Dokumenter/Multikulturalisme Kuliner di Restoran Ong Kopi Tea
Multikulturalisme Kuliner di Restoran Ong Kopi Tea, merupakan film dokumenter singkat yang dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropolinguistik.
Judul dan Informasi Dasar
[sunting]- Judul Film: Multikulturalisme Kuliner di Restoran Ong Kopi Tea.
- Sutradara: Krisna
- Tahun Rilis: 2024.
- Durasi: 10-15 menit.
- Produksi: Linguistik B angkatan 2021, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur.
Sinopsis Singkat
[sunting]- Deskripsi Umum: Dokumenter ini bertema multikulturalisme dengan objek salah satu restoran di Kota Samarinda yang bernama Ong Kopi Tea. Lebih spesifiknya, objek di dokumenter ini adalah kuliner, penamaan kuliner, dan akulturasi budaya di dalamnya.
- Tujuan Film: Menginspirasi anak-anak muda agar terjun ke dunia bisnis, menambah wawasan di bidang kuliner, linguistik, dan sosial budaya.
Latar Belakang
[sunting]- Konteks: Migrasi etnis Tionghoa di Kota Samarinda, label 'Kota Multietnis', dan keragaman kuliner yang ada di Kota Samarinda.
- Motivasi Pembuat Film: Sutradara yang gemar kulineran dan menemukan restoran dengan berbagai menu dari negara serumpun yang sudah dilokalisasi.
Plot dan Struktur
[sunting]- Alur Cerita: Sejarah dan latar belakang berdirinya Ong Kopi Tea, menu unggulan beserta komposisinya, penamaan dalam menu-menu di OKT, cara Ong Kopi Tea memandang multikulturalisme dalam menu-menu mereka, dan harapan OKT.
- Bab atau Segmen:
Segment 1: (Lokasi dan suasana) Shoot dari luar untuk lokasi, untuk suasana Kota Samarinda, shoot 1 orang memasuki restoran, shoot suasana di dalam.
Segment 2: Memilih meja, duduk dan diberi buku menu kemudian di shoot apa-apa saja menunya.
Segment 3: Menu datang, shoot apa saja yang dipesan.
Segment 4: Wawancara dengan pemilik dan tim marketing.
Segment 5: (Suasana di dalam) Shoot saat teman-teman makan, ekspresi, cara dia makan, dan shoot saat memainkan alat makan di makanannya.
Segment 6: (footage penutupan) Shoot ornamen yang menarik
(Membuat sinematik makanan dan seisi restoran), shoot apa saja yang ada di dalam restoran, (jangan ada kelewat satupun, baik sudut ruangan maupun lampion) dan di luar kafe.
Tokoh dan Subjek
[sunting]- Subjek Utama: Restoran Ong Kopi Tea
- Wawancara dan Narasumber: Pemilik Restoran Ong Kopi Tea dan tim marketing.
Teknik dan Gaya
[sunting]- Teknik Sinematografi: Teknik pengambilan gambar yang digunakan, seperti close-up, panning, atau aerial shots.
- Penyuntingan: Gaya penyuntingan yang digunakan, apakah film disusun secara kronologis, atau menggunakan teknik lain seperti montase.
- Musik dan Narasi: Bagaimana musik dan narasi digunakan untuk mendukung cerita.
Pesan dan Tema
[sunting]- Pesan Utama: Multikulturalisme dalam kuliner mengajarkan kesetaraan sosial dalam segala aspek dalam sebuah meja makan. Siapa saja bisa menikmati suguhan dari Ong Kopi Tea tanpa memandang ras, jabatan, kepercayaan, dan fisik.
- Tema-tema Sentral: Sosial dan budaya.
Analisis dan Interpretasi
[sunting]- Analisis Kritis: Bias berupa pemiliknya yang beretnis Tionghoa tetapi menjual menu India dan Melayu.
- Interpretasi Pribadi: Menambah wawasan baru, pengalaman baru di bidang kuliner dan di bidang rasa, mencoba hal baru, dan terhibur karena menemukan sesuatu yang unik daripada biasanya.
Reaksi dan Dampak
[sunting]- Tanggapan Penonton: Bagaimana penonton dan kritikus merespon film ini?
- Dampak Sosial: Apakah film ini berhasil mempengaruhi opini publik atau kebijakan terkait isu yang dibahas?
Kesimpulan
[sunting]- Ringkasan Akhir: Dokumenter ini bertema multikulturalisme dengan objek salah satu restoran di Kota Samarinda yang bernama Ong Kopi Tea yang bertujuan untuk menginspirasi anak-anak muda agar terjun ke dunia bisnis, menambah wawasan di bidang kuliner, linguistik, dan sosial budaya. Latar belakang atau urgensi dari dokumenter ini adalah fenomena migrasi, terutama migrasi etnis Tionghoa di Kota Samarinda yang kemudian melanggengkan label 'Kota Multietnis', dan berdampak pada keragaman kuliner yang ada di Kota Samarinda
- Rekomendasi: Orang-orang yang tertarik di bidang kuliner karena sumber data dari dokumenter ini adalah kuliner, linguis karena dokumenter ini menyoroti penamaan menu-menu di restoran tersebut, sosiolog karena dokumenter ini berangkat dari fenomena migrasi dan akulturasi, budayawan karena dokumenter ini mengangkat bentuk-bentuk budaya Tionghoa atau peranakan yang ada di restoran tersebut, dan masyarakat umum agar mengetahui hal baru dan unik yang terdapat di Kota Samarinda.
Referensi dan Sumber
[sunting]- Daftar Referensi: Sebutkan sumber-sumber yang digunakan dalam pembuatan ringkasan ini, jika ada. Ini termasuk artikel, buku, atau wawancara yang relevan.
Pranala film
[sunting]Cantumkan link film dokumenter.