Rekayasa Lalu Lintas/Insiden lalu lintas

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Insiden merupakan kejadian[1] yang yang tidak terkait kejadian berulang yang mengganggu kelancaran dan keselamatan lalu lintas. Dibawah definisi ini kejadian seperti kecelakaan lalu lintas, kendaraan yang mogok dijalan, muatan kendaraan yang tumpah kejalan, perbaikan dan perawatan jalan termasuk kejadian bubarnya pertandingan olahraga/konser musik, demonstrasi. Sedang Kecelakaan lalu-lintas adalah kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor tabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan. Kadang kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka-luka atau kematian manusia atau binatang. Kecelakaan lalu-lintas menelan korban jiwa sekitar 1,2 juta manusia setiap tahun menurut Organisasi Kesehatan Dunia/ WHO.[2]

Kecelakaan lalu lintas[sunting]

Apa pun negara atau kota perlu mempertimbangkan upaya peningkatan keselamatan lalu lintas secara komprehensif dengan mengambil langkah untuk peningkatan dan pengendalian keselamatan lalu lintas di jalan yang dapat dirinci sebagai berikut:

  • untuk mendapatkan beberapa cara untuk mengendalikan dan mengembangkan sistem lalu lintas dan angkutan untuk menghindari terjadinya kecelakaan;
  • untuk mempersiapkan langkah-langkah perbaikan terkait menurunkan angka kecelakaan secara tepat, perlu diidentifikasi melalui penelitian yang objektif;
  • untuk memilih rancangan/rekayasa upaya peningkatan keselamatan perlu mempelajari penyebab-penyebab terjadinya kecelakaan sehingga dapat ditemukan rancangan yang paling sesuai;
  • kontruksi dan desain langkah-langkah peningkatan keselamatan perlu dilakukan secara terpadu sehingga dapat meningkatkan manfaat dari perbaikan yang dilakukan;
  • sedapat mungkin diusahakan agar penerapan langkah-langkah perbaikan dilakukan secara komprehensip;
  • Agar menghindari pengurangan atau kontradiksi dalam program keselamatan jalan lainnya, atau antara keselamatan dan program lain yang berkaitan dengan transportasi dan pengembangan;
  • untuk mendapatkan hasil terbaik agar digunakan pengalaman masa lalu di kota lain, negara atau wilayah di dunia, dengan melakukan penyesuaian dengan kondisi setempat;

Peta titik hitam[sunting]

Konflik di Persimpangan[sunting]

Persimpangan merupakan tempat dimana peluang terjadinya kecelakaan tinggi karena disitulah terjadinya konflik arus lalu lintas. Berdasarkan The Stats & Facts Concerning Dangerous Intersections[3] bahwa 43% dari kecelakaan kendaraan terjadi di seputar persimpangan, 21% dari semua kecelakaan fatal terjadi dipersimpangan dan 49% dari kecelakaan fatal diwilayah perkotaan terjadi di persimpangan.

Konflik dipersimpangan

Konflik yang terjadi dipersimpangan dapat dikelompokkan atas:

  1. Berpotongan atau disebut juga crossing, dimana dua arus berpotongan langsung.
  2. Bergabung atau disebut juga merging, dimana dua arus bergabung.
  3. Berpisah atau disebut juga sebagai diverging, dimana dua arus berpisah
  4. Bersilangan atau disebut juga weaving, dimana dua arus saling bersilangan, terjadi pada bundaran lalu lintas.

