Lompat ke isi

Cerita Dubes Morgenthau/Bab 6

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas


BAB VI

WANGENHEIM BERKATA KEPADA DUBES AMERIKA BAGAIMANA KAISER MEMULAI PERANG

Namun terdapat seperempat transaksi yang tak memproduksi kesuraman. Itu adalah Kedubes Jerman. "Kesukessan" ini benar0benar membuat Wangenheim tak terjamah, dan kejadian lainnya kini berkembang pada rekannya Teutonicus yang demam panas. Goeben dan the Breslau nyaris datang pada waktu yang sama kala Jerman merebut Liége, Namur, dan kota-kota Belgia lainnya. Dan kini menyusul pergerakan Jerman menuju Prancis dan kemungkinan perebutan Paris. Dari semua kejadian tersebut, Wangenheim, seperti halnya Prusia militan, memandangnya pengabulan mimpi empat puluh tahun. Mereka semua masih tinggal di kedubes-kedubes musim panas di sepanjang Bosphorus. Jerman memiliki taman yang indah, yang dipersembahkan oleh Sultan sendiri kepada pemerintahan Kaiser. Namun untuk beberapa alasan, Wangenheim tak nampak menikmati markas besarnya pada hari-hari musim panas tersebut. Rumah pengawal kecil berdiri dekat di depan dkeubesnya, di jalan raya, berjarak dua puluh kaki dari Bosphorus, dan di depannya terdapat bangku batu. Bangku tersebut sebetulnya adalah tempat istirahat untuk pengawal, namun Wangenheim terlibat sangat menyukainya. Aku selalu mengingat dalam pikiranku akan sifar dari diplomat Jerman tersebut. Pada hari-hari sebelum Marne, duduk di bangku kecil ini, kini dan kemudian lompat ke belakang dan menuju ke depan rumahnya. Setiap orang yang lewat dari Konstantinopel menuju wilayah utara melintasi sepanjang jalan ini, dan bahkan kemudina para diplomat Rusia dan Prancis melakukannya, dengan bersikap menghiraukan, sepenuhnya, sifat dubes gembira di bangku batunya. Aku terkadang memikirkan bahwa Wangenheim duduk disana untuk keperluan mengepulkan asap rokoknya ke arah mereka. Ini semua mengingatkanku pada peristiwa Wilhelm Tell di Schiller, di tempat Tell duduk di perlintasan gunung, dengan busur dan panah di sampingnya, menunggu korban yang ditargetkannya, Gessler, sambil berkata:

"Disini sepanjang kedalaman ini, ia seharusnya melintas; Tidak ada jalan lain menuju Küssnacht."

Wangenheim juga akan menjamah teman-temannya, atau orang-orang yang ia anggap sebagai temannya, dan memiliki sedikit kegembirannya atas kemenangan Jerman. Aku menyatakan bahwa ia menempatkan dirinya sendiri hanya ketika tentara Jerman menang. Jika kabar yang datang adalah sebaliknya, Wangenheim tak menampakkan dirinya. Ini membuatnya menyatakan bahwa ia mengungatkanku pada nabi cuaca mainan, yang selalu keluar kotak ketika cuacanya baik namun menutup diri kala badai datang. Wangenheim memuji candaan kecilku sepanjang sisa masa jabatan diplomatiknya.

Namun, pada hari-hari awal tersebut, nuansa untuk Dubes Jerman benar-benar disukai. Keberuntungan baik tentara Jerman sangat memukaunya agar ia terkadang mengarah menuju pencapaian, dan pengumbarannya suatu hari menyebabkannya menceritakanku fakta-fakta tertentu yang, aku pikir, akan selalu memiliki nilai sejarah yang besar. Aku sangat tertarik soal bagaimana dan kapan Jerman memulai perang ini. Pada suatu hari, pengungkapan rahasianya nampak seperti kecerobohan yang sangat mengerikan, namun kami harus ingat keadaan pikiran Wangenheim pada waktu itu. Seluruh dunia pada masa itu meyakini bahwa Paris telah ambruk dan Wangenheim merefleksikan tanggapannya dalam deklarasi lanjutannya bahwa perang akan berakhir pada dua atau tiga bulan. Seluruh usaha Jerman terbukti berjalan selaras dengan program.

Aku menyatakan bahwa Dubes Jerman pergi ke Berlin tak lama usai pembunuhan Haryapatih, dan ia kinii mengungkapkan sebab ia menghilang secara mendadak. Ia berkata kepadaku, Kaiser memerintahkannya ke Berlin untuk menghadiri konferensi kekaisaran. Pertemuan tersebut diadakan di Potsdam pada 5 Juli. Kaiser memimpin dan nyaris seluruh dubes penting hadir. Wangenheim sendiri diperintahkan untuk memberikan penjelasan soal Turki dan menerangkan kepada rekan-rekannya soal situasi pada umumnya di Konstantinopel, yang kemudian dipandang sebagai nyaris titik penting dalam perang yang tertunda. Dalam perkataannya kepadaku selaku hadirin konferensi tersebut, Wangenheim tak menyebutkan nama-nama, meskipun ia secara spesifik berkata bahwa beberapa diantara mereka adalah (fakta yang sangat penting yang aku kutip kata-kata pastinya dalam bahasa Jerman yang dipakai olehnya) "die Häupter des Generalstabs und der Marine"—(Kepala stad umum dan AL) yang aku anggap bahwa yang ia maksud adalah Von Moltke dan Von Tirpitz. Para bankir besar, direktur kereta api, dan kapten industri Jerman, semuanya dibutuhkan untuk persiapan perang Jerman seperti halnya tentara itu sendiri, yang juga hadir.

