Annik dan Paman Wellington
Annik dan Paman Wellington
[sunting]Premis
[sunting]Annik adalah seekor bayi paus beluga yang tinggal di Shedd Aquarium. Secara alami, paus beluga tinggal di perairan sekitar Samudra Arktik. Suatu hari dia bertemu dengan Wellington, seekor penguin rockhopper yang tinggal di Antartika. Bagaimanakah kisah pertemuan antara dua makhluk yang kemungkinan besar belum pernah bertemu satu sama lain ini?
Lakon
[sunting]- Annik si bayi beluga
- Mauyak si induk beluga
- Paman Wellington si penguin rockhopper
Lokasi
[sunting]- Shedd Aquarium
- Samudra Arktik
- Benua Antartika
Cerita Pendek
[sunting]Annik si bayi beluga
[sunting]Namaku Annik, kata ibu kami adalah paus beluga yang berasal dari perairan Artik di belahan bumi utara. Dalam Bahasa Inuit Annik berarti badai salju. Keren kan namaku! Badai salju! Wuussshhh!
Aku sangat senang mendengar cerita tentang kehidupan di Artik dari ibu. Sejak lahir aku tinggal di sini. Ibu bilang tempat ini agak berbeda dan lebih kecil dibandingkan dengan tempat tinggal kami di alam bebas di perairan Arktik. Ibu bilang lautan itu sangat dalam dan kami bisa menyelam hingga 350 meter. Kami bisa menjelajah lautan seluas yang kami inginkan.
Tapi menurutku tinggal di sini tidak buruk. Setiap hari aku diberi makan dan bisa bermain-main dengan manusia yang disebut ‘pelatih’. Selain itu aku juga bermain dengan manusia-manusia lain yang disebut ‘pengunjung’. Setiap hari mereka datang dan pergi. Mereka makhluk yang tidak hidup di air, memiliki dua tangan, dan berjalan dengan dua kaki.
Biasanya manusia sangat ramai berkunjung melihatku, tapi akhir-akhir ini hanya ada beberapa petugas. Sepanjang waktu mereka membicarakan hal-hal yang tidak biasa aku dengar seperti virus, covid-19 dan lock down. Aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, tapi mereka menyebut kata itu berulang-ulang dengan wajah cemas. Aku berharap ini semua segera berakhir. Aku rindu bermain dengan manusia-manusia kecil yang mereka sebut anak-anak
Pertemuan dengan Paman Wellington
[sunting]Huft, pagi ini juga sepi sekali. Padahal aku rindu bermain dengan manusia. Aku ingin melihat wajah-wajah senang mereka ketika melihatku! Mereka sering mengatakan “Lihat! Dia sangat menggemaskan” sambil menunjuk ke arahku. Aku tidak paham artinya, tapi sepertinya itu adalah kata-kata yang keren. Mereka mengatakannya sambil tersenyum.
Wah, sepertinya ada yang datang. Bentuknya seperti burung tapi dia tidak terbang. Dia burung yang aneh. Oh dia mendekat kemari! Mungkin kami bisa berteman…
Annik: “Halo, siapa namamu?”
Wellington: “Hai anak manis, namaku Wellington. Aku adalah penguin rockhopper yang berasal dari Antartika. Kuberi tahu satu hal anak manis, aku ini penguin tertua yang pernah hidup, jadi bersikaplah sopan dan panggil aku paman. Mengerti?! ngomong-ngomong siapa namamu?” Annik: “Ah! Salam kenal Paman Wellington! Namaku Annik, aku adalah paus beluga. Kata ibu kami berasal dari wilayah Arktik di belahan bumi utara.”
Wellington: “Hah! Pantas saja aku belum pernah melihat makhluk seperti kalian, ternyata kalian dari daerah utara.”
Annik: “Berarti Paman pernah hidup di alam bebas?”
Wellington: “Khe khe khe, tentu saja bayi beluga. Aku sudah hidup selama 32 tahun. Sebelum dibawa kesini, aku menghabiskan banyak waktu untuk menjelajahi Antartika.”
Annik: “Meskipun aku masih bayi, tapi tubuhku jauh lebih besar darimu Paman, hihihi. Berat tubuh kami bahkan bisa mencapai 1.600 kg!” kata Annik sambil memamerkan kepalanya yang bahkan jauh lebih besar dibanding ukuran badan Wellington.
Mauyak yang sedari tadi mengawasi Annik dari kejauhan, perlahan menghampirinya.
Mauyak: “Wah, siapa ini? Sepertinya Annik mendapat teman baru.” Ujarnya sembari tersenyum.
Annik: “Ibu, kenalkan ini Paman Wllington. Dia adalah penguin yang berasal dari Antartika. Paman Wellington bilang jika dia adalah penguin tertua yang pernah hidup! Ibu belum pernah menceritakan tentang penguin padaku.”
Mauyak: “Selamat pagi Tuan Wellington, senang bertemu dengan Anda. Perkenalkan saya Mauyak, ibu dari Annik. Seperti yang dikatakan Annik sebelumnya, kami berasal dari perairan Arktik. Saya sendiri juga baru pertama kali bertemu dengan penguin. Semoga kita bisa berteman baik.”
Wellington: “Ah, selamat pagi juga Nyonya. Senang bertemu dengan kalian. Ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengan paus beluga dari utara.”
Mauyak: “Kami berasal dari wilayah sekitar perairan Arktik. Kami biasanya berpindah-pindah sesuai musim. Saat musim gugur, air di Arktik akan membeku sehingga kami pindah ke daerah selatan. Ketika musim semi tiba, kami akan kembali ke Arktik. Sayangnya rumah kami menjadi tidak nyaman karena adanya perubahan iklim. Kami jadi kesulitan untuk mencari makanan. Selain itu juga terdapat pertambangan yang bising dan membuat air menjadi kotor. Kami semakin kesulitan hidup di alam bebas, hingga para manusia membawa kami ke sini. Annik sangat menyukai cerita tentang kehidupan alam bebas di Arktik…” ujar Mauyak sembari tersenyum.
Wellington: “Aku jadi teringat akan masa mudaku di Antartika yang sangat luas yang diselimuti es tebal. Tempat paling dingin di dunia dengan suhu mencapai -85 dan -90 oC di musim dingin…”
Annik: “Paman, apakah kau ini burung? Tapi kenapa kau tidak terbang?”
Wellington: “Aku ini penguin Nak, penguin tidak bisa terbang tapi kami sangat pandai berenang. Ah, sepertinya aku sudah terlalu lama berada di sini, aku harus menyapa penghuni lainnya khe khe khe. Aku pamit dulu, sampai ketemu lagi.”
Annik: Selamat tinggal Paman, semoga harimu menyenangkan!”