Oleh karena itu pengendalian kecelakaan dipersimpangan merupakan kunci utama didalam perumusan kebijakan pengendalian angka kecelakaan. Untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian kecelakaan dipersimpangan, maka setiap kecelakaan yang terjadi di suatu persimpangan dihimpun dan kemudia melihat pada titik mana dipersimpangan yang paling rawan. Informasi ini kemudian dituangkan dalam peta titik hitam pesimpangan (black spot map), informasi kemudian dirinci didalam peta dengan menggunakan simbol-simbol seperti ditunjukkan dalam gambar berikut[4]:

Titik hitam ruas jalan[sunting]

Konflik pada ruas biasanya terjadi karena beberapa faktor seperti:

  • Menyalib pada tikungan jalan dua arah tanpa median
  • Menyalib pada jalan dua arah tanpa median
  • Radius tikung yang tidak sesuai dengan kecepatan lalu lintas
  • Lepas kendali, dll

Pada gambar berikut ditunjukkan contoh peta titik hitam (black spot map)[4] menjelang persimpangan:

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas terhadap suatu kawasan dapat dibuat peta titik hitam seperti ditunjukkan dalam gambar berikut[4]:

Investigasi kecelakaan[sunting]

Untuk mendapatkan informasi kenapa kejadian kecelakaan terjadi perlu dilakukan investigasi penyebab terjadinya kecelakaan yang meliputi:

Pengumpulan data kecelakaan[sunting]

Untuk dapat melakukan analisis kecelakaan lalu lintas dalam rangka menemukan penyebab terjadinya kecelakaan sehingga dapat disimpulkan langkah-langkah untuk menurunkan angka kecelakaan. Untuk itu maka setiap kejadian kecelakaan perlu dikumpulkan informasi yang menyangkut antara lain: data kendaraan yang terlibat kecelakaan, informasi mengenai pengemudi dan korban, informasi mengenai lokasi kejadian, informasi geometrik kecelakaan dan berbagai data lainnya.

Berikut ditunjukkan contoh formulir yang digunakan polisi di Kansas[5] (State of Kansas Motor Vehicle Accident Report Form) untuk mengumpulkan data kecelakaan secara rinci terhadap seluruh aspek yang terkait dengan suatu kejadian kecelakaan lalu lintas.

Dan dilanjutkan pada halaman berikutnya:

Data yang dikumpulkan tersebut digunakan untuk analisis mikro kejadian kecelakaan tersebut yang selanjutnya digunakan sebagai masukan langkah tindak lanjut di Pengadilan dan perusahaan Assuransi. Disamping itu data base yang terkumpulkan digunakan untuk analisis makro yang digunakan untuk mendapatkan gambaran umum kejadian kecelakaan disuatu daerah/kawasan ataupun negara.

Untuk mempermudah analisis data maka digunakan perangkat lunak yang di gunakan untuk melakukan analisis> salah satu program aplikasi yang populer digunakan adalah MAAP[6] MICROCOMPUTER ACCIDENT ANALYSIS PACKAGE sikembangkan oleh Transport Reseach Laboratory yang berpusat di Inggris yang merupakan perangkat berbasiskan sistem operasi Windows. Sistem ini pernah digunakan di Indonesia, namun penerapannya tidak berlangsung lama.

Rekonstruksi kecelakaan[sunting]

Untuk memperkuat analisis kecelakaan maka perlu dipelajari posisis kendaraan sebelum, saat dan sesudah kejadian kecelakaan sehingga dapat dijadikan masukan bagi pengadilan dalam menetapkan siapa yang bersalah dalam kejadian kecelakaan tersebut.

Rekonstruksi kecelakaan lalu lintas dipersimpangan[7]

Didalam analisis kejadian kecelakaan tersebut perlu dipelajari secara mendalam termasuk memperkirakan posisi kendaraan:

  • sebelum kecelakaan terjadi, yang diperoleh dari informasi yang diperoleh dari orang yang terlibat kecelakaan ataupun saksi, yang masih harus dikonfirmasikan melalui perhitungan berdasarkan panjang jejak pengereman kalau sempat melakukan pengereman (akan bermasalah kalau kendaraannya menggunakan rem ABS),
  • posisi pada saat kejadian tubrukan yang diperkirakan berdasarkan bukti-bukti lapangan seperti bekas goresan pada jalan, pecahan badan kendaraan yang ditemukan dilokasi dan
  • posisi setelah kendaraan berhenti yang bisa diperoleh dari pengukuran posisi kendaraan oleh petugas polisi yang mengumpulkan data kecelakaan. Dari perkiraan tersebut serta posisi terkhir kendaraan yang mengalami kecelakaan kemudian dapat dibuat rekonstruksi kejadian kecelakaan.