Wangenheim kini berkata kepadaku bahwa Kaiser sendiri memberikan pertanyaan kepada setiap orang: "Apakah Anda bersiap untuk berperang?" Semuanya menjawab "ya" kecuali para pekerja keuangan. Mereka berkata bahwa mereka harus diberi dua pekan untuk menjual keamanan asing mereka dan membuat pinjaman. Pada waktu itu, beberapa orang menyoroti tragedi Sarajevo sebagai suatu hal yang akan berujung pada perang. Wangenheim berkata kepadaku, konferensi tersebut menempatkan semua anggapan bahwa tak ada dakwaan semacam itu yang seharusnya berkembang. Para bankir diputuskan untuk diberi waktu untuk menarik keuangan mereka karena perang mendatang, dan kemudian beberapa anggota datang dengan cepat kembali ke pekerjaan mereka atau memulai cuti. Kaiser datang ke Norwegia memakai yacht. Von Bethmann-Hollweg pergi untuk rehat, dan Wangenheim kembali ke Konstantinopel.

Kala berkata kepadaku soal konferensi tersebut, Wangenheim sebetulnya menyatakan bahwa Jerman telah bersiap untuk perang. Aku pikir ia sangat bangga akan seluruh penampilan tersebut, bangga bahwa Jerman menggerakkan persoalan tersebut dalam cara yang sangat bermetode dan nampak jalan yang jauh, dan khususnya bangga bahwa ia sendiri diundang untuk ikut dalam mengadakan pertemuan dalam waktu yang sangat panjang. Aku seringkali terheran kenapa ia membongkarnya kepadaku hal yang sangat rahasia, dan aku pikir bahwa mungkin alasan sebenarnya adalah kesombongan besarnya, keinginannya untuk menunjukkan kepadaku bagaimana kedekatannya pada pihak dalam kaisarnya dan bagian yang dimainkan olehnya dalam memicu konflik tersebut. Apapun motifnya, keputusan tersebut memiliki dampak yang menunjukkanku siapa yang benar-benar menjadi pihak bersalah dalam kejahatan besar tersebut. Banyak buku biru, merah, dan kuning yang membanjiri Eropa selama beberapa bulan usai pertikaian, dan ratusan dokumen dikeluarkan oleh para propagandis Jerman yang berniat untuk menyatakan kesucian Jerman, tak pernah membuat penekanan yang sangat terang padaku. Aku berkesimpulan bahwa pertanggungjawaban tak berdasarkan pada dakwaan atau keyakinan atau kajian data yang beredar.Aku tak memiliki alasan atau pendapat soal persoalan tersebut. Aku tau. Persekongkolan yang telah menyebabkan tragedi kemanusiaan terbesar ini didalangi oleh Kaiser dan bawahan kekaisarannya di konferensi Potsdam pada 5 Juli 1914. Salah satu pemimpin peserta, yang termabukkan akan kemenangannya atas kesuksesan rencananya, berkata kepadaku soal detail pada mulutnya sendiri. Dimanapun, aku dengar orang-orang berpendapat soal pertanggungjawaban atas perang tersebut atau membaca penjelasan dan pengertian yang dimajukan oleh Jerman, aku singkatnya mengingat lagi pada sosok Wangenheim ketika ia nampak pada siang Agustus tersebut, mengepulkan asap dari rokok hitam panjang, dan memberikanku catatannya soal pertemuan bersenjarah tersebut. Kenapa membuang-buang waktu membahas persoalan tersebut setelah itu?

