Sumber Pembelajaran Terbuka: Konsep dan Implementasi/IV. Penerapan Sumber Pembelajaran Terbuka dalam Pendidikan

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Infografis penerapan sumber pembelajaran terbuka
Pembelajaran dengan SPT melalui situs wikimedia commons

Implementasi sumber pembelajaran terbuka dalam kurikulum[sunting]

Teknologi menjadi penting dalam pendidikan di era digital saat ini dalam upaya memperluas aksesibilitas dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu konsep yang sedang berkembang adalah sumber pembelajaran terbuka atau Open Educational Resources (OER). Unesco mendefinisikan sumber pembelajaran terbuka adalah bahan ajar dalam format apa pun yang tersedia dalam domain publik atau karya berhak cipta yang sudah lepas dengan lisensi terbuka, yang memungkingkan penggunanya untuk mengaksesnya dengan gratis, menggandakan, mengadaptasi, serta menggunakannya kembali. bahan pembelajaran yang dapat diakses secara bebas oleh siapa saja melalui internet, baik dalam bentuk teks, video, audio, atau perangkat lunak.[1] Implementasi sumber pembelajaran terbuka dalam kurikulum telah membawa dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan, memberikan peluang baru bagi siswa dan pendidik untuk memperluas wawasan dan memperkaya pengalaman belajar.

Kurikulum terdahulu memiliki sumber belajar hanya pada pada buku teks saja. Namun, memasuki era digitalisasi saat ini, selain adanya buku teks yang difasilitasi oleh pemerintah maupun lembaga pendidikan, banyak sekali tersedia sumber belajar yang dapat diakses melalui akses internet. Hal ini mendorong inklusivitas dalam pendidikan dan memberikan peluang yang lebih adil bagi semua siswa dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuannya. Dibalik terbukanya akses tersebut, tentunya dibutuhkan sumber pembelajaran terbuka agar pendidik maupun peserta didik dapat dengan bebas berkolaborasi, berinovasi dan mengembangkan kreativitas tanpa ragu menggunakannya untuk kepentingan pendidikan.

Peran guru dalam pemanfaatan sumber pembelajaran terbuka[sunting]

Guru sebagai pendidik wajib memiliki profesionalisme dalam melaksanakan tugas. Peran guru dalam pemanfaatan sumber pembelajaran terbuka (Open Educational Resources/OER) sangat penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan inklusif. Berikut adalah beberapa peran guru dalam memanfaatkan sumber pembelajaran terbuka:

  1. Sebagai Kurator. Guru memilih informasi yang memang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas. Mereka memastikan bahwa sumber-sumber tersebut relevan, akurat, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  2. Sebagai Perancang Pembelajaran. Guru menggunakan sumber pembelajaran terbuka untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan siswa.
  3. Sebagai Fasilitator Pembelajaran. Guru mendorong siswa agar dapat mengakses sumber pembelajaran terbuka seluas-luasnya.
  4. Pengkreasikan konten. Guru dapat menggunakan sumber pembelajaran terbuka untuk mengkreasikan konten pembelajaran yang lebih menarik dan relevan. Mereka dapat mengadaptasi, menggabungkan, atau membuat materi pembelajaran yang mengintegrasikan konten OER dengan konten lokal atau kelas.
  5. Kolaborator dan Pembelajar Bersama. Guru berkolaborasi bersama sesama rekan pendidik di dalam komunitasnya untuk saling berbagi pengalaman dan praktik baik dalam memanfaatkan sumber pembelajaran terbuka di dalam pembelajaran.

Dampak penggunaan sumber pembelajaran terbuka terhadap siswa[sunting]

Penggunaan sumber pembelajaran terbuka (Open Educational Resources/OER) memiliki dampak yang signifikan terhadap siswa. Berikut adalah beberapa dampak penggunaan OER terhadap siswa: Dari sudut pandang siswa, menurut Arendt dan Shelton (2009)[2], OER memiliki keuntungan sebagai berikut:

  1. Bahan-bahan gratis. Siswa dapat mengakses materi tanpa harus mendapatkan ijin dari si pemilik sehingga dapat dinikmati siswa dari berbagai latar belakang sosio ekonomi.
  2. Akses berkelanjutan terhadap sumber-sumber belajar. Siswa mendapatkan kesempatan seluas-luasnya dalam mengakses sumber belajar sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
  3. Kemampuan untuk mengejar topik secara menyeluruh. Jika materi dapat tersedia dengan bebas pada sumber pembelajaran terbuka, siswa akan dengan mudah menuntaskan capaian pembelajaran yang sedang dipelajarinya.
  4. Kemampuan untuk belajar untuk pengetahuan pribadi atau kesenangan. Pemanfaatan sumber pembelajaran terbuka bagi siswa sesuai dengan tujuan belajar yang ingin dicapai. Siswa dapat menambah pengetahuan yang sesuai dengan minat serta mencari referensi sesuai hobi yang dimiliki.
  5. Bahan/materi mudah di akses. Dengan hanya bermodalkan akses internet, siswa dapat dengan mudah mencari berbagai materi pada sumber pembelajaran terbuka.

Referensi[sunting]

  1. https://www.unesco.org/en/open-educational-resources
  2. Arendt, AM, & Shelton, B. 2009. Insentif dan Disinsentif untuk Penggunaan Open Course Ware. Internasional Ulasan Research in Terbuka & Distance Learning, 10 (5), 1-25.