Afrika Kuno/Ekonomi
Para pedagang Afrika telah melakukan jual-beli dengan pedagang Asia Barat dan India setidaknya sejak 4000-an SM. Mereka juga telah melakukan jual-beli dengan berbagai tempat di Afrika. Perdagangan selalu menjadi bagian dari kehidupan orang Afrika.
Salah satu yang pertama kali dijual oleh pedagang Afrika adalah gading gajah. Orang Mesir dan Asia Barat senang membuat perhiasan dan perabotan mewah dari gading. Orang Afrika juga menjual telur burung unta karena ukurannya yang besar. Mereka juga menjual kayu, bebatuan keras seperti granit dan diarit, serta emas. Para pedagang Afrika dari Kush membeli linen dan kain kapas, kaca, perhiasan, minyak wangi dan anggur dari Mesir dan Asia Barat (bangsa Fenisia adalah pembuat kaca paling terkemuka pada masa itu).
Sekitar 400-an M, penduduk Afrika selatan berdagang dengan pedagang India dan Asia Barat juga, membeli manik-manik kaca dan menjual telur burung unta, gading, dan terutama tembaga dan emas. Manik-manik kaca India ini dengan cepat muncul bahkan di Zimbabwe dan Kongo, dibawa lewat darat dari Afrika Timur. Sejak 600-an M, para pedagang Afrika menjual budak pada orang Mesir Fatimiyah, dan membeli gandum, anggur, kain, dan gula. Para pedagang Afrika juga menjual gading ke Kekaisaran Bizantium untuk ditukar dengan kaca dan perhiasan.
Pada Abad Pertengahan, orang Afrika menjadi lebih kaya berkat perdagangan. Orang Kongo menukar tembaga di Afrika utara hingga barat dengan manik-manik kaca dan kain kapas terlukis India. Orang Afrika Barat menukar emas dan budak (biasanya budak wanita) di sebelah utara Sahara dengan garam dan kuda, serta manik-manik kaca dan kain India. Orang Afrika Utara berdagang dengan Eropa, menukar emas dengan manik-manik kaca di Genoa dan Venesia. Di Mesir dan Afrika, orang menukar gading dan emas dengan sutra dari Tiongkok serta besi dari Asia Tengah.
Sejak 1000-an M, para pedagang Afrika Barat juga menjual emas. Mereka mengangkut emas menggunakan unta melintasi Sahara dari Afrika Barat menuju Afrika Utara. Pedagang Afrika Utara menukar kuda dan garam dari ladang garam Sahara dengan budak dari Afrika Barat. Budak biasanya harus berjalan sepanjang Sahara hingga Afrika Utara. Dari sana para pedagang mengirimkan emas lewat laut menuju Eropa dan Asia Barat. Sebagian besar budak wanita tetap tinggal di Afrika Utara dan dijadikan pelayan untuk orang kaya.
Dari Afrika Tengah, sejak masa yang sama, para pedagang membawa emas, bulu, dan gading melalui sungai menuju pesisir Afrika Timur, di mana mereka menukarnya dengan manik-manik kaca, sutra, dan kain kapas dari Asia Barat dan India. Pada 1400-an M, para pedagang Afrika Timur juga mulai menjual kopi pada para Sufi di Yaman di Jazirah Arab. Di Afrika Tengah, orang mungkin menjual ikan kering, tembaga dan benda-benda lainnya dari satu wilayah ke wilayah lainnya, barangkali menggunakan tembaga kecil sebagai uang.
Namun, seperti di Aeropa dan Asia, bagian terpenting dalam ekonomi Afrika kuno adalah bertani, memancing, berburu, mengumpul, dan beternak. Sebenarnya tidak ada begitu banyak pedagang, penambang garam, atau penambang emas. Sebagian besar orang di Afrika Barat, Afrka Timur, Kush, Meroe, dan Afrika Tengah adalah petani. Di Afrika Selatan, banyak orang merupakan gembala domba dan sapi. Di gurun Kalahari, di mana lingkungannya tidak bagus untuk pertanian, suku San terus menjadi pemburu dan pengumpul, seperti suku-suku hutan di hutan hujan Afrika Tengah.