Permainan Tradisional Betawi/Lari gandeng
Permainan tradisional Betawi dengan cara lari sambil bergandengan tangan sempat populer di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat pada tahun 1950-an. Umumnya dimainkan oleh remaja berusia antara 13 hingga 17 tahun, permainan ini biasanya menjadi ajang mencari pasangan. Seperti namanya, setiap pemain pria pasti memiliki pemain wanita. Biasanya anak laki-laki mengambil pasangan dari gadis yang dia suka. Permainan dimulai dengan pemain menarik pasangan untuk berjaga-jaga. Pasangan lainnya berpisah dan melarikan diri. Kemudian terdapat aba-aba agar saling memencarkan diri sehingga pasangan yang asalnya bersamaan menjadi mengejar pasangan lain. Sebenarnya saat berpencar, pemain tidak bisa meninggalkan tangan pasangannya. Sama halnya dengan pasangan yang dikejar. Pasangan yang bisa terkejar juga mendapat giliran.[1]