Akhir Pekan Untuk Kancil BBK
Ini adalah akhir pekan yang dinantikan. Aku hubungi temanku Waktang, menanyakan sudah dimana ia. “Kau dimne tang?, kukirim pesan. “Agik dijln nuju ke pangsuma”, pesannya masuk ke ponselku. Setelah itu kupacu sepeda motorku menyebrangi sungai terpanjang di pulau ini.
Hari ini adalah hari dimana Kancil BBK kembali berlaga di Pangsuma. Pangsuma Is Calling, begitu tulisan yang terlintas di media sosialku beberapa hari lalu.
Kami berkumpul di kantin sekolah untuk melakukan tradisi corteo nenuju Pangsuma. Flare-flare dinyalakan oleh kawan-kawan Pontianak Fans, PF kami menyingkatnya. Perjalanan kami menuju Pangsuma pun menjadi merah.
“This Is Pangsuma” begitu besar tulisan itu terpampang yang menginformasikan kepada penikmat futsal bahwa inilah Pangsuma salah satu suporter futsal terbesar di Indonesia. Atmosfir ini mengingatkanku kala pertama kali menyaksikan Persipon berlaga di PSP, yang menjadikan jatuh cinta pertama saya terhadap sepakbola kota ini.
Turut sertanya Kancil BBK dalam Liga Futsal Propesional Indonesia ini memecahkan rasa rindu akan menonton langsung sebuah pertandingan di PSP kala itu. Kini sepakbola kota ini rumit, disebabkan oleh ketidakseriusan manajemen dalam mengelola sebuah tim sepakbola.
Baru dua menit laga berjalan Kancil BBK suskes mencetak gol lewat Sanusi. Sayangnya satu menit kemudian Sadakata berhasil membalas gol. PF terus berdiri dan bernyanyi kemudian disusul oleh koreografi guna meneror lawan serta memberi dukungan semangat kepada Kancil BBK.
Pangsuma bergemuruh jelang dua menit babak kedua berakhir. Seluruh penonton berdiri dan bernyanyi merayakan kemenangan. Hingga buzzer berbunyi Kancil BBK unggul 7-3 atas tim tamu Sadakata. Sore itu Pangsuma menjadi saksi atas luar biasanya atmosfer yang terjadi.
Sebelum hari berganti gelap, orang-orang masih terus bernyanyi dan memberikan tepuk tangan kepada tim kebanggaan Kancil BBK. Sore itu merupakan waktu senja yang begitu luar biasa. Bagiku kancil BBK bukan sekedar tim futsal belaka. Ia menjelma menjadi faktor persatuan masyarakat yang duduk, berdiri, dan bernyanyi tanpa memandang status sosial mereka. Maka dari itu tugas kita adalah mendukung Kancil BBK sampai kapanpun.
Seperti tagline PF “Pontianak Fans, Ndk Maen-Maen”
Mari sebarkan virus cinta Kancil BBK. Kincah Budak.