Konferensi kekaisaran tersebut diadakan pada 5 Juli dan ultimatum Serbian dikirim pada 22 Juli. Itu terjadi tepat sekitar jangka waktu dua pekan ketika para pekerja keuangan menuntut untuk merampungkan rencana mereka. Seluruh bursa saham dunia menunjukkan bahwa para bankir Jerman diuntungkan memakai jangka waktu tersebut. Catatan mereka dibongkar agar saham dijual dalam jumlah besar dan harganya cepat menurun. Pada masa itu, pasar-pasar kebingungan akan pergerakan tersebut namun penjelasan Wangenheim menjelaskan keraguan apapun yang masih terjadi. Jerman mengubah keamanannya dalam bentuk tunia untuk keperluan-keperluan perang. Jika pihak manapun ingin mendapatkan penjelasan Wangenheim, aku menyarankan agar ia menguji kutipan-kutipan pasar saham New York selama dua pekan bersejarah tersebut. Ia akan menemukan bahwa terdapat pergejolakan harga, khususnya pada saham-saham yang memiliki pasar internasional. Antara 5 Juli dan 22 Juli, Union Pacific jatuh dari 155½ menjadi 127½, Baltimore dan Ohio dari 91½ menjadi 81, United States Steel dari 61 menjadi 50½, Canadian Pacific dari 194 menjadi 185½, dan Northern Pacific dari 111⅜ menjadi 108. Pada masa itu, proteksionis tingkat tinggi menuduh UU tarif Simmons-Underwood bertanggungjawab atas kejatuhan nilai tersebut, sementara para kritikus pemerintah lain menghubungkannya dengan Federal Reserve Act—yang belum diberlakukan. Hanya sedikit broker Wall Street dan para pekerja keuangan menyadari bahwa konferensi kekaisaran, yang diadakan di Potsdam dan dipimpin oleh Kaiser, merupakan hal sebenarnya yang ketika itu menekan pasar!

Wangenheim tak hanya memberikanku penjelasan soal konferensi Potsdam, namun ia membongkar rahasia yang sama kepada Marquis Garroni, Dubes Italia di Konstantinopel. Italia pada waktu itu merupakan sekutu Jerman.

Dubes Austria, Marquis Pallavicini, juga menyatakan bahwa Blok Sentral telah mengantisipasi perang. Pada 18 Agustus, hari ulang tahun Francis Joseph, aku melakukan kunjungan penyambutan dubes lazim. Biasanya, perbincangan dialihkan ke Kaisar, yang pada waktu itu mencapai umur 84 tahun. Pallavicini berkata tentangnya dengan kebanggaan dan kemuliaan besar. Ia berkata kepadaku bagaimana kaisar lansia tersebut berkepala bersih dan berpikiran teguhm bagaimana ia memiliki pemahaman yang sangat lengkap dari urusan internasional, dan bagaimana ia mendapatkan segalanya dari kepemimpinan pribadinya. Untuk menggambarkan sikap Kaiser Austria terhadap peristiwa-peristiwa umum, Pallavicini mencontohkan perang terkini. Pada Mei sebelumnya, Pallavicini bertemu dengan Francis Joseph di Wina. Pada waktu itu, Pallavicini kini berkata kepadaku, Kaisar berkata bahwa perang Eropa tak terhindarkan. Blok Sentral tak akan menerima Traktat Bucharest sebagai penyelesaian dari persoalan Balkan, dan satu-satunya perang umum, yang dikatakan Kaisar kepada Pallavicini, dapat menyelesaikan persoalan tersebut. Aku berujar, Traktat Bucharest adalah penyelesaian yang mengakhiri perang Balkan kedua. Traktat tersebut membagi kekuasaan Turki di Eropa, kecuali Konstantinopel sejumlah kecil wilayah sekitar, di kalangan bangsa Balkan, terutama Serbia dan Yunani. Traktat tersebut makin memperkuat Serbia. Sehingga, traktat tersebut meningkatkan sumber daya Serbia agar Austria mengkhawatirkan bahwa keadaan tersebut memulai permulaan negara Eropa baru, yang berkembang kuat untuk menentang rencana-rencananya sendiri. Austria memiliki sejumlah besar penduduk Serbia yang berada di Bosnia dan Herzegovina, dan Serbia ingin menganeksasi negaranya sendiri ketimbang segala hal yang lain. Selain itu, rencana-rencana Pan-Jerman di Timur membutuhkan penghancuran Serbia, negara yang, sepanjang masih berdiri, memblok perjalanan Jerman ke dunia timur. Ini telah menjadi keutamaan Austria-Jerman agar Perang Balkan akan menghancurkan Serbia sebagai sebuah bangsa—agar Turki memusnahkan pasukan Raja Petrus. Ini menunjukan rencana-rencana yang ditawarkan oleh Jerman. Untuk alasan ini, Austria dan Jerman tak dapat mencegah perang Balkan. Namun dampaknya berbalas, karena di luar konflik, Serbia berkembang lebih kuat ketimbang sbelumnya, mendirikan firma seperti pemecah air terhadap banjir Jerman.

Kebanyakan sejarawan sepakat bahwa Traktat Bucharest membuat perang tersebut tak terhindarkan. Aku memiliki bukti dari Marquis Pallavicini bahwa ini seperti wacana Francis Joseph sendiri. Para hadirin menyatakan bahwa Kaisar membuat pernyataan tersebut pada bulan Mei, lebih dari sebulan sebelum pembunuhan Haryapatih. Sehingga secara jelas, kami memiliki bantuan Kaisar Austria bahwa perang akan timbul berkenaan dengan pembunuhan di Sarajevo. Kejahatan tersebut sangat nampak dijadikan sebagai alasan permulaan perang atas Kekaisaran-kekaisaran Sentral yang siap diputuskan.