabur, walaupun beberapa pendapat mengatakan bahwa dia dibunuh oleh Epigoni. Di antara yang terbunuh ketika sedang berusaha kabur, adalah Teireisias sang peramal.