Bahasa Indonesia/Konsonan

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
(Dialihkan dari Konsonan)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Konsonan adalah bunyi bahasa yang arus udaranya mengalami rintangan dan kualitasnya ditentukan oleh tiga faktor:

  • keadaan pita suara (merapat atau merenggang - bersuara atau tak bersuara)
  • penyentuhan atau pendekatan berbagai alat ucap/artikulator (bibir, gigi, gusi, lidah, langit-langit)
  • cara alat ucap tersebut bersentuhan/berdekatan

Artikulator adalah alat ucap yang bersentuhan atau yang didekatkan untuk membentuk bunyi bahasa.

Daerah artiulasi adalah daerah pertemuan antara dua artikulator. Macamnya:

  • Bilabial - bibir atas dan bibir bawah (kedua bibir terkatup), mis.: [p], [b], [m]
  • Labiodental - bibir bawah dan ujung gigi atas, mis.: [f]
  • Alveolar - ujung/daun lidah menyentuh/mendekati gusi, mis.: [t], [d], [s]
  • Dental - ujung/daun lidah menyentuh/mendekati gigi depan atas
  • Palatal - depan lidah menyentuh langit-langit keras, mis.: [c], [j], [y]
  • Velar - belakang lidah menempel/mendekati langit-langit lunak, mis.: [k], [g]
  • Glotal (hamzah) - pita suara didekatkan cukup rapat sehingga arus udara dari paru-paru tertahan, mis.: bunyi yang memisahkan bunyi [a] pertama dan [a] kedua pada kata saat

Cara artikulasi adalah cara artikulator menyentuh atau mendekati daerah artikulasi. Macamnya:

  • Bunyi hambat - kedua bibir terkatup, saluran ke rongga hidung tertutup, kemudian katup bibir dibuka tiba-tiba. Mis.: [p] dan [b]
  • Bunyi semi-hambat - kedua bibir terkatup, udara dikeluarkan melalui rongga hidung. Mis.: [m]
  • Bunyi frikatif - arus udara dikeluarkan melalui saluran sempit sehingga terdengar bunyi berisik (desis). Mis.: [f] dan [s]
  • Bunyi lateral - ujung lidah bersentuhan dengan gusi dan udara keluar melalui samping lidah. Mis.: [l]
  • Bunyi getar - ujung lidah menyentuh tempat yang sama berulang-ulang. Mis.: [r]

Selain bunyi-bunyi di atas, ada bunyi yang cara pembentukannya sama seperti pembentukan vokal, tetapi tidak pernah dapat menjadi inti suku kata. Mis.: [w] dan [y]