Rekonstruksi kecelakaan dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak yang khusus digunakan untuk analisis kecelakaan Didalam analisis yang dihasilkan perangkat lunak tersebut dapat diperoleh analisis yang mendalam yang dapat diperoleh dengan cepat, akurat. Salah satu contoh paket program pengolahan data rekonstruksi yang dibuat oleh SmartDraw adalah Easy Accident Reconstruction Diagrams.

Gangguan kelancaran[sunting]

Jalan putus[sunting]

Jalan dapat saja putus karena beberapa alasan seperti jembatan putus akibat banjir sehingga oprit jembatan tergerus yang sering mengakibatkan jembatan rusak ataupun terbawa banjir, jalan longsor ataupun tertimbun longsoran yang sering terjadi dikawasan pegunungan di Indonesia.

Longsor[sunting]

Di Indonesia sering terjadi longsoran pada jaringan jalan, jaringan pengairan, dan daerah pemukiman. Prasarana tersebut di atas cukup vital, sehingga diperlukan penanggulangan dengan tepat, cepat, dan ekonomis untuk menanggulangi kerugian-kerugian dalam pemanfaatan prasarana tersebut oleh masyarakat.

Longsoran terutama terjadi pada lokasi dengan keadaan geologi, morpologi, hidrologi dan iklim yang kurang menguntungkan yang ditemukan di hampir semua provinsi di Indonesia. Longsoran secara alami terjadi antara lain karena menurunnya kemantapan suatu lereng, akibat degradasi tanah/batuan bersamaan waktu dan usianya. Aktivitas manusia seperti penggundulan hutan, membuat sawah dan kolam,mengadakan pemotongan dan penggalian pada lereng tanpa perhitungan, sering menyebabkan terganggunya kemantapan lereng yang ada, sehingga terjadi longsoran yang merusak prasarana dan sarana yang telah ada. permasalahan lain yang juga ditemukenali dalam beberapa tahun belakangan ini adalah perubahan cuaca sebagai akibat peningkatan suhu dunia atau yang dikenal dengan Global Warming.

Jembatan putus[sunting]

Permasalahan yang paling berat dihadapi dalam kinerja jaringan jalan adalah putusnya jembatan, keadaan ini merupakan permasalahan yang besar kalau tidak ada alternatif jalan lain.

Jembatan Kutai Kertanegara yang runtuh[8]

Beberapa jembatan yang putus dan menjadi berita besar:

  1. Tanggal 26 November 2011 jembatan Gantung yang terletak di Kabupaten Kutai Kertanegara runtuh.Jembatan yang bagi masyarakat Kutai Kertanegara sangat dibanggakan dan merupakan MASKOT Kabupaten Kutai Kertanegara.
  2. Tanggal 6 Juni Batam Jembatan Barelang 6 yang berada paling ujung menyatukan pulau Galang, saat ini kondisinya rusak parah setelah ditabrak kapal berbendera asing.

Referensi[sunting]

  1. Traffic Incident Management Handbook. Prepared for Federal Highway Administration, Office of Travel Management. P.B. Farradyne. November 2000. [1]
  2. WHO, 2004
  3. The Stats & Facts Concerning Dangerous Intersections
  4. 4,0 4,1 4,2 PIARC , Road Accident Investigation Guidelines for Road Engineers
  5. US Department of Transportation, Emergenciy Transportation Operations, Section 2. Review of Literature [2]
  6. MAAP
  7. Reconstruction Analysis
  8. Runtuhnya Jembatan Tenggarong, Potret Pengabaian Aspek Teknis pada Infrastruktur Strategis [3]