Lompat ke isi

7 Nyanyian Penciptaan Dalam Mitologi Malor

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Nyanyian Pertama (Dienara Iluna)

[sunting]

"Dienara Iluna," nyanyian pertama dari Mitologi Malor, adalah nyanyian yang melukiskan penciptaan hukum Surga dan Neraka, serta alam-alam tersebut.

"Sinnuvatar luminar sinthar, abel darae shoril, irak dor, quorl emar. Zarae ilun darin, thalia kora, ithel nar, almar."

Sinnuvatar luminar sinthar, "Pada waktu itu, suara Sinnuvatar, Sang Pencipta, mengalun, membentuk hukum-hukum abadi dan tak terlihat.

Abel darae shoril, irak dor, "Surga dan Neraka dibentuk dengan batas-batas yang jelas, di mana terang dan gelap bertemu.

Zarae ilun darin, "Di tengah-tengah segala sesuatu, kekuatan hukum ini membagi antara kebajikan dan keburukan, terang dan gelap.

Thalia kora, ithel nar, almar, "Surga, tempat penuh kebahagiaan dan kemuliaan, serta Neraka, tempat penderitaan dan kegelapan, diciptakan sesuai dengan kehendak Sinnuvatar."

Nyanyian Kedua (Dienara Shelar)

[sunting]

"Dienara Shelar," nyanyian kedua, mengisahkan penciptaan Malaikat, Iblis, dan Dewa-Dewi Valar.

"Sinnuvatar zilthar ara, selnath inar, almor shelia, elenori. Marin elor, sephar tur, elun kora, larintar."

Sinnuvatar zilthar ara, selnath inar, "Melalui suara Sinnuvatar, malaikat dan iblis diciptakan, masing-masing dengan peran dan kekuatan mereka.

Almor shelia, elenori, "Dewa-dewi Valar lahir dari cahaya dan kehampaan, mengisi langit dengan kekuatan dan kebijaksanaan.

Marin elor, sephar tur, elun kora, "Malaikat, dengan sayap dan keindahan, menjadi penjaga dan pengatur hukum-hukum Surga, sementara Iblis, penuh kecemburuan, menetap di Neraka.

Larintar, "Mereka, dalam keragaman dan kekuatan mereka, memainkan peran penting dalam keseimbangan kosmos."

Nyanyian Ketiga (Dienara Malar)

[sunting]

"Dienara Malar," nyanyian ketiga, menggambarkan penciptaan Alam Semesta dan Para Uru.

"Zorin vilar, kelem nar, marithor elun, zarae. Galir torin, solara sunth, miril lae, thornael."

Zorin vilar, kelem nar, "Alam Semesta diciptakan dengan kekuatan dan keteraturan, langit yang penuh bintang, dan planet yang berputar.

Marithor elun, zarae, "Para Uru, entitas primordial, mengisi ruang dengan energi dan kehidupan, memberi bentuk dan arah pada kekacauan awal.

Galir torin, solara sunth, "Galaksi terbentuk, bintang bersinar, dan seluruh kosmos membentang dalam keindahan dan keteraturan.

Miril lae, thornael, "Segala sesuatu berada dalam harmoni, seolah bernaung dalam satu simfoni kosmik yang agung."

Nyanyian Keempat (Dienara Vethar)

[sunting]

"Dienara Vethar," nyanyian keempat, berbicara tentang penciptaan Hukum Kehidupan, Kematian, Waktu, Takdir, Karma, dan Amal Baik serta Amal Buruk.

"Sinnuvatar vethar, malir athor, doran, thara, zalar. Sintha loria, nurian fael, zarin elur, amiral."

Sinnuvatar vethar, malir athor, "Hukum Kehidupan, Kematian, dan Waktu diciptakan, menetapkan aturan-aturan mendalam tentang eksistensi.

Doran, thara, zalar, "Takdir dan Karma dibentuk, memberikan makna pada setiap tindakan dan akibatnya, mengatur keseimbangan antara baik dan buruk.

Sintha loria, nurian fael, "Hukum-hukum ini mengatur amal baik dan amal buruk, membimbing makhluk melalui jalan yang benar dan salah.

Zarin elur, amiral, "Dengan bimbingan ini, segala sesuatu berjalan dalam keseimbangan, mengikuti pola yang telah ditetapkan."

Nyanyian Kelima (Dienara Folar)

[sunting]

"Dienara Folar," nyanyian kelima, menjelaskan penciptaan makhluk fana.

"Elor astor, minar thal, zareth lorin, melar. Tarin nol, sephar dor, maril thora, malur."

Elor astor, minar thal, "Makhluk fana muncul dari tanah dan unsur-unsur alam, diberi bentuk dan jiwa oleh kekuatan Sinnuvatar.

Zareth lorin, melar, "Mereka diberi kesadaran dan tujuan, mulai hidup dan mencari tempat dalam kosmos yang luas.

Tarin nol, sephar dor, "Makhluk-makhluk ini menjalani kehidupan mereka di dunia fana, mengalami segala suka dan duka, berjuang untuk bertahan hidup.

Maril thora, malur, "Dengan setiap tindakan, mereka membentuk sejarah dan takdir mereka sendiri, mengikuti arus kehidupan yang ditentukan."

Nyanyian Keenam (Dienara Telmar)

[sunting]

"Dienara Telmar," nyanyian keenam, adalah tentang penciptaan Akal, Jiwa, Roh, Cinta, dan elemen lain bagi makhluk fana.

"Sinnuvatar telmar, mirithor vael, oria, larith. Zarae elun, narin dal, ithel mora, orik."

Sinnuvatar telmar, mirithor vael, "Akal dan Jiwa diberikan kepada makhluk fana, memberikan mereka kesadaran dan kemampuan untuk berpikir dan merasa.

Oria, larith, "Roh dan Cinta, sebagai kekuatan yang menyatukan dan menginspirasi, membimbing makhluk dalam perjalanan mereka.

Zarae elun, narin dal, "Kehadiran elemen-elemen ini memperkaya kehidupan, memberikan makna dan tujuan pada setiap pengalaman.

Ithel mora, orik, "Dengan adanya elemen-elemen ini, makhluk fana dapat mencapai kedalaman emosional dan spiritual, mengejar kebahagiaan dan pemahaman."

Nyanyian Ketujuh (Dienara Xalar)

[sunting]

"Dienara Xalar," nyanyian ketujuh, menceritakan penciptaan Angzur untuk memusnahkan Daukhan.

"Sinnuvatar xalar, sinshura thara, malor enar, telmar. Zarin lorin, almar rion, thoranar, inar."

Sinnuvatar xalar, sinshura thara, "Angzur, makhluk yang sangat kuat, diciptakan dengan Pedang Sinshura untuk menyeimbangkan dunia dan mengatasi ancaman dari Daukhan.

Malor enar, telmar, "Dengan kekuatan dan keagungan, Angzur diutus untuk memusnahkan Daukhan, menjadikan dunia tempat yang aman bagi semua makhluk.

Zarin lorin, almar rion, "Dalam pertarungan yang menentukan, Angzur berjuang dengan kekuatan dan keberanian, melawan kegelapan yang mengancam.

Thoranar, inar, "Dengan keberanian dan pengorbanan, Angzur melaksanakan takdirnya, membawa kedamaian dan keseimbangan kembali ke dunia."