Tiongkok Kuno/Sejarah/Yuan
<< Dinasti Sung | Dinasti Yuan - Tiongkok Kuno | Dinasti Ming >> |
Pada 1276 M, ketika Mongol menyerbu dan mengausai Tiongkok, mereka telah memiliki sebuah kekaisaran besar selama sekitar lima puluh tahun. Kekaisaran Mongol terbentang dari India hingga Rusia hingga Tiongkok Utara dan Korea. Pada 1276 M, Mongol merebut ibukota Sung di Hangzhou, dan pada 1279 M Mongol berhasil menguasai seluruh Tiongkok. Kublai Khan, pemimpin Mongol, memindahkan ibukota Kekaisaran Mongol dari Karakorum di Asia Tengah ke Beijing, Tiongkok. Pada 1271 M, ketika berusia 56 tahun, Kublai Khan menyatakan diri sebagai kaisar Tiongkok.
Kublai Khan berupaya menaklukan Jepang pada 1274 dan 1281 M, namun gagal akibat pasukannya dihantam badai besar. Ia juga berupaya merebut kembali Vietnam (Annam) dan Burma utara, tapi tidak memeroleh keberhasilan. Bahkan di Tiongkok, kekuasaan Kublai Khan tidak terlalu sukses. Orang Tiongkok marah karena Kublai Khan mengangkat orang asing seperti Marco Polo, yang berasal dari Venesia, sebagai gubernur, alih-alih memilih orang asli Tiongkok. Namun ini karena Kublai Khan tidak mempercayai orang asli Tiongkok. Selain itu, orang Tiongkok juga marah karena orang Mongol tetap menggunakan bahasa dan adat mereka, dan tidak berperilaku layaknya orang Tiongkok.
Kublai Khan meninggal pada 1294 M. Pada 1330-an M, orang-orang di seluruh Kekaisaran Mongol menderita akibat Maut Hitam - wabah pes. Jutaan orang meninggal di Tiongkok. Wabah ini membuat Mongol kesulitan menjaga kekaisarannya.
Selama 1350-an M, sebuah gerakan revolusi yang disebut Serban Merah aktif di Tiongkok utara. Pada 1356 M, kelompok Serban Merah, di bawah kepemimpinan Chu Yuan-chang, merebut Nanjing. Chu Yuan-chang kemudian secara perlahan-lahan menaklukan seluruh China dan mengusir bangsa Mongol. Pada 1368 M, Chu Yuan-chang menyatakan diri sebagai kaisar Tiongkok, dengan nama Hung-wu. Pada akhirnya ia merebut ibukota Mongol di Beijing, dan memulai Dinasti Ming.
|